Inovasi dan Digitalisasi untuk UMKM Perempuan Bangkit

Tahun baru, semangat baru, harapan baru. Mulai mengeksekusi resolusi 2021? Atau melanjutkan resolusi 2021 atau dua-duanya? Atau let it flow aja. Ehm, saya termasuk yang let it flow, namun bukan tanpa rencana dan perhitungan. Termasuk dalam soal  usaha yang saya jalani,  terlebih disaat pandemi seperti sekarang,  dimana situasi ekonomi tidak stabil, banyak hal perlu rencana dan perhitungan matang tapi kadang perlu mengambil langkah berani (sedikit nekat) karena apalah jadinya wirausaha tanpa keberanian dan nekat. Berani capek, berusaha tidak gagal tapi kalau jatuh harus segera bangkit  dan siap untung hehehe.

Berani bermimpi bahwa suatu saat, seiring waktu, usaha yang kita bangun akan membesar. Terinspirasi dari cerita Sisterpreneur Zaskia Adya Mecca, yang dikenal sebagai public figure,  mantan aktris yang kini jadi pengusaha dan  memiliki 5 perusahaan dengan total 400 karyawan, bidang usahanya beragam dari fashion, kosmetik hingga kuliner. Inspiratif banget ya, tapi siapa sangka semua itu dimulai dengan modal  7 juta lho! 

Pembukaan Festival Webinar Pintar Sisternet 


Zaskia Adya Mecca  berbagi pengalaman usaha dan tantangannya di acara Pembukaan Festival Webinar Pintar Sisternet  2020 dengan tema Inovasi dan Digitalisasi, Kunci UMKM Perempuan Bangkit di Tahun 2021, yang diadakan  tanggal 20 Desember 2020   lalu oleh Sisternet   XL Axianata bekerja sama dan didukung oleh  Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dan Bank OCBC NISP.

Acara ini diresmikan  Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republ8ik Indonesia yang diwakili Bapak Indra Gunawan selaku Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Repubik Indonesia. Dihadiri juga oleh Ibu Dian Siswarini selaku Presiden direktur  dan CEO PT XL Axiata TBK, Eny Surjani Tanudiredja Workplace Banking Division Head Bank OCBC NISP dan Tri Wahyuningsih Group Head Corporate Communication PT XL Axiata Tbx

Inovasi dan Digitalisasi, Kunci UMKM Prempuan Bangkit di Tahun 2021

Saat pandemi seperti sekarang ini, yang berimbas pada  situasi ekomoni yang tak menentu UMKM menjadi harapan bagi Indonesia untuk terus menjaga kestabilan ekonomi nasional. Karena berdasarkan pengalaman dari beberapa krisis ekonomi yang terjadi (krisis ekonomi 1998, krisis moneter 2010), UMKM usaha yang bisa bertahan. Namun tentu bukan tanpa tantangan.

Berdasarkan data yang dikemukanan Ibu  Dian Siswarini  ada sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia dan 50% diantaranya adalah perempuan. Sayangnya dari jumlah ini hanya 5% pelaku UMKM yang mampu mengoptimalkan keberadaan internet untuk meningkatkan potensi dirinya. Padahal keberadaan internet  yang kini dapat diakses hingga kepelosok dapat membuat kemampuan perempuan setara dimanapun berada karena memiliki peluang akses yang sama pada sumber edukasi, informasi  dan memperbesar peluang peningkatan ekonomi. Menyadari hal itu, Sisternet XL Axiata hadir sebagai program berkelanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan yang berkomitmen untuk memberikan manfaat dari teknologi digital sekaligus memudahkan pelaku usaha melakukan promosi produk atau jasa mereka secara lebih masif.

Inisiasi yang dilakukan XL Axiata melalui Sisternet mendapat dukungan dari Kementrian PPA RI karena sejalan dengan program pembangunan pemerintah yaitu pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi terutama bidang wirausaha. Seperti diungkapkan Bapak Indra Gunawan dari Kementrian PPA RI,  pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi tidak hanya berdampak pada ekonomi nasional, dengan berdayanya perempuan fungsi ekonomi  keluarga akan meningkat dan menjadi lebih sejahtera, anak-anak terjamin hak dan perlindungannya, sehingga diharapkan tercipta generasi yang lebih unggul.

