Yang Viral di Bulan Januari

Layangan putus, omicron dan boneka arwah 

Layangan putus, omicron dan boneka arwah, apa hubugannya? Gak ada  tapi lagi viral aja heheu dan  saya pengen komen. 

Omicron

Kabar varian baru covid si Omicron ini sudah santer sejak akhir tahun, pada  saat bersamaan kebanyakan orang Indonesia  yang berduit, bereforia dengan keadaan ‘aman dan terkendali’ dari pandemi dengan cara liburan keluar negeri, padahal omicron adanya di luar negeri. Saya ga iri sama yang liburan ke luar negeri tapi suka mikir apa mereka ga takut ya kena omicron – Ye takut mah sama Allah - lha iya takut mah sama Allah tapi kan salah satu ikhtiar menghindar dari pandemi gelombang 3  jauhin si Covid.

Kok pemerintah ga melarang liburan ke luar negeri, pikir saya, sebagai usaha biar ga ada  covid gelombang 3.

Omicron dari LN


Tak lama ada kabar public figure yang habis liburan dari LN kena Omicron (katanya masih nunggu hasil lab), gaduhlah netizen. Kegaduhan yang membuat pemerintah akhirnya angkat suara (lupa nama pejabatnya tapi saya baca di detik.com). Pihak pemerintah  mengatakan, tidak bisa melarang masyarakat keluar negeri. Agak  heran karena arusnya kalau liburan bisa dilarang demi keamanan negara kecuali urusan pekerjaan, sekolah baru diperbolehkan.

Endingnya pak Presiden menghimbau masyarakat untuk tidak liburan ke luar negeri. Semoga himbauan ini dituruti ya.

Karena kalau pulang liburan dari LN dan bawa oleh-oleh  varian baru ya jadi beban negara walaupun karantina dan dokter biaya sendiri. Kenapa saya bilang tetap jadi beban negara, karena ada kemungkinan dia sudah menularkan, buktinya jumlah yang kena tiap hari bertambah (varian baru dari luar negeri lho, ga dari kampung di Indonesia) kalau terus bertambah ppkm lagi, yang rugi rakyat kecil, usaha dibatasi lagi. Yang berduit ya aman-aman aja.  

Layangan putus

Teman-teman  penonton film Layangan Putus? Saya tidak menonton dan  tidak ada niatan menonton selain karena tidak langganan  WeTV juga karena sudah pernah membaca catatan Mommy ASF waktu viral di FB (sebelum bentuk versi novelnya) dan cukup membuat emosi jiwa. Jadi kebayang kalau saya nonton filmnya ya nambah emosi hahaha.

Versi film


Bagaimana tidak  emosi, sosok suami yang bersikap baik, seolah tidak ada masalah dalam keluarga tiba-tiba dibelakang menikah siri dan liburan  ke LN (tanpa mengabari istri sah sampai istri sah kebingungan sendiri karena suaminya ga pulang-pulang tanpa kabar – ini gila sih menurut saya karena kalaupun ada masalah dalam keluarga sebagai seorang kepala keluarga (pemimpin) ya harus menyelesaikan, kalau akhirnya ga happy ending (berakhir dengan perpisahan), ya tetap ga boleh kabur, tapi keluar dari rumah dengan baik-baik.  

Versi buku 


Makin kesel donk karena si suami tipe religius yang (harusnya) lebih paham agama harusnya tahulah ya berbohong itu dosa dan bagaimana sikap pemimpin dalam keluarga. (Kalau tidak salah Aris versi nyata pemilik channel Amar TV yang isinya murotal). 

Sebelumnya  ga kepikiran nulis pendapat pribadi   soal Layangan Putus sampai lewat  TL, kabarnya istri siri menulis klarifisikasi dan merasa tersakiti dengan film ini. Sontak donk klarifikasi ini membuat netizen ramai berkomentar julid. Saya paham perasaan netizen karena saya pun merasakan, hanya tidak ikutan komen hahaha.

Ada beberapa kometar yang mengganggu soal poligami yaitu poligami  harus ijin istri pertama. Kalau dari kajian yang pernah  saya ikuti, secara islam poligami tidak   harus minta ijin istri pertama tapi menikah lagi tanpa sepengetahuan  istri pertama juga salah karena jatuhnya berbohong dan hukum bohong dalam islam dosa.

Jadi baiknya kalau mau poligami harus bicara  ke istri pertama, dan kalau istri pertama tidak  mengijinkan boleh tetap menikah. Hanya saja tentu resikonya istri pertama akan meminta pisah atau sebaliknya, meminta menceraikan istri kedua, kalau istri pertama tidak mau dimadu. Sama-sama memberi luka tapi lebih fair karena tidak ada kebohongan atas nama agama. 

