Julie's Peanut Butter Sandwich, Buah Tangan untuk Keluarga Tercinta

Pernah mengalami melihat anak – anak bolak – balik ke dapur, buka tutup kulkas dengan ekspresi bingung? Udah tahu di kulkas tidak ada apa-apa selain sayuran dan ikan mentah, tetap aja bolak - balik dibuka - tutup. Atau berkata,”Aku baru makan tapi kok pengen makan lagi tapi bukan nasi.”
“Ngemil?”
“Iya tapi ngemil apa ya yang enak?”
Kalau si Adik biasanya begini,“Ma, aku lapar?”
Lha rasanya belum setengah jam makan kok udah lapar lagi. “Mau makan lagi?”
“Iya tapi bukan nasi.”
“Oh ngemil.”

Jadilah tadi saat ke atm sebelum jemput Adik sekolah saya  mampir ke mini market dan membeli Julie's Peanut Butter Sandwich. 


Julie's 
Ada yang sudah mencoba biskuit ini? Atau baru melihat? Yap ini memang produk yang masih terbilang baru di Indonesia, produk impor dari Malaysia. Sudah halal?  Itu juga yang jadi pertanyaan saya sebelum memutuskan membeli. Saya lihat media social Julie's di FB yang nampak aktif dan ternyata sedang mengadakan kontes foto dengan produk Julie’s.


Julie's sudah bersertifikat halal tapi belum dicantumkan dalam kemasan. Semoga di batch berikutnya sudah tercantum jadi calon pembeli tidak ragu –ragu lagi untuk membeli dan mengkonsumsi Julie's.

Julie’s adalah biskuit dengan krim kacang dengan rasa yang lezat dan halal. Cocok disajikan dalam segala suasana atau dijadikan buah tangan.

Oh ya kompetisi dari Julie’s dengan tema #BuahTanganPenuhCintaDariJulies ini diadakan di akun FB dan instagram Julie’s. Info lengkap di http://bit.ly/ BuahTanganPenuhCintaDariJulies. Akun instagram Julies.ind dan FB Julie's Indonesia.
Hadiahnya wow banget, ada mikcrowave Modena senilai 5 juta plus voucher belanja 1 juta. Itu hadiah pertamanya, hadiah kedua tak kalah menarik, dan ada hadiah hiburan berupa voucher belanja untuk 10 pemenang.


Hadiah kompetisi Julie's


Julie’s Peanut Butter Sandwich, buah tangan untuk  keluarga tercinta
Rencananya Julie's akan saya sajikan saat bersama anak – anak selepas magrib. Selepas sholat magrib bersama sampai jam 9 adalah waktunya kami menghabiskan waktu bersama. Mengaji, mengerjakan pe-er, membaca buku, menggambar  atau sekedar main monopoli. Tentunya disambi ngobrol ini itu. Kalau mereka sibuk menggambar, tidak terlalu membutuhkan bantuan saya biasanya saya sambi dengan nyetrika atau menyelesaikan tulisan, duduk  di samping mereka.

Julie’s menemami kebersamaan kami. Salah satu manfaat kehadiran camilan saat berkumpul itu membuat suasana lebih santai dan rileks. Kalau sudah santai dan rileks, mereka akan spontan banyak bercerita ini itu tanpa diminta.


Buah tangan saat kumpul bersama keluarga
Camilan tidak harus selalu mahal atau membuat sendiri karena Mama tidak harus menjadi super mama yang serba bisa, semua dikerjakan sendiri hehehe. Julie's camilan bernutrisi dengan harga terjangkau.


Julie's 
Walaupun  Ibu rumah tangga yang hampir sepanjang hari di rumah,  saya menjadwalkan waktu bersama anak – anak setiap harinya dari magrib hingga mereka tidur, karena kalau tidak dijadwalkan, tak terasa waktu akan habis dengan pekerjaan rumah yang rasanya tidak pernah selesai, berputar diantara; memasak – mencuci – menyetrika – membereskan rumah. Belum termasuk ngeblog dan wirausaha jualan bunga.

Bagi saya penting menjadwalkan waktu bersama anak – anak, saat berkumpul bukan sekedar ketemu muka tapi saling bercerita akan terbentuk bonding. Saya percaya kelekatan ibu dan  anak – anak akan menumbuhkan rasa percaya diri, mudah bagi saya menanamkan value, dan membuat keluarga menjadi tempat kembali mereka sehingga tidak mudah terbawa hal – hal negatif pergaulan. Jika anak sudah memiliki rasa percaya diri, karakter positif akan mudah tumbuh pada diri anak.

Membagi waktu untuk diri sendiri dan keluarga
Di sisi lain saya juga merasa sangat perlu memiliki waktu untuk diri sendiri, menikmati hobi dan mengembangkan potensi diri. Menyalurkan hobi sebentuk kesenangan diri sendiri yang mungkin remeh tapi mampu mengeluarkan  hormone endorphin yang membuat perasaan bahagia dan rileks. Saat potensi tersalurkan merasa lebih percaya diri terlepas dari ada tidaknya pengakuan dari luar.

Waktu masih bekerja kantoran, membayangkan jadi Ibu bekerja dari  rumah itu sepertinya pilihan ideal, tetap punya penghasilan sendiri dan bisa mengawasi/membimbing anak – anak sepanjang hari.

Nyatanya, tidak semudah itu. Saat rencana menyicil deadline tulisan harus batal karena ada pesanan bunga mendadak. Atau sebaliknya, terpaksa menambah jam anak – anak menonton karena saya harus menyelesaikan pekerjaan.

