Bijak Mengelola Keuangan

Bijak Mengelola Keuangan

Bicara soal mengelola keuangan, saya selalu ingat 2 hal penting yang dikatakan penasehat keuangan, saat membaca artikel keuangan atau mengikuti workshop/webinar tentang keuangan, yaitu pentingnya menabung dan memiliki investasi. Penting tapi buat saya agak sukar diimplementasikan hehehe.

Bagi saya nabung itu tidak mudah apalagi kalau pengeluaran pas dengan pendapatan. Tidak mudah menuruti nasehat, pengeluaran harus  lebih kecil dari pemasukan. Terasanya saat tahun-tahun pertama pernikahan, cicilan rumah, cicilan motor, dsb. Saat itu kami merasa memiliki rumah adalah hal yang tidak bisa ditunda karena harga rumah/tanah terus naik, akhirnya nekat nyicil rumah, jadi pemasukan sama dengan pengeluaran alias ngepas. Deg-deg an juga ga punya tabungan, tapi Alhamdulillah masa-masa itu terlewati.

Sekarang udah lega, cicilan rumah sudah selesai. Bisa nabung walaupun dikit, nah biar uang nabung ga keganggu kebutuhan mendadak yang sebenarnya ga butuh-butuh amat biasanya saya ikut arisan, saat menang, uang ditabung dibelikan perhiasan emas, satu atau dua gram, Ibu-ibu banget ya hahahah. Cara itu saya dapat dari ibu saya dan memang terasa lebih bisa nabung kalau dengan arisan dan uang tabungan yang dibelikan emas, bisa jadi dana darurat saat dibutuhkan, mudah digadai atau dijual.

Teman-teman punya kebiasaan yang sama, nabung dengan arisan dan investasi emas? Jangan bayangkan emasnya yang batangan besar ya, ini mah tabungan emas ala emak-emak ibu rumah tangga biasa.

Boleh baca Tips mengelola tabungan emas

Hari sabtu kemarin saya berkesempatan ikut webinar mengenai keuangan Amar Bank dengan narasumber Perencana keuangan senior Aidil Akbar Madjid dan Ghaida Nuris Tsara dari Tunaiku.

Ada 5 hal penting bagaimana mengelola keuangan keluarga yaitu;

Sehat secara keuangan

Artinya memiliki penghasilan dan neraca keuangan tidak besar pasak daripada tiang, pengeluaran tidak lebih besar dari penghasilan. Karena kalau sebaliknya artinya kita memiliki hutang dan itu tidak sehat secara keuangan. Eits tapi ada lho hutang baik. Yuk lanjut baca.

Bisa membedakan kebutuhan dan keinginan

Kadang kebutuhan dan keinginan itu beda tipis ya, dan setiap orang tentu berbeda antara kebutuhan dan keinginanya, itu yang saya rasakan. Untuk saya ada dimana sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan kalau melihat printilan dapur hahaha, alasannya buat props foto, kenyataannya belum bisa memaksimalkan props yang ada. Jadi biasanya saya mikir lama kalau mau membeli sesuatu atau diiring tekad harus balik modal, misal beli props foto, ikutan lomba-lomba foto dan resep, kalau memang kan balik modal heheh.

Bisa membedakan keinginan dan kebutuhan adalah salah satu kunci keberhasilan mengelola keuangan.

Sejauh ini saya sudah merasa bisa mengontrol diri dan bisa membedakan keinginan dan kebutuhan. Kadang untuk memenuhi keinginan yang ga terlalu urgent tapi pengen banget ya saya mencari penghasilan tambahan, tidak mengganggu keuangan keluarga. Misal bikin janji, kalau menang lomba blog A atau tulisan fee cair buat kasih reward buat diri sendiri membeli barang X.

Menabung

Ehm buat saya susah-susah gampang, makanya saya suka ikut arisan walaupun ada yang bilang cara ini kurang baik karena seperti berhutang. Oh ya arisan yang saya ikuti biasanya yang fair dan tidak mengandung riba, jumlah menang arisan sesuai yang kita setor setiap bulan. Kan ada tuh arisan yang menangnya bisa besar atau kecil kapan menangnya, kalau menang di depan, potongan besar.

Karena niat arisannya nabung, pas menang arisan tidak dipake foya-foya tapi ditabung.

Berinvestasi

Jujur selain tidak paham soal invetasi saham, reksadana dll, uang saya pun belum cukup kalau untuk investasi yang membutuhkan dana besar, jadi investasi yang sudah saya lakukan adalah nabung emas kecil-kecil, seperti dicontohkan ibu saya. Dan ini terasa manfaatnya, pas butuh gampang digadai.

