Danone Community Engagement Day; Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari dan Kiat Membuat Konten

Danone  Community Engagement Day; Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari dan Kiat Membuat Konten

Danone community engagement day

Ada yang tahu Vincent Gerald? Jujurly saya kenal beliau saat  ikut acara  Danone  Community Engagement Day hari kamis lalu. Vincent Gerald ini adalah konten kreator tiktok dengan follower dan view tiap postingannya  mencapai jutaan. Eit tapi bukan karena followernya saja yang membuat dia terkenal di kalangan tiktoker juga karena konten-kontennya berbeda, memiliki value. Beda dengan kebanyakan konten tiktoker Indonesia lain. Memangnya apa sih kontennya Vincent? Kontennya berisi ilmu pengetahuan populer yang dibawakan dengan gaya santai, isu lingkungan, isu kekinian, yang membuat penontonnya jadi tahu banyak hal. Sebagai blogger dan content creator wanna be, saya merasa beruntung ikut belajar membuat konten bareng Vincent Gelald, bikin semangat ngonten yang positif.

Nah sebelum saya menuliskan apa saja yang Vincent Gelald share di acara Danone  Community Engagement Day, kita bahas dulu isu lingkungan yuk dan bagaimana kita turut berperan aktif untuk menjaga lingkungan, menjaga bumi.

blogger and vlogger

Isu lingkungan yang hangat dan  jadi perbincangan karena dampaknya sudah terasa, dan akan terus memberi dampak lebih besar hingga membahayakan makhluk bumi jika kita tidak berkontribusi untuk melakukan sesuatu adalah perubahan iklim. Yap perubahan iklim yang pelan tapi pasti akan menjadi problem super serius di masa mendatang.

Bicara soal perubahan iklim, kita tidak bisa tidak peduli, masa bodoh atau menyerahkan sepenuhnya pada pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah atau  pelaku bisnis.  Ancaman perubahan iklim adalah masalah bersama, setiap mahluk di planet ini. Kontrubusi kecil yang bisa kita lakukan jika dilakukan secara  konsisten akan berdampak.

Danone, bisnis seimbang dan berkelanjutan dengan visi One Planet One Health

Hasil penelitian NASA menyebutkan jika 95% aktivitas manusia menyebabkan pemanasan global. Danone Indonesia sebagai salah satu perusahaan FMCG terbesar di dunia berkomitmen mewujudkan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan. Dengan visi ‘One Planet One Health’ yaitu kesehatan manusia dan kesehatan planet saling terkait satu sama lain, Danone fokus menjalankan strategi  bisnis berkelanjutan dengan mengacu pada SDGs maupun target tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan pemerintah.

Visi One Planet One Health difokuskan pada 4 pilar yaitu

  • Climate, Fight climate change, menjadi perusahaan karbon netral pada seluruh rantai produksinya pada tahun 2050.
  • Water, melakukan konservasi, optimalisasi dan berbagi melalui pengelolaan sumber daya air, mengoptimalkan setiap tetesan air yang diterima dari alam dan meningkatkan akses air bersih kepada masyarakat.
  • Circular Packaging, recover more plastic than we use by 2025. Memimpin kampanye nasional tentang topic daur ulang dan menggunakan 100% dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau dapat dibuat kompos pada tahun 2025.
  • Agriculture, mendorong praktik pertanian regenerative yang melindungi tanah, meningkatkan kesejahteraan hewan, dan memberdayakan generasi baru petani.

Danone  Community Engagement Day rabu lalu mengangkat tema Mengenal Penerapan Bisnis Berkelanjutan untuk Indonesia Lestari bersama komunitas Danone Digital Academy (Blogger dan Vloggers) dengan program Kelas Intensif Membuat Konten (KIAT). Dengan narasumber Annie Wahyuni, Downstream packaging Manager Danone Indonesia,  Budi  Rahardjo/Budjo Agriculture Manager Danone Indonesia  dan Vincent Gelald seorang conten creator yang kerap mengangkat isu lingkungan.

