Menjaga Pikiran Tetap Positif Selama Masa Pandemi

Assalamualaikum teman – teman semoga kita semua dalam keadaan sehat. Masih #dirumahaja sebagai bentuk ikhitar dan partisipasi memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Bosan? Itu wajar dan manusiawi kok. Jujur kadang saya dihinggapi rasa khawatir terutama jika sudah membaca atau menonton berita bertambahnya jumlah yang positif covid–19 di  Indonesia (grafiknya masih naik) padahal pemberlakuan #dirumahaja sudah berlangsung lebih dari 2 bulan. Kok bisa?

Lokasi foto depan rumah


Karena masih banyak orang yang santuy menanggapi virus ini, masih ada yang suka nongkrong sana sini, berbohong pada petugas medis saat ada gejala (tidak mengaku habis bepergian dari zona merah*). Ada orang yang memiliki gejala Covid–19 dan diminta  isolasi mandiri malah keluyuran. Dihimbau ibadah di rumah memilih  kumpul ke tempat ibadah tanpa memakai protokol mencegah virus  seperti tidak memakai masker dan tidak jaga jarak. Dengan alasan;  masa takut korona, takut mah sama Allah. Duh padahal bukan itu maksudnya, tapi memutus rantai penyebaran si virus, agar segera berakhir karena jika tidak segera berakhir akan makin banyak orang kehilangan pekerjaan (perusahaan tak sanggup menggaji karyawannya karena omset perusahaan menurun drastis), angka kemiskinan bertambah. Duh membayangkannya saja sudah ngeri.

Menghadapi pandemi ini jangan santuy juga tidak boleh panik tapi proporsional, ikuti prosedur yang dianjurkan pemerintah. 
Tapi dibalik rasa khawatir  rasa optimis saya lebih besar karena saya percaya kekuatan doa, ikhtiar-berpartisipasi dalam memutus rantai penyebaran Covid–19. Rasa optimis yang juga muncul karena saya menjaga agar pikiran saya tetap positif,  menjaga kesehatan fisik dan mental secara seimbang. Yap jangan sampai rasa khawatir dan was-was menggerogoti pikiran yang akhirnya melemahkan daya tahan tubuh. Jika pikiran  negatif dan pesimis berlarut-larut dapat menimbulkan stres, duh jangan sampai ya teman. Menanti kepastian di tengah ketidakpastian memang berat dan tidak mudah, tapi jangan berhenti berharap, karena harapan yang membuat kita semua bisa bertahan. 

Biar tetap waras dan tetap  positif selama #dirumahaja, saya melakukan hal-hal berikut; 

Berdoa 

Senjatanya orang muslim itu doa,  menghadapi situasi apapun berdoa selain ikhtiar.

Sebagai seorang muslim saya percaya Allah SWT memberi cobaan sesuai kemampuan manusia dan setelah kesulitan ada kemudahan, seperti janjiNya dalam kitab suci Al-Qur’an. Setelah kesulitan ada kemudahan, setelah kesulitan ada kemudahan, yap ayat ini diulang dua kali yang menurut tafsirnya bahwa dalam satu kesulitan ada dua kemudahan. 

Hal senada mungkin juga ada dalam kitab teman – teman yang tidak seagama dengan saya, bahwa cobaan/ujian itu ada, diberikan Tuhan, begitu pun jalan keluarnya.

Hal lain yang membuat saya optimis karena melihat beberapa negara seperti Vietnam dan Jerman yang menunjukkan penurunan grafik menderita Covid–19. Insyallah dengan doa dan ikhtiar pandemi ini berakhir. Soal kapan berakhirnya, ini ujian lagi dari Sang Pencipta, agar kita sabar, tidak putus ada terus berdoa dan ikhtiar. Berdoa menimbulkan rasa tenang dan pasrah pada ketentuanNYA.

