Menurut saya seseorang
disebut smart jika memiliki kemampuan lebih,
multitalent, keinginan untuk tumbuh atau maju, optimis dan bisa bersikap dan bertindak tepat pada setiap peran yang
dilakukannya. Jadi perempuan smart menurut saya, perempuan yang bersikap dan
bertindak smart pada setiap peran yang dilakukannya. Nah berikut multiperan perempuan (yang
sudah dan akan menikah) dan smart menurut defini ‘smart’ untuk saya.
Smart Wife
Istri yang smart akan selalu membuat rumah menjadi tempat pulang yang nyaman untuk suami dan anak-anak. Smart wife harus pintar memasak? Menurut saya tidak tapi harus punya pengetahuan soal makanan sehat untuk keluarga. Harus jadi ahli gizi untuk keluarganya.
Istri yang smart akan selalu membuat rumah menjadi tempat pulang yang nyaman untuk suami dan anak-anak. Smart wife harus pintar memasak? Menurut saya tidak tapi harus punya pengetahuan soal makanan sehat untuk keluarga. Harus jadi ahli gizi untuk keluarganya.
Yang pasti smart wife harus
memiliki kemampuan menjaga kehormatan, penampilan dan perhatian pada suami.
Karena ketiga hal tersebut tidak bisa dibeli seperti halnya makanan. Kalau
penampilan istri di depan suami kusut bisa memperkusut pikiran suami. Lelah dan
stres pekerjaan kantor sampai di rumah lihat istri kusut wah bahaya. Sssttt,
godaan di luar sana besar.
Fakta mengejutkan itu adalah jumlah
ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV
bertambah. Perempuan yang notabene menghabiskan hari-harinya di rumah mengurus
keluarga. Fakta yang menyakitkan para
ibu rt ini tertular HIV dari suaminya. Para suami yang menulari ini mengklaim
dirinya setia. Dengan alasan tidak ingin menyakiti istrinya (dengan poligami)
maka melampiaskan hasratnya dengan perempuan mana saja alias tanpa cinta.
Akh, itu para lelaki kurang ajar
saja!
Lelaki diberi kelebihan hasrat di
banding perempuan. Dan godaan di luar untuk selingkuh begitu besar. Jadi ini
kesalahan para istri maksudnya? Tentu bukan donk, suami perlu dukungan untuk
bisa menjaga dirinya. Selain doa tentunya penampilan dan perhatian istri di
rumah yang harus selalu rapih, segar dan wangi. Tapi kan rempong anak-anak,
apalagi masih balita. Itu sudah pasti, karena saya sendiri mengalaminya. Rapih dan wangi tidak berarti harus dandan
full make up lho. Untuk mengatasi lelah
karena mengurus urusan rumah bisa disiasati dengan membagi pekerjaan rumah
dengan art.
Mungkin besar kecilnya godaan
tergantung jenis pekerjaan suami ya tapi sudah menjadi hal umum jika perempuan
sudah menjadi bagian dari ‘gift’ dalam bisnis. Tengok saja kasus korupsi yang
melibatkan perempuan-perempuan cantik di belakangnya.
Selain itu dunia kerja tidak
mungkin mensterilkan para suami kita dari interaksi dengan perempuan lain kan. Dia
butuh dukungan cinta seorang istri. Seperti sebuah pepatah di belakang suami
sukses ada mantan yang menyesal eh salah ada istri hebat di belakangnya.
Tentunya bukan hanya urusan
melayani suami. smart wife akan menjadi partner bagi suami dalam segala
urusan, termasuk pekerjaan. Ya minimal jadi mendengar yang baik jika suami
curhat soal pekerjaannya walaupun gak ngerti.
Ini berdasarkan pengalaman
pribadi, 17 tahun berkutat dengan kimia (kuliah dan kerja) tapi hampir delapan
tahun harus mendengarkan curhat tentang pekerjaan yang berhubungan dengan dunia
otomotif. Dan suami tidak menuntut saya mengerti just say,”Kamu, pasti bisa sayang.” Atau “Pasti ada jalan
keluarnya.” Atau “It’s gonna be alright,
honey.” Yang terakhir itu ngutip dialog film hahah.