Apabila punya usaha, catatan keuangan dipisah

Sejak merintis usaha tanaman hias dan anggrek tahun 2017, saya melakukan pencatatan, agar uangnya tidak bercampur dengan uang dapur, Alhamdulillah bisa konsisten dilakukan hingga sekarang, tapi masalahnya, atmnya masih tercampur, jadi secara teori cash flow usaha jelas tapi secara real uangnya ga jelas heheheh alias masih kepake uang dapur.

Masih peer nih membedakan ‘dompet’ usaha dan dapur.

Secara teoritis dan sesuai kaidah bijak mengelola keuangan, berikut rumus mengatur keuangan bulanan;

10% kebaikan, 20% masa depan (tabungan dan investasi), 40% kebutuhan, 30% cicilan.

Hutang baik vs hutang buruk

Tidak selamanya berhutang itu buruk dan merugikan.

Berikut paparan Pak Aidil Akbar mengenai hutang baik dan hutan buruk.



Sudah keliatan ya, hutang buruk itu belanja-belanji yang ga bekasnya, kalaupun ada bekasnya, ga bernilai jual. Jadi buat yang masih berjuang menyicil rumah, keep fight ya, karena memiliki rumah sama dengan memiliki investasi.

Mencari Penghasian tambahan

Bagi saya dan suami, salah satu hikmah merasakan pendapatan sama dengan pengeluaran hingga tidak bisa nabung adalah terpacu mencari penghasilan tambahan. Ada 2 cara mencari penghasilan tambahan, satu dengan kerja sambilan (pekerjaan yang bisa dilakukan di luar pekerjaan utama) atau membuka usaha.

Jika melakukan usaha makan keuangan usaha harus dipisahkan dari keuangan keluarga, ini memudahkan menghitung biaya usaha, bisa menentukan harga jual, bisa membayar cicilan, bisa mengatur cash flow keuangan.

Pinjaman untuk modal usaha

Menurut data statistik, 8 dari 10 perempuan Indonesia sudah atau mau mempunyai usaha sendiri. Dan partisipasi perempuan Indonesia untuk wirausaha ini tertinggi lho di Asia Tenggara. Wow! Bukti ya kalau perempuan Indonesia itu mau mandiri secara financial dan membantu ekonomi keluarga.

Membuka usaha bukan tanpa kendala, kendala yang kerap dihadapi biasanya, kebingungan untuk memulai (mulai dari mana?), kurang percaya diri, belum ada modal.

Bicara soal modal, PT Amar Bank Indonesia, menawarkan solusi, melalui pinjaman online bernama Tunaiku.

Tunaiku adalah sebuah platform pinjaman digital tanpa agunan dari PT Bank Amar Indonesia tbk  yang memberikan solusi finansial bagi masyarakat yang kurang terlayani atau belum dilayani  oleh lembaga keuangan formal. Karena berplatform aplikasi, pinjaman ini mudah dan praktis, tanpa jaminan pula. Selain itu ada keunggulan lain dari Tunaiku yaitu;

Keunggulan Tunaiku


Cara meminjam di Tunaiku

Unduh aplikasinya di Googlestore, klik pinjaman, ikuti langkah-langkahnya dengan pengisi form yang tersedia, jika sudah lengkap, tunggu approval dari pihak Tunaiku.



Tips Memilih Pinjaman online dari  Aidil Akbar

Pinjaman secara online jadi pilihan utama saat ini karena memiliki keunggulan; Pakai aplikasi, lebih mudah, tidak ribet, relative lebih cepat adan contactless.

Namun ada yang harus dan sangat penting diperhatikan saat meminjam secara online yaitu;

Terpercaya, reputable, terdaftar di ojk, ada diplatform google playstore/ios.

Hati-hati pinjol illegal, cicilan bisa panjang, jaminan , bunga kompetitive

 

 

22 komentar

  1. Kerasa banget sih kalo kita ngatur keuangannya asal.. mau duit berapa pun ya habis gak jelas juntrungannya ya.. Makanya cucok banget nih ilmu mengatur keuangannya.

    BalasHapus
  2. Wah iyakah ada yang arisan bisa besar atau kecil jumlahnya? Selama ini yang saya tahu fair saja. Memang bagi sebagian orang lebih bisa nabung ya dengan cara arisan.

