Menumbuhkan Minat Baca Anak dengan Read Aloud

 Assalamualaikum, apa kabar teman-teman?

Tahukan teman-teman jika tanggal 17 Mei lalu diperingati sebagai hari buku lho, peringatan yang tak lain menandai pentingnya sebuah buku. Teman- teman pasti familiar dengan istilah buku jendela dunia. Yap dengan sebuah buku kita bisa tahu apa dan bagaimana sebuah tempat nun jauh di sana. Buku dapat membawa berkelana mengelilingi dunia. Yes, tentu saja lebih seru kalau traveling mengelilingi dunia secara nyata tapi keinginan seperti itu sukar untuk banyak orang termasuk saya hahah. Setidaknya dengan mengenal suatu tempat (di negara lain) melalui buku saat kita berkesempatan mengunjunginya  kita menjadi wisatawan yang santun, menghargai adat dan budaya berbeda.

Alhamdulillah anak-anak di rumah suka membaca dan bisa membaca saat usia 6 tahun tanpa dileskan, tanpa mengajarkan membaca secara ekstra, hanya alakadar, jadi bisa dibilang mengajari anak-anak baca ga mengalami drama capek atau emosi, dramanya hanya banyak buku sobek hehehe.  Rahasianya karena saya me Read Aloud mereka sejak bayi, ga peduli mereka paham atau belum saya rutin membacakan mereka buku setiap hari. Apa sih Read Aloud?



Sejak hamil saya rajin membaca buku dan majalah pengasuhan (parenting) jadilah  'kenal' dengan istilah Read Aloud   dan dipraktikkan. Mulai me-Read Aloud anak-anak sejak bayi (sebelum usia 1 tahun). Memperlihatkan dan membacakan buku walaupun mereka terlihat tidak paham malah merebut buku dan akhirnya sobek. Tapi saya tidak kapok dengan buku yang sobek, suami juga mendukung, kami tetap membeli buku secara rutin.

Boleh baca Yuk Menularkan Minat Baca 

Read Aloud

Read Aloud adalah membacakan buku dengan suara nyaring. Membaca nyaring atau Read Aloud ini berbeda dengan mendongeng. Bedanya, Read Aloud membaca dengan suara nyaring dengan artikulasi jelas dan sesuai teks buku, sedangkan mendongeng intonasi suara dan ekspresi biasanya disesuaikan dengan cerita, begitupun kalimat dan kosakata, dongeng juga biasa dilengkapi properti yang mendukung cerita.

Tidak semua orang tua bisa mendongeng (dengan ekspresif) tapi semua orang tua bisa membacakan buku dengan suara nyaring.

Hari Senin  lalu    saya berkesempatan mengikuti online gathering yang diadakan Blogger Perempuan dan Lets Aread, aplikasi yang berisi ratusan cerita anak dan bisa diunduh gratis, dengan tema Buku Bekal Anak Bertumbuh.

 

Yang menjadi narasumber di acara ini Bu Roosie Setiawan Founder Komunitas Reading Bugs,  penggagas Read Aloud Indonesia.

Buku menjadi  bekal anak bertumbuh karena buku adalah jendela dunia; buku memberi pengetahuan. Buku yang kaya dan bermakna tentang beragam tokoh, kejadian-kejadian yang dapat diterima/di luar pengalaman normal anak, dapat membuka pintu menuju hal-hal penting (baru).

Buku adalah cermin; menemukan cermin untuk mencerminkan identitas diri. Melihat orang-orang seperti diri mereka sendiri dalam cerita (refleksi). Membentuk persepsi mereka tentang diri dan potensi mereka.

Tokoh dalam buku yang melakukan hal-hal hebat, membantu mereka membayangkan bahwa mereka dapat melakukan hal-hal hebat. 

Read Aloud membaca nyaring membangun banyak keterampilan dasar yang penting, memperkenalkan kosakata,  memberikan model membaca yang lancar dan ekspesif dan membantu anak-anak mengenali apa itu membaca untuk kesenangan.

