Empat Macam Tempat Wisata untuk Berlibur Bersama Keluarga


Yap, mengajak anak – anak berlibur/mengunjungi suatu tempat baru sama dengan mengajarkan mereka banyak hal baru. Dan yang lebih asik mereka belajar tanpa merasa diajari, enjoy, happy, learning by doing,  tak heran mereka akan mengingatnya dengan baik dalam waktu cukup lama. 

Saya  selalu ingat antusiasme anak – anak saat berada di tempat wisata baru, bukan sekedar kegembiraan yang terlihat di wajah mereka, juga rasa ingin tahu dan sok tahu. Ya, kadang mereka sok tahu jika melihat sesuatu yang sudah mereka baca di buku, seperti saat kami mengajak mereka wisata alam ke daerah pegunungan dan mereka melihat seekor elang di angkasa.

“Itu pasti elang jawa, iya kan, Ma. Dinamai elang jawa karena dia adanya di pulau Jawa.”

Anak – anak juga biasanya tak cukup melihat, ga ‘ kotor – kotoran ‘ rasanya kurang afdol. Seperti saat mereka melihat air dan batu belerang ini.


Wisata alam 


Jadi  agar perjalanan liburan selalu membuat anak – anak mendapat ‘pelajaran’ baru, biasanya kami memvariasikan tempat libuan yang kami kunjungi.

Museum
Agar berkunjung ke museum menjadi wisata yang asik dan tidak membosankan untuk anak – anak, sebaiknya tema museum yang dikunjungi disesuaikan dengan usia mereka. Misal untuk anak usia 4 – 7 tahun museum yang dikunjungi diantaranya museum zoology, museum serangga, museum geologi, museum transportasi, karena tema ini mudah dipahami mereka. Sebaliknya usia ini kurang cocok diajak ke museum senirupa.

Wisata sejarah
Mengunjungi tempat yang memiliki nilai sejarah seperti candi, keraton, masjid bersejarah, benteng yang dibangun saat jaman penjajahan, atau gedung yang masih berdiri dan memiliki nilai sejarah.

Wisata kota - keliling kota 
Liburan tak harus selalu keluar kota, liburan di dalam kota pun bisa lho dan asiknya lagi bisa dilakukan saat weekend, ga harus nunggu liburan panjang. Wisata keliling kota mengenalkan anak pada banyak sudut kota yang jarang mereka lihat.

Asiknya lagi, kini beberapa kota memfasilitasi wisata keliling kota dengan bis khusus untuk wisata keliling kota dengan harga tiket bersahabat, dilengkapi guide yang akan memandu dan bercerita selama perjalanan mengenai sejarah kota plus sejarah tempat/gedung yang dilewati.

Jika wisata keliling kota dilakukan secara mandiri, artinya tidak menggunakan bis khusus keliling kota, sebaiknya menggunakan alat transportasi publik agar anak – anak merasai dan tahu beragam transportasi publik. Pelajaran lain mengajak mereka menggunakan transportasi publik adalah mengenalkan konsep hemat energi.

Yang bisa dipelajari dari wisata keliling kota; sejarah kota yang mereka tinggali secara garis besar, tempat dan nama gedung penting,

Wisata Alam
Pantai dan pegunungan adalah  wisata alam favorit kami dan yang pernah kami kunjungi baru pegunungan dan pantai sekitar Jawa Barat. Impiannya sih kalau pak suami bisa cuti panjang dan ada rejeki kami ingin mengajak anak – anak mengunjungi pegunungan di luar Jabar, salah satunya wisata ke Dieng.

Dieng merupakan dataran tertinggi kedua di dunia setelah Tibet dengan tinggi 2000 mdpl dan merupakan dataran tinggi terluas di Indonesia yaitu  600.000 hektare. Dan Dieng tidak hanya menawarkan wisata pegunungan, ada wisata sejarah berupa candi dan telaga alam yang unik.

Komplek Candi di Kawasan Dieng
Menurut penelitian candi yang berada di kawasan Dieng ini merupakan candi tertua agama Hindu yang dibangun sekitar abad ke – 7, candi – candi di sini merupakan tempat pemujaan untuk dewa Siwa.


Candi di kawasan Dieng

Jumlah candi di kawasan Dieng awalnya berjumlah sekitar 400 bangunan, karena banjir besar yang pernah melanda kawasan ini, kini bangunan candi yang tersisa hanya 8 buah.  Akibat bencana ini pula masyarakat hindu Dieng mengungsi ke Tengger, Bromo dan Bali.

Telaga Menjer
Danau dengan luas 70 hektare dan kedalaman 60 meter, merupakan danau terbesar di kawasan Dieng. Berada di bawah gunung Sikudi yang masih jarang dikunjungi. Dikelilingi perbukitan sehingga berudara sejuk. Telaga Menjer dijadikan PLTA bagi sebagian masyarakat Dieng.




Telaga Warna
Ini dia salah satu destinasi wajib bagi yang berkunjung ke Dieng, telaga warna. Dinamai telaga warna karena air pada telaga ini dapat berubah warna, hijau, kuning bahkan pelangi. Secara sains, perubahan warna ini terjadi karena kayanya kandungan sulphur yang bertemu dengan paparan sinar matahari.




Waktu yang tepat untuk mengunjungi telaga ini adalah pagi hingga siang hari. Untuk mendapatkan spot terbaik untuk berfoto atau santai, kita bisa ke bukit ratapan angin.

Ada banyak paket wisata lain di kawasan Dieng ini seperti, Dieng Culture Festival, menjelajahi gua Jaran atau berkunjung ke Dieng Plateau Theater.

Akses menuju Dieng juga relative mudah, dari  Bandar udara Adi Sucipto Yogyakarta atau  Adi Sumarno Solo, pilih transportasi darat menuju kecamatan Wonosobo. Dari terminal Mendolo, Wonosobo, gunakan angkutan berwarna kuning untuk sampai ke kota Wonosobo, dari sana lanjut menggunakan microbus menuju Dieng. Perjalanan darat ini memakan waktu sekitar 1.5 jam.
Jadi sepertinya tak cukup ya jika hanya sehari mengunjungi Dieng karena ada banyak tempat menarik yang sayang jika tidak dikunjungi. Tapi kini ada paket wisata ke Dieng dari Traveloka, di mana paket sudah termasuk tiket pesawat dan hotel. Wah mantap banget nih, cocok untuk saya dan suami yang biasanya ga mau pusing kalau jalan – jalan, maunya tinggal duduk manis dan menikmati liburan.

Apapun pilihan liburan teman – teman akhir tahun ini, semoga lancar dan kembali ke rumah dengan selamat. Selamat berlibur!





Tidak ada komentar