Perempuan, Hormon dan Mood

Good Mood vs Hormon



“Kenapa sih marah – marah melulu, mau mens ya?”celetuk suami yang kontan membuat saya kaget sekaligus mengingat –ngingat kejadian setiap menjelang haid.  Apa benar kesensitifan letupan emosi  ini efek mau haid? Bukan hanya marah – marah, ada kalanya saya merasa lebay, perasaan berlebihan terhadap hal kecil yang membuat saya nampak jadi perempuan cengeng. Misalnya…akh ga usah ditulis di sinilah kelebayan saya, malu hahaha.

Ada saat saya berlebihan menyikapi permasalahan, tapi dilain waktu masalah yang sama membuat saya cuek. “Kok bisa nebak marah – marah karena mau haid?”

“Memang begitu kok tiap mau haid. Mamanya aja yang ga nyadar,” katanya sambil bertawa.
Saya memang tidak menyadarinya. Selama ini merasa tidak memiliki masalah terkait PMS (Premenstual Sydrome) karena tidak pernah merasakan  keluhan fisik menjelang haid, seperti dialami teman atau tante saya,  yang mengeluh sakit dibagian perut saat menjelang haid.

Saya jadi teringat artikel yang pernah saya baca tentang perubahan hormon saat haid yang memicu terjadinya PMS dengan  salah satu gejalanya, perasaan lebih sensitive,  mudah marah atau sedih. Ini terjadi karena perubahan hormon estrogen. Hormon estrogen mempengaruhi produksi hormon endorphin, hormon yang membuat rasa nyaman dan senang.  Mungkin itu sebabnya saat PMS mudah tersinggung karena produksi hormon endorphin terganggu.

Mengenali Kecerdasan Anak dengan Bahagia

Menemukan Kecerdasan si Kecil

“Konsentrasi donk!” saya mulai tak sabar saat melihatnya mengulang menghitung jari sambil komat – kamit.  “Masa lupa. Tadi disoal nomor tiga kan ada hitungan tiga kali delapan.”
Wajahnya tambah berkerut dengan bibir macun, dan mulai menghitung lagi.
Saya mulai greget. Menghela nafas menahan kesal.
“Makanya dihapal, diingat – ingat, jadi tidak perlu menghitung ulang.”
“Tapi aku ga mau menghapal perkalian.”

“Kalau dihapalkan jadi gampang ga perlu ngitung pake jari.” Suasana belajar mulai menegang. Dia keukeuh tidak mau berusaha mengingat perkalian, saya menuntut sebaliknya. Tapi itu dulu, kini saya mulai santai. Mendampinginya belajar matematika tanpa paksaan dan tekanan, yang penting dasarnya paham, berusaha menahan emosi jika harus mengulang – ulang menerangkan hal sama agar dia paham. Sampai kini nilai matematikanya tidak pernah merah di raport, paling kecil nilainya enam saat ulangan.  Tapi itulah usaha maksimalnya.

Wardah Renew You Series Perawatan Wajah untuk Usia 35+

Semacam review plus tips merawat wajah di usia 35+ sekaligus postingan perdana review kosmetik. Mau beralih jadi beauty blogger? Nggak karena saya ga bisa dandan, masih bingung pilih warna lipstick dan bedak kalau ke toko kosmetik jadi pasrah di pilihin si mbaknya setelah bilang kriteria yang saya cari, natural, ga terlalu mencolok dsb hehehe

Dan sudah lebih dari setahun saya menggunakan  Renew You Wardah Series, sampai saat ini tidak ada masalah. Pada dasarnya saya tidak pernah bermasalah dengan skin care atau kosmetik apapun, merk apapun cocok saja, mungkin karena kulit cenderung kering. Pelembab atau bedak apapun sejauh ini cocok saja, tapi yang pasti dipilih yang harganya cocok di kantung heheh.


Wardah Renew you 

Serunya Masak Bersama Barbie

Foto bersama
Surprise pas dapat messeger fb dari akun Barbie Indonesia kalau foto saya dan si sulung terpilih untuk mengikuti baking class bersama Barbie dengan chef Stella Lowis. Surprise, karena saat diundang Blogger Perempuan untuk mengikuti kontes foto masak ini tidak mentargetkan menang. Lebih tepatnya tidak berani mentargetkan menang  karena saingan banyak dengan foto-foto bagus.