Smart wife berani berkata tidak atau
menolak jika suami memperlakukannya dengan tidak baik atau tidak hormat. Ia
menyadari untuk beberapa hal dia sejajar martabatnya dengan suaminya.
Smart Mommy
Mendidik anak bukan pilihan
dan walaupun yang maha kuasa sudah menyertakan naluri pada
setiap perempuan untuk peran itu, tak cukup tanpa dukungan ilmu mendidik dan
mengasuh anak. Karena jaman berubah, pola pendidikan yang dulu di terapkan
orangtua kita tidak bisa 100% diterapkan pada anak kita. Contoh kecilnya, dulu
orangtua kita tak perlu pengetahuan bagaimana mendidik anak dalam gempungan
gadget dan teknologi. Urusan pendidikan seks untuk anak dulu gak terlalu seribet sekarang.
Seorang smart mommy tidak akan berpuas diri dengan
pengetahuan parenting yang ia miliki tapi memiliki keinginan untuk terus meng upgrade pengetahuannya. Karena seiring
waktu anak tumbuh dan masalah yang dihadapi akan berbeda, sesuai jaman dan
umurnya.
Gak berlebihan jika dibilang
peran ibu sepanjang masa, karena akan selalu ada pada setiap langkah anaknya
pun setelah si anak berkeluarga.
![]() |
mejeng di majalah parent Indonesia *narsis dikit donk akh* |
Smart working mom
Pilihan bekerja di rumah atau
diluar rumah sama-sama harus dilakukan secara profesional. Mana pilihan yang
terbaik? Setiap ibu mempunyai alasan dan pertimbangan yang berbeda. Jadi tak
bisa menjudge, mana yang lebih baik. Dan
apapun pilihan itu, peran ibu tetap harus full time J.
Smart Women
Sebagai pribadi, perempuan smart paham bahwa martabatnya sama dengan lelaki namun memiliki perbedaan. Perbedaan yang mengharuskannya tetap memiliki indentitasnya sebagai perempuan dengan hak dan kewajiban yang ia pahami. Jadi perempuan smart gak bakalan donk mengubah dirinya menjadi lelaki atau menjual harga dirinya demi mendapatkan martabat yang setara dengan lelaki. Perempuan smart berani mengemukan pendapatnya walaupun itu berbeda dengan ayahnya, bosnya (di kantor)atau bahkan suaminya.
Berdaya dan mandiri. Gak bisa dibilang smart jika seorang perempuan (dewasa) masih menggantungkan hidup pada orangtuanya, iya kan?
Jika sudah menikah? Biasanya perempuan smart gak bisa duduk manis menunggu. Ia kreatif dan memiliki inisiatif tinggi. Jadi walaupun suaminya tidak menuntut dia berpenghasilan dan mencukupi kehidupannya, ia tetap melakukan sesuatu yang membuat dirinya berdaya dan berkreasi, bukan sekedar untuk eksistensi tapi berdaya dan berkarya menjadi salah satu kebahagiannya.
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat ia memiliki peran walaupun kecil dan tidak menonjol. Artinya dia tidak menarik diri dari lingkungannya.
Sebagai sahabat, dia pribadi yang menyenangkan, bisa menjaga rahasia dan pendengar yang baik.
Wah kalau ngeliat definisi di atas smart kesannya sempurna banget ya. Yang pasti, setiap orang pastilah pernah marah, pernah berselisih, pernah ngebentak anak (itu mah saya hehe jika lost kontrol kalau nasehat halus gak mempan) tapi orang smart biasanya bisa dengan cepat mengendalikan diri dan sadar jika dirinya dalam posisi bersalah.
![]() |
forever friends |
Saya smart?
Tentu saja *narsis* tapi masih jauh dari ideal tapi tengah belajar untuk menjadi seseorang yang smart pada setiap peran yang saya lakukan.
Apa bedanya orang yang smart
dengan smartphone?
Prestasinya banyak Mak, dan yang lebih membanggakan adalah jadi seorang ibu yang mendampingi anak-anak betumbuh kembang. Itu smart betul-betul! Semoga berjaya dalam kontes Mak Winda. Salam kenal dari Bogor :)
BalasHapus