Ikhtiar

Ikhtiar yang bisa saya  lakukan adalah menuruti anjuran pemerintah, tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, belanja keperluan harian untuk memasak yang biasanya setiap hari, jadi seminggu sekali dan setiap keluar rumah melengkapi diri dengan prosedur keselamatan dari Covid–19. Selalu mencuci tangan jika sudah melakukan aktivitas dan mengingatkan hal yang sama pada anggota keluarga lain di rumah. 
Menjaga jarak dengan orang lain, tidak ada arisan,  tidak ketemu teman-teman (kopdar) dan memutuskan tidak mudik, walaupun kondisi saya dan keluarga di Bandung sejauh ini sehat walafiat.
Beribadah di rumah. Selama Ramadan ini tarawih di rumah. 


Membangun sikap Optimis

Sikap optimis tidak datang dengan sendirinya, tapi dibangun dengan kesadaran bahwa hidup tidak berhenti, harus bergerak melakukan sesuatu dan menyaring informasi mengenai Covid-19. Ada kalanya kita harus update info mengenai pandemi ini, adakalanya mengambil jeda agar rasa khawatir dan was-was hilang dan meyakinkan diri sendiri, bahwa semua akan baik-baik saja pada waktunya.

Rasa optimis juga terbangun jika kita bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Banyak banget hikmahnya, salah satunya untuk saya sebagai seorang muslim, ramadhan dengan kondisi seperti ini, diingatkan untuk lebih khusyuk beribadah dan memperbanyak sedekah, karena itulah makna sebenar-benarnya bulan ramadhan. Bukan  sibuk  belanja untuk kebutuhan lebaran  atau persiapan mudik. 

Life must go on. Anak – anak butuh perhatian dan pendampingan selama belajar di rumah, anggota keluarga yang harus diurus. Saat di rumah saya menjalani hidup senormal mungkin artinya ‘seolah-olah’ tidak terjadi pandemi, seperti sebelum ada pandemi, kecuali urusan ke luar rumah.

Optimis tapi bersiap dengan kemungkinan terburuk. Suami saya bekerja di perusahaan swasta dan menjalankan WFH – dalam satu minggu hanya 2 kali kerja di kantor selebihnya dari rumah. Seperti kebanyakan perusahaan lain yang mulai terseok, harus tetap menggaji karyawan sementara penghasilan perusahaan menurun drastis.  Ada kemungkinan buruk yang tidak mau kita bayangkan tapi harus siap menghadapinya dengan cara membuat rencana apa yang harus kita lakukan jika kemungkinan terburuk terjadi.

Sikap optimis harus dijaga agar menular pada anak-anak yang mulai merasa bosan di rumah dan sedikit stress walaupun mereka belum paham apa yang mereka rasakan selain bisa mengeluh dan bertanya,”Kapan sekolah dan bermain lagi dengan teman-temannya.”

Kita semua insyallah bisa melalui ujian ini.  


Berbagi

Sikap optimis dan pasrah (setelah doa dan ikhtiar ditunaikan) membuat tak takut untuk berbagi. Seperti kita tahu dampak ekonomi karena pandemi makin terasa dan meluas. Banyak perusahaan mengurangi jumlah karyawan, para Ojol kekurangan order, pedagang kaki lima sepi pembeli bahkan gulung tikar. Beruntunglah kita yang masih bisa dirumah, masih bisa membuka media sosial yang artinya bisa kebeli kuota.

Berbagi sesuai kemampuan bisa dimulai dari saudara, tetangga atau teman yang terkena imbas dari Covid-19. Atau melalui komunitas yang kredibel seperti kitabisa, ACT atau dompetdhuafa. Secara psikologis berbagi memunculkan rasa bahagia dan syukur.

Menjadikan waktu #dirumahaja untuk belajar dengan melibatkan anggota keluarga


#Dirumahaja saya jadi memiliki waktu luang, tidak ada acara antar jemput anak sekolah, libur les tahsin, libur keluyuran ke pasar, toko kue atau nge mie ayam hahaha. Nah biar ga bosan dan  jenuh dengan pekerjaan rumah tangga, selama pandemi ini saya intens belajar memotret makanan. Kalau sebelumnya tidak terjadwal, sekarang minimal dua hari sekali motret, selain praktik motret juga nonton  tutorialnya di youtube dan baca-baca tips dan triknya di pinterest. Mulai menjahit lagi. 

