Surya Darma, Pengagas Tuntas Belajar 12 Tahun di Ulujadi Sulawesi Tengah

Surya Darma, Pengagas Tuntas Belajar 12 Tahun di Ulujadi Sulawesi Tengah

Pendidikan pilar peradaban bangsa

Kemajuan suatu bangsa ditentukan kualitas pendidikan masyarakatnya, pendidikan berkualitas dan merata menciptakan peradaban bangsa yang maju dan modern. Pendidikan yang tidak hanya mendidik akal juga budi pekerti dan spiritual, agar terbentuk pribadi yang pintar secara intelektual dibarengi sifat jujur, bertanggung jawab, memiliki sikap empati dan simpati.

Pintar secara intelektual jika tidak jujur? Ya korupsi, memperkaya diri dan golongannya.

Tahun 2045 Indonesia mentargetkan menjadi Negara maju, tahun generasi emas, di mana pada tahun ini diharapkan anak-anak yang ada sekarang menjadi generasi penerus bangsa yang handal dan itu hanya bisa dicapai dengan pendidikan yang baik.

Pemerintah mendorong wajib belajar sehingga untuk  sekolah negeri tidak dikenakan uang pangkal dan uang bulanan kalau ada pembarayan ini itu digunakan untuk  kegiatan di luar kegiatan belajar mengajar, sebut saja misalnya kegiatan camping pramuka, ekskul,  kunjungan anak sma ke beberapa PTN sebagai upaya sekolah menyemangati anak-anak didik untuk belajar giat agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang tinggi yang terbaik. Sebagai orangtua yang menyekolahkan anaknya ke sma negeri saya tidak keberatan.

Sayangnya pendidikan di Indonesia belum merata, fasilitas pendidikan sekolah negeri di kota, daerah dan daerah perpencil masih jomplang. Bukan hal aneh kita melhat berita anak-anak sekolah di daerah terpencil sana harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mencapai sekolah, melintasi sungai atau jembatang penyembrangan yang kondisinya membahayakan. Anak-anak ini butuhkan mental baja dan dukungan orang tua yang kuat untuk bisa tetap sekolah.

Belum lagi anak-anak di daerah terpencil dengan tingkat ekonomi yang tidak terlalu baik ini dituntut membantu orang tua bekerja, tak heran sebagian anak memutuskan berhenti sekolah, orang tua mendukung, apalagi jika anaknya perempuan, tak usahlah sekolah tinggi-tinggi, menunggu dipinang orang saja. Apa itu salah? Yang salah pendidikan  (termasuk fasilitas dan akses) yang belum merata.

Tanpa disadari, masyarakat yang tinggal di kota besar, melek informasi dan teknologi sebenarnya adalah sebuah previllage. Dengan mengakses informasi kita tahu ada banyak tawaran beasiswa yang bisa di apply untuk mendapat pendidikan gratis. Masyarakat daerah terpencil?

Tuntas Belajar 12 Tahun



Ini yang terjadi di kecamatan Ulujadi Kota Palu Sulawesi Tengah, dengan kendala tidak adanya dana pendidikan, anak-anak di sana tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang tingkat menengah atas (SMA). Para orang tua anak-anak ini kebanyakan bekerja sebagai buruh cuci atau buruh bangunan, jadi mereka merasa berat jika harus menanggung biaya sekolah.

Program sekolah negeri gratis yang dicanangkan pemerintah tidak serta merta membuat seluruh anak Indonesia bisa sekolah karena ada kendala dana untuk pembelian buku, ongkos sekolah dsb, dengan orang tua dengan tingkat sosial ekonomi rendah lebih suka anaknya segera lepas jadi beban keluarga salah satunya dengan memutuskan sekolah dan mendorong anak bekerja serabutan atau menikah jika perempuan.

Anak-anak putus sekolah di kecamatan Ulujadi ini akhirnya mencari uang dengan cara mengamen, jadi juru parkir atau menikah selepas lulus sekolah menengah pertama.

Hal ini membuat Surya Darma, seorang guru,  prihatin karena keadaan ini memunculkan lingkaran kemiskinan baru, anak-anak yang kemungkinan putus sekolah di masa depan.

Surya Darma mengaggas sekolah informal paket C, program ini ia namai “Tuntas Belajar 12 tahun”, dibantu istrinya yang memiliki latar belakang sepertinya dirinya, seorang guru. Tujuan program ini adalah agar kelak anak-anak ini memiliki pekerjaan yang lebih baik.

Kelas ini diakan seminggu sekali yang awalnya hanya diikuti 10 anak bertambah menjadi 150 anak. Adapun pelajaran yang diajarkan di sini adalah Bahasa Inggris, computer, fotography dan keahlian lain.

Kegiatan yang digagas Surya Darma bukan tanpa kendala. Dengan bertambahnya antusiasme orang tua dan  anak-anak untuk mengikuti program, jumlah murid bertambah sementara tenaga pengajar terbatas, lalu kendala dana. Dana operasional seperti penyediaan fasilitas belajar. Namun seiring waktu, tepatnya pada tahun 2013, 2 tahun setelah program tuntas belajar 12 tahun ini terbentuk,  kendala berkurang karena mendapat support dari pemerintah kota Palu. Relawan untuk mengajar juga bertambah.  Hingga tahun 2018, tercatat 300 orang dinyatakan lulus dari program ini dan sebagaian besar lulusan sudah memiliki pekerjaan.

Satu Indonesia Award

Karena inisiatif dan gagasannya Surya Darma mendapat apresiasi dari Satu Indonesia Award Astra di bidang pendidikan tahun 2018.



Surya Darma mengajak generasi muda Indonesia yang memiliki potensi dan skill untuk berbagi agar kualitas masyarakat di lingkungan meningkat.

Surya Darma senang terpilih mendapat Satu Indonesia Award Astra karena dari program ini ia dapat sharing dan berbagi pengalaman dengan peserta lain tentang kegiatan di kota lain.

Program Satu Indonesia Award merupakan wujud apresiasi Astra kepada generasi muda, baik individu maupun kelompok (komunitas) untuk memiliki jiwa kepeloporan dan melakukan inovasi serta perubahan di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan teknologi. Juga program unggulan Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA).

 

Tidak ada komentar