Acara ini juga di dukung Bank  OCBC NISP yang memiliki program khusus untuk para UMKM perempuan.

Tentang Sisternet

Sisternet merupakan program berkelanjutan  dari XL Axiata Tbk yang berkomitmen untuk meningkatkan skill perempuan Indonesia dalam mendapatkan kehidupan yang lebih baik  melalui teknologi dan digital. Sisternet didirikan tahun 2015. Setiap minggu Sisternet mengadakan program pemberdayaan untuk seluruh perempuan Indonesia berupa media edukasi online dan offline.  Namun sejak pandemi kegiatan offline ditiadakan. Modul edukasi berupa, artikel dan video yang bisa diakses melalui website, youtube atau  aplikasi Sisternet yang bisa diunduh secara gratis. Hingga kini Sisternet sudah  memiliki 28 ribu member. Dengan filosofi perempuan berbagi untuk perempuan, kegiatan sisternet  banyak berisi sharing  ilmu baik mengenai parenting, literasi digital dan kewirausahaan. Salah satu kegiatan Sisternet yang pernah saya ikuti adalah Arisan Ilmu yang diadakan Sisternet bersama Kelompok Emak-emak Blogger jauh sebelum pandemi. 



Dua bulan lalu Sisternet meluncurkan program Sisterpreneur,  yang  merupakan salah satu  program realisasi dukungan PT XL Axiata Tbk untuk memajukan perempuan Indonesia pelaku UMKM. Festival Webinar Pintar yang diadakan beberapa waktu lalu merupakan salah satu program Sisterpreneur.


Festival Webinar Pintar 2020

Festival Webinar Pintar Sisternet ini diadakan sebagai peringatan hari Ibu pada Desember 2020 lalu, ada 14   kelas webinar dengan sekitar 24 narasumber yang  kompeten dibidangnya. Teman-teman yang tidak sempat ikut,  bisa menonton rekamannya di youtube Sisternet  di sini semua materinya inspiratif dan penting banget untuk teman-teman pelaku UMKM atau yang ingin memulai wirausaha. Dari bagaimana melihat peluang usaha tahun 2021, mulai dari fashion, kuliner, photography,  strategi finansial saat pandemi,  memanfaatkan media sosial untuk branding dan memasarkan produk, dan masih banyak lagi. Tentunya materi bisa dipilih sesuai minat dan usaha yang kita geluti.

Kelas-kelas yang bisa di simak rekamannya di 
Youtube Sisternet

Di acara ini juga diadakan kompetisi modal pintar yaitu kompetisi untuk para UMKM perempuan.

Festival webinar pintar 2020 dan kompetisi modal pintar ini didukung oleh bank OCBC NISP yang memiliki program khusus bimbingan dan pendanaan untuk para pelaku UMKM perempuan. Dengan tagline Tidak Ada Yang Tidak Bisa Women Warrior disingkat #TAYTB Women Warrior, bank OCBC NISP percaya bahwa para UMKM perempuan Indonesia bisa maju dan dapat mendukung perekonomian nasional. 

#TAYTB Women Warrior            

UMKM Perempuan mendapat perhatian khusus dari Bank OCBC NISP karena memiliki potensi yang besar. Lebih dari 50% pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan.

Program dari bank OCBC NISP untuk UMKM Perempuan 

Bank OCBC NISP tidak hanya mengucurkan program pinjaman modal usaha juga bimbingan dan benefit sebagai nasabah yang khusus. Misal jika membuka tabungan khusus UMKM Perempuan yaitu tabungan NYALA, akan langsung dibuatkan 2 rekening yaitu rekening pribadi dan rekening usaha, dan bebas biaya tranksasi sebanyak 50 kali setiap bulannnya. Wow banget ya karena sebagai   pedagang online saat transaksi beda bank  kadang biaya transfer itu jadi masalah untuk konsumen. 