Boleh baca Tips Belajar Menjahit 

Efek suka motret makanan jadi rajin masak, mencoba resep baru, lebih seru karena anak-anak dilibatkan.


Menyiapkan hidangan berbuka dengan
Anak-anak



Tetap produktif

Aktivitas saya selain sebagai ibu rumah tangga juga  blogger dan aktif di media sosial, jadi saat ini saya tetap melakukan aktvitas  tersebut, menulis sebaik mungkin, menerima penawaran kerja sama, mencoba ikut lomba blog. Pada akhirnya ‘terus bergerak’ ini menjadi  upaya efektif menghilangkan pikiran negative dan rasa pesimis akibat pandemi Covid-19. Kalau istilah orang sunda, kegiatan ngeblog jadi salah satu cara ngabrangbrangken maneh-menghibur diri


Lokasi teras depan rumah 

Saya juga memiliki usaha kecil-kecilan berjualan tanaman hias secara online,  saat pandemic Covid-19, penjualan menurun dan kebun tertutup bagi konsumen yang ingin datang langsung tapi produktivitas tetap berjalan dengan fokus perawatan dan berbanyakan tanaman.  Kegiatan ini melibatkan anak-anak jadi mereka juga belajar banyak hal. 


Tetap berkebun

Jaga kesehatan fisik


Point-point di atas membuat mental saya sehat selama pandemi. Tapi apalah arti sehat mental jika tidak dibarengi sehat secara fisik, begitu pun sebaliknya. Untuk menjaga kesehatan fisik selain mengkonsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah, olah raga ringan, berjemur,  juga menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh termasuk rambut.  

Oh ya makanan sehat ini tidak mahal lho, karena sayuran macam bayam, kangkung, labu, daun singkong harganya murah begitupun buah-buahan lokal.

Untuk perawatan rambut saya percayakan pada Emeron  nutritive Shampoo. Yap walaupun di rumah aja rambut harus tetap di rawat. Rambut itu mahkotanya perempuan walaupun saat di luar rumah tertutup hijab saat di dalam rumah rambut harus cantik terlebih untuk teman-teman yang sudah bersuami seperti saya hehehe.

Yang saya rasakan setelah menggunakan Emeron Shampoo rambut jadi lembut, tidak kusut saat disisir, dan saat keramas rasanya nyess adem di rambut.


Untuk mengurangi kerontokan saya menggunakan Emeron nutritive shampoo Hair Fall Control.  Emeron nutritive shampoo Hair Fall Control dengan kemasan berwarna hijau mengandung Active Provit Amino dan Aloe Vera atau lidah buaya yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan rambut. Kandungan vitamin B12 dan asam folatnya berfungsi mengurangi kerontokan rambut. Sedangkan vitamin A, C dan E berperan dalam memperkuat sel - sel rambut sehingga rambut tidak mudah patah dan berkilau. 

Lidah buaya sudah sejak lama digunakan leluhur kita untuk perawatan rambut, dulu digunakan secara tradisional dengan cara mengoleskan  lidah buaya pada rambut dan kulit kelapa.

Lidah buaya sudah sejak lama digunakan leluhur kita untuk perawatan rambut, dulu digunakan secara tradisional dengan cara mengoleskan  lidah buaya pada rambut dan kulit kelapa. 


   
Lidah buaya sudah sejak lama digunakan leluhur kita untuk perawatan rambut, dulu digunakan secara tradisional dengan cara mengoleskan  lidah buaya pada rambut dan kulit kelapa.  Kebetulan di rumah saya menanam lidah buaya rencananya mau saling creambath sama si anak gadis. Lidah buaya sudah sejak lama digunakan leluhur kita untuk perawatan rambut, dulu digunakan secara tradisional dengan cara mengoleskan  lidah buaya pada rambut dan kulit kelapa. 

