Papua Future Project, Menerbangkan Mimpi Anak-anak pulau Mansinam

Papua Future Project, Menerbangkan Mimpi Anak-anak pulau Mansinam

Pendidikan dapat mengentaskan kemiskinan. Pendidikan dapat mengubah dunia.  

Jika menilik sejarah kemerdekaan, para founding father negera ini sudah membuktikan kedua kalimat itu.

Tujuh puluh delapan  tahun berlalu sejak negara ini mengumandangkan kemerdekaan, sayangnya akses pendidikan yang mampu mengetaskan kemiskinan belum sepenuhnya merata, terutama di pelosok tanah air, pulau-pulau terpencil. Kendala faktor geografis tidak bisa dipungkiri.

Bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan tercantum jelas dalam UUD 45 Pasar 31 ayat 1.

Papua Future Project

Papua Future Project


Memang menjadi kewajiban pemerintah menyediakan dan memfasilitasi pendidikan tapi ada kalanya menunggu pemerintah saja tidak cukup, mau  sampai kapan? Itulah yang ada dibenak Jordy saat menatap bumi Papua yang dipijaknya. Melihat anak-anak di pulau Mansinam yang berlari telanjang kaki dengan tawa ceria dikelilingi  bentangan laut yang membiru dan nyiur yang melambai. Anak-anak generasi penerus yang kelak membangun tanah Papua, memanfaatkan kekayaan alam yang mereka miliki untuk kemajuan dan kesejahteraan, tapi apa bisa dicapai jika mereka tidak memiliki pendidikan? Terlambat bisa membaca? Tidak mengerti  pentingnya menjaga kesehatan?

Jordy lahir dan besar di Papua, ia melihat sendiri ketimpangan pendidikan, bak bumi dan langit dengan anak-anak  di luar pulau sana, terlebih saat ia kuliah di President University. Keadaan ini yang menggerakkan hati Jordy untuk mengagas komunitas berbasis projek yang diberi nama Papua Future Project, dengan fokus memberikan bimbingan belajar pada anak Papua yang belum menguasai pelajaran dasar  di wilayah tertinggal seperti pulau Mansiman. Pulau yang terletak di provinsi Papua Barat dan berjarak 2 km dari kota Manokwari.

Papua Future Project yang diinisiasi sejak 2020 bukan hanya mengajarkan anak berhitung, membaca, dan menulis,  juga memberi edukasi mengenai kesehatan, lingkungan, pengembangan diri hingga dampak perubahan iklim. Edukasi ini dikemas  secara kontekstual agar anak-anak tidak merasa terbebani, mudah dipahami dan  dapat mengintegrasikan dalam keseharian.

Seperti diungkapkan Jordy pada hari Pendidikan Nasional 2023 kemarin,” Tujuan utama pendidikan adalah untuk berkontribusi terhadap pembangunan bangsa, membantu setiap anak dalam mengembangkan potensi serta mempersiapkan mereka untuk meraih masa depan. Dalam memaksimalkan hal tersebut pembelajaran berbasis kontekstual serta memuat unsur kearifan likal perlu adanya implementasi secara maksimal dan berkelanjutan. Sehingga proses pembelajaran dapat sepenuhnya mengasah kemampuan dan keterlibatan anak dalam proses pembelajaran.”



Every child matters

Dengan motto Every Child Matters, Jordy mengatakan,”Ingin memberikan kesempatan yang sama pada semua anak untuk mengakses pendidikan dan menurunkan buta huruf di masyarakat adat yang ada di Papua Barat demi memajukan peradaban Papua ke depannya,” Jordy yakin pendidikan adalah hal fundamental yang berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.



Bimbingan belajar dan edukasi kesehatan secara inklusuif  diadakan seminggu sekali secara sukarela.

LITERASI

Buku adalah jendela dunia

Pendidikan yang baik akan beriringan dengan pemahaman literasi yang baik, begitupun sebaliknya. Literasi diawali dengan kegiatan membaca dan menulis, dengan kebiasaan ini akan terbentuk kemampuan berbicara serta memahami ide dalam sebuah konteks. Itu sebabnya literasi tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Hal ini disadari Jordy dan relawan di Papua Future Project yang kemudian mendirikan pojok baca di beberapa perkampungan dan membuat program donasi buku. Gerakan literasi dan pojok baca ini tidak hanya di pulau Mansiman juga Raja Ampat dan Tambrau.

Jika teman-teman berminta mendonasikan buku bisa hubungi IG Papua Future Project.`

Sukarelawan yang datang dan pergi

Papua Future Project adalah komunitas yang bergerak di bidang pendidikan, anak muda yang terlibat di Papua Future Project adalah para relawan yang bekerja dengan sukarela mengajari anak-anak Papua belajar menulis, membaca, mengedukasi mengenai kesehatan, lingkungan dan lain-lain.

Karena mengandalkan para relawan, masalah yang dihadapi adalah ada kalanya relawan kurang dari yang dibutuhkan, relawan datang dan pergi, ungkap Jordy. Untuk itu Papua Future Project selalu terbuka untuk relawan, untuk teman-teman yang mau bergabung dengan Papua Future Project bisa buka linktree dari instagram Papua Future Project, sedang ada pembukaan relawan batch 2 lho.

Kini 13 kampung dan 700 anak yang merasakan dampak positif program Papua Future Project dengan melibatkan 25o relawan dan pemuda dari seluruh Indonesia untuk bergabung baik secara langsung maupun daring.

Kontribusi    Bhrisco Jordy Dudi Padatu untuk anak-anak Papua melalui Papua Future Project membuat Jordy dianugrahi 13th SATU Indonesia Awards di Bidang Pendidikan. Anugrah ini melecut Jordy untuk terus konsisten berkontribusi pada pendidikan di Papua.

Semoga langkah Jordy memberi inspirasi pada generasi muda lain untuk bersama-sama menjadikan  anak-anak dan masa depan Indonesia lebih baik. 


Sumber tulisan

Instagram.com/papuafutureproject

wawancara via dm ig dengan papuafutureproject

www.kumparan.com

Satuindonesia.com

Tidak ada komentar