Cari Tahu Informasi Tepat Mengenai Alergi

Risau karena alergi
Sekitar dua tahun lalu saya pernah di buat risau dengan keluhan yang dialami anak  kedua saya, Khalifah,   karena gatal di betisnya  yang sering kambuh. Sembuh setelah   diolesi obat, begitu obat habis kambuh lagi. Ganti dokter kulit hasilnya sama.
“Ini obatnya sudah bagus, Bu,” kata salah satu dokter kulit begitu saya mengeluhkan gatalnya yang kambuh lagi dan memperlihatkan salep yang di beri dokter sebelumnya.
“Kalau saya tambah dosisnya khawatir bahaya. Ini sejenis eksim kering.  Ibu atau bapak ada riwayat eksim?”
“Tidak, Dok.”
“Atau alergi?”

“Iya saya alergi, anak pertama saya juga alergi.”
“Ehm, kemungkinan eksimnya ini efek alergi, Bu. Udah pernah cek alergi Dedenya?”
“Iya Dok, alergi susu sapi, tapi saya tidak memberikan susu sapi, kok kambuh ya Dok?”

”Saya resepkan salepnya ya, Bu tapi yang terpenting hindari pemicu alerginya. Selain susu sapi coba Ibu hindarkan Dedenya dari makanan olahan susu sapi lain. Yoghurt, keju.  Saya resepkan juga lotion Bu, kulit Dedenya kering jadi makin rentan kena gangguan kulit. Perbanyak konsumsi sayur dan buah juga ya Bu agar kulitnya lembab.”

Saya menuruti saran Dokter, alhamdulillah seiring waktu gatal di betis Khalif sembuh dan tidak pernah kambuh lagi.

Boleh baca Modal Dasar Bayi Sehat (tulisan saya untuk majalah AyahBunda edisi cetak tahun 2013 dengan narasumber dokter anak)

Semua dari Ingin Tau:  Tau - Cegah dan Atasi - Sebar
Dan saya mulai berpikir, apa sayur dan buah bisa menyembuhkan gejala alergi yang berdampak pada kulit? Apa seiring usia alergi sembuh? Karena sejak usia 3 tahun lebih saya tidak memantang makanan untuk Khalif dan dia suka  mengkonsumsi susu kemasan seperti Morinaga Chil-Go! seperti Kakanya dan tidak menampakkan gelaja alergi.

Pertanyaan –pertanyaan itu terjawab saat saya mengikuti sesi coaching clinic mengenai alergi yang di selenggarakan Morinaga di KalCare mall Bintaro Xchange beberapa waktu lalu. 

KalCare Bintaro Xchange


KalCare menyediakan konsultasi seputar kesehatan
Coaching clinic ini tidak hanya ada di mall Bintaro Xchange (Tangsel) juga beberapa KalCare yang terdapat di Mall Jakarta seperti KalCare Pondok Indah Mall 2, KalCare Lotte Shopping Avenue dan KalCare Lippo Mall Puri. Coching Clinic ini merupakan rangkaian kegiatan Morinaga dalam rangka World Allergy Week yang dilaksanakan pada tanggal 8-15 April 2016.
        
World Allergy Week merupakan program tahunan World Allergy Organization (WAO) dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai alergi dan penyakit lainnya yang terkait, serta menggagas pelatihan dan sumber daya untuk melakukan diagnosa dan tindakan pencegahan alergi.

Bertepatan dengan World Allergy Week Morinaga menggagas kampanye  Semua Dari Ingin Tahu; Tahu, Cegah dan Atasi, serta sebar informasi yang tepat khususnya mengenai alergi pada anak. Selain mengadakan sesi Coaching Clinic di beberapa KalCare di Jakarta, Morinaga juga menyelenggarakan Hospital Parenting Seminar, Radio Talkshow di beberapa kota dan live chat di website. www.cekalergi.com. Pada situs www.alergi.com, selain live chat, ada lomba cerita celoteh cita-cita si kecil yang tujuannya berbagi (sebar) pengalaman para orangtua bagaimana mengatasi  alergi pada anak agar tetap berprestasi. Info lengkap kegiatan Morinaga bisa dilihat di akun media sosialnya, facebook; Morinaga Platinum, twitter @morinagaid dan instagram @MorinagaPlatinum.

Cari Tau Alergi di Coaching Clinic  Kalcare Bintaro XChange
Karena domisili saya di Tangsel saya mengikuti sesi coaching clinic di mall BXChange Bintaro. Di sana saya juga bertemu dengan beberapa Mama yang hendak mengikuti coaching clinic. Di sela mengajukan pertanyaan pada dokter dan dokter menjawab pertanyaan, kami para Mama juga saling berbagi pengalaman mengenai alergi pada anak yang kami alami.