Berikut hal-hal yang disarakan Bu Roosie, yang harus dilakukan saat membaca nyaring;

Membantu anak-anak untuk mendengar dan merasakan adanya cerita yang mengalir. Bacakan dengan suara yang dapat didengar anak-anak dan tidak terlalu cepat.

Mengajak anak terlibat dan berinteraksi.

Membangun dialog dengan anak menggunakan buku; Minta anak bertanya, Jadikan sebagai ajang diskusi, ubah menjadi pertanyaan terbuka, seperti apa kesimpulan dari buku yang baru dibacakan atau menjelaskan kosa kata yang mungkin belum dipahami anak.

Mengajak anak-anak mengungkapkan secara lisan apa yang didengar atau dibacakan dan apa yang dipikirkan.

Apa semua buku bisa dibacakan nyaring pada anak-anak? Bisa dan tidak terbatas buku fiksi lho, tapi jenis buku tentu disesuaikan dengan usia anak. Tapi komik termasuk buku yang tidak cocok untuk dibacakan nyaring.

Pengalaman me - Read Aloud anak-anak di rumah

Karena me Read Aloud anak-anak sejak bayi begitu mereka dikenalkan pada hurup dan merangkai huruf (membaca) jadi murah menyerap, otak bawah sadar mereka sepertinya sudah hapal bunyi dan bentuk.  

Sekarang usia mereka sudah 9 dan 13 tahun dan walaupun mereka sudah bisa membaca sendiri kadang masih minta dibacakan.  Kepikiran, ini wajah ga sih, udah pada gede kok masih minta dibacain buku, apa karena mereka malas baca buku?

Pertanyaan ini terjawab ketika di acara kemarin ada peserta yang bertanya, sampai usia berapa anak bisa dibacakan buku (Read Aloud)? Bisa sampai usia remaja, bahkan ada lho anak yang udah kuliah kadang suka dengerin ibunya bacain buku. Jadi wajar kalau anak usia remaja masih minta dibacakan buku, malah dapat nilai plus yaitu menambah bonding anak dan orangtua. Ehm baiklah saya tidak akan menolak lagi kalau diminta  asal jangan buku tebal. Dan mereka bukan malas baca buku tapi senang dibacakan buku.

Komunitas Read Aloud Indonesia 

Komunitas Let's Read Indonesia yang digagas bu Roosie memiliki misi; menjadikan 'read aloud' sebagai budaya di keluarga, sekolah dan masyarakat. Sedangkan visi dari Read Aloud membuat anak Indonesia menjadi pembaca sepanjang hayat.

Let’s Read! Aplikasi buku digital anak, mudah, murah dan praktis

Indonesia tercintah ini,  termasuk negara yang tingkat bacanya rendah. Dulu mungkin salah satu tantangannya harga buku mahal sekarang, dengan mulai banyaknya perpustakaan keliling yang digagas para relawan dan perpustakaan daerah, banyak juga buku online (ebook) yang bisa diakses gratis, tantangannya bukan lagi soal buku tapi memalingkan anak dari game di gadget dan media sosial (anak piyik jaman now udah kenal tiktok dan anteng tiktokan).  Pe-er banget ya buat para orangtua.Tetapi harus tetap semangat….

Kini tidak ada alasan tidak punya buku terutama untuk para orangtua perkotaan yang punya smartphone   karena sekarang ada aplikasi buku anak gratis, yaitu Let’s Read.

Aplikasi Let's Read


Let’s Read adalah aplikasi, perpustakaan digital berisi ratusan cerita anak dari berbagai negara dan daerah di Indonesia, dengan beragam bahasa, dari bahasa asing hingga bahasa daerah di Indonesia, seperti bahasa Jawa, bahasa Bali dsb.


Aplikasi Let’s Read  bisa diunduh secara gratis di play store. Let’s Read berisi cerita bergambar digital dengan segmentasi anak PAUD dan SD Kelas Rendah. Dapat diakses melalui android dan website ,praktis dan gratis.

