(Hutang) Review Buku


Agak sulit mengimbangi membaca buku dengan menulis reviewnya ujung-ujungnya waktu yang saya jadikan kambing hitam. Padahal kalau dipikir-pikir masih ada waktu jika niat hehehe.

Jujur, kalau diminta memilih antara mereview buku dan menuliskan ide di kepala, saya memilih yang terakhir karena rasanya lebih mudah. Walaupun tidak mau dibilang sukar menulis review perlu mikir agak kuat termasuk, memikirkan kalimat pembukanya. Jadi saya bisa bermenit-menit nongkrong depan lapi dengan layar putih alias kosong hanya menunggu dan mencari ide untuk kalimat pembuka. Yap, saya tidak bisa mereview buku dengan mencomot bagian sana-sini lalu menempelnya jadi sebuah tulisan. Persepsi saya harus masuk, pendapat saya harus masuk, kritik saya harus masuk terutama fiksi (walaupun yang ini lebih banyak diedit sendiri, khawatir dikira sentimen hehe). Ya, bisanya cuma kritik bikin buku aja belum pernah, gimana coba kalau ada yang bilang begitu. Pengalamannya berdasarkan blbanyak buku fiksi dalam negeri dan terjemahan terutama yang nyastra (sedikit narsis) heheh.  

Nah, karena kecepatan untuk mereview rendah jadilah hutang buku yang perlu di review menumpuk. Finaltinya saya tidak bisa dapat buku gratisan promo penerbit  di Blogger Buku Indonesia. Kalau pun bisa minta malu, apalagi kalau ditodong,”Buku kemarin review nya mana?”

Jadi saya bayar satu dulu, diusahakan setiap minggu bayar satu review.


5 komentar

  1. hrs punya waktu khusus utk baca buku ya mbak kl mau rajin review :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mba...biar sering dapat buku baru gratis juga heheh

      Hapus
  2. Memang kalo mo review ataupun menuliskan resensi kudu butuh waktu ya mbak ^__^

    BalasHapus
  3. Jadi ingat beli dua buku "mahal" th 2012 yang belum sempat di resensi. Gak tau deh, masih laku gak untuk dimuat di koran :((

    BalasHapus