Jamu sebagai ‘resep’ warisan
![]() |
resep jamu beras kencur |
Jamu kemasan yang selalu masuk
dalam daftar belanja bulanan kami adalah jamu untuk penangkal masuk angin.
Perjalanan ke kantor pergi pagi pulang malam, kerap membuat suami merasa tak
enak badan, badan pegal dan masuk angin. Saya pun yang terbiasa begadang untuk
menikmati me time, kadang dilanda masuk angin. Dengan pertimbangan jika sering
mengkonsumsi obat modern hanya untuk meredakan badan yang pegal-pegal, khawatir
memberi efek buruk pada organ tubuh lain seperti ginjal, kami memilih mengkonsumsi
jamu.
Inilah yang membedakan jamu
dengan obat modern, jamu yang dibuat dari bahan-bahan alam cenderung tidak
memiliki efek samping berat pada organ tubuh lain. Sedangkan kekurangan jamu
atau obat herbal, daya penyembuhnya yang tidak se 'cespleng’* obat modern. Ini
mungkin karena jamu atau obat hermal masuk ke dalam tubuh dan di proses
metabolisme tubuh seperti halnya makanan jadi butuh waktu.
Ternyata, kata jamu itu cakupannya
luas. Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, mineral, hasil ekstraksi tumbuhan atau campuran bahan tersebut yang
digunakan sebagai dan di gunakan masyarakat Indonesia secara turun temurun.
Dan saat ini kata jamu kerap
diganti dengan istilah herbal hal itu karena kebanyakan ramuan jamu berbahan dasar
atau mengandung zat aktif obatnya dari tumbuhan.
Saya kenal jamu sejak kecil dan
terbiasa mengkonsumsinya adalah beras kencur, karena Ibu suka meminumnya dan
membuatnya sendiri. Ya, walaupun saat itu penjual jamu gendong masih banyak,
Ibu memilih membuatnya dengan alasan higienis dan rasa manisnya yang bisa di
takar. Biasanya ibu membuat tanpa campuran gula.
Menginjak remaja, Ibu mulai
mengajari saya merawat tubuh dengan ramuan tradisional, seperti daun sirih
selain untuk membersihkan daerah kewanitaan juga bisa digunakan saat mandi
untuk menghilangkan bau badan. Dan daun kemuning untuk luluran. Ibu sengaja
menanam daun kemuning dan sirih di rumah. Setelah melahirkan Ibu menjejali saya
dengan berbagai ramuan jamu bikinannya. Jamu untuk mengkempiskan perut; ramuan
di letakkan di atas perut, ditutup kain lalu di balut stagen.
Ramuan jamu tradisional yang di
kenal masyarakat secara turun temurun memang tidak hanya untuk kesehatan juga
kecantikan.
![]() |
resep tradisional untuk kecantikan perempuan dalam kemasan modern |
![]() |
ekstrak daun sirih dalam kemasan modern |
Setelah anak kami lahir, Ibu
punya ‘resep’ herbal lain. Ibu memakai daun
jarak untuk mengatasi perut kembung Azka. Kebetulan pula daun jarak banyak
tumbuh liar di kebun yang membatasi perumahan kami dengan tanah kosong di seberangnya.
Daun jarak di olesi minyak lalu dihangatkan di atas api kompor. Saat panas daun
jarak hangat-hangat kuku tempelkan pada perut si kecil. Atau irisan bawang
merah dan minyak kayu putih yang dibalurkan pada tubuh si kecil saat demam. Untuk
mengatasi hidung tersumbat, Ibu menggerus biji pala hingga halus, di masukkan ke dalam plastik kecil lalu di
hangatkan di atas dandang panas. Setelah pala halus basah, angkat, oleskan di
kening dan hidung.
![]() |
daun jarak |
Bau tajam dari pala yang terhirup
akan membuat bersin, bernafasan lega dan segar.
Bukan hanya untuk si kecil, kalau hidung saya tersumbat pun suka
menggunakan ‘resep’ biji pala ini.
Tapi, Ibu mewanti-wanti untuk
tidak memberikan jamu racikan atau seduhan yang diminumkan pada anak-anak
karena khawatir ada efek sampingnya.