Dokter yang menjadi narasumber hari itu bersama kami adalah Dokter spesialis anak sub spesialis alergi yaitu dr.Ekawati. Berikut penjelasan dokter Ekawati terkait pertanyaan saya;

foto saya pinjam dari Mama Hani, salah satu peserta Coaching Clinic
Saya pernah baca alergi tidak dapat disembuhkan tapi alhamdulillah menginjak usia 4 tahun anak saya tidak menunjukkan gejala alergi saat minum susu kemasan (UHT) atau yoghurt dan keju, apa alerginya sudah sembuh Dok?
Alergi susu sapi pada anak pada banyak kasus disebabkan sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sehingga belum dapat bekerja secara optimal, selain itu organ  pencernaan anak belum siap dan matang untuk mencerna protein susu sapi, sehingga tubuhnya menolak protein itu karena dianggap zat asing yang berbahaya, efek penolakan itu menimbulkan gejala alergi.

Seiring waktu dengan bertambahnya usia anak, organ percernaannya matang, daya tahan tubuhnya meningkat dan bisa mencerna protein dari susu sapi, dia akan sembuh, umumnya terjadi pada usia tiga  sampai empat tahun ke atas.

Alergi tidak dapat disembuhkan maksudnya, saat ia terkena alergi terhadap sesuatu, misal susu sapi seperti anak Ibu saat usianya masih di bawah 4 tahun, tidak ada obat yang bisa mencegah agar alerginya tidak kambuh saat diberikan susu sapi. Cara yang tepat pada saat itu menghindari anak dari alergennya.

Tapi saya dengar ada anak yang umurnya di atas usia 10 bahkan orang dewasa alergi susu sapi, itu kenapa Dok?
Itu karena mereka mengalami apa yang di sebut intoleransi laktosa, yaitu sejenis karbohidrat yang terkandung dalam susu. Jadi sistem kekebalan tubuhnya menolak laktosa yang masuk.

Apa konsumsi sayur dan buah bisa mengurangi alergi?
Bukan mengurangi alergi tapi mengurangi gejala alergi gangguan kulit, karena sayur dan buah dapat membuat kulit sehat dan lembab. Kulit kering rentan terpapar kuman dan mudah iritasi, sehingga saat anak gatal, ruam, atau eksim karena alergi bisa berubah menjadi infeksi dan sukar sembuh.

Bagaimana membedakan batuk atau pilek karena alergi atau bukan?
Membedakan batuk atau pilek karena alergi atau kuman, mudah, jika karena kuman biasanya di sertai deman, jika karena alergi tidak demam dan kambuh hanya saat-saat tertentu. Misal ada anak yang tiap pagi bersin dan pilek tapi begitu siang, sembuh, mungkin dia alergi dengan udara dingin.

Apa dampaknya jika mengabaikan alergi, apa benar menyebabkan pertumbuhan anak terganggu?
Aktivitas anak terganggu, Ibu juga menjadi risau, biaya yang dikeluarkan untuk ke dokter besar.
Padahal 1000 hari pertama kehidupan anak  adalah masa keemasan tumbuh kembangnya.

Lebih jauh mengenai alergi dan sistem pertahanan tubuh anak

Para mama yang antusian bertanya mengenai alergi 

Berikut ini adalah rangkuman penjelasan lebih jauh dari dokter Ekawati mengenai alergi, jawaban dari pertanyaan mama lain yang ikut serta dalam coaching clinic hari itu dan leaflet alergi dari Morinaga.

Alergi adalah reaksi salah dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat yang dianggap berbahaya padahal zat tersebut tidak berbahaya, seperti serbuk sari, bulu binatang, dan lain sebagainya, zat yang dianggap berbahaya oleh tubuh itu disebut alergen.



Ada dua faktor yang menyebabkan alergi pada anak yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan:
Faktor genetik
Anak mendapat ‘bakat’ alergi yang diturunkan dari orangtuanya. Anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat alergi, memiliki peluang mengalami alergi lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak.

Secara singkat digambarkan dalam tabel berikut :


Faktor lingkungan
Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh akan membentengi diri dari serangan bakteri, virus dan zat asing yang dianggap berbahaya. Pada keadaan alergi, sistem kekebalan tubuh mengenali zat yang sebenarnya tidak berbahaya menjadi berbahaya, akibatnya timbul gejala alergi.

Alergi protein susu sapi merupakan alergi makanan yang sering terjadi pada bayi dan anak. Hal ini disebabkan protein susu sapi adalah salah satu jenis protein yang di berikan pada bayi pertama kali.
Selain dari susu sapi, alergi bisa berasal dari debu, tungau, bulu binatang, obat-obatan, gigitan serangga.