Rencana me time dengan membaca novel satu jam, karena diburu penasaran dengan endingnya jadilah berjam – jam membaca, efeknya tidak sempat masak hehehe. Ada yang pernah mengalami hal sama? Saat  memutuskan mana yang harus lebih dulu dilakukan dan pilihan yang harus dipilih kadang tidak menyenangkan atau sebaliknya, pilihannya menyenangkan untuk kita tapi ada pihak yang diabaikan. Suka merasa feeling quilty? Wajar sih tapi woles aja karena tidak ada pilihan sempurna, karena Mama juga harus menyenangkan diri sendiri. Asal jangan  kebablasan saja terus menyenangkan diri sendiri dan lupa kewajiban sebagai istri dan seorang Mama hehehe.

Ada yang bilang tingkat stres ibu rumah tangga lebih besar dari ibu bekerja. Terlepas dari benar atau tidaknya saya memang merasakan masa-masa berat di tahun pertama resign. Jenuh dengan pekerjaan yang itu – itu saja dan sepanjang hari di rumah, pekerjaan rumah yang rasanya tidak kunjung selesai, waktu me time berkurang (saat kerja waktu kerja ya bisa dibulang me time bisa hahihi sama teman).

Akh, kamunya aja kurang bersyukur Rin? Senang kan dipeluk dan dicium anak – anak dan setiap saat, takjub dan bangga kan  melihat perkembangan mereka dari hari ke hari.

Ehm, apa iya saya kurang bersyukur? *Mikir keras* Bukan kurang bersyukur tapi rasanya ada yang kurang karena potensi dan hobi kurang tersalurkan.

Alhamdulillah, kini wirausaha bunga sudah jalan lebih dari setahun, ngeblog dan menulis jalan terus, berproses  menemukan bakat dan minat anak – anak, hubungan dengan suami hangat, masih bisa berkomunitas dan me time. Kuncinya pandai – pandai membagi waktu. Biasanya ini yang saya lakukan untuk membagi waktu antara keluarga dan diri sendiri.

Membuat rencana kasar kegiatan harian namun fleksibel; Menyusun hal yang akan dilakukan setelah selesai sholat subuh. Jika ada kegiatan tak terduga, jadwal akan disesuaikan. Misal jam mencuci yang biasanya dilakukan pagi kalau ternyata ada pesanan bunga banyak dan tidak bisa dihandle sendiri oleh karyawan, jadwal mencuci jadi sore atau di laundry.
Memasak dilakukan pagi hari, jika tak sempat, beli hehehe. Waktu menulis dan ngeblog dilakukan siang hari saat Adik tidur siang dan malam hari setelah anak - anak tidur.

Jika ada deadline tulisan, jadwal beres – beres rumah yang biasa dilakukan sore saat anak – anak mengaji, ditunda hingga besok. Yang penting lantai bersih agar anak – anak duduk dan main nyaman. Mencuci piring minta bantuan si sulung.

Menentukan skala prioritas yang fleksibel; keluarga dan anak – anak prioritas utama tapi waktunya bisa digeser dan atau ditunda.  Misal jika ada pesanan bunga banyak anak - anak dilibatkan sekaligus sebagai quality time.

Menjadwalkan waktu dengan anak – anak setiap harinya; Karena jika tidak dijadwalkan waktu akan habis tak terasa dengan beragam kesibukan. 

Couple time; Waktu bersama suami begitu dia sampai rumah pulang kerja (malam hari), cerita soal kegiatan anak – anak dan berikut keluhannya hehehe. Ngeluh kalau Adik dan Kaka saling tidak mau ngalah jadinya bereantem, salah satu nangis. Ngeluh adik yang tidak mau tidur siang. Sebenarnya bukan ngeluh sih tapi curhat. Tidak butuh solusi atau saran dari Pak suami, sebenarnya, hanya butuh teman ngobrol saja hahaha.

Me Time; Termasuk saatnya kumpul bersama teman – teman dan menulis di malam hari. Menghadiri blogger gathering hanya dilakukan saat sabtu atau minggu. Dalam seminggu tidak mengikuti acara blogger dua hari berturut-turut sabtu minggu, karena salah satunya waktu untuk keluarga. Me time rutin dirumah membaca novel atau nonton film streaming malam hari.


Buah tangan untuk Me Time 

Teman - teman punya  tips lain  untuk mengatur waktu untuk diri sendiri dan keluarga? Boleh di share di kolom komentar. Oh ya jangan lupa ikut kompetisi foto yang diadakan Julie's siapa tahu beruntung.























16 komentar

  1. buat temen nonton asyik kayaknya

    BalasHapus
  2. Belum pernah beli biskuit Julie's pdhl tiap Hari nyemil nih..mau Coba ah nanti kalau murmeer..semoga next logo halalnya dah ada y

    BalasHapus
  3. Waah Mbak Rina pinter banget ya bagi waktunya. Masih bisa disela usaha bunga. By the way Julie's ini favorit anak anakku juga

    BalasHapus
  4. Di minimarket dekat rumah sudah ada biskuit ini. Memang enak

    BalasHapus
  5. Pernah nyoba yang kacang biskuit Jules ini, enaaak

    BalasHapus
  6. Penasaran sama rasa biskuit ini kayaknya enak deh.

    BalasHapus
  7. Aq suka ini, apalagi yang rasa coklat

    BalasHapus
  8. Julies enak yg coklat yg tak sukaa

    BalasHapus
  9. Julies enak yg coklat yg tak sukaa

    BalasHapus
  10. Aku resign ketika anak2 udh besar semua, dan udh persiapan juga ngelola blog. Jadi gak ada masalah soal me time, hihiii...gak bantuin banget ini mah, gak ada solusi

    BalasHapus
  11. Ah enak 😍 mbaa, aku klo mau waktu sendiri gantian sama Pak suami hehe..klo dia nge games, aku sama anak2. Saling backup..

    BalasHapus