Emak, ibu dari Bapak, tak berbeda
dengan Ibu. Emak saya rajin mengkonsumsi
beragam jamu yang fungsinya untuk menjaga kesehatan. Kata Ibu, itu salah satu
rahasia fisik Emak yang masih segar di usianya yang ke 84 tahun ini, badannya
masih tegap, masih aktif di pengajian dan masih bisa membaca Alqur’an dengan
bantuan kaca mata, ingatannya pun sangat baik. Emak memang di kenal keluarga
dan tetangga sebagai penyuka lalapan dan sayuran selain selalu fisiknya pun
selalu aktif walaupun usia sudah senja.
![]() |
usia 80 - an masih asik di ajak nge mall |
Apakah jamu aman?
Sebagai pengkonsumsi jamu, kadang
khawatir dengan jamu dan obat tradisional yang di konsumsi selama ini. Apakah takarannya
aman? Saya ingat katanya Ibu, rebusan daun sirih memang bisa menyembuhkan
keputihan atau gangguan lain di daerah sensitif perempuan tapi jika terlalu
banyak minum rebusannya malah bisa menyebabkan rahim kering. Benar ataukah
tidak, yang dikatakan Ibu hanya berdasarkan pengalaman dan ‘katanya’. Tapi
bukankah memang segala sesuatu yang berlebihan menyebabkan efek samping.
Kurang lebih lima tahun saya
bekeja di perusahaan farmasi sebagai quality
control, saya sangat paham bagaimana dosis berpengaruh bukan hanya pada
kesembuhan tapi efek samping yang ditimbulkan.
Di sinilah pentingnya sikap
kritis. Ibu dan Emak saya hanya mengkonsumsi ramuan jamu atau herbal yang sudah
umum dan familiar dimasyarakat atau berdasarkan catatan resep herbal saat dulu
menonton serial ‘Hidup Sehat ala Dokter Hembing’ di tv (tahun 1990-an ),
beneran lho Emak saya masih menyimpannya.
Memilih jamu kemasan yang Aman
Seiring waktu, beberapa jamu kemudian
diproduksi secara modern dan di kemas dalam bentuk sachet, seingat saya, dulu hanya di jual di kios-kios khusus penjual
jamu dan penjual jamu gendong, Tapi kini ini sudah bisa di jumpai di tempat
berbelanjaan modern seperti supermarket atau diperjualbelikan secara MLM.
Tapi ternyata beberapa jamu
kemasan terbukti tidak aman. Baru-baru ini saya membaca berita mengenai jamu
pelangsing yang ternyata mengandung senyawa kimia berbahaya sibutramine dan
telah memakan korban walaupun tidak sampai menghilangkan nyawa. Beritanya bisa
di baca di sini
.
Kasus jamu kemasan yang ternyata
isinya bukan pure jamu melainkan
ditambah bahan kimia untuk memberikan efek cepat menyembuhkan, namun ternyata
berbahaya untuk kesehatan, bukan yang pertama kali ditemukan. Beberapa waktu
lalu beberapa jamu kemasan yang biasa dijual di warung khusus jamu ditarik dari
peredaran karena ternyata mengandung bahan kimia berbahaya.
Jamu-jamu kemasan yang mengandung
bahan kimia berbahaya biasanya di produksi namun tidak melalui uji coba
(quality control) dan ijin dari badan POM.
![]() |
sumber gambar di sini |
Untuk keamanan hendaknya,
mengkonsumsi jamu atau obat herbal yang telah lulus uji di Badan POM dan di
produksi perusahaan jamu atau farmasi yang sudah diakui kredibilitasnya. Jamu
‘resmi’ ini umumnya tersedia di tempat
perbelanjaan modern seperti supermarket dan apotik. Walaupun begitu tetap
jangan lupa untuk memeriksa kembali kandungan dan ijin yang peredarannya yang
tertulis di kemasannya.
![]() |
jamu dan obat herbal dalam kemasan modern |
Mengenal logo pada jamu kemasan modern
Beberapa obat tradisional sudah
di kemas dan diproduksi secara modern, namun jika kita cermati ada tiga logo
berbeda yang menandai obat tradisional kemasan modern yaitu;
Logo Jamu berarti sediaan bahan
alam yang khasiatnya belum dibuktikan secara ilmiah, belum di uji klinik maupun
praklinik namun dipercaya berkhasiat berdasarkan pengalaman secara turun
temurun. Bahan baku yang digunakan belum mengalami standarisasi karena ramuan
tersebut dibuat dari seluruh bagian tumbuhan, bukan ekstraknya yang mengadung
zat aktif.
Logo obat herbal terstandar
merupakan sediaan bahan alam yang sudah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandarkan namun
belum mengalamai uji klinis.