Program bimbingan dari Bank OCBC NISP meliputi 3 point penting yaitu;

Manage atau  mengelola keuangan, layanan perbankan yang memungkinkan pengusaha UMKM perempuan mengatur keuangan pribadi dan bisnis dengan mudah, aman dan nyaman kapan saja dan dimana saja. 

Grow atau mengembangkan bisnismu, solusi keuangan dan non keuangan (beyond banking) untuk mendukung bisnis yang memungkinkan pengusaha UMKM perempuan mengembangkan dana pribadi maupun bisnisnya.

Live atau rayakan  hidup, dukungan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas diri dengan membangun komunitas usaha, program edukasi sehingga dapat menikmati hidup dan memberi dampak bagi perekonomian. 

Strategi Membangun Engagement untuk UMKM Melalui Media Sosial

Materinya daging banget nih


Satu dari beberapa kelas di Fetival Webinar Pintar   yang saya ikuti (sebagian secara langsung, sebagian menonton rekamannya di youtube) adalah  Strategi Membangun Engagement untuk UMKM Melalui Media Sosial dengan narasumber Nindya Khalishta, Social Media Care and Community Engagement Lead Grab Indonesia,   saya memilih kelas ini karena usaha yang saya geluti memanfaatkan media sosial khususnya instagram untuk branding dan pemasaran,  selain membuka toko onlinenya di marketplace Tokopedia.

Buat teman-teman yang memiliki usaha dan memanfaatkan  media sosial untuk branding dan marketing, harus banget nih menonton siaran ulang webinar ini di youtube Sisternet, karena materinya kekinian banget dan sangat aplikatif.

Ada beberapa point penting yang saya dapat setelah mengikuti kelas ini, diantaranya;

Pentingnya  memanfaatkan instagram untuk branding dan mempromosikan produk

Memanfaatkan instagram untuk usaha itu penting karena peluang untuk mendapatkan market besar karena Indonesia adalah peringkat ke-4 pengguna instagram yaitu sekitar   81 juta lebih  orang Indonesia memiliki akun instagram dan sekitar 52% persen penggunanya adalah perempuan. Instagram dengan konten yang berupa gambar ‘cantik’ menjadi daya tarik tersendiri untuk mempromosikan sebuah produk atau jasa.

Gak salah  ya saya memilih IG untuk branding dan marketing, dulu pilih IG bukan karena alasan statistiknya tapi rasanya cocok aja buat jualan karena majang foto cakep 😄. 

Membuat perencanaan konten

Karena untuk branding dan memasarkan produk/jasa, penting banget membuat perencaaan konten, jelas mba Nindya. Apa konsten yang mau di post, jamnya dan pelajari insightnya, agar kita bisa membaca apa yang disukai follower.

Mengisi konten dengan konsisten

Membuat konten itu penting tapi yang lebih penting adalah konsistensi karena dengan konsisten orang atau follower akan ingat. Mak jleb banget ni, kata-kata mba Nindya buat saya yang kadang ada masa 'males' bikin konten padahal ya kalau mau laris manis jualannya ga boleh males bikin konten. 

Uuntuk konsisten ini banyak tantangannya, itu yang saya rasakan setelah 3 tahun ‘jualan’ di IG. Membuat konten yang tidak hanya sekedar foto butuh effort lebih. Karena saya jualan tanaman harus banyak baca buku tentang tanaman dan praktik langsung, agar caption berisi tips bukan sekedar teori tapi pengalaman. Membuat video tutorial atau tips butuh waktu dan persiapan khusus. Tapi kalau mau maju memang harus kerja lebih cerdas dan keras ya. Semangat Rin!

Oh ya karena instagram bermain difoto, kualitas foto juga harus diperhatikan.

Membangun Engagement

Pentingnya membangun Engagement atau ikatan dengan follower agar terjadi interaksi antara kita sebagai pemilik akun dan pengikut. Kalau sudah terjadi interaksi pemgikut menjadi loyal.

Salah satu tips membangun engagement, membuat konten dengan model story telling, saran mba Nindya, agar terkesan tidak ada jarak antara pemilik akun dan follower. Membuat konten yang unik, yang beda agar follower mudah mengingat akun kita.

