Laptop ASUS ExpertBook B5 series, Mendukung UMKM Naik Kelas
Dulu, saat kuliah tidak kepikiran wirausaha. Impiannya setelah lulus kuliah,
kerja kantoran dengan pakaian necis, penghasilan cukup. Impian kebanyakan
mahasiswa Indonesia memang seperti itu katanya,
jadi karyawan dan atau pns.
![]() |
Usaha dari rumah |
Kenyataannya jadi karyawan tak semanis impian
walapun bekerja di sebuah pma (perusahaan milik asing) yang bonafid. Setelah
menikah dan memiliki anak, ada hal lain yang jadi bahan pertimbangan, sampai
akhirnya memutuskan resign tahun 2013. Saat
itu saya sudah aktif ngeblog dan menjadi
kontributor lepas sebuah majalah cetak.
Menantang diri memulai wirausaha
Dari pengalaman yang saya rasakan,
menjadi ibu bekerja di kantor itu ritme kesehariannya lebih dinamis dan berwarna.
Tapi saya tidak menyesali keputusan menjadi irt karena apapun pilihannya,
menjadi irt atau ibu bekerja ada plus minusnya, masing-masing pilihan punya
tantangan berbeda. Tinggal bagaimana merespon tantangan agar hidup berkualitas
bersama keluarga dan diri berkembang.
Sampai diposisi merasa bosen dengan rutinitas
irt, mungkin efek anak-anak sudah mulai sibuk sekolah, di rumah sendiri,
bingung kalau pekerjaan rumah sudah selesai.
Hingga suatu hari sekitar tahun 2017, suami melempar ide bagaimana kalau jualan anggrek dan tanaman hias karena saat itu saya mengkoleksi anggrek dan tanaman hias. Mulai kenal dengan komunitas anggrek, petani anggrek dan tanaman hias. Sudah bisa memperbanyak tanaman, memisahkan anakan anggrek dari indukannya dsb.
![]() |
Anggrek bulannya Kaka |
“Sekarang jamannya jualan online,” Pak suami mengingatkan. Akhirnya mencoba jualan online di tokopedia dan instagram. Peminat tanaman belum seramai saat ini tapi alhamdulullah orderan selalu ada. Sempat mengikuti pameran bunga dan buah di IPB tahun 2017. Boleh donk intip jualan saya di instagram @anggrek.hias
Boleh baca Pengalaman Pertama Mengikuti Pameran Bunga
Walaupun ‘sekedar’ jualan online rumahan bukan tanpa drama, drama packing salah, tanaman rusak, dikomplain pembeli, tanaman ditawar dengan harga rendah, yang bikin rasanya nano-nano, Alhamdulillah bisa diatasi dan usaha jalan terus.
Bergabung di komunitas wirausaha
Lalu ada kesempatan bergabung dengan komunitas wirausaha perempuan dan mengikuti program beberapa sesi workshop mengenai wirausaha. Dengan narasumber kompeten di bidangnya, seperti mba Nilam Sari, pemilik Kebab Baba Rafi.
Kelas wirausaha yang membuka wawasan saya yang selama ini sekedar usaha rumahan, tidak punya mimpi naik kelas jadi lebih besar.
Tertantang untuk naik kelas dan persiapannya
Dari mengikuti kelas wirausaha itu saya jadi
semangat untuk memperbesar usaha yang saya jalani. Mencari pelanggan
baru, membidik segmen pasar baru dan melakukan inovasi. Ada beberapa hal yang
harus disiapkan saat akan membesar usaha dan bukan hanya modal;
Menentukan segmen
pasar, berinovasi dan menentukan value; Selama
ini jualan ya jualan saja, tidak memikirkan secara detail bagaimana menentukan
segmen pasar secara detail, kurang berinovasi, membangun hubungan dengan
pelanggan ala kadarnya. Istilahnya, jual beli lepas aja, padahal seharusnya
membangun enggament agar terbentuk ‘trust’ sehingga pelanggan bertambah loyal.
Jadi saya mulai menyusun strategi. Tidak bisa saya jelaskan di sini ya, biar ga
ketahuan kompetitor 😀.
Membuat perencanaan
keuangan; Ehm,
ternyata kalau usaha mau diseriusin, masalah keuangan harus benar-benar
diperhitungan. Tidak hanya memutarkan
modal tapi bagaimana membuat budget
untuk semua keperluan usaha, seperti promosi, packaging, pajak, pulsa (karena jualan online pulsa tentu termasuk
pengeluaran wajib), dsb.
Yang tidak kalah penting mencatat cash flow dengan detail dan memisahkan keuangan usaha dan dapur. Nah
ini saya masih tercampur, uang usaha dan uang dapur, kadang uang keuntungan usaha dipakai jajan.
