Musuh dalam selimut

Artikel mengenai menyusui di AB. Ada kalanya kendala menyusui dari orang-orang terdekat dan yang menyayangi kita, suami, orangtua, mertua atau sahabat. Dengan alasan kasihan melihat kita kecapean atau baby nangis, menyarakan memberi sufor. Bagaimana menghadapinya?

Di ulas tuntas dalam artikel ini dengan narasumber dokter spesialis kandungan sekaligus konselor laktasi bersertifikat dr. Amalia D., SpOG., IBCLC. Praktik di RSIA Hermina



One Stop Shopping di Shopious

Kabar baik untuk para online shoppers, termasuk saya, kini  ada direktori toko online fashion di Indonesia yaitu www.shopious.com. Sekali membuka situs ini kita   akan di pertemukan dengan banyak pilihan produk fashion dari berbagai toko online yang selama ini berada di media sosial seperti instagram.



Untuk beberapa barang saya memilih membeli secara online dengan pertimbangan kepraktisan dan hemat.  Hemat waktu dan uang, berhubung kemacetan Jakarta yang wow banget.

Tak usah khawatir dengan penipuan karena toko online yang tergabung di shopious sudah terdaftar dan terverifikasi datanya oleh tim  Shopious. Karena Shopious bersifat direktori, jadi jika kita sudah menemukan barang yang akan di beli, tinggal berhubungan langsung dengan penjualnya yang kontaknya sudah tersedia di sana.

Berburu buku sale

Ada positifnya saat terjebak kemacetan di tengah kota kami memilih isoma ke mall terdekat jika mesjid terlalu jauh untuk di jangkau. Kalau sudah ke mall tak lengkap jika tak mampir ke toko buku. dan betapa beruntungnya saya, beberapa kali mampir ke mall tanpa sengaja, pas ada sale buku.

gimana ga kalap 

Memenuhi AKG harian anak dengan MPASI fortifikasi

Menyerap seperti spons

Selalu banyak hal tak terduga yang membuat hati seorang mama seketika berbunga-bunga. Berbunga-bunga ketika si kecil mengungkapkan perhatian dengan cara tak terduga.  Seperti yang saya alami dan saya yakin semua mama pernah mengalami dengan cara yang berbeda.

“Ma hujan, jemurannya udah diangkat?” tanya si kecil Khalifah.
Atau saat saya terbatuk-batuk, dia mengambilkan segelas air putih tanpa di minta. Persis seperti yang saya lakukan saat dia terbatuk-batuk.

Kali lain saya mendengar percakapan Khalifah dengan kakaknya.

“Kaka, kalau makan gak boleh ngomong nanti masuk tenggorokan batuk.”
“Dia ngerokok, nanti paru-parunya hitam. Iya kan, Ka.”
“Ini otot Dede, mana otot Kaka?”

Celetukan –  celetukan itu keluar karena Khalif kerap ikut mendengarkan saat saya membacakan buku mengenai tubuh untuk Kakaknya. Buku yang saya beli  saat sale di sebuah toko buku. Buku yang awalnya saya niatkan untuk di baca Kaka jika sudah kelas dua atau tiga sekolah dasar tapi begitu sampai rumah keduanya  antusias minta di bacakan dan minta di ulang berkali-kali. Siapa sangka Alif diam-diam bisa mencernanya. Kami jadi makin semangat membelikan mereka buku terutama saat sale dengan alasan supaya hemat hehehe.

#BeraniLebih menghadapi tantangan orangtua masa kini

Tantangan terbesar orangtua masa kini adalah bagaimana teknologi informasi termasuk di dalamnya gadget dan media sosial bisa membawa pengaruh positif pada anak-anak. Karena seperti yang kita tahu teknologi dan informasi masa kini memiliki dua sisi, positif dan negatif. Negatifnya pornography dan prostitusi menjadi begitu mudah di akses siapapun termasuk anak-anak. Game di gadget bisa menimbulkan kecanduan tak terkontrol. Positifnya, kemajuan informasi dan teknologi bisa membantu anak menemukan dan melejitkan potensi dirinya lebih dini. 

Tantangan ini memicu saya #BeraniLebih menyediakan waktu berkualitas untuk anak-anak dan #BeraniLebih banyak belajar jadi orangtua untuk  bisa mempersiapkan dan membekali anak sesuai tantangan jaman. Karena tak mungkin menjauhkan anak-anak dan remaja dari media sosial sementara mereka melihat orangtuanya bersinggungan dengan media sosial. Okelah misalnya orang tua bisa memproteksi anak dari media sosial di rumah tapi bagaimana dengan teman di  lingkungan di sekolah atau sekitar rumah?

Berburu peralatan dapur diskon di iprice


Beberapa waktu lalu saya sempat menulis di blog ini perihal keinginan punya dapur yang nyaman dan komplit perabotnya. Komplit bukan berarti berlebihan ya tapi komplit sesuai kebutuhan. Saya bukan ibu yang jago masak tapi ada satu hal yang membuat saya termotivasi untuk bisa masak yaitu keluarga. Belajar kimia selama kuliah juga ternyata berpengaruh pada mind set saya soal makanan. Jadinya hati-hati dan pilih- pilih  soal makanan atau jajanan. Bahan kimianya itu lho...

Sedikit demi sedikit mulai nyicil beli perabot dapur berhubung keuangan terbatas, harus pintar – pintar cari diskonan. Untuk menghematan waktu dan ongkos, saya juga suka belanja di online shop.

Selain masak saya mulai coba bikin-bikin kue dan ini salah satu alat baking yang saya beli dengan diskon 64%, harganya ga sampai seratus ribu lho. Infonya bisa di lihat  di www.iprice.co.id katagori perabotan rumah tangga. 

Belajar Science melalui Komik Petualangan


Buku, bagi seorang anak yang membaca, lebih dari sekadar buku. Tetapi, ia merupakan impian sekaligus pengetahuan dan masa depan sekaligus masa silam.-Esther Meynell

komik petualangan science
Apa kesan yang pertama ada di benak jika bicara soal science? Susah, orang pinter, orang serius, rumit...itu sih kesan yang ada di benak saya waktu masih anak-anak.

Kalau bicara science dengan anak-anak dan balita? Biasanya mengenai fenomena yang terlihat mereka, seperti hujan, pergantian siang – malam, pelangi, air menjadi beku dsb. Di luar itu terlalu rumit untuk di pahami anak-anak, begitu pikir saya sampai kedua si kecil saya ketagihan dibacakan komik petualangan science. Belajar sceince jadi hal menyenangkan dan tak ruwet apapun temanya.

Bayi #FF

Seperti biasa, selesai acara inti yaitu menentukan pemenang arisan dengan cara mengocok sejumlah kertas bernama dalam toples, di lanjutkan dengan makan dan ngobrol kesana kemari. Rutinitas tiga bulanan gagasan Mamak dan sudah berjalan hampir dua tahun, arisan keluarga. Dimana keluarga besar suaminya berkumpul.

“Kudengar kau baru dari Singapura, Sam?” mendengar pertanyaan itu aku hampir tersedak. Kulirik Sam yang duduk di sampingku, sebaliknya tak kudapati keterkejutan di wajahnya.

“Ya, biasalah tugas kantor.” Sam meraih potongan bika ambon di piring dan menggigitnya.
“Akh, bukan itu, yang kudengar kalian mencoba program bayi tabung di sana.” Dengan ujung mata, aku menangkap keterkejutan di wajah Sam yang dengan cepat di sembunyikannya dengan sebuah senyum.”Ya, jadi sekalian mumpung di sana.”