Bulan desember lalu saya sempat posting tulisan dengan judul kalah. Alhamdulillah, bulan
ini posting tulisan dengan judul sebaliknya, kalah . Alhamdulillah, akhirnya merasai
jadi juara lomba ngeblog. Tapi diduga dan disangka-sangka (selera juri lomba
siapa bisa menerka kan?) tulisan saya yang berjudul Meretas Mimpi Para Perempuan Desa jadi juara satu lomba blog VOA, periode akhir
(bulan november 2012). Telp pemberitahuannya membuat saya sepanjang hari senyum-senyum
di kantor. Surprise!
di kantor VOA Jakarta menerima hadiah Ipad 2 |
Salah satu kriteria penilaian dari lomba blog ini adalah
orisinilitas. Dan dengan geer saya bisa bilang kalau keorisinilan inilah yang
membuat tulisan saya menang. Hanya beberapa kalimat dari tulisan saya ini yang
sumbernya berasal dari portal berita yaitu mengenai jumlah anak sekolah dan putus sekolah.
Selebihnya adalah berasal dari narsum yang tidak lain
adalah art saya. Saya tidak pernah secara sengaja mewawancara teh Apong (nama
art saya) untuk membuat artikel ini.
Tulisan ini adalah hasil beberapa kali obrolan saya dengan teh Apong
jauh sebelum ada lomba ini, masa awal-awal dia bekerja setahun yang lalu.
di taman safari bogor, teh Apong berbaju orange |
Percakapan secara personal dan dari hati ke hati kerap
saya lakukan dengan setiap art saya (sudah 4 kali ganti art dengan dua
diantaranya berumur di bawah 20 tahun) . Berawal dari rasa simpati dan ingin
tahu yang kemudian membuat saya dan suami memberi motivasi pada art-art kami
agar kelak jika sudah berumah tangga tidak jadi art. Kami suka memotivasi
mereka untuk berwirausaha dengan
berdagang, walaupun sekedar berjualan makanan ringan seperti gorengan, jika
kelak sudah menikah dan memiliki anak. Kami berbagi pengetahuan pentingnya
pendidikan, agar anak-anak mereka kelak tidak seperti ibunya. Sekaligus membesarkan
hati mereka jika rejeki untuk menimba ilmu insyaallah selalu ada.
Salah satu edukasi kami, menawari art untuk membaca buku
atau majalah kami jika waktu mereka luang. Dan biasanya teh apong (juga teh
wanti art kami sebelumnya) suka menyimpan satu buku di kamarnya untuk dibaca. Dan saat tulisan ini dibuat saya lihat dikamar teh Apong tergeletak novel Gadis Pantainya Promoedya Ananta Toer.
Teh apong terlihat tertarik dengan membuat kue dan masak,
jadi kami memfasilitasinya dengan memberinya kebebasan untuk berekperimen
dengan resep cemilan baru yang sederhana dengan bahan yang ada di rumah. Teh
apong senang kami pun senang karena menikmati kue buatannya.
Saya memberi reward untuk teh Apong karena
sudah menjadi narsum tulisan saya.
Selamat atas kemenangannya... Jangan bosan untuk terus menginspirasi! :)))
BalasHapushehehe makasih kunjungan dan komentarnya :)
HapusSubhanallah... perhatian dan sayang terhadap art sampai sejauh itu mbak...
BalasHapusLayak untuk menag.
Salam kenal ya mbak...
salam kenal juga mba niken...:)
Hapusmupeng sama hadiahnya..... sesama rina kenalan dulu ah...*salaman
BalasHapusrajin-rajin ikut kontes mbak heheh...*balas salaman.
Hapuswaah selamat yaa.. *aku kapan?* hihiiii
BalasHapussalam kenal mbak ^^
salam kenal juga :) makasih kunjungannya...ayo atuh ikutan konets yang hadiahnya ipad hehehe
Hapuswaaa dapat ipad2 ya mbak.... selamaaaaattt ...
BalasHapussemoga kapan2 aku dapet gituan juga yak... #pengeeen hehhehe
Dapat hadiah! Aku kapan ya pernah dapat? haha
BalasHapusselamat ya :)
BalasHapus