Emeron Shampoo


Emeron nutritive shampoo hadir dengan 7 varian shampoo yang masing-masing memiliki keunggulan khusus untuk kesehatan rambut.





Emeron nutritive shampoo Black and Shine dengan kemasan warna hitam menjadikan rambut kusam berkilau karena kandungan urang aring dan active provit aminonya  memperbaiki dan menutrisi secara optimal sehingga rambut hitam alami, sehat dan berkilau. 

Emeron nutritive shampoo Soft and Smooth dengan kemasan berwarna pink formula Active Provit Amino yang diperkaya bunga matahari berfungsi menutrisi rambut mulai dari akar dan setiap helai rambut menjadi halus dan lembut berkilau. 

Emeron nutritive shampoo Damage Care dengan kemasan berwarna kuning disempurnakan dengan teknologi Jepang. Provit Amino dan diperkaya Avocado yang menutrisi rambut dari akar dengan melindungin rambut dari kerusakan dan melembabkan tiap helainya. 

Emeron nutritive shampoo anti Dandruff Control dengan kemasan berwarna putih biru mengandung active provit amino dan ZPTO plus lime, bekerja mengurangi minyak di kulit kepala serta membasmi bakteri jamur penyebab ketombe. Kulit kepala sehat rambutpun kuat, indah alami.

Emeron nutritive shampoo Hair Fall Control dengan kemasan berwarna hijau mengandung Active Provit Amino dan Aloe Vera atau lidah buaya yang berfungsi mengurangi kerontokan rambut dan memperkuat akar rambut. 

Emeron nutritive shampoo Volume Control  dengan kemasan berwarna ungu,  disempurnakan dengan teknologi Jepang Provit Amino diperkaya dengan pomegranate yang memiliki antioksidan untuk menjaga nutrisi dan protein pada rambut. 

Emeron Hijab nutritive shampoo Clean and Fresh   dengan kemasan berwarna putih pine green, shampoo yang diformulasikan khusus untuk perempuan berhijab. Diperkaya moc parfume, active provut aino dan tea tree oil yang kombinasinya dapat memberikan perawatan lebih efektif pada rambut yang tertutup hijab. Menjadikannya anti apek, lebih kuat, wangi sepanjang hari, dan mengurangi kada minyak pada kulit kepala. 


Berpenampilan rapih dan wangi walaupun #dirumahaja menimbulkan perasaan positif lho. 

So keep calm, pray, positive, optimis. dan semoga kita semua diberi kesabaran untuk menghadapi pandemi Covid-19  ini  ya teman.  


22 komentar

  1. Aamiin semoga pandemi covid lekas berlalu ya kak.

    Btw emeron ngeluarin produk untuk hijab series juga ya, kapan2 cobain lah

    BalasHapus
  2. Akhir tahun mau mampir ke rumah mba Rina, kelupaan akutu, padahal lumayan lama di Bogor.

    Kesehatan rambut juga penting saat pandemi, jadi semangat juga kalo rambutnya wangi dan sehat tanpa ketombe.

    BalasHapus
  3. Di tengah pandemi seperti ini, emang harus banget berfikir positif ya mbak, btw shampoo kita sama loh. Aku juga pakai emeron hair fall, Alhamdulillah mengurangi rambut rontokku

    BalasHapus
  4. Selama pandemi covid-19 ini aku malah sering ke rumah sakit karena mesti fisioterapi punggung bawah hehehe. Ngeri? Iya pastinya. Yang penting berdoa dan berusaha aja melakukan prosedur kesehatan sebagaimana mestinya. Apalagi kalau udah dari luar rumah kudu mandi dari ujung rambut ke ujung kaki. Sampoan yang bersih pakai Emeron bikin segar kulit kepala nih,

    BalasHapus
  5. Aku lama-lama juga terbiasa tidak banyak keluar rumah, nih. Dan malah kayak ngga sedang ada wabah. Tapi pas lihat masker, terus ingat kalau lagi ada corona. Hihihi. Btw, semoga makin sehat dengan banyak aktivitas di rumah ya, Mbak.