Si sulung saya alergi debu dan tungau, jika kambuh bagian kakinya akan nampak bintil-bintil semacam kutu air namun ukurannya lebih kecil dan rasanya gatal, saat sembuh tidak meninggalkan bekas.

Gejala alergi umumnya terdiri dari tiga macam yaitu;
Gangguan kulit berupa ruam, bentil, gatal dan eksim. Gejala yang disebut dermatitis otopik ini sering di jumpai pada anak-anak. Gangguan pernafasan seperti bersin-bersin, gatal di tenggorokan efeknya batuk, mengi atau nafas berbunyi, gejala ini umumnya terjadi pada usia anak di bawah 1 tahun. Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, BAB berdarah, gejala yang sering terjadi pada anak usia di atas 1 tahun.

Cegah dan Atasi Alergi
Tips mencegah Alergi  dari dokter Ekawati di Coaching Clinic KalCare; Hindari anak dari alergen atau pencetus alergi.  Jika alergi susu sapi ganti dengan susu pengganti, sesuai rekomendasi dokter setelah dilakukan cek alergi. Konsultasikan keadaan alergi anak dengan dokter anak.

Jika gejala alergi nampak di kulit, perhatikan kebersihan kulit anak, sabun yang digunakan untuk mandi biasanya khusus, dokter yang akan meresepkan. Jika jenis kulit anak kering, seperti si kecil saya Khalifah, dokter akan memberi resep tambahan yaitu  lotion khusus  untuk menjaga kelembaban kulit anak. Perbanyak konsumsi sayur dan buah karena itu akan membuat kulit lembab secara alami dari dalam tubuh.

Jika si kecil beresiko mengalami alergi (karena satu atau kedua orangtuanya alergi), pencegahan dapat dilakukan sebagai berikut;

1. Pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan dan berlanjut hingga 2 tahun.
2. Menghindari paparan rokok selama hamil dan setelah bayi lahir.
3. Selama hamil dan menyusui, ibu tidak menghindari makanan yang sering menimbulkan alergi seperti telur, kacang-kacangan, ikan dan makanan laut serta susu sapi.
4. Pengenalan makanan padat pada anak dimulai saat berusia 6 bulan.
5. Tidak ada penundaan pemberian telur, kacang, ikan dan makanan laut serta jenis makanan lainnya pada waktu si Kecil mulai mendapat pengenalan makanan padat, namun perhatikan reaksi yang mungkin terjadi. Apa pemberian makanan laut menimbulkan alergi? dsb.
6. Jika Ibu tidak dapat memberikan ASI setelah ASI ekslusif konsultasikan dengan dokter untuk pemberian susu penggantinya.

Secara sederhana dapat ditulis;

Pencegahan alergi 

Apa dampaknya jika mengabaikan alergi?
Otomatis tumbuh kembangnya terganggu karena sering sakit. Biaya yang diperlukan untuk berobat juga besar. Tenaga dan emosi Ayah dan Bunda juga terkuras karena anak sakit.

Iya, saya sempat merasakan, kesana kemari mencari dokter kulit yang cocok yang bisa menyembuhkan gatal si kecil. Selain sedih saya juga lelah karena jika menjelang malam, karena saat malam hari gatalnya  kambuh lebih intens, Khalif  minta di usap-usap gatalnya sampai tertidur. Atau saat tertidur dia menggaruk-garuk tanpa sepengetahuan saya, besoknya saat mandi nangis karena pedih dan luka akibat garukan.

Berfoto dulu dengan dokter Ekawati setelah konsultasi selesai 
Yuk Sebar Informasi Tepat Mengenai Alergi
Jadi, jangan anggap remeh alergi. Cari tahu, cegah, atasi dan sebar informasi yang tepat mengenai alergi. Untuk mendapatkan informasi seputar alergi secara lengkap bisa di lihat di www.cekalergi.com. Di situ ini para orangtua juga bisa melihat bakat atau kecenderungan alergi si kecil. Caranya? Buka situsnya dan ikuti petunjuk yang ada di sana. Selain berisi informasi seputar alergi, di sana terdapat beragam informasi menarik seperti;


Pastikan Alergi Tidak Menghambat Potensi si Kecil 
Jangan sampai donk alergi menghambat potensi si kecil, caranya? cari tau, cegah, atasi dan sebar informasi yang tepat. Untuk si kecil yang mengkomsumsi susu formula dan alergi susu sapi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak mengenai pilihan susu penggantinnya.

Begitupula yang terjadi dengan si kecil saya, setelah gatal akibat alergi teratasi, selain anak menjadi ceria kembali kapan dan di manapun, dia pun nampak lebih antusias terhadap hal-hal yang disukai. Seperti pada si kecil saya, di usianya yang belum  5 tahun dia sudah menunjukkan hal-hal spesifik yang di sukainya, dia suka sekali mengejakan buku aktivitas yang banyak soal berhitungnya, tertarik dan antusias dengan buku dan menggambar, #AlergiTetapBerprestasi.