Membuat road map; Saat memutuskan membesar usaha, bukan hanya modal yang disiapkan
tapi menuliskan tujuan yang ingin dicapai. Benar tujuan utama omset naik, tapi
bagaimana bisa mencapai itu. Membuat visi, misi dan strategi usaha menjadi hal
penting. Jangan lupa sertakan dampak sosial yang ingin dicapai. Yap, usaha
tidak hanya memikirkan profit, tapi bagaimana agar memiliki dampak sosial minimal untuk lingkungan sekitar sehingga usaha memiliki value.
Sejak mendirikan usaha tanaman ini, anggrek
hias sudah memiliki value yaitu; support our local farmer, enrich our culture. Bekerja
sama dengan petani lokal untuk sama-sama maju dan untung.
Branding dan Marketing. Branding dulu atau marketing dulu? Jadi saya selama ini saya salah, fokus marketing dan selling, abay membranding usaha.
Branding adalah kegiatan membangun ikatan emosi
dan value. Membangun persepsi di benak konsumen. Marketing menciptakan alasan
agar konsumen ingin membeli karena membutuhkan produk. Selling menciptakan
alasan agar konsumen membeli sekarang juga.
Branding, marketing dan selling bisa dilakukan dengan media sosial. Saat ini orang melihat ‘konten’ baru membeli produk. Dari konten berkualitas didukung enggagment yang baik, akan terbentuk kepercayaan dari calon pembeli, terjadi transaksi dan menjadi pelanggan setia. Benar juga sih, saya juga lebih suka melihat konten rapih dan eye catching dibanding konten yang dibuat seadanya, apalagi jika konten eye catching itu dibareng ‘isi konten’ yang juga berkualitas, auto jadi pengikut setia.
Laptop jadi kebutuhan penting
Karena saya juga seorang blogger dan konten kreator, mempersenjatai diri dengan handphone saja tidak cukup. Beban handphone terlalu berat. Kebutuhan laptop menjadi penting untuk mendukung usaha, dari mencatat cash flow, membuat perencanaan usaha, membuat dan mengedit konten, mencatat perkembangan usaha kita dari waktu ke waktu.
Intip-intip review laptop di google, jatuh hati
sama ASUS ExpertBook B5 series . Dua tipe ASUS ExpertBook B5 diantaranya ASUS ExpertBook B5 (B5302CEA) dengan engsel layar laptop bisa dibuka
hingga 180 dan ASUS ExpertBook B5 Flip (B5302FEA) dengan engsel layar yang bisa
dibuka hingga 360 dan layar sentuh (touch screen).
Dengan berat ringan dan tipis, ASUS ExpertBook B5 series praktis untuk bekerja di mana saja. Tapi bukan hanya itu kelebihannya hingga cocok untuk pekerja yang mobile, sistem komputerisasinya juga canggih, karena Laptop bisnis ASUS ExpertBook B5 sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics.“
Bagaimana ASUS ExpertBook B5 series bisa mendukung usaha saya naik kelas?
Jangan bayangkan usaha yang dilakukan dari rumah, selalu dilakukan dengan duduk manis di meja
kerja di rumah. Kalau merangkap irt harus bisa kerja di mana saja termasuk meja
dapur.
Green house saya merangkap toko offline tanaman, letaknya sekitar 50
meter dari rumah, biasanya saya bolak
balik antara rumah dan green house. Jika tidak ada pengunjung ke green house
dan urusan beres-beres tanaman selesai, saya laptopan di green house.
Alhamdulillah saya mulai merambah bisnis
kuliner tepatnya kopi, awalnya terletak di green house tapi bulan ini pindah
beda tempat di pinggir jalan, jadi saya kerja di tiga tempat, tempat ketiga
agak jauh jaraknya sekitar 1 km. Dan karena skala usaha masih kecil dengan
modal seadanya, saya turun langsung mengerjakan. Belum mampu membayar karyawan banyak, semoga
seiring waktu usaha maju, insyaallah nambah karyawan.
![]() |
Ngopi di kebun |
Jadi saya membutuhkan laptop tangguh, aman
dibawa kesana-kemari, ringan, daya tahan baterai kuat, aman menyimpan data dan
layar yang tidak membuat mata cepat lelah.
ASUS ExpertBook B5 series memenuhi semua syarat itu.
ASUS ExpertBook B5 dengan desain convertible, tangguh dan mendukung mobilitas
Desain ASUS ExpertBook B5 series presisi dan minimalis,
dengan ukuran 13.3 inc, tebal 16,9 cm dan berat sekitar 1.1kg. Dengan engsel layar yang bisa
dibuka hingga 360 derajat (ASUS ExpertBook B5 Flip) memudahkan mendiskusikan
hasil pekerjaan dengan rekan kerja atau partner usaha.
