Mind Mapping untuk Pelajaran Sekolah

Assalamualaikum temans,

Alhamdulillah akhirnya bisa update blog lagi setelah berhibernasi – (sok) sibuk dengan pekerjaan rumah, sibuk mencoba resep baru (teracuni seleb food blogger di IG hahah) dan nanam tanaman di pekarangan rumah yang cuma seuprit, jadi tukang ojek dan  guru privat kedua si kecil saya.

Beberapa hari lalu di grup WA teman kuliah ngomongin soal pelajaran anak SD sekarang yang ajaib. Ya, ajaib dibandingkan jaman kita (generasi 80-90 an mana suaranya? Heuheu). Tidak ada pelajaran membaca, buku-buku paket langsung berisi paparan kalimat panjang yang perlu pemahaman (padahal anak baru bisa membaca).

Beberapa anak mungkin enjoy dan mudah beradaptasi dengan  keadaan ini, seperti saya dulu menikmati banget masa-masa sekolah. Senang-senang saja disuruh menghapal perkalian dari 1 sampai 10.  Hayuk aja disuruh Bu Guru ngapalin isi buku HPU – Himpunan Pengetahuan Umum (masih ingat buku ini temans?). Mau aja ngapalin tanggal-tanggal bersejarah kemerdekaan. Tapi tidak semua anak samaaa….


mind mapping IPA ala Kaka


Aku tidak suka pelajaran itu…
Ini terjadi pada si sulung saya yang tidak suka belajar atau membaca buku pelajaran  IPS, PKN dan Bahasa Indonesia. Lebih suka membaca buku cerita bergambar, senang baca buku KKPK, senang baca buku science tapi yang banyak gambarnya dan paling senang dibacakan buku walaupun udah bisa baca. Buku apapun yang saya bacakan membuat dia antusias.

Kalau diminta baca buku pelajaran sekolah tersebut mulutnya monyong duluan, posisi duduknya leyeh-leyeh malas - disinilah saya suka emosi dan greget.

Saya tidak bisa menyalahkan. Jika saya ada  di posisi Kaka, maka saya pun lebih senang diminta baca buku komik science, buku cerita atau dibacakan ensiklopedi hehehe. 

Berhubung saya tidak siap memilih home schooling maka saya dan Kaka harus  sama-sama  belajar bertanggung jawab dengan pilihan bersekolah, artinya saya membantu Kaka agar bisa mengikuti semua pelajaran sekolah. Oh ya saya berusaha tidak menekan Kaka dengan harus nilai sempurna. Yang penting dia paham yang dia pelajari dan tahu apa yang disukai dan diinginkannya.

 “Aku sukanya bahasa Inggris, IPA sama SBK aja.”
Tapi seperti yang saya tulis di atas, Kaka harus bisa mengikuti semua pelajaran sekolah dengan rasa nyaman tanpa tertekan. Bagaimana caranya?

Solusinya kami temukan dalam sebuah buku terbitan lama di sale Gramedia di mall Teras Kota BSD –tepatnya Pak suami yang menemukan buku ini - fokus saya mah kalau lihat sale buku anak.

terinspirasi dari buku ini
Saya memang sering cerita kesulitan mendampingi Kaka belajar pada Pak Suami, ternyata diam-diam dia turut memikirkannya juga, jadi terharu – pergi pagi pulang malam untuk menjemput rejeki ternyata tetap sempat memikirkan solusi belajar Kaka.

Mind Mapping
Ide mind mapping yang di temukan  Tony Buzzan ini sangat popular dan banyak diaplikansikan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun saya tahu , saya tidak kepikiran untuk mengaplikasikannya pada pelajaran sekolah anak-anak sampai membaca buku ini.

Beragam aplikasi mind mapping dapat di unduh di google play secara gratis. Mind Mapping banyak banget gunanya terutama untuk menuliskan ide, mengerucutkan detail ide dan memuat rencana kerja. Ini contoh mind mapping saya untuk post blog.