Sebenarnya banyak banget yang dibagi mba Nindya (hampir 2 jam lho!), termasuk membagi akun-akun usaha yang inspiratif yang bisa kita amati dan modifikasi sesuai usaha dan karakter bisnis kita. Teman-teman yang mau tahu detailnya bagaimana mengoptimasi IG untuk usaha ala mba Nindya bisa tonton di youtube Sisternet. 

Kelas lain di Festival Webinar Pintar 2020 Sisternet yang saya tonton rekamannya adalah Bisnis Fotografi yang prospektif di tahun 2021 dengan nara sumber Photographer Profesional Marta Suherman,   karena kebetulan saya juga suka motret. Kalau sempat akan saya tuliskan ulasannya di Blog.

Rumah Kebun Anggrek Hias, usaha yang berawal dari hobi

Banyak banget inspirasi yang saya dapat setelah mengikuti kelas di Festival Webinar Pintar Sisternet. Nambah semangat untuk menaklukan tantangan wirausaha, pengetahuan soal mengoptimalkan media sosial untuk usaha bertambah, jadi tahu peluang usaha tahun 2021.

green house Rumah Kebun Anggrek  Hias

Usaha jualan tanaman yang saya geluti berawal dari hobi, dirintis tahun 2017. Bisa intip instagramnya di Anggrek.Hias. Hobi nanam-nanam,  pengen punya halaman rumah asri hijau-berbunga, suka anggrek dan tanaman hias, suami juga suka tanaman, bedanya saya plus merawat dia penikmat dan yang modalin 😀.  Terpikir jadi usaha karena melihat peluang dari lingkungan sekitar, banyak warga di kampung tempat saya tinggal profesinya petani/pedagang lapak tanaman hias tapi dikelola dan dikemas dengan cara tradisional sehingga jangkauan pasar tidak luas, pembeli terbatas dan ini berpengaruh pada income. Jadi kenapa tidak kita bikin maju? Awalnya saya (dan suami) sama sekali ga mikirin cuan atau cari untung tapi karena suka dan ingin kampung saya maju.

Di tahun itu juga saya nekat ikut pameran  Bunga dan Buah yang diadakan Institut Pertanian Bogor di halaman kampus Baranang Siang Bogor. Niatnya bukan mencari untung karena dari hitung-hitungan sewa stand pameran, ongkos sewa truk untuk mengangkut tanaman dan biaya selama menjaga stand, sudah  jutaan rupiah. Saya  niatkan mencari  mencari pengalaman dan mencari jaringan pertemanan sesama petani dan pedagang tanaman hias. Alhamdulillah niat itu tercapai, dari pameran itu saya mendapat beberapa kenalan petani tanaman hias yang sampai kini masih bekerja sama dengan baik.

Boleh baca Pengalaman Pertama Mengikuti Pameran Bunga 

Oh ya basic usaha saya jualan online di Instagram dan  membuka toko online  dibeberapa marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak dan Shopee tapi yang bertahan hanya di Tokopedia, di BL dan Shopee sementara kami tutup karena tidak terhandle. Tahun pertama jualan, kami rajin memasang iklan di instagram untuk mendapatkan follower, Alhamdulillah follower 7000 pure hasil iklan. Keuntungan mendapatkan pengikut karena iklan konten, akun yang mengikuti tepat sasaran karena saat kita iklan di instagram menyasar sesuai katagori yang kita inginkan.


Boleh  intip Instagram jualan saya 




Usaha tanaman hias yang saya jalani tidak selalu berjalan  mulus, sempat stagnan, maju tidak mundur hampir, tapi Alhamdulillah tidak pernah tidak ada pembeli, dalam sebulan selalu ada transaksi dengan jumlah fluktuatif. Kalau ditanya berapa omset rata-rata perbulan? Lumayanlah, buktinya bisa survive sehingga 3 tahun.  

Aman dan nyaman belanja via marketplace


Boleh baca Ngobrolin Usaha dan Harga Tanaman Hias Hits

Terpikir untuk memperluas usaha dibidang rental tanaman dan jasa dekorasi tapi terbentur modal dan sumberdaya. Waktu itu saya juga belum total konsen ke usaha,  sisa waktu  setelah mengurus anak dan suami lebih banyak jadi  penulis lepas dan blogger, sementara suami bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta. Jadi usaha tanaman hias seperti pengisi waktu dan untuk hobi, termasuk hobi jalan-jalan untuk hunting tanaman.