Penerapan Ekonomi Sirkular Danone-Aqua oleh Annie Wahyuni

Tahukah teman-teman berdasarkan data BPS tahun 2018, salah satu isu lingkungan yang paling tidak dipedulikan masyarakat adalah mengenai pengelolaan sampah. Masyarakat sudah aware terhadap penghematan air bersih, mengelolan energi dan mengurangi transportasi pribadi, tapi tidak dengan sampah. Ehm, mungkin karena merasa sampah sudah ada yang mengelola, dibawa petugas kebersihan ke TPA, kita bayar setiap bulan, beres.

Ekonomi sirkular limbah botol plastik
Nah, padahal tidak sesederhana itu terlebih makin bertambahnya produk kemasan plastik dengan berbagai bentuk. Pengelolaan sampah, minimal memisahkan sampah plastik dan organik, harus menjadi kepedulian. Sampah botol plastik bisa dipisahkan dan diberikan petugas kebersihan untuk di daur ulang sehingga tidak menjadi beban tanah.

Kenapa sih makin banyak produk kemasan? Mungkin itu jadi pertanyaan teman-teman. Kemasan dalam produk berperan penting untuk melindungi manfaat gizi dan kualitas produk, memungkinkan disimpan,

Danone menerapkan ekonomi sirkular dalam mengelola kemasan plastik di mana kemasan setelah digunakan akan di reuse dan di recycle


Program ini berjalan sejak tahun 2018 nama gerakan #BijakBerplastik dan diimplementasikan dengan tiga cara;

  • Collection Menargetkan pada tahun 2025 mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari yang digunakan.
  • Education Membuat program pendidikan di sekolah
  • Inovasi  menggunakan kemasan 100% dapat digunakan kembali dan meningkatkan konten bahan daur ulang hingga 50%.

Proses di atas didukung ekosistem yang mendukung ekonomi sirkular, dari botol kembali menjadi botol. Pada bagian pengumpulan Danone bekerja sama dengan Octopus, Community waste bank dan RBU (Recycle business unit). Hingga saat ini RBU Aqua sudah berada di 6 lokasi di Indonesia.

Botol aqua kemasan baru 100% terbuat dari plastik daur ulang dan 100% dapat didaur ulang.

Danone sudah menggunakan daur ulang hingga 25%


Dan tahukah teman-teman, AQUA a merupakan satu-satunya perusahaan minuman yang menggunakan  bahan daur ulang hingga 25% dan menargetkan pada tahun 2025 kemasan yang digunakan dapat 100% didaur ulang atau dijadikan kompos.

My waste is my responsibility

Apa yang bisa kita lakukan untuk berpartispasi aktif dalam menjaga kelestarian bumi? Bisa dimulai dari hal yang kecil dan dilakukan secara konsisten, diantaranya;

Thinking before buying, dengan menerapkan prinsip;

  • Need, membeli karena keinginan atau kebutuhan.
  • Zerowaste, pastikan tidak menambah sampah.
  • Circular, apakah produk berkelanjutan, bisa didaur ulang.
  • Minimalwaste, pilih produk yang minimal sampah.

Makan sampai habis, membiasakan makan sampai habis. Tahukah teman-teman Indonesia adalah negera nomor 2 dengan jumlah sampah makanan sisa terbanyak.

Burn calories not oil, gunakan transportasi publik.

Regenerative Agriculture oleh Budi Rahardjo

Fakta di dunia pertanian yang tidak kita tahu, bahwa 20% lahan pertanian telah rusak, 80% hutan dijadikan lahan pertanian, 70% lahan pertanian memanfaatkan air tawar, dan menghasilkan emisi 24%.

Pada saat bersamaan faktanya, konsumsi hasil pertanian meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan 65% sumber energi manusia berasal dari jagung, padi dan gandum. Kelaparan dan malnutrisi bisa menjadi ancaman serius jika sektor pertanian diabaikan yang lebih mengkhawatirkan Indonesia yang dulu dikenal dengan negara pertanian karena luasnya lahan pertanian dan tanahnya subur, kini terancam krisis regenerasi petani.