Alergi tidak menghambat aktivitas dan prestasinya


Allergy Total Solution dari Morinaga

Morinaga menghandirkan Allergy Total Solution yaitu nutrisi untuk si kecil yang mengalami alergi susu sapi dengan sinergi nutrisi tepat.









Dengan MoriCare+Prodiges, merupakan inovasi unggulan berupa sinergi nutrisi meliputi faktor kecerdasan multitalenta, pertahanan tubuh ganda, dan faktor tumbuh kembang optimal untuk mendukung si kecil menjadi Generasi Platinum dengen kecerdasan multitalenta.



Susu Pertumbuhan Morinaga P-HP atau susu  Protein Hidrolisat Parsial berbahan dasar protein susu sapi dengan mata rantai protein yang lebih pendek dan mudah dicerna, sehingga dapat membantu mengurangi resiko alergi.

varian susu Morinaga khusus untuk anak yang alergi susu sapi
Morinaga P-HP dan Morinaga Soya 

Morinaga susu soya merupakan 100% protein soya dengan kualitas protein setara susu sapi, diperkaya L-Metionin, Kamitin, Asam Amino Esensial, serta Vitamin dan Mineral.

Morinaga susu Soya dan Morinaga susu PH-P diproduksi oleh KALBE Nutritionals - sebagai Health Foods Divison dari PT Kalbe Farma Tbk, merintis PT. Sanghiang Perkasa pada tahun 1982 yang di bangun atas dasar rasa kepedulian, tanggung jawab keilmuan dan antusiasme dalam bidang farmasi dan nutrisi yang terjalin menjadi sebuah komitmen. Lebih jauh mengenai Kalbe Nutritionals dapat di lihat di sini 

Dengan misi ‘we provide wellness to millions' - menyediakan produk dan layanan kesehatan bagi masyarakat, secara aktif mengembangkan produk nutrisinya. Morinaga merupakan produk kolaborasi Kalbe dengan Morinaga, sebuah perusahaan susu terkemuka  dari Jepang. Dengan pengalaman panjang Kalbe dan Morinaga, tentu kualitas produknya sudah tidak di sangsikan lagi.




Customer Services kalbe nutritionals bisa di hubungi di 0800-140-2000 (bebas pulsa) atau customer@kalbenutritionals.com. Kalbe Farma juga menyediakan jasa pesan antar dengan menghubungi Kalbe Home delivery 500880 atau e-store di www.kalbestore.com.




16 komentar

  1. si kecil harus tetap berprestasi ya walau alergi

    BalasHapus
  2. Banyak juga ya Mbak, yang masih belum paham alergi dan cara mengatasinya. Semoga artikel Mbak Rina, memberikan pemahaman bagi yang masih belum paham cara mencegah dan mengatasi alergi

    BalasHapus
    Balasan
    1. dulu saya termasuk yang kurang paham dan agak mengabaikan, alhamdulillah sekarang sudah tahu ilmunya

      Hapus
  3. Waah lengkap sekali penjelasannya Mbak Rina.Saya juga alergi.Kalau kulit kering jadi gatal.Kalau banyak makan dan sayur jadi berkurang gatalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayur buah selain membuat kulit sehat juga membuat pencernaan sehat, lacaaar...heheh

      Hapus
  4. saya bersyukur mba, anak2 alerginya masih bisa diatasi. omnya anak2 ada yg asma sampai dewasa. Dia pinter dan aktif, dapat beasiswa. Tp kadang asmanya mengganggu :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh kasian ya kalau sampai dewasa jadinya mengganggu aktivitas

      Hapus
  5. Alergi ga menghalangi prestasi ya. Biar aleegi, tetep bisa jadi hebat

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan sampai alergi menghambat potensi anak :)

      Hapus
  6. Yang dikhawatirkan kalau anak alergi itu gagal tumbuh ya, Mba. Kurang tidur karena gatal-gatal misalnya dan kurang nutrisi karena makan ini itu pantangan. Tapi alergi bukan jadi penghambat kalau kita sebagai ortu tanggap. Anak bisa sehat dan tetap berprestasi. Salam ya buat si kecil. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar mba...pantang memantang makanan pada anak kadang bikin galau karena khawatir gizinya tidak terpenuhi

      Hapus
  7. setuju banget, alergi jangan sampai menghambat prestasi ya...

    BalasHapus
  8. saya aja kalau lagi kambuh alerginya, rasanya bawaannya kesel terus. Apalagi anak-anak, ya. Jadi memang harus dikelola supaya jangan kambuh alerginya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kalau anak alerginya kambuh bikin rempong karena minta digarukin atau di usap-usap

      Hapus