Walaupun kadang ada keraguan dengan usaha ini tapi  saya  merasa  tidak mungkin mundur dari usaha ini karena modal yang dikeluarkan (suami) untuk membuat green house dan membeli tanaman sudah cukup banyak. Suami memang mendukung usaha ini karena   sebagai karyawan di perusahaan swasta tentu kita tidak bisa menduga bagaimana masa depan perusahaannya. Kami juga merasa punya beban moral pada rekanan petani, pedagang lapak dan konsumen yang setia.

sale tanaman hits
Awal pandemi adalah titik dimana saya agak hopeless dengan usaha tanaman karena saya pikir, siapa yang mau beli tanaman dalam situasi seperti ini? Namun tanpa diduga pasca new normal banyak pembeli datang ke kebun karena melihat alamat kebun saya ada di google map . Oh ya alamat kebun saya sudah kami daftarkan di google map sejak awal tahun 2019, bisa search Rumah Kebun Anggrek Hias Kampung Pakis Rawa Kalong Gunung Sindur Kab. Bogor. Di saat bersamaan, perusahaan tempat suami bekerja  juga terimbas pandemi, dan ini bikin dag dig dug (you know what i meant 😌)

Akhirnya  mengelurkan  modal (lagi)  tapi bukan tanpa rasa khawatir apalagi modal yang saya pakai uang sehari-hari alias uang dapur, bukan uang simpanan khusus. Saya tidak berani pinjam ke bank untuk usaha ini. Alhamdulillah pelanggan bertambah.

Usaha yang membuka peluang dan lapangan kerja

Yang saya suka dari usaha tanaman ini adalah bisa berbagi keuntungan dengan banyak orang, membuka peluang dan lapangan kerja untuk lingkungan sekitar. Sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak, tidak mungkin saya melakukan usaha ini sendiri, dari promo, pengepakan hingga merawat tanaman. Seiring waktu usaha saya membuka lapangan kerja. Saya juga memiliki 8 rekanan sesama  petani dan pedagang lapak tanaman hias yang tak lain warga di lingkungan kampung tempat saya tinggal. Kami berkolaborasi untuk saling support. Saya juga sudah memiliki  reseller.

Impian Rumah Kebun Anggrek Hias tahun 2021

Impian saya untuk usaha Anggrek.Hias tahun 2021, simple nya ingin bertambah maju dan besar. Detailnya, seperti  rencana yang pernah saya dan suami diskusikan pada  tahun-tahun pertama kami membuat usaha ini, yaitu  ingin membuka jasa rental tanaman. Kami juga ingin memiliki nursery, bukan sekedar beli jual. Pembibitan sebenarnya sudah dimulai sejak kami membuat usaha ini tapi terbatas jumlahnya  karena keterbatasan lahan dan modal. Kami juga ingin menjual tanaman buah dan herbal, ini sudah dimulai tapi stok masih terbatas. Ide menjual tanaman buah dan herbal datang dari pembeli yang berkunjung ke kebun, mereka tertarik untuk membeli saat melihat tanaman buah dan tanaman herbal  yang saya tanam di pot-pot  di teras rumah.


Teras rumah yang berubah fungsi jadi area pengemasan

Impian dan rencana lain, saya ingin memiliki toko offline dengan konsep outdoor tempatnya di kebun dan teras rumah  yang sekarang sehingga orang yang membeli langsung ke kebun merasa nyaman. 

Berdasarkan pengalaman, pembeli yang datang ke kebun jika istrinya yang membeli sementara suaminya hanya mengantar biasanya bete menunggu istrinya pilih dan tawar-menawar tanaman. Atau sebaliknya istrinya bete karena menunggu suami pilih-pilih tanaman. Jadi impian saya tahun 2021 Rumah Kebun Anggrek.Hias memiliki meja dan kursi yang nyaman untuk pembeli yang datang ke kebun, tentu dengan konsep outdoor dan pengunjung dibatasi selama Covid. Tapi tanpa pembatasan pun yang datang ke kebun hanya sedikit karena kebunnya terletak di pinggiran kota, jauh.

