Ada yang pernah menonton animasi film seri Monkey
See Monkey Do? Bukan film sepenuhnya, kartun untuk balita ini menggambarkan
seorang monyet yang menjelaskan dan memperagakan beragam gerak atau bunyi hewan.
Anak – anak balita yang ada di film ini akan menirukan. Jadi semacam film untuk
stimulasi.
Istilah Monkey See Monkey Do digunakan juga
dalam dunia parenting untuk menggambarkan bagaimana seorang anak dengan cepat
dan tangkas peniru sebuah perilaku, terutama perilaku dari orang-orang
terdekatnya, seperti orangtua.
Vlog ala - ala untuk disimpan sendiri :) |
Perilaku anak yang ditiru dari orangtuanya kemungkinan besar menjadi karakternya. Kalau
yang ditiru yang positif saja tentu tak perlu khawatir. Masalahnya, anak meniru
apapun, baik maupun buruk, pun jika kelak setelah dewasa dia tahu perilaku yang
ditirunya itu buruk – karena sudah kebiasaan sukar dihilangkan. Sementara saya
sebagai orangtua, kadang tidak bisa menyembunyikan rasa kesal atau marah dengan
menaikkan suara, menggerutu dsb. Duh, feeling quilty ya…semoga Allah selalu
menjaga anak – anak dari perilaku buruk.
Perilaku Monkey See Monkey Do yang terjadi baru
– baru ini pada si sulung saya adalah meniru
kebiasaan mamanya di media sosial terutama Instagram, karena saya
memang kurang aktif di FB maupun twitter. Di IG juga tidak setiap hari update
foto sih tapi mungkin karena berupa gambar, si sulung jadi lebih mudah paham
dan tahu. Yap, dia punya akun IG (private).
Boleh baca Ketika Anak ingin Memiliki Akun Media Sosial
Dia mulai suka membuat vlog apa saja dari kucing peliharaan sampai
DIY – ini karena melihat mamanya membuat vlog untuk keperluan blog (terutama
lomba). Dia mulai ikutan foto ini itu buat di IG. Memang masih undercontrol karena
dia hanya bisa mengakses IGnya melalui handphone saya atau Abinya.
Tapi saya mulai khawatir karena usianya yang
masih anak – anak (10 y) jika tanpa pengarahan akan kebablasan. Kebablasan jadi
suka pujian di media sosial, padahal Mamanya lebih pada kerjaan (membela diri
heheh… ya sebisa saya menahan diri untuk tidak smeua hal diposting di media
sosial, IG). Foto makanan karena ingin belajar food fotography atau untuk ikut
lomba, postingan liburan untuk mendukung blog, intinya biar IG hidup jadi dilirik
buat campaign heheh.
So, agar tidak kebablasan dan si sulung tetap
pada traknya sebagai anak usia 10 yang masih lugu dan polos, dan paham bermedia
sosial yang baik, saya melakukan hal – hal berikut;
Membatasi akses media
sosial si sulung (dia
hanya memiliki Instagram), hanya melalui hp saya dan abinya, waktunya pun
dibatasi.
Mengajarkan memilah
hal yang boleh dan tidak boleh diposting di IG. Misal soal aurat, selfie boleh sesekali tapi
perhatian sikap tubuh dan aurat. Tidak semua hal yang sedang kita lakukan di posting di IG agar tidak terbersit rasa
sombong.
Menulis caption atau
komentar dengan sopan.
Media sosial juga ada sopan santunnya lho Kak, seperti saat kita ngobrol ketemu
orang, begitu yang selalu saya katakan pada si sulung, jadi kalau tidak suka
sama postingan orang atau kesal sama foto orang, tidak boleh mencaci maki. Saya
ingatkan ada hukum ITE, bisa dilaporkan ke polisi.
Pamer atau sombong itu
dosa, soal itu kami
sudah sepakat. Jadi kalau Mama foto – foto makanan di IG bukan sekedar pamer
tapi untuk lomba dan latihan foto. Soal pamer memang hanya hati yang tahu. Jadi
saat kita posting karena ada rasa pamer di hati, sebaiknya tidak posting.
Jadi walaupun si sulung sudah sering membuat
vlog sederhana atau foto ini itu, saya masih membatasinya untuk dipost di
media sosialnya. Saya ingin dia paham
dan bisa bijak bermedia sosial jadi hanya mempsoting hal yang baik, syukur - syukur bermanfaat.
Tulisan ini merupakan post respon dari Grup #KEBloggingCollab Butet Manurung terhadap tulisan Mak Merry Meirida di website KEB tentang melatih dan menyikapi anak kidal. Mak Merry merupakan pemilik Blog http://www.meirida.my.id Ibu satu anak yang menyukai K-Drama.
Tulisan ini merupakan post respon dari Grup #KEBloggingCollab Butet Manurung terhadap tulisan Mak Merry Meirida di website KEB tentang melatih dan menyikapi anak kidal. Mak Merry merupakan pemilik Blog http://www.meirida.my.id Ibu satu anak yang menyukai K-Drama.
Beberapa kali aku delete postingan IG anakku yang menurutku nggak pantes Mbak
BalasHapusAnak2ku anomali mbak, nggak ada yang nyebar konten dimana-mana kayak ibunya meski sekedar have fun. Akun IGnya nganggur. Padahal mereka remaja zaman now. Sekarang akunya yang sadar diri & instropeksi. Nggak ngambil job yg fotonya terlalu gimana, nahan diri buat terlalu banyak ngomong di medsos. IG aku aktif tapi foto diri seminimal mungkin. Malu sama mereka. Aku monkeynya heheee
BalasHapus