    BalasHapus
  3. Ada 2 cara mencari penghasilan tambahan, satu dengan kerja sambilan (pekerjaan yang bisa dilakukan di luar pekerjaan utama) atau membuka usaha.
    Ahh, well noted banget ini Mba, tips financial planning ala Aidil Akbar memang selalu OK OCE!
    Btw, TUNAIKU sungguh reliable banget ya Mba

    BalasHapus
  4. Pas lagi butuh, ini bisa ngebantu. Apalagi juga mudah karena ada aplikasi ya mba. Sepakat juga bagaimanapun kita harus bijak ya mba

    BalasHapus
  5. Aku pernah merasakan perjuangan di awal-awal nikah, setiap bulannya terasa berat karena penghasilan cuma dari Suami sementara tabungan menipis, bahkan sempat keteteran. Syukurlah membaik dari waktu ke waktu, penting sekali memang untuk mengelola keuangan Rumah Tangga itu ya.

    BalasHapus
  6. Nah, pinjaman online ini, meskipun terkesan praktis. Tapi bener-bener harus teliti ya, Mak. Karena sekarang kan banyak aplikasi pinjaman online yang baru-baru. Dan memastikan itu kredibel bener-bener harus dipelajari

    BalasHapus
  7. makasi ya mak udah menjelaskan tentang bijak mengelola keuangan terutama selama masa pandemi ini.

    BalasHapus
  8. Toss..aku juga suka beli emas kalau ada rezeki Mbak, nggak banyak tapi lumayan ya kalau rutin...semoga cicilan rumahku juga cepat beres nih masih dua tahun lagi, semoga lancar..aamiin!

    BalasHapus
  9. pinjaman online memang prosesnya jauh lebih mudah sih mba...tp harus hati2 bangetd an paham term dan conditionnya. terutama jika ada kredit macet dan sejenisnya

    BalasHapus
  10. Wah, sudah lama nggak ngikutin Aidil Akbar. Salah satu finplan yang bikin saya belajar mengatur keuangan dulu. Terima kasih ya, Mbak, sudah dirangkumkan materi kelasnya. Jadi ikut refresh ilmu.

    BalasHapus
  11. Ya, pertimbangan meminjam uang melalui aplikasi online ini tentu baik jika profitable. Dan semoga harapannya akan selalu profitable yaah...hihi~
    Agar bisa tepat waktu saat membayar cicilan pengembalian dana.

    BalasHapus
  12. Bener banget kita harus bisa mengelola keuangan dengan baik supaya bisa mendapatkan keuntungan di kemudian hari

    BalasHapus
  13. Untuk tips pinjaman online ini memang harus nyari yang beneran amanah dan terpercaya yah.

    BalasHapus
  14. memang benar ya mbak, klo mau menambah penghasilan ya harus berani buka usaha..
    apalagi sekarang buka usaha makin mudah, ada Tunaiku yg siap memberi modal

    BalasHapus
  15. Mengelola keuangan itu penting banget ya. Apalagi buat kita Ibu rumah tangga. Makanya pas ikut acara ini ilmunya banyak banget.

    BalasHapus
  16. Iya apalg saat pandemi kayak gini ya pinter2 banget ngatur keuangan menahan segala keinginan Dan pun klo pinjam uang mesti yg terdaftar ojk y kyk tunaiku

    BalasHapus
  17. Jujur sampe sekarang pun aku masih suka kesukitan mengelola keuangan nih mak.. hubu. Emang mesti banyak baca baca literasi finansial kaya gini nih, supaya nambah ilmu.. hehe

    BalasHapus
  18. Dengan Tunaiku seandainya ada keperluan mendadak saat itu bisa diatasi ya Rin

    BalasHapus
  19. Apapun alasan meminjam, peminjam harus sadar betul bahwa itu kewajiban sehingga tidak serta-merta meminjam dan mengulur waktu dalam menyelesaikan
    Apalagi sistem sudah online

    BalasHapus
  20. Wah seru nih kalau belajar keuangan gini :D
    Iya kudu pinter banget membedakan antara keinginan dan kebutuhan ya mbak, jangan sampai maksain utang hanya krn keinginan, duh gak banget deh.
    Bikin catatan keuangan sangat membantu meminimilasir yg boncos2 yaa

    BalasHapus
  21. Thankyou mba tipsnya, seruuu dan emag sebagai IRT millenials harus tahu banget gimana ngatur keuangan secara bijak. aku juga udah mulai nabung emas dan investasi demi masa depan yang lebih baik ya.

    BalasHapus
  22. Betul sekali mba. Gaya hidup konsumtif yang membuat kadang buncos. Membedakan keinginan dan kebutuhan itu dasar sekali ya untuk bisa mengelola keuangan dengan baik

    BalasHapus