Berbagi bahagia bersama tabloidnova.com

Berbagi bahagia bersama tabloidnova.com salah satunya adalah saat berhasil mempraktikkan resep yang ada di sana dan jadi menu kesukaan keluarga. Saya bukan mama yang jago masak jadi saat mempratikkan resep baru dan berhasil, rasanya luar biasa. Dan memasak enak adalah cara saya berbagi bahagia bersama keluarga. Tanda cinta saya untuk keluarga. Berbagi bahagia bersama tabloidnova.com yang lain adalah membaca cerpen di tabloid nova saat me time. Bahagia itu sederhana bukan?

resep dari tabloid nova yang jadi kesukaan keluarga
ikan kuah kuning 
Banyak hal-hal kecil di sekitar kita yang bahkan menjadi rutinitas dan menjadi sumber kebahagian jika kita mensyukurinya. Saya bahagia saat si kecil memeluk-meluk saya. Ibu menelpon, menanyakan kabar dan menyatakan kerinduan pada cucunya.

Inilah sekelumit cerita kebahagia lain dalam hidup saya

Ibu, adalah inspirasi kebahagiaan saya
Jika di tanya apakah masa kecil saya menyenangkan?  Saya jawab; Masa kecil saya sempurna karena;  bahagia bersama keluarga yang menyayangi dan bahagia bersama sahabat-sahabat masa kecil. 

Berkali-kali wirausaha bangkrut membuat bapak putus asa. Tapi Ibu bangkit tanpa putus harapan dan jarang mengeluh. Ibu membuka usaha laudry, kebetulan rumah saya terletak di lingkungan kost an mahasiswa, tanpa modal otomatis Ibu mengerjakannya tanpa mesin cuci. Untunglah usaha yang memeras tenaga itu tak berlangsung lama. Ibu beralih menjadi penjual makanan dan kue yang di titipak di toko, warung dan kantin sekolah di bantu Bapak.

Dengan tekadnya yang kuat Ibu berhasil menyekolahkan kami, kelima anaknya, bahkan sampai ke perguruan tinggi. Sampai sekarang saya masih amazing, bagaimana dengan segala keterbatasan itu kami bisa sekolah tinggi. Rejeki dari Tuhan memang tak bisa di ukur dengan hitungan matematis ya. Dengan doa dan usaha semua menjadi mungkin.

Di tengah keterbatasan, ibu selalu membuat kami bahagia bersama keluarga. Ibu banyak mengajarkan berbagi kebahagiaan dengan hal-hal kecil dan caranya mensyukuri apa yang ada.   Tak ada lauk, Ibu menyiasatinya dengan membuat nasi uduk atau bubur menado abal-abal. Saya sebut abal-abal karena hanya berisi campuran sayuran tanpa ikan heheh.

Secara tidak langsung Ibu mengajarkan bahwa cara berbahagia adalah tidak putus asa, memiliki mimpi,  mensyukuri apa yang ada dan berbagi kebahagiaan sesuai kemampuan.

inspirasi kebahagiaan saya 
Inspirasi kebahagiaan saya yang lain adalah buku. Ya buku.  Bukan, bukan karena orangtua saya membelikan banyak buku sehingga saya suka membaca justru sebaliknya. Saya tak pernah di belikan buku selain buku ajaran sekolah. Tapi dongeng Ibu saat mengantarkan saya tidur membuat saya ingin membaca banyak buku. Ada banyak buku di luar sana yang  tidak melulu soal pelajaran sekolah. Ada buku di luar  sana yang menceritakan bagaimana orang-orang menemukan sesuatu yang mengubah dunia dan menjadi inspirasi kebahagiaan banyak orang? Tapi di mana? Di sekolah (dasar) saya tidak ada perpustakaan. Pernah saya lihat salah satu lemari di ruang guru disesaki buku-buku tipis, berdebu dan lusuh. Saat saya intip ternyata ittulah buku-buku yang saya cari. Sayangnya hingga saya lulus sekolah dasar, perpustakaan sekolah tidak pernah ada. 

Di tengah kebingungan dimana saya bisa mendapatkan buku pinjaman dengan cuma-cuma,  seorang guru ngaji membawakan buku masa kecilnya ke mushola dan boleh di pinjam sesukanya lalu  seorang ibu tua kaya yang rumahnya tak jauh membuka perpustakaan gratis setiap sabtu minggu jadi saya memiliki stok bacaan untuk seminggu. Hampir semuanya buku anak-anak dari fiksi sampai science . Saya duga buku-buku ini pasti koleksi buku anak-anaknya saat masih kecil.
Salah satu buku masa kecil yang menginspirasi kebahagiaan saya adalah seri Rumah Kecil Laura Inggalls Wilder.

Dari sanalah saya mulai merasakan indahnya berbagi kebahagiaan. Saat kecil mereka bahagia memiliki banyak buku kini mereka berbagi kebahagiaan dengan meminjamkan pada  anak-anak seperti saya. Mereka inspirasi kebahagiaan saya dan membuat saya bertekad kelak menjadi seperti mereka, bisa berbagi kebahagian dan menjadi inspirasi kebahagiaan seorang anak.