Untuk mewujudkan impian usaha 2021 saya membutuhkan modal tambahan, untuk pembibitan, membeli rak baru, tanaman dan sebagainya. Semoga saya dapat modal pintar dari Sisternet dan Bank OCBC NISP, Aamiin.


Display di teras rumah 

Jika usaha saya makin maju Insyallah membuka lapangan kerja lebih banyak. Semoga ya impian saya tercapai. Semangat untuk tahun 2021 Jadi lebih baik!

Bagaimana dengan impian wirausaha teman-teman tahun 2021? Yuk ceritakan di blog dan ikut lomba modal usaha pintar Sisternet dan Bank OCBC NISP dengan total hadiah 50 juta, info lengkap dibaca di website Sisternet.  

 

 

34 komentar

  1. Aamiin, Maak..
    Semoga usahanya terwujud san dilancarkan yaa.
    Jaman sekarang makin nyaman belajar untuk berwirausaha , banyak banget platform yang mendukung. Seperti di sosmed dan kelasnya keren banget apalagi dengan tema Strategi Membangun Engagement untuk UMKM Melalui Media Sosial, yang makin banyak dicari .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Berkat medsos sy berani jualan secara kalau nawar nawarin langsung ga bisa hehehe

      Hapus
    2. Aamiin. Berkat medsos berani jualan secara kalau nawar-nawarin langsung ga bisa hehehh

      Hapus
  2. nah iya, UMKM harus bisa maju terutama di era teknologi digital seperti sekarang ini,. bekal ilmu digital ini bisa membuat pemilik UMKM bisa berinovasi lebih baik lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba sy ga bisa jualan nawar-nawarin langsung ke orang malu hahaha tapi kalau jualan online kan egp, ga baper kalau ga dibeli hahaha

      Hapus
  3. Wah mbak Rina ternyata punya kebuh anggrek hias di rumah ya, seru banget ya mbak bertanam kaya gini apalagi bisa menghasilkan juga. Semoga sukses terus usahanya ya mbak

    BalasHapus
  4. Seru juga ya Festival Webinar Pintar Sisternet ini apalagi buat yang punya usaha. Pasti sangat bermanfaat. Sekarang banyak Perempuan yang buka usaha. Kemarin waktu ada pelatihan Internet marketing aja pesertanya banyak yang perempuan

    BalasHapus
  5. Mantap banget! Ternyata mbak Rina adalah berkebun tanaman hias ya, yaitu anggrek bahkan sampai bisa berbisnis anggrek. Maju dan terus semangat, mbak! Sukses selalu.

    BalasHapus
  6. Masya Allah Mbak Rina, lama banget gak berinteraksi kita, sekarang suydah punya kebun anggrek. Semoga sukses terus ke depannya dan bisa membuka lapangan kerja bagi yang membutuhkan ya.

    BalasHapus
  7. waaah seru baca cerita perjuangan bisnis tanaman hiasnya mba. Hebat ih udah makin lengkap koleksi dan ramai kayaknya nih yg pembeli onlinenya. Sukses terus mba rina, semoga bs menang dan dapat bantuan modal yaa. aku mau main blom sempet2 nih ke tempat mba rina. klo cari tanaman masih deket2 ciputat aja aku mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba Ophi belum mampir keburu covid deh. Semoga klo udah ga pandemi bisa mampir sekalian kopdar heheh

      Hapus
  8. BUnda, suami saya kalau baca ini pasti langsung nyindir. Saya lulusan pertanian tapi blm tergerak untuk bercocok tanam heu.. Tapi Insyaallah nnti kalau sudah punya rumah sendiri mau saya coba deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mba klo mba pasti langsung bisa sy banyak try dan error nya nih nanam nanam

      Hapus
  9. Mbak Rina konsisten ya jualan tanamannya, Bahkan setahu saya sebelum booming seperti sekarang sudah berjualan tanaman. Semoga tambah sukses ya, Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dari sebelum booming pas booming jd semangat :)