Logo Fitofarmaka merupakan
sediaan bahan alam yang sudah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah
distandarisasi.
Dengan memahami maksud dari setiap
logo ini adalah agar masyarakat tahu mengenai jamu yang dikonsumsinya.
Jamu harus dilestarikan
Mengambil kuliah jurusan kimia
dan belajar kimia bahan alam, membuat saya menjadi melek akan kekayaan alam Indonesia yang merupakan
megabiodiversitas tumbuhan obat di dunia. Bayangkan, dari 40.000 jenis flora di
dunia sebanyak 30.000 jenis ditemukan di Indonesia. Dan nenek moyang kita sudah
menggunakan sekitar 940 jenis tanaman sebagai obat dan di ‘resep’ kan secara
turun temurun.
Tapi sayang, jamu masih dipandang
sebagai obat kelas dua walaupun sudah di kemas dan di produksi secara modern
oleh perusahaan farmasi yang kompeten. Dan peminatnya masih banyak berasal dari
kalangan tua. Anak muda saat ini kurang kenal dan suka jamu, alasannya karena
tak biasa.
Tentu hal ini jangan dibiarkan,
harusnya kita bangga memiliki resep obat tradisional dan menggunakannya.
Berikut adalah ide saya bagaimana agar jamu lestari, membumi di negeri sendiri
dan go internasional.
Sebenarnya beberapa ramuan jamu
sudah go internasional lho. Umumnya jamu yang go internasional adalah jamu
kecantikan. Resep kecantikan tradisional ini sudah biasa terdapat di spa sebuah
hotel atau spa bertaraf internasional. Seperti ramuan jamu untuk luluran.
Eh, jamu tolak angin juga sudah di jual di luar negeri kalau liat di iklannya. Semoga diikuti jamu-jamu lain .
Eh, jamu tolak angin juga sudah di jual di luar negeri kalau liat di iklannya. Semoga diikuti jamu-jamu lain .
Berikut ide saya untuk
melestarikan jamu;
- Memastikan jamu kemasan yang beredar di masyarakat aman
Menurut saya
ini yang menjadi salah satu penyebab sebagain masyarakat masih menomorduakan
jamu sebagai obat bahkan ragu untuk mengkonsumsinya, yaitu ada ketakutan jamu
atau obat herbal malah dicampur zat kimia sintesis berbahaya.
Di sini pentingnya
peran pemerintah memastikan jamu kemasan yang beredar di masyarakat aman,
kandungan di dalamnya sesuai dengan yang tertera di kemasan dan tidak di campur
bahan kimia sintesis berbahaya sebagai zat aktifnya.
Diikuti
edukasi, bagaimana agar masyarakat awam bisa membedakan jamu/obat herbal aman
dengan tidak. Misal, pentingnya masyarakat memeriksa ijin peredaran jamu dengan
melihat ijin POM pada kemasan.
- Melakukan penelitian yang berkesinambungan
Banyak penelitian
telah dilakukan mengenai kandungan zat aktif yang memiliki fungsi obat dari beragam
tumbuhan di Indonesia yang , termasuk yang dilakukan beberapa teman saat saya
kuliah. Sayang, beberapa penelitian, malah banyak, hasil penelitian hanya
berakhir di kertas laporan atau jurnal penelitian ilmiah. Alangkah baiknya jika
hasil penelitian dikembangakan secara kontinyu dan bekerja sama dengan
perusahaan farmasi agar bisa diaplikasikan. Mungkin hal ini sudah dilakukan Biofarmaka IPB ya.
Tapi ada kabar
yang menggembirakan, sebuah perusahaan farmasi nasional ada yang sudah
konsisten mengembangan produk herbal dengan membangun fasilitas ekstraksi bahan
alam. Saya pikir ini adalah langkah yang sangat maju. Saya tidak bisa sebutkan
di sini nama perusahaannya, khawatir di kira iklan dan menurunkan penilaian J.
- Edukasi mengenai jamu pada masyarakat
Istilah tak
kenal maka tak sayang menurut saya cocok untuk mengenalkan jamu pada kaum muda
yang memang kurang familiar dengan jamu. Caranya dengan membuat iklan menarik
tentang jamu atau mengadakan workshop ke sekolah-sekolah pada mengenai
jamu dan bahan alam, sebagai dasar pengenalan.
Atau melalui lomba blog jamu dan cerita jamu yang pesertanya para pelajar, seperti yang saat ini diadakan Biofarmaka IPB.
