“Mama, mau jajan!”
“Mama, minta jajan!”
Semua Mama pasti familiar dengan rengekan khas
ini. Kadang malah disertai tangisan. Malu hati kalau anak nangis minta jajan di
mini market. Ga dikasih anak nangis,
dikasih bikin dompet jebol karena si anak seperti aji mumpung, memasukkan macam – macam jajanan ke keranjang belanja. Jadilah niat memburu promo minyak goreng 20
ribu gagal karena malah harus membayar 28 ribu, 8 ribunya jajan anak – anak.
Pernah mengalami? Sering? Saya pernah mengalami
tapi tidak sering. Saya mengabulkan
jajan anak –anak dengan jumlah rupiah dibatasi dan jenis jajanan tertentu.
Kalau merengek minta lebih dari dua macam jajanan masing – masing dengan harga
di atas lima ribu biasanya tidak saya kabulkan. Biarin nangis, abaikan teriakannya. Sedikit malu tidak apa – apa.
Akhirnya anak – anak nyerah walaupun tetap
nangis, memilih jajanan yang saya setujui harga dan jenisnya. Seiring usia
mereka mulai paham tangisan tidak akan mengubah pendirian Mama. Dan seiring usia juga mereka malu merengek di
tempat umum. Di rumah Adik masih suka merengek.
Ada limit rupiah yang saya tetapkan dan tidak semua jenis
jajanan boleh mereka beli, setiap harinya.
Misalnya uang jajan sekolah kakak sehari 5 ribu
walaupun kakak sekolah sampai sore. Pernah dia protes,”Uang jajan aku paling
kecil lho Ma, di sekolah.”
“Di rumah Kaka sudah saparan, siang makan siang
Mama antar. Banyak jajan, makan siang bisa tidak habis. Yang masuk ke tubuh jajanan
yang belum tentu sehat dan bersih.”
“Tapi Ma, teman aku makan siang catering,
paginya bekal sarapan, tetap saja uang jajannya lebih dari 10 ribu.”
Mama mulai bingung ngasih komentar. “
Uang jajan adik dua ribu setiap sore. Di sekolahnya (TK) tidak ada
kantin atau abang-abang yang jualan jadi bekal camilan dari rumah.
Boleh baca 7 Ide Camilan Sehat untuk Bekal Sekolah
Jika anak – anak menginginkan mainan atau
jajanan yang agak mahal biasanya saya minta menyisihkan dari uang jajan harian
untuk ditabung.
Membatasi jajan anak
Tujuan membatasi mereka jajan tidak lain agar
mereka tetap lahap makan sehat sehari tiga kali, tidak ada istilah tidak makan
siang atau sore karena kenyang kebanyakan jajan. Mengajarkan mereka nilai uang,
bahwa uang tidak hanya untuk membeli jajanan juga keperluan lain seperti
membeli buku, mama belanja ditukang sayur dsb. Mengajarkan anak – anak bahwa
jajan atau camilan tidak boleh dikonsumsi sepanjang hari, hanya selingan, agar
sehat.
Memilih jajanan baik
dan sehat
Selain mama hemat jajan, saya pun termasuk Mama
cerewet mengenai jajanan mana yang boleh mana yang tidak, mana yang harus
sangat jarang dikonsumsi mana boleh yang agak sering. Saya menasehati anak –
anak jika memutuskan membeli makanan sebaiknya;
- Jika jajanan berkemasan
berlabel halal. Jajanan di kantin sekolah si sulung dibawah pengawasan
sekolah jadi insyalllah aman. Beberapa jajanan di sekolah si sulung
bikinan orangtua siswa jadi aman juga kehalalannya.
- Pilih jajanan yang bersih dan
sehat. Jika jajanan tidak dalam kemasan misal kue basah atau jajanan
tradisional pastikan tempat berjualan dan pedagangnya bersih. Katagori sehat yang saya sampaikan pada
anak – anak, tidak berminyak banyak tapi anak – anak tidak terlalu suka
gorengan, tidak terlalu gurih, bersih, dan bergizi.
- Tidak mengkonsumsi jajanan
kering dengan rasa sangat gurih karena kerap membuat mereka batuk atau radang.
- Jajanan bersih. Jangan terlalu
percaya dengan jajanan yang diiklankan di televise.
Pindy Permen Susu
Pindy permen susu |
Makan permen kan merusak gigi, bisa jadi sakit gigi?
Ehm, yang membuat sakit gigi bukan permennya tapi karena gigi tidak dirawat dan
dibersihkan secara teratur. Tanpa makan
permen bisa tetap sakit gigi jika sebelum tidur sering tidak gosok gigi.
Alhamdulillah anak – anak belum pernah sakit
gigi dan tidak bermasalah dengan gigi berlubang hingga saat ini. Walaupun
begitu kami rutin ke dokter gigi minimal setahun sekali untuk scalling.
Biasanya kami melakukan perawatan di akhir tahun sekalian menghabiskan jatah
asuransi.
Menjaga kebersihan dan
kesehatan gigi anak
Saya menerapkan hal berikut untuk menjaga agar
gigi anak – anak tetap sehat dan bebas gigi berlubang;
- Menggosok gigi secara teratur
terutama sebelum tidur. Idealnya katanya menggosok gigi setiap sehabis
makan besar tapi karena kadang ribet saya hanya mendisiplinkan gosok gigi
pagi dan sebelum tidur.
- Minum air putih setelah makan.
Ini harus banget, setelah makan apapun termasuk jajanan/camilan/permen, ditutup
dengan minum air putih. Tenggorokan tidak kering, minimal sisa makanan di
mulut dan gigi terbilas.
- Mengkonsumsi permen dalam jumlah sewajarnya. Ini penting karena rasa manis membuat perut terasa kenyang sesaat. Kebanyakan mengkonsumsi makanan manis pada anak – anak membuat mereka tidak merasa lapar padahal mereka dalam masa pertumbuhan yang memerlukan makanan bergizi.
Itu tips
dari saya seputar jajan dan anak – anak, teman –teman punya tips lain, boleh
tulis dikolom komentar
Tidak ada komentar