Dapat diunduh, dicetak dan  disebarkan tapi dilarang diperjualbelikan. Jadi teman-teman yang aktif di PAUD atau Posyandu bisa lho unduh dan cetak buku di Let’s Read dan dibagikan pada anak-anak.

Let’s Read digagas oleh komunitas literasi, penerbit dan The Asian Foundation. The Asia Foundation adalah organisasi internasional non profit yang bekerja sama meningkatkan kerjasama di kawasan Asia Pasifik. Dengan salah satu programnya di Indonesia adalah mendistribusikan buku anak ke berbagai daerah di pelosok Indonesia.

Ebook di Let's Read kualitas cerita dan gambarnya sudah terkurasi, teman-teman bisa cek langsung ya, ilustrasi ebook di Let's Read bagus-bagus, memancing anak untuk membaca, ini terbukti sama si kecil saya KAE (9yo) yang suka baca Let's Read. Sumber ebook Let

 

 

 

 

 

 

 

 

  

27 komentar

  1. Aku suka nih sama aplikasi let's read ada banyak ratusan cerita disana.

    BalasHapus
  2. Dulu sblm masa Pandemi cucu bunda yg lahir th 2006 hampir setiap ada hafalan dari sekolah selalu saja dia dia minta bunda yg bacain materinya. Dia tiduran sambil mendengarkan. Ternyata ketika bunda ajukan pertanyaan2 dari materi yg bunda bacakan dia bisa dngn sempurna menjawabnya. So read aloud from our side juga menjadikan otak anak segar menerimanya.

    BalasHapus
  3. Hahaaa, iya pengalamanku dengan adekku yang sukanya dibacain buku, termasuk buku pelajaran Maak.Itu sampe sekarang juga, lebih senang kalo ada yang bacain dan langsung nempel dari pada membaca sendiri.
    Suka banget sama Lets Read ini, yang menumbuhkan minat baca sejak usia dini, dan memang betapa pentingnya membaca itu, meski emaknya membaca nyaring buat anak2nya.

    BalasHapus
  4. Ternyata membaca buku dengan keras bisa menjadi cara untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak ya. Well noted, selama ini anakku juga seneng sih dibacain buku cerita dengan tone yang ekspresif hehe..

    BalasHapus
  5. aku suka bacain buku anak dengan suara lantang dan jelas sambil berekspresi sesuai dengan alur cerita

    BalasHapus
  6. Aku suka juga baca Let's Read. Habisnya kalau beli buku bergambar kan harganya agak lumayan. Ceritanya simpel sih ya. Anak-anak pasti pada suka buat baca

    BalasHapus
  7. Alhamdhulilah membiasakan baca buku sama anak2 sebelum tidur dan aku juga instal aplikasi ini. Tiap mau tidur kita pilih judul bareng terus aku baca keras2. Sambil jelasin beberapa kata yg anakku belum tau. Jadi sekalian belajar kosakata baru juga

    BalasHapus
  8. Anakku yang baru aja bisa baca tetep maunya dibacakan buku cerita, ternyata ini to alasannya. Sampai remaja pun masih suka dibacain buku cerita

    BalasHapus
  9. Seneng banget yaa...sekarang ada apps membaca digital yang bisa mengakses puluhan ribu buku dan bisa dijadikan bahan untuk read aloud. Jadi gak ada alasan untuk gak membacakan buku untuk anak.

    BalasHapus
  10. harus dibacain tiap hari nih nanti anak2 makin semangat untuk baca dan mau belajar cerita juga yaa

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah ya mbak, senang sekali ada aplikasi lets read ini ya, bisa membuat keluarga bisa memiliki buku-buku berkualitas untuk meningkatkan minat membaca anak anak.

    BalasHapus
  12. Let's Read andalanku, mbak. Dari anakku belum bisa baca, ku cetak trus bacakan saat naik bus atau nunggu di halte. Sekarang alhamdulillah dia baca buku sendiri. Makin banyak koleksi cerita di Let's Read, gratisss pula!

