Menulis artikel untuk majalah ayahbunda walaupun tema bisa di
bilang itu – itu saja, seputar parenting dan kesehatan anak dan Ibu hamil, tapi
ga bisa comot –comot tulisan dari google atau buku begitu saja. Harus kroscek
sama narasumber ahli atau orang-orang yang terlibat langsung dalam suatu
kegiatan. Seperti saat saya menulis mengenai kebiasaan baru di sekolah si kecil
di sini dan mengenai MP-ASI rumahan yang baru akan terbit minggu ini.
Kesadaran banyak Mama akan
pentingnya makanan sehat membuat MP-ASI rumahan kini jadi pilihan utama di banding instan, peluang ini terbaca
beberapa Mama. Para Mama yang awalnya hanya membuat MP-ASI untuk buah hatinya
mulai membuat dengan skala lebih banyak dan menjualnya, karena beberapa Mama
terutama Mama bekerja merasa sibuk dan
tidak bisa membuat MP-ASI rumahan sendiri.
Tulisan yang menuntut saya
mencari dan mewawancara mompreneur yang bergerak di bisnis ini. Dan teknologi
memudahkan semuanya, tanya teman sana – sini via grup WA/BBM, medsos dan
blogger. Aktif dan memiliki banyak teman
di komunitas sangat membantu, seorang teman food blogger Fitri pity firmansyah mengenalkan
saya pada Amanda Pingkan Wulandari, seorang Mama yang berdomisili di Bandung dan memulai
usaha MP-ASI rumahan sejak 2011 dengan merk P&P, ulasannya bisa di lihat di majalah Ayahbunda :).
Bertemanan di dunia maya di
lanjutkan dengan kopdar saat saya kemarin mudik (ke Bandung) dan gak nyangka bu
Pingkan memberi saya hadiah buku tulisannya bersama ke 3 temannya, semuanya tak
lain adalah sebagai admin HHBF atau
homemade healthy baby food sebuah komunitas parenting khususnya berbagi
mengenai MP-ASI rumahan di facebook.
Gak
terlalu minder bersebelahan dengan bu Pingkan karena ukuran tubuh kita gak beda
jauh hahaha. ya, jujur aja suka gimana gitu kalau ketemu teman baru terus
badannya menjulang heuheu. Peran sebagai ibu sepertinya yang membuat obrolan
kami cair (walaupun awalnya saya canggung), sebagai mama yang sebenarnya gak
terlalu lama-lama di dapur tapi maksain masak demi anak-anak, saya tanya-tanya
bu Pingkan soal awal mula gemar masak. Ehm, ternyata motivasinya ke dapur
karena anak, ingin memberikan anak makanan yang baik. Terus kita share sedikit
soap pengasuhan. Semoga saat saya mudik kita bisa ketemuan lagi ya bu
Pingkan....:)
dari online ke offline |
Bukunya sudah saya review di
www.momsbooksclub.blogspot.com
Dan saya langsung nyesel. Nyesel
kenapa buku ini baru terbit setelah saya selesai MP-ASI atau ini kode untuk
anak ketiga hahaha.
Btw, walaupun saat anak-anak
MP-ASI saya masih kerja, saya memberi mereka MP-ASI rumahan salah satu
penyemangatnya karena teman-teman kantor juga melakukan hal yang sama. Ya,
mereka bekerja masih bisa MP-ASI rumahan masa saya nggak, di tambah lagi basic
kuliah kimia, jadi selalu punya alasan ekstrim
untuk memilih makanan yang kandungan kimia sintesisnya minimal .
Pertanyaan yang biasanya di
lontarkan para Ibu yang baru memulai MP-ASI rumahan adalah apa untuk membuat
MP-ASI rumahan perlu peralatan dapur khusus? Menurut pengalaman saya sih iya
yaitu alat untuk menghaluskan makanan. Jadi apa harus punya blender? Nggak juga,
Ibu saya cerita kelima anaknya MP-ASI rumahan dan gak pake blender, cara
menghaluskannya di kukus terus di haluskan pake lumpang dan alu yang khusus
sebagai perlengkapan makan bayi. Jadi tidak punya menghalus modern bukan alasan
untuk gak MP-ASI rumahan. Tapi MP-ASI rumahan atau MP-ASI instan adalah
pilihan, karena dua-duanya memiliki kelebihan. Apa kelebihannya?
Simak di
majalah ayahbunda minggu ini, tulisan saya mengenai MP-ASI rumahan dan instan, di sertai
catatan dari dokter spesialis gizi klinis dr. Tirta Prawita Sari MSc. SP.GK.
sip..sip nanti coba ak cari majalah ayahbundanya ya
BalasHapusJadi inget hamil dulu, info-info seperti masih terbatas. Bandingkan dengan sekarang, informasi sagala rupa pabalatak di mana-mana.
BalasHapus