Mendadak Jurkam

Ternyata bukan hanya saya yang dibuat bosan, gregetan dan bete dengan status-status para teman yang mendadak jadi jurkam capres di media sosial. Nilai hiburan dari media sosial untuk saya jadi berkurang.  Status atau komentar lucu, yang menghibur tapi  menggena bikin cekikikan sekaligus mikir mulai berkurang. Tapi status atau komentar sekedar gambar lucu yang tak perlu mikir pun saya suka.

Share link  berita gosip seleb yang saya pantau hampir gak ada diganti share link capres. Maklumlah saya gak pernah nonton tv jadi biar update (karena mau tahu) saya biasanya baca gosip seleb dari link yang di share teman di fb.

Kalau saya sebel bukan  karena pilihan atau pendapat si teman  beda sama pilihan (capres) saya lho tapi lebih ke kesan memaksakan dan terlalu memuja-muja si capres.

Di era keterbukaan seperti sekarang, semua orang tahu positif dan negatif kedua capres, jadi kalau ada status atau pendapat ‘maksa’, gini lho capres no 9, gini lho capres no 10, kenapa harus pilih capres no 7, kenapa ga baik pilih capres no 13, please deh....

Kedua pendukung capres sepertinya melupakan satu hal, yaitu kalau kedua capres bertujuan sama, ingin membangun negara ini lebih baik, mandiri secara ekonomi dan politik.

Tapi yang  bikin miris sih baca komentar-komentar pedas jika status teman soal capres tidak sama dengan pemberi komentar. Kasar dan kadang menyeret sara. Ya ampun....(membuat terinspirasi nulis postingan ini)

Dan gara-gara status mendadak jurkam capres, saya kehilangan respek pada beberapa teman yang tadinya saya sukai walaupun gak pernah ketemu dan kenal secara langsung, dan  bukan karena dia tidak sepilihan (capres) dengan saya tapi seringnya up date status, komentar, share link dan segala hal di sambungin sama capres pilihannya jadi bikin mual hehhehe.

Akh suka-suka gua donk, mau nyetatus apa! Betul sekali, karena setiap orang butuh tempat untuk mengekspresikan pendapat dan pikirannya, kalau di tahan malah bisa error lho, makanya saya nulis postingan curhat gak jelas ini hahahha

Yang pasti keep calm dan gak suka nyetatus capres di medsos bukan berarti golput

*sekedar postingan curhat

1 komentar

  1. Toss mbak! Aku pun malas kelas berat buka fb atau medsos lain karena kegencaran teman memuja capres pilihannya dengan menguak aib -yang benar tidaknya wallahualam- capres lain. Mau no 1 atau 2, yang penting no 3: Persatuan Indonesia. Merdeka!:p

    BalasHapus