    BalasHapus
  6. Di sini pun banyak banget yang santuy kayak gak ada apa-apa tapi memang life must go on, kita harus mencari cara untuk tetap waras ya Mbak Rina.

    BalasHapus
  7. Yang penting memang harus berpikir positive ya soalnya ngaruh sama imun juga ya mbak

    BalasHapus
  8. Berbagi untuk sesama dan self care udah terbukti bikin saya merasa lebih positif menghadapi masa2 pandemi ini Mba, jadi menumbuhkan banyak harapan soalnya

    BalasHapus
  9. struggling banget akutuh sampai sekarang buat tetap optimis dan positif di masa pandemi

    BalasHapus
  10. Yupp betul mba.. tetap optimistis biar kehidupan kita tetap berkualitas ya meski di masa pandemi.. aniwai ini sekarang kemasannya lebih good looking ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita tetap harus optimis dengan keadaan saat ini walaupun masih ada aja orang yang yang tidak mematuhi protokoler virus Corona

      Hapus
  11. waaa..asik ya mbak punya kebun tanamam hias yg produktif. Semoga pandemi segera selesai sehingga usaha bisa jalan lagi. Di sini msh ketemu aja sm orang2 yg mengutamakan ibadah tp jd mengabaikan protokol pencegahan penularan virus covid.

    BalasHapus
  12. Kalau kami masih bekerja seperti biasa baik suami maupun saya. Tetap ikhtiar juga menjaga kebersihan di tempat kerja maupun di rumah. Selalu menerapkan kebiasaan untuk mencuci tangan dan langsung mandi ketika pulang kerja. Kemudian minum vitamin juga untuk menjaga daya tahan tubuh. Setelah berusaha menjaga kebersihan dan kesehatan, tinggal berdoa dan tawakal kepada Allah SWT.

    BalasHapus
  13. Aku pakai shampo Emeron yang hitam mbak sejak zaman dulu makainya zaman sekarang banyak pilihan warna ya ya

    BalasHapus
  14. Hiks iya mba memilih stay positif itu susah walau gampang. kayaknya kudu sering-sering bersihin rambut biar segeran

    BalasHapus
  15. Kurang lebih aku pun sama seperti itu. Tetap positive thinking, berdoa, dan menjaga diri serta keluarga. Abisnya kalo gak gitu, apalagi banyak lihat kabar di medsos, suka stress sendiri deh.

    BalasHapus
  16. Baru tahu kalau varian Emeron Shampoo itu banyak sekali..
    Plus perawatan rambut yaa..

    Kalau kepala dingin, kitapun bisa berpikir jernih dan stay positive.

    BalasHapus
  17. Shampoo sejak jaman saya kecil ini. Keren banget ya sia terus berinovasi dan bersaing sama produk produk baru.

    BalasHapus
  18. Masyaallah itu pemandangan depan rumah keren sekali mbak, ^_^_
    Eh samaan ya kita suka berkebun, kegiatan tersebut membuat saya tetap waras meski gak bisa kemana-mana.
    Btw, emeron ini udah ada sejak saya masih kecil loh, terus berinovasi dia ya, kereen

    BalasHapus
  19. Berul sekali Mbak Rina, kita sebagai muslim wajib untuk mempercayai bahwa keadaan ini adalah dari Allah, dijalani saja dengan kekuatan pikiran positif supaya semuapun menjadi positif ya. Tep semangat ya, Mbak Rin

    BalasHapus
  20. Setuju mb, boleh waspada parno jangan. Saya kalau lagi pengen ngademin pikiran,,keramas juga. Bikin fresh badan, jadi ga gampang emosian. Emeron ini variannya banyak dan harganya murmer ya mb...

    BalasHapus
  21. betul. salah satunya dg berbagi. dg demikian kita jg jadi lebih banyak syukur karena kondisi kita jauh.lebih baik dr orang lain

    BalasHapus