Kontruksi ASUS ExpertBook B5 tangguh dan sudah
melalui serangkaian uji ketahanan ekstrem dengan standar militer AS (MIL-STD
810H).
Berdasarkan pengujian bisa tetap beroperasi pada suhu ekstrim, minus 32 derajat celsius hingga suhu panas 49 derajat celsius selama 3 hari.
Dapat juga beroperasi pada kelembaban tinggi dan diketinggian hingga 15.000
kaki. Dengan ketangguhan itu ASUS ExpertBook B5 series sangat cocok untuk pekerja lapangan. Sistem
engsel layar ASUS ExpertBook B5 series ini sudah diuji bisa tahan hingga 50.000
kali buka tutup dan durabilitas portnya tahan sampai 15.000 kali buka pasang.
Daya tahan baterai 14 jam dalam sekali pengisian (100%), jadi tidak perlu khawatir ya jika harus bertemu partner untuk mendiskusikan usaha dan charge laptop lupa dibawa, kalau sudah di charge full bisa tahan seharian. Oh ya ASUS ExpertBook B5 series ini dicharge melalui port USB Type-C jadi fleksibel.
ASUS ExpertBook B5 dengan Teknologi terbaik
Laptop ASUS ExpertBook B5 sudah diperkuat oleh prosesor
Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics.“ Dengan
kapasitas RAM 8GB hingga 16GB, dapat
di upgrade hingga 48GB dilengkapi dua opsi ruang penyimpanan 512GB PCle SSD dan
1TB HDD. Dengan kapasitas RAM besar dan bisa di upgrade laptop bisa digunakan
dalam jangka waktu lama dan bisa banyak menyimpan data. Saat membeli laptop sebaiknya memang
memilih yang bisa di upgrade, dulu karena kurang paham saya membeli laptop yang tidak
bisa di upgrade jadi begitu kapasitas penuh, laptop lelet dan harus ganti baru,
karena tidak bisa tambah RAM.
Ruang penyimpan ASUS ExpertBook B5 series yang super besar ini bisa untuk menyimpan file keluarga berupa foto dan video, selain file pekerjaan. Kalau untuk saya sendiri kapasitas sebesar ini bisa untuk menyimpan semua konten foto dan video. Karena saya juga suka memotret terutama foto makanan.
Dilengkapi teknologi penyimpanan data super
aman. ASUS
ExpertBook B5 series didesain untuk bisnis level korporasi, sehingga laptop ini
dilengkapi pengamanan data yang canggih yaitu chip TPM (trusted platform
module) yang melindungi data dan informasi yang tersimpan. Resiko pencurian
data sangat kecil karena data dalam laptop tidak bisa dibaca perangkat komputer
lain. Adanya chip TPM pun mengurangi resiko perentasan data.
Tidak khawatir ide dan rencana yang ditulis untuk mencapai target usaha dicuri kompetitor begitu pun ide konten untuk mencapai target branding, marketing dan selling.
Dengan laptop ASUS ExpertBook B5 series pekerjaan menjadi lancar, semangat kerja bertambah. Semangat membawa usaha naik kelas. Semangat menaikkan profit dan membawa dampak sosial besar.
Layar dengan teknologi OLED
ASUS ExpertBook B5 series berlayar teknologi OLED yang membuat tampilan warna gambar kaya dan akurat, sudah tervalidasi oleh Pantone Validated. Low blue light dan anti-flicker dengan sertifikasi TUV Rheinland yang membuat mata aman dan nyaman walaupun berlama-lama di depan laptop. Tidak membuat cepat lelah, bisa bekerja lama-lama di depan laptop dengan nyaman.
![]() |
Perbedaan layar dengan teknologi OLED dan LCD |
Laptop dengan teknologi OLED sangat cocok untuk
pekerja kreatif seperti konten creator, desainer, illustrator dan animator.
Sebagai wirausawan level umkm pemula yang mengerjakan semuanya sendiri (belum
sanggup menggaji banyak karyawan), termasuk mengurusi branding dan marketing melalui
media sosial, kebutuhan laptop dengan teknologi OLED sangat mendukung
aktivitas. Layarnya dilengkapi lapisan anti-glare yang dapat meminimalisir efek silau akibat pantulan cahaya.
Saya juga blogger dan konten kreator, sangat
menyukai dunia photography terutama memoret makanan, hasil foto mulai
dikomersilkan di shutterstock dan sudah ada yang terjual. Lebih mudah mengedit foto dengan laptop karena bisa dengan aplikasi
photoshop.
Lebih detail tentang kelebihan layar ASUS dengan teknologi OLED ini bisa dibaca www.asus.co.id
Tidak ada komentar