      Hapus
  10. Mba Rinaaaa
    Aku nyesel pas main ke TangSel kenapa ga sekalian main2 ke rumah dirimuuu yak.
    Pasti mertuaku betah dahhh kalo lihat anggrek2 di rumah kamuu
    Semangaattt untuk semua perempuan Indonesiaaaa....!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo kalau k Tangsel mampir ya kalau udah ga covid

      Hapus
  11. Alhamdulillah, keren banget mba Rina, berkah stay at home selama pandemi malah banyak yang beli tanaman ya semoga makin maju usahanya..

    BalasHapus
  12. semoga sukses bisnisnya ya mbak
    zaman sekarang memang sosial media bisa kita manfaatkan untuk mendukung bisnis yang kita miliki,asal tahu ilmunya. .makanya acara pelatihan umkm digital seperti ini sangat perlu

    BalasHapus
  13. Sukses untuk Rumah Kebun Anggrek Hiasnya Mbak Rina..keep di google deh, kapan-kapan bisa ke sana. Salut akutuu sama dirimu.
    Dan senangnya sama filosofi perempuan berbagi untuk perempuan di kegiatan sisternet yang banyak berisi sharing ilmu baik mengenai parenting, literasi digital dan kewirausahaan ini..Beneran membantu perempuan berdaya dan maju!

    BalasHapus
  14. Sangat berinovasi banget kita dengan adanya perkembangan seperti ini apalagi juga waktu itu om aku juga pakai ocbc gitu

    BalasHapus
  15. Masya Allah, Mbak. Semoga usaha tanaman hias Anggrek makin lancar, makin sukses.

    Di masa pandemi gini emang kudu berinovasi banget.

    Di acara Sisternet ini banyak ilmu dan manfaatnya yang baik untuk UMKM, ya. Semoga UMKM Indonesia makin maju dan jaya sebagai penopang perekonomian negara.

    BalasHapus
  16. Konsep cafe juga bisa diterapkan, kak Rina..
    Jadi sembari pasangannya belanja tanaman, anak-anak dan yang menunggu bisa ikutan ngemil cancik..

    Suka banget sama suasana rumah kak Rina, serba hijau tanaman ((inhale-exhale)).

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah ya Mbak, pandemi mengajarkan banyak hal kepada semua, termasuk bisnis anggrek teh Rina.

    Ada banyak yang harus berjuang untuk melangsungkan bisnisnya dan akhirnya mampu berkembang ya. Bersyukur banyak instansi ataupun start up yang konsen membuat program-program bagus untuk UMKM

    BalasHapus
  18. UMKM sekarang itu memang harus sudah melek digital, wah mak Rina semoga usahanya berjalan lancar ya mak.

    BalasHapus
  19. Aku ngefans sama Zaskia Mecca dan ikutin ignya. Wih ga nyangka modalnya dimulai dari 7 jutaan. Inspiratif banget. Aku juga lagi memulai bisnis online dan emang ngonten itu luar biasa godaanya. Harus muter otak terus biar konsisten. Sukes buat bisnis tanamannya ya Teh

    BalasHapus
  20. Di era pandemik ini memang sangat diperlukan saling bersinergi agar UMKM bangkit ekonominya salut deh gerakannya Mbak

    BalasHapus
  21. Waa mba rin ternyata punya usaha tanaman anggrek hias 😍 saya punya satu anggrektapi gak berbunga berbunga huhuhu

    BalasHapus
  22. UmKM memang harus disupport karena UMKM bangkit bisa membantu krisis ekonomi negara ini. Pelaku UMKM wanita itu banyak, salut aku mba

    BalasHapus
  23. Aminnn mbak..semoga usaha tanaman hiasnya makin bersinar..makin laris ya... Secara tanaman hias sekarang lagi nauk daun dan isnyaallah awet trendnya...

    BalasHapus
  24. makin banyak orang berani terjun umkm ya mba rin. kalau dipikir di umkm ini memang butuh effort secara lagi musim pandemi kudu bisa bertahan. senang kalau ukm banyak diperhatikan

    BalasHapus