Takaran Mengonsumsi Air Putih Hangat yang Tepat Bagi Penderita Ginjal Kronis

Mengonsumsi air putih apalagi dalam kondisi hangat sangatlah dianjurkan oleh para tabib zaman dahulu. Berdasarkan penelitian para ahli, ada banyak manfaat mengonsumsi air hangat yang akan dirasakan oleh setiap manusia, seperti menurunkan berat badan, meringankan hidung tersumbat, mengobati sembelit, meredakan stres, dan nyeri saat menstruasi.






Walaupun kaya akan manfaat, tetapi bukan berarti kamu bisa mengonsumsi air putih, baik dalam keadaan hangat sekalipun dengan jumlah yang banyak. Karena akan menimbulkan beberapa masalah bagi tubuh, salah satunya pada ginjal.
Untuk penderita ginjal kronis, biasanya dokter akan menganjurkan agar mereka menjaga pola asupan air. Apabila air yang dikonsumsi terlalu banyak, maka sistem kerja ginjal menjadi terganggu dan juga menyebabkan glomerulus rusak. Jika glomerulus yang terdapat pada ginjal manusia rusak, maka akan terjadi ketidakseimbangan cairan yang masuk ke dalam tubuh.
Disamping itu, pasien penderita ginjal kronis juga wajib menjalani dialisis untuk mengukur seberapa besar kemampuan ginjal dalam menyaring air dan mengeluarkan urin. Tidak hanya menjalani dialisis saja, nantinya pasien akan dicek berat badannya oleh tim medis agar pasien bisa mengetahui takaran air putih yang pas untuk dikonsumsi sesuai dengan tingkatan stadium penyakit.
Beberapa kasus salah satunya gagal ginjal, semakin banyak air yang dikonsumsi dan mengalami penumpukan dalam ginjal, maka pasien tersebut akan mengalami edema (pembengkakan) dan juga komplikasi seperti diabetes dan penyumbatan urin. Untuk mengatasinya, dokter selalu menganjurkan kepada sang pasien agar membatasi jumlah konsumsi air.
Jika asupan air pada orang dewasa normal sebanyak 8 gelas per hari, lain halnya dengan pasien ginjal kronis yang hanya diperbolehkan mengonsumsi air putih kira-kira sebanyak 5 gelas per hari. Untuk mengetahui angka pasti air yang dikonsumsi, kamu dapat menghitungnya dengan memperkirakan stadium penyakit ginjal saat ini dan jumlah urin keluar, lalu ditambah 600 ml.
Selain mengurangi asupan air, dokter juga menyarankan pasien untuk membatasi konsumsi garam dan menjaga pola makan. Umumnya makanan tinggi protein (daging ayam, sapi, domba, makanan olahan susu, kuning telur), makanan tinggi fosfor (keju, yoghurt, es krim, sarden, selai kacang, bir, minuman bersoda), makanan tinggi garam (bacon, sosis, daging kornet, ikan asap, keripik danj kacang asin, mie instan, acar, ikan kalengan, kerang), dan makanan tinggi kalium (kentang, brokoli, asparagus, bayam, alpukat, buah kering, pisang) tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Sebaliknya, pasien ginjal kronis dapat menikmati makanan seperti buah ceri, bawang, kayu manis, apel, dan kumis kucing untuk dikonsumsi setiap harinya dengan takaran yang sesuai.
Konsultasikan terlebih dahulu jenis makanan lainnya dan aktivias apa saja yang bisa kamu lakukan ketika mengidap penyakit satu ini. Selalu jaga kesehatanmu agar tidak menyesal dikemudian hari ya. Karena sejatinya mencegah penyakit datang jauh lebih baik dibandingkan saat kamu harus mengobati penyakit yang sudah diderita.
Jadi buat kamu yang ingin hidup sehat hingga memasuki usia tua, jaga selalu pola makanmu dan rutin mengonsumsi air putih khususnya dalam kondisi hangat serta dibarengi dengan olahraga setiap harinya. Untuk informasi lebih lanjut seputar manfaat minum air hangat rutin di pagi hari dapat kamu baca melalui laman situs https://www.cekaja.com/info/rutin-minum-air-hangat-manjur-buat-diet-sampai-mengusir-stres

Tidak ada komentar