Tapi dalam hukum perkawinan Indonesia, seorang suami yang akan berpoligami harus mengajukan keinginan menikah lagi ke pengadilan agama dan pengadilan agama akan mengijinkan jika istri pertama menyetujui atau pengadilan agama mengijinkan jika alasannya istri pertama tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri, cacat atau tidak memiliki keturunan. Itu sebabnya banyak poligami tidak menikah secara resmi di pengadilan agama alias nikah siri karena kalau menikah resmi gak gampang prosesnya.

Dan biasalah kalau tipe religius alasan poligami adalah menghijrahkan. Ini klise banget ya, menghijrahkan tapi membohongi istri pertama. Secara logika sudah aneh dan memaksakan ‘kebenaran’ versinya. Keklisean yang bikin emosi dan sepertinya ini juga dirasakan banyak perempuan kalau mendengar soal nikah siri dan poligami.  

Oh ya tapi di versi filmnya tidak disebutkan Aris sosok religius, karena kalau digambarkan secara  nyata bukan tidak mungkin film ini akan gagal tayang karena dikira menyudutkan islam. Walaupun kenyataannya yang semacam Aris ini tidak hanya Aris. Masih ingat seorang ustadz yang sempat wara-wiri di tv (saya ga pernah nonton tv tapi ustad ini suka masuk berita di portal berita online, dikutip isi ceramahnya atau dimintai pendapat soal agama) memberi tausiyah tak lama istrinya meminta cerai karena ternyata ustadz ini telah menikah siri tanpa pengetahuan istri pertama. Saya lupa namanya tapi cukup terkenalah, setelah kasus ini sang ustadz jarang hadir di layar kaca atau diliput media. 

Jadi ingat sebuah kalimat yang pernah saya baca tapi lupa siapa penulisnya, Agama itu candu. Sifat candu itu memabukkan begitu pun agama yang membuat   beberapa pemeluknya mabuk  agama sehingga mengatasnamakan agama untuk mencari pembenaran atas kelakuannya yang tidak agamis. 

Kalau dalam kasus poligami, kasarnya  menyamakan urusan menghijrahkan perempuan dengan  urusan selangkangan.

Ini hanya pendapat pribadi ya, dikeluarkan biar tidak  emosi tiap dengar obrolan Layangan Putus di  wag atau lewat di TL hahaha. Semoga suami kita, anak-anak lelaki kita, saudara lelaki kita, menjadi sosok pemimpin keluarga yang sebenarnya, tidak menyitir agama untuk mencari pembenaran.

Boneka Arwah

Boneka yang kabarnya berisi arwah dari para bayi yang meninggal karena aborsi atau dihabisi orangtuanya. Salah seorang penjualnya yang hits di Ig dan punya chanel Youtube adalah Furi Harun. Saya tahu ini setelah baca status teman di FB, jadi kan stalking karena kepo hahaha.

Jadi mba penjualnya ini Indigo, itu loh istilah untuk orang yang punya kelebihan melihat atau merasakan mahluk astral.

Jujurly saya mending beli emas daripada
Beli boneka ini


Sebagai orang muslim tentu saya tidak percaya, arwah bisa dipindah tempatkan dari orang ke boneka, tapi percaya kalau boneka bisa  diisi jin.

Saya meyakini memelihara boneka arwah musrik karena kalau baca di komen jualan mbaknya banyak testimoni karena punya boneka ini jadi rajin sedekah, ingat sholat dsb. Hadeuh…

Saya baca ada yang memperlakukan  boneka ini s sedikit seperti merawat manusia, diberi makan dan minum (cuma didekatkan aja ke mulutnya).  

Kalau menurut saya ini ada akal-akalan mbak penjualnya juga biar laku, biar trend dan memang sepertinya sudah sedikit berhasil mentrendkan boneka ini karena saya lihat banyak pemilik boneka arwah  pamer di medsos  dengan bangga. Saya sih ngeri ngeliatnya, jadi kayak orang halu dan memperlihatkan kekurangan orang tersebut – tertawa tapi sebenarnya  kesepian, butuh perhatian lebih, butuh tepuk tangan dan butuh cuan. Ya saya juga butuh cuan tapi semoga Allah selalu menjaga saya dan keluarga agar cara cari cuannya tidak melanggar syariat agama.

Semoga mba penjual diberi kesadaran, sadar sudah membohongi banyak orang yang kesepian dan butuh perhatian menjadi halu dan sedikit menyimpang mentalnya. Sadar trendnya lebih banyak membawa kerusakan mental dan aqidah daripada membawa manfaat.

Cukup sekian curcolnya…

 

 

 

1 komentar