    BalasHapus
  13. Lets's Read sebagai aplikasi perpustakaan digital memiliki koleksi yang beragam untuk anak ya. Yuk ajak anak kita untuk akses Let's Read dan pilih e-book yang disuka.

    BalasHapus
  14. Setiap ortu yang punya anak balita dan usia SD kudu punya aplikasi lets read nih nggak bingung lagi mau bacain buku apa pada anak

    BalasHapus
  15. Lets Read ini seru juga ya mba, jadi bisa menumbuhkan minat baca sama anak-anak. Ini penting supaya mereka makin suka baca ya

    BalasHapus
  16. let's read ini aplikasi favorit keluarga kami mbak
    dengan buku buku yang ada di let's read, kami nggak akan kehabisan bahan bacaan

    BalasHapus
  17. Aku udah nyobain nih Read Aloud untuk cerita di Let's Read, memang punya banyak manfaat yang mbak terutama anak jadi lebih fokus mendengarkan cerita dan ngak terdistrak suara lain. Tapi metode Read Aloud ini butuh keterampilan membaca agar menarik terutama anak-anak yang sudah bisa membaca.

    BalasHapus
  18. aku sampe unduh Let's read karena ceritanya juga gambarnya menarik simple gitu pas banget buat anak2 dan aku kebagian yang bacain tapi anak2 skearang jadi suka membaca lagi

    BalasHapus
  19. Keren banget mbak sudah mulai read aloud sejak anak2 masih bayi, pasti anak2 cepet banget kemampuan membacanya ya?
    Adanya aplikasi Let's Read ini semacam jawaban buat ortu yang butuh bacaan bergizi utk dibacakan ke anak2 yaa

    BalasHapus
  20. Inget deh dulu ayah ngebacain buku cerita untuk aku dengan metode read aloud ini. Seru banget.

    BalasHapus
  21. Read aloud memang ngaruh banget sama minat baca anak mbak. Anak2 dirumah juga dari bayi coba dibacain buku, sekarang alhamdulillah dekat dengan buku.. Mau download jg nih lets readnya buat anak2

    BalasHapus
  22. aku akhire install lagi ini lets read ternyata banyak bacaan yang bisa dibaca di sana
    kirain cuma dikit waktu itu ceritanya mbaa
    numbuhin minat baca emang sesuatu

    BalasHapus
  23. Kalo aku...sukanya baca gantian..dengan suara keras emang..
    Sekalian ngajarin dia membaca yang benar sesuai dengan titik koma dan intonasi. Tahun ini baru masuk SD..

    BalasHapus
  24. Mengenalkan bacaan kepada anak kini makin mudah ya mba. Anak sekarang kan seneng banget sama gadget, bisa banget diarahkan untuk gemar membaca melalui app Let's Read.

    Teknik read aloud memang diyakini bisa memberikan kekayaan diksi dan cara mengungkapkan ekspresi yang beragam bagi anak. Bagus nih untuk diterapkan bagi para orangtua dalam mendampingi anak untuk menumbuhkan budaya gemar membaca.

    BalasHapus
  25. Nggak sabar pengen menerapkannya kepada anak kedua saya nih. Sayang masih bayi haha. Duuh buku-buku cantik menarik dengan warna-warna yang attraktif pasti bakal membuat senang anak-anak.

    BalasHapus
  26. Cerita di Let's Read itu unik dan harus saya akui sederhana tapi mengena. Anak-anak saya sangat suka dibacakan buku dari sana. meskipun si Najwa yang sudah 10 tahun, tetep saja dia lebih suka saya bacakan ketimbang membaca sendiri. Semoga makin banyak anak-anak yang terkena racun positif dari Let's Read.

    BalasHapus
  27. Anak sdh berusia satu tahun lebih, dan suka pegang buku kaya aku yg suka membaca, dan semoga dari hal seperti ini bisa nanti meningkatkan minat bacanya ketika sdh besar.

    BalasHapus