Tip Mencegah Osteoarthritis Sejak Dini

Satu dari sekian banyak hal yang saya sukuri adalah melihat kedua orang tua sehat walafiat. Senang dan haru  setiap pulang kampung  melihat mereka bersemangat jika diajak jalan bareng cucu – cucunya, atau sebaliknya mereka semangat  mengajak jalan – jalan cucunya.

Hal yang menggembirakan  lain, sudah beberapa tahun terakhir ini ibu dan bapak juga rajin olah raga, minimal seminggu sekali jalan kaki pagi hari untuk olahraga. Bapak saya juga sudah berhenti merokok, tubuhnya nampak lebih bugar dan segar.

Ibu yang selalu semangat menemani
Cucu cucunya jalan jalan

Salah satu pemicu mereka makin rajin olahraga adalah karena sakit yang sempat Ibu lami. Bertahun – tahun lalu lutut Ibu sempat sakit hingga susah ditekuk. Waktu itu Ibu tidak pernah cerita seberapa sakitnya mungkin karena khawatir terhadap kami, setelah sekarang agak baikan baru ibu cerita kalau dulu lututnya sangat sakit hingga menangis secara sembunyi – sembunyi dari kami, Ibu hanya mengeluhkan sakitnya saat sholat malam, memohon pada yang kuasa agar  diberi kesembuhan dan keikhlasan menerima rasa sakitnya.


Namun  kami anak – anaknya tidak tinggal diam begitu Ibu mengeluh lututnya sakit. Kami menngantar ibu ke rumah sakit, ke dokter – dokter spesialis tulang. Kami mendatangi beberapa dokter  untuk memastikan diagnosa yang tepat. Dari beberapa dokter Orthopedi di Bandung yang memeriksa dan melakukan serangkaian tes pada Ibu, diagnosanya beragam. Ada yang menyebut ibu mengalami osteoporosis hingga lututnya harus dioperasi, dokter lain mendiagnosa Ibu  hanya mengalami gejala pengapuran hingga masih bisa dikoreksi dengan pengobatan seperti suplemen, olahraga, asupan makanan yang tepat dan mengurangi berat badan.

Kami sepakat dengan dokter yang terakhir memeriksakan Ibu karena diagnosanya  tidak membuat kami shock dan stress. Jujur, saya begitu dokter lain mendiagnosa Ibu  harus dioperasi kami shock, membayangkan biayanya, karena ketiga adik saya masih kuliah, gaji saya untuk mensupport mereka. Ibu menurunkan berat badan dan mulai olahraga walaupun awalnya ngeyel menolak olahraga karena merasa tiap hari udah olahraga mengerjakan pekerjaan rumah, bekerja (ibu saya pembuat kue) dsb.
Lalu dokter bilang,” Itu beda Bu,  bukan olah raga. Lutut Ibu kaku, harus dilenturkan dengan olah raga  jalan kaki pagi.” Setelah diberi penjelasna seperti itu baru Ibu paham dan menuruti saran dokter. Bapak akhirnya menemani Ibu olahraga.

Alhamdulillah kini  lutut Ibu bisa ditekuk, sakitnya sudah berkurang walaupun dalam beberapa keadaan masih kambuh tapi sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.  Semoga Allah swt selalu memberi kesehatan pada Ibu dan Bapak hingga akhir hayat. Aamiin.

Tentang osteoarthritis (OA)
Dari pengalaman Ibu, saya  jadi kenal istilah Osteoarthritis atau radang sendi lutut adalah penyakit degeneratif. Radang ini umum dialami orang berusia paruh baya. 

Osteoarthritis lutut adalah proses degenerasi yang menyebabkan penipisan tulang rawan lutut dan synovial, yatu bantalan alami antara sendi dan tulang rawan lutut. Penipisan ini terjadi secara bertahap dan seiring waktu akan merusak fungsi tulang persendian hingga menyebabkan rasa sakit dan kesulitan bergerak bebas.
Adapun gejala osteoarthritis lutut;
Nyeri saat berdiri atau berjalan walaupun jarak dekat, naik dan turun tangga dan bangun dari kursi.
Nyeri lutut saat melakukan olahraga dan aktivitas.
Nyeri dan kram saat mulai duduk
Kekakuan pada sendi lutut setelah bangun tidur
Lutut bengkak
Merasa tidak nyaman saat menggunakan lutut.
Selain faktor usia, osteoarthritis lutut juga bisa terjadi karena adanya keturunan, cedera, infeksi atau kelebihan berat badan.

Pengobatan osteoarthritis disesuaikan dengan keparahan penyakit tersebut. Jika masih stadium 1 sampai 3, hanya perlu supleman dan serangkaian terapi maka pada osteoarthritis stadium 4 atau tahap yang parah, perlu dilakukan operasi lutut. Pada stadium ini pasien akan merasakan rasa sakit yang parah saat berjalan atau menggerakkan sendi. Ini terjadi karena ruang sendi antara tulang jadi sangat sempit dan tulang rawan hampir hilang. Cairan synovial yang diproduksi juga sedikit sehingga tidak mampu mengurangi gesekan pada sendi.

Gejala pada osteoarthritis stadium 4 diantaranya; nyeri lutut yang parah saat beraktivitas, nyeri lutut sedang walaupun tidak sedang beraktivitas baik siang maupun malam, terjadi peradangan dan bengkak walaupun minum obat, tidak mampu meluruskan atau menekuk lutut.