Mind Mapping Pelajaran Sekolah
Saat pertama kali ide mind mapping pelajaran sekolah saya terapkan, Kaka sangat antusias sampai berinisiatif membuat buku mind mapping khusus yang dibawa setiap hari ke sekolah.
Ada beberapa hal yang membuat Kaka cocok dengan gaya belajar mind mapping;
  1. Ia tidak suka duduk manis lama-lama
  2. Suka menggambar
  3. Belum paham membaca dengan uraian kalimat panjang di mana imajinasinya belum sampai. Misal uraian panjang soal sumpah pemuda. Kaka lebih paham uraian pelajaran IPA karena apa yang tertulis dia bisa lihat kenyataannya.
  4. Tidak suka menghapal teks
Apakah si kecil teman-teman ada yang sama tipenya dengan si sulung saya?

Point Penting Mind Mapping Pelajaran Sekolah
Membuat catatan yang menarik disertai gambar dan ikon yang disukai anak-anak. Ini sifatnya personal karena setiap anak-anak akan memiliki dan menyukai gambar yang mempresentasikan sebuah kata berbeda. Misal untuk kata tumbuh, Kaka menggambar dengan ikon orang.

merubah kata dengan gambar 

Mind mapping pelajaran sekolah  membuat anak ‘dipaksa’ bergerak (menulis) sangat cocok untuk anak yang aktif karena kalau diam bosan dan cepat ngantuk.
Membuat dan menemukan kata kunci.
Menyingkat kata/kalimat dengan gambar
Belajar sama dengan bermain gambar dan warna.

menemukan kata kunci

Apa semua pelajaran sekolah bisa di buat mind mappingnya?
Bisa selama anak paham yang dipelajarinya. Agar anak paham apa yang dipelajarinya atau yang akan dibuat mind mapping sebaiknya dengan bimbingan orang tua atau guru privat ( untuk mama bekerja yang tidak sempat mengajari si kecil).

Untuk anak-anak yang duduk di sekolah dasar, perlu mendampingan berkali-kali saat membuat mind mapping agar mereka paham dan tahu cara menemukan kata kunci, menyingkat kalimat dan merubah kata/kalimat menjadi gambar atau ikon.


Selamat mencoba….

8 komentar

  1. iya, materi pelajaran anak2 skrg ajib2, hehe. aku ngelesi pn keteteran, jadi harus belajar lagi, searching2 materi di internet. pas ngajar les anak smp materi yang agak sulit kemarin pernah aku kasih juga soal mind map. karena kalo ga gitu bakalan susah banget inget2 semua materi dengan sederhana.

    BalasHapus
  2. Anakku tipe gini juga mbak...
    Klo baca komik, rajin...giliran yang nggak ada gambar..gayanya ngantuk. Trimakasih mbak...tulisannya ngebantu bngt

    BalasHapus
  3. Keren Makkk... Suamiku pake mind mapping kalau bikin rencana kerjanya. Tapi aku belum familiar dengan ini. Pengin belajar juga ahh.. Kayaknya kok jdi lebih mudah & asik ya.. :)

    BalasHapus
  4. Wah keren nih si mamah.. boleh juga dicoba di rumah. Bisa cepat inget ya anaknya.

    BalasHapus
  5. salam kenal mak Rina..kolom komennya belum ada yang opsi name/url niy hehe.. duh ide brilian ni mak, anak ku masih tk, nanti insya Allah aq pake mind mapping untuk belajar...tfs ya

    BalasHapus
  6. Selalu kagum dengan ibu2 sekarang. Kreatif mendampingi anak2 belajar. Mungkin karena makin banyak ibu2 dg pendidikan tinggi ya. Seperti dirimu keren banget.

    BalasHapus
  7. Setuju kalau tidak semua anak itu sama. Seperti mind mapping ini efektif banget buat Nai. Tapi, buat Keke enggak. Mungkin karena Nai memang cenderung visual gaya belajarnya. Sedangkan Keke lebih ke auditori :)

    BalasHapus
  8. waah iya juga, sy pernah baca buku tony buzan, namun baru kepikiran stlh menemukan tulisan bunda, tks bingit yaa :)

    BalasHapus