Yap ini bukan sekedar isu, kenyataannya  anak petani pun ke kota karena tidak mau jadi petani. Petani menjual lahannya dan para sarjana pertanian hanya sedikit yang menjadi petani.  

Pernah dengar istilah Regenerative Agriculture? Kalau anak pertanian pasti sudah kenal ya dengan istilah ini. Regenerative agriculture adalah sebuah gerakan perubahan paradigm pertanian dan praktik bertani dengan prinsip;

  • Minim olah lahan karena pengolahan lahan secara berlebih malah akan membunuh mikroorganisme dan melepas kandungan C dalam tanah.
  • Konservasi tanah, tanah dengan struktur tak rata di siasati dengan sistem bercocok tanam yang memungkinkan tidak melakukan pengrusakan pada tanah.
  • Melindungi air, menjadikan lahan pertanian juga sebagai daerah resapan air.
  • Meningkatkan Biodiversitas yaitu budidaya tanaman dengan aneka tanaman dengan menanam  tanaman sela sehingga secara ekonomi juga hasil pertanian menjadi maksimal.
  • Keterpaduan pertanian dan peternakan

Kita semua dapat berperan dalam menciptakan Sustainable Lifestyle

  • Grow your own food
  • Mengelola sampah di rumah
  • Turut mengedukasi generasi muda

Kelas Intensif Membuat Konten oleh Vincent Gerald

Ini dia sharing membuat konten bareng konten kreator hits, Vincent Gelard. Yang penasaran seperti apa kontennya bisa intip tiktoknya di sini.

Mana konten yang sesuai dengan minatmu?


Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, konten-konten Vincent Gerald ini memiliki value sehingga viral dan kontennya selalu ditunggu-tunggu followernya.

Menurut Vincent menjadi konten creator harus diawali dengan niat baik  dan itu berdasarkan pengalamannya, kalau bikin konten karena ingin cepat kaya, jadi terkenal dan punya power untuk menginfluencer orang, itu ga akan bisa karena begitu konten kamu ga menghasilkan uang kamu akan menyerah, ga membuat konten lagi. Ketiga hal diatas hanya bonus.

Vincent membagikan tips membuat konten menarik yaitu

  • Ide, apa konten kamu yang bikin beda?
  • Goal, tujuan membuat konten.
  • Value, apa value konten? Harus positif donk ya ga sekedar viral.
  • Passion, cintai subjek yang akan kamu jadikan konten.
  • Confident, harus pede, hidup terlalu singkat untuk jadi pemalu.
Learn, belajar terus.

Bagaimana awal mula Vincent menjadi konten creator Tiktok? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan beberapa peserta , apa langsung viral? Bagaimana memiliki ide untuk membuat konten seperti yang sekarang?

Pertama karena passion, jadi konten-konten yang dibuatnya karena memang dia suka, jadi enjoy saat membuatnya. Jadi pertama kali post tidak penonton sedikit, Vincet tidak kapok membuat konten dan terus membuat konten secara konsisten selama 9 bulan. Ini juga ya kuncinya, konsisten.

Jangan jadi pemalu untuk hal positif

Ingin jadi konten kreator tapi pemalu bagaimana donk? Vincent juga cerita dulu dia pemalu, tapi dia pikir kalau terus-terusan pemalu, ga pede akan banyak kesempatan terlewatkan. Sebagai orang pemalu, saya paham perasaan ini, saya pemalu, ga pedean, tapi pengen bisa ini itu, akhirnya maksain pede kalau ga gitu ya rugi.

Gimana tertarik jadi konten kreator? Yang udah jadi konten kreator yuk semangat bikin konten.