Buku-buku yang membuat saya bertekad harus lebih baik dari orangtua dan berbagi bahagia bersama keluarga. Benar bahwa bahagia tidak identik dengan materi, tapi akan lebih bahagia jika perut tidak lapar bukan?

Kesamaan suka membaca dan menulis juga yang akhirnya mempertemukan saya dengan seseorang yang akhirnya menjadi sahabat.

bahagia bersama sahabat 
Bahagia bersama sahabat adalah saat kami saling menyemangati, berbagi cerita, tukar pinjam buku dan tentu saja kadang janjian me time bersama.

Setelah menikah dan memiliki keluarga sendiri, insprasi kebahagiaan saya bertambah. Dialah suami dan kedua anak saya. Salah satu bahagia bersama keluarga khususnya anak-anak adalah membacakan buku untuk mereka. Kini, saya bisa membelikan buku pada anak-anak walaupun lebih banyak buku sale.
bahagia bersama keluarga
Suatu minggu saat kami berburu buku sale di sebuah toko buku gramedia, saya lihat suami memilih banyak buku anak dan meminta anak-anak memilih buku sesukanya.

Naluri hemat seorang ibu langsung keluar. Saya sortir buku-buku yang sudah dia dan anak-anak pilih.
 “Ini gak usah, Azka belum ngerti kalau baca ini. Ini kayaknya untuk anak kelas 3 atau 4 sd. Ini juga belum perlu Khalifah masih terlalu kecil untuk paham buku ini.”

“Tidak usah di pilih-pilih lagi kapan lagi ada buku murah. Kita  akan membuka perpustakaan untuk anak-anak cuma-cuma di rumah. Dulu kita susah membeli buku dan dari buku kita bisa seperti ini, jadi saatnya berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yang seperti kita dulu.”

Haru. Ternyata saya dan suami memiliki mimpi yang sama namun baru sekarang terungkap.
Saya berharap buku-buku yang akan kami pinjamkan menjadi inspirasi kebahagiaan banyak anak-anak yang tak mampu membeli buku seperti saat kami masih anak-anak. 


Rencananya kami akan membuka perpustakaan tahun depan, (bukan) kebetulan rumah yang akan kami tempati tahun depan, tidak di perumahan seperti sekarang tapi di sebuah perkampungan di pinggiran kota dan lumayan jauh dari hiruk pikuk kota. 

17 komentar

  1. ikan kuah kuningnya menggoda mbak bikin lapar aja

    BalasHapus
  2. mantap , ijin share yah
    http://short8.net/oPsh3

    BalasHapus
  3. setelah menikah,jadi bertambah ya mbak kebahagiannya..termasuk bertambah teman^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. setelah jadi blogger makin nambah mak, teman nambah banyak :)

      Hapus
  4. Kisah indah berbagi bahagia. Nice story, mbak Indah. :)

    BalasHapus
  5. banyak hal-hal yang bisa bikin kita bahagia, ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak, bisa menikmati bac abuku sambil santai aja bahagia

      Hapus
  6. Saya terharu dan ikut senang membaca postingan ini ... betapa tidak 'berbagi kebahagiaan sesuai kemampuan' ... ini kalimat sederhana tapi penuh makna ... kenapa begitu? karena saya teringat pengalaman keluarga kami juga sederhana - tapi dari kemampuan terbatas, mau menerima/membantu ponakan yg kuliah di Jabodetabek ... ya dgn bantuan yg terbatas pula tapi penuh ikhlas ... dibelakang hari ini berbuah ...ponakan yg sudah 'sukses jadi orang itu, ingat kebaikan yg gak seberapa itu ... mereka balas dgn kebaikan yg lebih besar. Subhanallah ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal abrussiana :) terima kasih sdh membaca postingan saya. segala sesuatu yang dilakukan dengan ikhlas insyaallah berbuah manis ya

      Hapus
  7. semoga perpustakaannya segera terwujud ya. mau dong mampir :)
    semoga sukses untuk ngontesnya ya mak ^_^

    BalasHapus
  8. Bisa berbagi bahagia pasti akan membuat kita bahagia ya mak Rina. Gud lak ngontesnya...saya juga ikutan loh..

    BalasHapus
  9. Rina dirimu jauh lebih mantap, gud lak yah :)

    BalasHapus
  10. Berbagi itu bikin bahagia ya mbak :)
    Moga sukses ngontesnya yaa

    BalasHapus
  11. Bahagianyaaaa....kita ya mbak Rinaa... kapan ngegym lagi?

    BalasHapus
  12. Sepakat Rin, bahagia itu memang sederhana ya :)
    Gudlak ngontesnyaaaa, sempet mau ikutan tapi kok ya ga ada ide mulu hihihihi

    BalasHapus
  13. semoga terwujud ya mbak perpustakaannya, ini juga impian saya punya perpustakaan yang bermanfaat untuk orang banyak

    BalasHapus