Atau melalui lomba blog jamu dan cerita jamu yang pesertanya para pelajar, seperti yang saat ini diadakan Biofarmaka IPB.
- Dukung petani dan perkebunan tradisional penghasil rimpang
Tanpa dukungan
pemerintah bukan tak mungkin petani dan perkebunan tradisional penghasil
rimpang akan ditinggalkan karena dianggap tidak menguntungkan. Selain dukungan
tentu pelatihan bagaimana perawatan agar rimpang yang dihasilkan berkualitas.
- Kolaborasi dengan pengobatan modern
Dengan penelitian
yang terus berkesinambungan bukan tidak mungkin jamu dapat berkolaborasi dengan
pengobatan modern.
- Memarketkan dengan cara modern
Agar jamu bisa
di kenal dan dinikmati semua kalangan baik umur maupun status sosial, marketkan
jamu atau obat herbal dengan cara modern.
Jamu adalah resep warisan yang berharga dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan jadi sangat di sayangkan jika tidak dilestarikan.
http://jamu.journal.ipb.ac.id/
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/587-quality-of-herbal-medicine-plants-and-traditional-medicine-2013
www.bisnis.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
www.tempo.co
www.tempo.co
Kalau aku tiap pagi minum rebusan jahe Mak. Lelulur kita memang sangat arif memanfaatkan alam dan bijak menggunakannya untuk tubuh.
BalasHapusharus di contoh kearifannya ya...back to nature
HapusBerapa lama rebusnya?
HapusSaya paling suka jamu beras kencur mak.. segerrr ;)
BalasHapussamaaa...
HapusSamaaa.... saya juga suka jamu beras kencur, selain rasanya tidak pahit juga dapat membuat badan menjadi segar.
Hapusdan membuatnya juga mudah :)
Hapuswah, makasih bnyk mbak infonya :)
Hapuskalau aku senengnya jamu kunir asem.. beras kencur seneng juga dhing
BalasHapuskata ibu saya kuni rasem bisa mengobati sakit maag
HapusTulisannya lengkap mba :) kalau saya dulu penggemar jamu bersih darah, walau pahit tapi berkhasiat ^^
BalasHapusdari apa tuh yul ramuannya, saya baru dengar...
HapusKeren & lengkap Mak tulisannya. Good luck ya. Aku cuma hobi beras kencur yang dicampur kunyit asem yang dijual mbok jamu gendong, disimpan di kulkas seger banget he he...
BalasHapuskayaknya jamu beras kencur favorit ya
HapusLebih suka minum jamu mbak2 yang lewat depan rumah daripada jamu yang sachet gitu :D
BalasHapusdulu saya suka jamu gendong sekarang kapok karena kebanyakan penjual jamu gendong sekarang pake pemanisnya gula sakarin, saya ga suka rasanya
Hapussaya suka jamu,favorit beras kencur
BalasHapusidem ...karena rasanya yang ga pait :)
HapusGimana kalau kita gagas ekskul membuat jamu untuk anak sekolah. Agar warisan budaya ini nggak terputus.
BalasHapusasik kayaknya mba...dibikin kreatif dan menyenangkan atau ala petualangan, jalan2 ke hutan lindung atau gunung sambil mencari tanaman obat
HapusWaaah lengkap banget mbak Rina. Nggak nyangka mbak Rina juga penyuka jamu. Makanya awet muda ya. Masih imut-imut.
BalasHapusheuheu ibu say awong jowo yang suka jamu :)
HapusEtapi gak hanya orang jawa loh yang suka jamu
HapusSaya suka jamu yang tidak pahit :) Bener ga sih kalo yang pahit itu yang manjur?