 

 

15 komentar

  1. Menjadi seorang konten kreator harus bisa membuat konten positif dan bermanfaat bagi yang menontonnya ya teh..keren nih pelatihannya

    BalasHapus
  2. Suka banget tulisannya Mba, keliatan nulisnya bener2 jadi per poinnya dapet banget sama pembaca.

    Ini sebenarnya aku banget, konten kreator iya, ngomongin soal lingkungan iya, cuman minusku di konsisten. Hiks.

    Berkali-kali dapat artikel sejenis ini dalam 2 hari, seperti jadi reminder buat aku, hihihi

    BalasHapus
  3. Banyak banget yang bisa dipelajari dan jadi inspirasi di kelas Danone ini ya. Pastinya mbak Rina sangat terkesan sampai menuliskan banyak poin penting di tulisan ini

    BalasHapus
  4. Pilih produk yang minimal waste gini tuh sebenarnya penting sih, terutama buat content creator dan blogger kayak kita ya Kak. Ajakan kita dan contoh yang kita sampaikan dari konten-konten kita, semogangasih banyak pengaruh positif buat semangat "menyayangi Bumi" yang kayaknya sejak lama tuh digalakkan sama Danone.

    BalasHapus
  5. Jujur ya mbak, aku tuh baru tau Gerald Vincent kemarin itu pas acara Danone. Mungkin karena aku gak main Tiktok ya, jadi gak ngeh dia itu siapa hahahaa.. Tapi pas dengerin cara dia membuat konten sih bagus banget dan memang insightful

    BalasHapus
  6. Saya termasuk pemalu kalau kontennya berupa video. Tapi, kalau untuk tulisan lebih pede. Lebih lancar kalau menulis daripada bikin video

    BalasHapus
  7. Kembali disadarkan bahwa penting sekali membuat konten yang bermanfaat dan mengajak pada kebaikan. Dengan konten mengenai sustainable lifestyle hingga bisnis berkelanjutan yang juga memikirkan dari sektor lingkungan, semoga kita bisa perlahan-lahan memberikan warisan bumi yang tetap asri untuk generasi berikutnya.

    BalasHapus
  8. Bagus banget ya acaranya Danone Community Enggagement Day ini. Mengajarkan buat menjaga lingkungan, bijak mengelola sampah, tips bikin konten tentang isu lingkungan. Pasti banyak ilmu yang didapat setelah ikutan acara ini

    BalasHapus
  9. Danone konsisten ya mendukung perbaikan lingkungan supaya tetap lestari, Alhamdulillah. Semoga akupun bisa konsisten memulai langkah kecil menerapkan hidup berkelanjutan

    BalasHapus
  10. Seru banget ya ini bisa belajar langsung dari Konten Creator yang berpengalaman, berbagi ilmu dan juga tips biar semua juga bisa seperti Vincent ya.
    Benar banget sih kalau mau buat konten itu yang kita sukai biar kita bisa enjoy menjalaninya.
    Tentunya salut juga dengan Danone yang selalu konsisten dengan masalah lingkungan ya.

    BalasHapus
  11. Pasti punya kesan tersendiri nih ya mbak selain nambah ilmu juga tambah wawasan dan jejaring, mantul.

    BalasHapus
  12. menjadi konten kreator ini memang lumayan banyak tantangannya ya. mulai dari gimana bikin konten yang menarik dan kalau bisa bermanfaat buat pemirsanya

    BalasHapus
  13. Hahaha emang ga boleh malu ya tapi juga jangan over sharing. Aku masih malu terlalu terbuka. Jadi bikin konten yang aman-aman saja dan gak buka aib keluarga.

    BalasHapus
  14. Tapi emang jadi konten kreator dilarang malu, ya. Heheh. Kudu belajar banyak nih dari Mas Vincent

    BalasHapus
  15. Acara Danone selalu memberikan edukasi yang tepat dengan kondisi saat ini, apalagi kehadiran Vincent sebagai nara sumber dan mengenalkan lebih dekat perjuangan menjadi seorang content creator.

    BalasHapus