Pilihan terakhir pengobatan pada stadium ini adalah penataan tulang atau osteotomi yaitu memotong tulang di atas dan di bawah lutut. Jika kondisi lebih parah dokter bedah akan mengangkat sendi yang rusak dan menggantinya dengan perangkat platik dan logam. Efek sampingnya dapat terjadi infeksi pada kulit yang disayat atau pembekuan darah. Untuk menghindari itu perlu dilakukan terapi selama beberapa minggu hingga bulan.



Duh ngilu ya pengobatannya, tapi  jadi pelajaran juga nih buat kita tentang pentingnya pola hidup sehat dari sekarang, jangan menunggu sakit datang, karena pengobatannya jadi jauh lebih mahal.

Cegah Osteoarthritis (OA)
Penyakit OA bisa dicegah agar tidak terjadi lebih cepat sehingga kualitas hidup di masa tua meningkat. Dari menemani Ibu saat berobat, dokter memberi tips agar OA tidak terjadi pada saya caranya, rutin berolahraga, karena olahraga akan menguatkan otot sehingga sendirinya akan kuat. Dan olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan. Jika berlebihan dapat menimbulkan cedera sendiri. Olahraga yang mana untuk usia 35 + terutama yang tidak terbiasa olahraga sebelumnya adalah berenang, jalan kaki dan bersepeda.

Kelebihan berat badan juga beresiko mengalami radang sendiri, jadi mulai kontrol berat badan.
Konsumsi makanan yang dapat mencegah OA seperti wortel, bayam, salmon, telur, susu dan kacang – kacangan.


Yuk mulai hidup sehat, sekarang!

16 komentar

  1. Penyakit Osteoarthritis ini hanya menyerang orang tua atau gimana mbak? Atau sudah ada cikal bakal sebelumnya, serem juga ya. Memang sih olah raga dan makan teratur ini semacam obat yang manjur untuk memberika badan sehat menurutku.

    BalasHapus
  2. Penting banget nih untuk manula dan yg punya tanggungan manula. Seiring pertambahan usia, byk masalah kesehatan menghampiri. Salah satu ya masalah osteoporosis ini
    Thank you mbak informasinya. Sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  3. Nah..almarhumah ibuku juga ngalamin Osteoarthritis ini, kalau bahasa sederhananya pengapuran dan ngak bisa bergerak leluasa kalau ngak di suntik, ternyata salah satu faktor pemicunya adalah keturunan ya mak, jadi kudu waspada nih saya, apalagi mulai masuk usia 40 tahun, olahraga ternyata jadi salah satu terapi biar ngak semakin parah kalau kata dokter ibuku dulu. Semoga ibunya cepat sehat ya mak...

    BalasHapus
  4. Okay noted mba, jadi cara cegah osteoarthritis yaitu dengan:
    Menjaga berat badan.
    Perbanyak konsumsi wortel, bayam, salmon, telur, susu dan kacang – kacangan.

    BalasHapus
  5. Wah baru kalo OA itu ada stadium2nya.
    Sedini mungkin aku juga sudah konsumsi bayam, wortel dan kacang2an, sejak hamil aku jadi peduli kesehatan dan rutin makan makanan sehat setiap hari.

    BalasHapus
  6. Duh OA ini memang patut diwaspadai, apalagi sekarang millenials kita nih pola makan nggak teratur plus kurang olahraga. Mama saya tuh sering ingetin untuk olahraga agar hindari ini. Mama di usia udah jelang 70 alhamdulilah masih kuat karena dulu tuh rajin olahraga, konsumsi susu, kalsiumnya terpenuhi.

    BalasHapus
  7. Kadang kaki aku merasa sakit pas pernah terjadi cedera saat SMP dulu mbak,
    Tapi selalu diusahakan untuk buat senam dan olahraga mbak,
    Makasih buat sharing informasinya ya mbak
    Semoga ibundanya juga kian sehat selalu ^_^

    BalasHapus
  8. Senangnya punya bapak yang berhenti merokok. Aku malah papa belum berhenti merokok :(. Sedih kalau ada ortu sakit dan semoga selalu sehat ya orangtuanya mba

    BalasHapus
  9. Jalan kaki palling aman ya buat orangtua juga, gak terlalu cape juga. Kalau aku lebih suka ada temannay kalau jalan kaki, atau berenang aja kalau pas sendirian mah

    BalasHapus
  10. Aku pernah merasakan ngilu yang teramat menyiksa di bagian lutut pasca operasi sesar. Entah itu tanda-tanda osteoporosis atau efek pascabayar operasi. Tapi yang kelas rasa nyerinya menyiksa bangtt

    BalasHapus
  11. Wah ilmu baru kagi nih.. makasih mba infonya.. emang makanan sehat itu pentingnya sejak dini terutama sayur dan buah

    BalasHapus
  12. wah aku jarang olahraga jadi pengen aktif olahraga nih, ternyata kelebihana BB juga beresiko ya mba jadi tahu lagi tentang OA ini

    BalasHapus
  13. Penting banget ya mencegah dari OA ini. Aku juga lagi berusaha menghindarinya. Olahragaku jalan setiap pagi :)

    BalasHapus
  14. Semoga kita semua selalu sehat, jaga asupan gizi secara seimbang

    BalasHapus
  15. Duuuhh....ngilu bayangin yang operasi lutut itu.
    Oke deh, mulai sekarang kudu rajin olahraga, terutama berenang yang disarankan untuk usia 35+ ini. Semangaaaatt...

    BalasHapus
  16. Adik sepupuku katanya kena tulang rapuh gini padahal usianya masih belasan tahun, katanya pemicunya karena kurang gerak. Semoga kita semua sehat seelalu

    BalasHapus