BalasHapusnaha kalau itu gak tahu trid...tapi kata ibu say ajamu yang pait2 bisa menyembuhkan penyakit gatal2 'katanya'
Hapusbener banget mak, dengan mengenal jamu kita sekaligus menambah wawasan tentang tanaman obat dan khasiatnya ya :)
BalasHapussepakat
HapusJamu yang dikemas secara modern membuat lebih mudah utk mengkonsumsinya ya Mak. Selain itu membuat anak2 muda jd lebih interest menggunakannya
BalasHapusiya mak jadi kesannya gak ndeso :)
Hapushadiiiirrrr mak, saya baru tahu kalau daun jarak bisa untuk kembung, kalo dulu saya cuma mengoleskan bawang merah untuk anak, tapi itukan panas, kalau pala punya efek menenangkan mak, cocok untuk relaksasi
BalasHapusbawang merah pake minyak mak...sy ingat waktu kecil juga saya diobati ibu saya spt itu, ga nyaman bau dan lengket
HapusTak bisa dipungkiri bahwa jamu adalah warisan kuliner dan budaya Indonesia... Oleh karenanya jamu perlu dilestarikan...bahkan diperkenalkan lebih luas pada dunia luar... Bgomong2 masalah jamu, sejak kecil aku sudah ikut2an mama minum jamu gendong... Ketika menginjak renaja aku dibelikan mama jamu untuk gadis remaja... Kata mama biar aku tumbuh menjadi gadis remaja yang sehat... Hingga kini aku tetap setia dengan jamu...khususnya jamu gendong... Hampir tiap hari aku minum jamu gendong yang jualan di dekat kantorku... Bila gak minum jamu gendong badanku cepat sekali lesu, pegal2 dan masuk angin... Tetapi bila rutin meminumnya maka tubuhku senantiasa sehat dan bugar dikala beraktifitas...
BalasHapusklo masuk angin saya minum tolak angin mak, sll sedia stoknya...jamu gendong jarnag lewat di perumahan saya
HapusWah, aku baru tau loh tentang logo-logo jamu, Mak. Bermanfaat sekali tulisannya. Thanks for sharing ya, Mak. And good luck for the competition ^_^
BalasHapusthank mak grace udah mampir ...Aamiin
HapusAku juga kalo minum jamu yg instant bener2 milih yg terpercaya. Untung suamiku kerja di balai pom jd ngerti mana yg bebas BKO :) sukses ya mak
BalasHapusjadi punya konsultan obat sendiri ya mak hehehe
Hapuspas waktu sama mamah masih suka beli beras kencur yang jual gendongan teh, tapi sekarang mah tidak lagi uy. mungkin sekarang harus dicoba lagi ya minum jamu, tulisannya lengkap sekali teh
BalasHapuscoba bikin sendiri din...yng gampang jamu beras kencur
HapusAku suka minum jamu sinom sama kunir asem dari mbok2 jual jamu keliling :)
BalasHapuskunir asem katanya baik buat lambung ya ..
Hapusjamu anak aku suka beli
BalasHapuswah anak2 saya kurang suka mba...beras kencur baru icip2
HapusAku juga sukanya jamu anak yang manis hehehe
HapusWah, dari dulu ternyata Mak Rina juga sudah akrab sama jejamuan ya.....sama kita Mak, ...Tos dulu yuk...hehehe....
BalasHapustoss :)
HapusUlasan yang lengkap dan jelas. Jadi semangat minum jamu, nih
BalasHapussukses ya, Mbak Rina, semoga menaaang
Waahh...abis baca tulisan Teh Rina ini kita semua jadi diingatkan kembali tentang ramuan warisan budaya Indonesia yang harus kita lestarikan karena jamu memang banyak khasiatnya....:)
BalasHapuspe-er nih buat debby sebagai apoteker untuk mengembangkan jamu :)
Hapuskalo tetangga sini minum jamu pelangsing abal-abal, bukan langsing yang didapat... malah terus dirawat... saya mau yang alami aja kaya' rina... bagi resep langsing yang dari ibunya donk... soalnya rina langsing terus...
BalasHapuswkwkw...saya pengen nambah berat badan nih ...
Hapusmemang lebih praktis kalau dikemas secara modern ya bu, salam perkenalan ya bu, ditunggu kunjungan baliknya
BalasHapussip...k tkp ...:)
Hapussaya dari dulu senang sekali minum jamu, tapi udah beberapa lama ini ga minum lagi, jadi pengen mualai lagi dengan minum jamu setiap hari biar badan seger... hehehe, salam kenal ya teh
BalasHapussalam kenal juga mba riri :) ayo mulai minum jamu sekaligus untuk melestarikannya
Hapussaya suka pakai sabun lulur, enak praktis ga perlu gosok lama2 hehehe, salam perkenalan ya bu
BalasHapussamaa....koratan kulitnya langsung keluar ya...
BalasHapuskunjungan ke dua.....
BalasHapusmanfaat banget website/Blog nya.....
keep posting yang positif gan/sist..
ijin lihat-lihat blog/website nya ya.....
jangan lupa kunjungi website nya ya :)
Perumahan di Bekasi
Daftar rumah Murah Tambun-Bekasi tahun