Event Mozaik Blog Competition sponsored by beon.co.id. Pada kalimat Mozaik
Blog Competition beri url lomba ini dan pada kata beon.co.id sertakan url web:
beon.co.id
Ngakunya
penulis?!
Setiap orang punya
standar beda untuk menyebut dirinya penulis, termasuk saya. Standar saya untuk
menyebut diri penulis bisa dibilang rendah. Gimana gak rendah, baru punya dua
antologi buku udah mengklaim diri penulis? Malu sebenarnya heheh.
Menurut Clara
Ng dalam buku My Live As Writer ‘Untuk mengaku bahwa dirimu penulis, menurutku
setidaknya kamu menerbitkan tiga buku’. Saya setuju, karena kata Clara Ng, kita
harus punya standar yang tinggi untuk diri sendiri.
Buku lho ya bukan
antologi. Jadi saya sebenarnya cuma ngaku-ngaku jadi penulis *tutupmuka*. Tapi
ada alasannya kenapa saya mengklaim diri
sebagai penulis sebenarnya sebagai bentuk usaha dan doa, berharap dapat tawaran
jadi kontributor majalah lain (amin) dan jadi pemicu untuk tetap menulis –
walaupun ditolak – agar beneran jadi penulis, beneran punya ‘solo album’.
Tapi saya mau cerita
sedikt nich pengalaman mejeng nama di media massa, siapa tahu ada yang terinspirasi.
Penulis
vs Marie Curie
Mimpi saya bukan jadi
penulis sebenarnya tapi berharap seperti Marie Curie, yang gak kenal siapa
Marie Curie cek di sini
ya . Alasan yang membuat saya menghabiskan
sembilan tahun belajar kimia. Tapi untuk
bisa konsen belajar kimia itu ternyata sulit karena saya lebih suka membaca buku-bukunya SGA dan PAT daripada
membuka teksbook atau jurnal ilmiah, tak heran jika akhirnya tugas penelitian
akhir (skripsi) saya molor satu tahun.
Saya mencoba nulis
lantas mengirimkannya ke media massa, motivasinya asli karena tergiur honora,
maklum uang saku saya pas-pasan, beneran gak cukup buat beli buku walaupun
puasa jajan seminggu. Setelah berkali-kali ditolak akhirnya tulisan pertama
saya dimuat media massa, di dua buah majalah remaja, kawanku dan Annida, tahun
2000 an, bukti terbitnya bisa diubek-ubek di sini. Saat
dimuat itulah saya merasa ge-er bisa menulis dan ingin jadi penulis makin rajin
menulis tapi eh tapi kok malah gak dimuat-muat lagi. Sedikit putus asa lalu memutuskan puasa nulis, fokus beresin kuliah, kerja,
nikah dan punya anak. Alhamdulillah...
Setelah
10 Tahun
Jadi Mama itu rasanya
nano-nano ya, bisa super lebay kalau giliran mau kerja di tangisin, tapi dari
situlah inspirasi tulisan saya yang akhirnya di muat lagi di media setelah 10 tahun dari
pemuatan pertama. Itu pun setelah mengalami penolakan berkali-kali. Sama
seperti halnya ketika tiba-tiba mendapat penawaran menulis di sebuah majalah, setelah
menerima beragam alasan penolakan. Dan saat di tawarin nulis untuk majalah itu rasanya tidak bisa diungkapkan dengan
kata-kata *halah*, pokoknya bawaannya senyum-senyum sepanjang hari. Bakal
mejeng di sebuah majalah parenting paling keren se Indonesia gitu lho...
Yang di dapat bukan
hanya materi tapi pengalaman baru jadi ‘jurnalis’, mencari narsum dan
mewawancara wawancara narsum kesana-kemari.
Bertemu orang-orang hebat; Dokter
spesialis, dokter spesialis sub spesialis, ahli terapi, psikolog dan tentu saja
kenalan baru.
Tetap masih menerima
email penolakan tulisan tapi lebih seringnya tanpa kabar, jadinya berharap.
Tapi kali ini saya tidak putus asa, coba nulis lagi. Tidak ada keberhasilan
yang instan bukan? Besar keinginan jadi
penulis harus di barengi usaha yang besar juga. Usaha bukan hanya nulis lho
tapi banyak baca buku dan sesekali ikut pelatihan nulis dengan narasumber
mumpuni tentunya.
Hutang
Dua Buku
Awal tahun ini saya
mendapat kabar menggembirakan, naskah buku di respon positif sebuah penerbit. Jadi
saya hutang dua buku (solo) biar bisa leluasa ngaku penulis xixixi
*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Mozaik Blog Competition 2014
Sukses utk bukunya, sukses juga utk ngontesnya...
BalasHapusWah, asyik nih, bentar lagi terbit bukunya...colek-colek kalau dah lahiran..hehehe, pengen juga ketularan Mba Rina..
BalasHapusayo mba nulis solo album
HapusBuku tentang apa? Penasaran banget...
BalasHapusmasih rahasia biar surprise...
BalasHapusaku kurang bisa nulis mbak, tapi bisanya ngetik hehehe
BalasHapuskalo rina sih udah jadi penulis beneran... saya juga pengen ngikutin jejak rina... meski buat jadi penulis beneran masih sangat jauh dan sama sekali gak ada titik terangnya, rina udah jadi inspirasi buat saya... hehehe... makasih ya :D
BalasHapusdirimu menginspirasi aku juga rin...pengen menang kontes lagi hahaha
Hapus