Lima Tahun…penuh warna, cerita dan rasa syukur tiada henti


 Hari ini 5 agustus 2011 usia pernikahan saya tepat lima tahun. Puteri sulung kami berusia 3y3m dan bay dalam kandungan menginjak tujuh bulan (semoga diberi kesehatan dan keselamatan), rumah yang nyaman (walaupun cicilannya masih sangat panjang hehehe), kendaraan yang baik (walaupun bukan mobil baru hehehe) dan tentu saja kami sekeluarga dalam keadaan sehat dan rukun. Yang terakhir bisa dibilang point yang lebih penting dari apapun.  

Lima tahun rentang waktu yang masih  pendek untuk kami mengecap asam manisnya kehidupan atau saling memahami pasangan. Tapi yang saya rasakan, dengan berjalannya waktu sepertinya kami lebih saling bisa mengerti dan pengertian. Misal, saya terbiasa dengan ucapan suami yang kadang nadanya keras dan tegas (dulu suka tersinggung karena terkesan saya dimarahi). Hubby jarang complain lagi dengan masakan saya yang rasa dan menunya alakadarnya alias yang praktis-praktis (padahal hubby suka banget masakan padang – selera leluhurnya).  Hubby terbiasa juga dengan sikap saya yang tidak bisa romantis (dulu dikiranya saya kurang kurang sayang karena hal itu). Dan saya terbiasa jika sms saya perlu waktu lama dibalasnya karena kesibukan. Hal kecil dan remeh temeh yang membuat hubungan kami makin erat.
 Lima tahun rentang waktu yang masih  pendek untuk kami mengecap asam manisnya kehidupan atau saling memahami pasangan. Tapi yang saya rasakan, dengan berjalannya waktu sepertinya kami lebih saling bisa mengerti dan pengertian. Misal, saya terbiasa dengan ucapan suami yang kadang nadanya keras dan tegas (dulu suka tersinggung karena terkesan saya dimarahi). Hubby jarang complain lagi dengan masakan saya yang rasa dan menunya alakadarnya alias yang praktis-praktis (padahal hubby suka banget masakan padang – selera leluhurnya).  Hubby terbiasa juga dengan sikap saya yang tidak bisa romantis (dulu dikiranya saya kurang kurang sayang karena hal itu). Dan saya terbiasa jika sms saya perlu waktu lama dibalasnya karena kesibukan. Hal kecil dan remeh temeh yang membuat hubungan kami makin erat.

Kado istimewa pernikahan tahun ini tentunya menungu kelahiran buah hati yang kedua. 

Btw, setiap jatuh tanggal pernikahan kami, saya selalu teringat tahun-tahun yang sudah kami lewati. Terutama masa sulit ketika saya berhenti kerja karena hamil pada saat bersamaan wirausaha yang dibangun hubby bangkrut yang membuat kondisi keuangan kami sangat minus padahal kpr kami baru saja berjalan dan ibu mertua sakit. Moment yang selalu menguatkan dan memotivasi kami,  bahwa kami bisa melalui masa sulit bersama-sama.  Setelah kesulitan ada kemudahan, seperti janji-Nya.

Tidak ada komentar