Belajar Hal Baru di Usia 40

Belajar memasak belajar menjahit berkebun

Alhamdulillah wa syukurillah, masih diberi kesehatan, kenikmatan iman dan islam di usia yang tidak bisa dibilang muda, 40 +. “Hah 40 lebih? Kok ga keliatan?” Dikeplak pembaca hahaha.


Belajar-menjahit
Belajar menjahit




Btw, usia boleh 40 +ya tapi semangat belajar kok malah naik. Sebenarnya keinginan belajar ini itu timbul saat usia 35 an.

Walaupun kini yang dipelajari lebih banyak tips dan trik menghadapi masalah dalam kehidupan, biar tetap strong, happy dan produktif hahaha. Belajar masak, belajar jahit, belajar motret, berkebun. Biar tetap waras di tengah tumpukan cucian, dampingin anak – anak belajar, dan pengen tetap eksis di dunia perbloggeran.


Hal yang dulu ga saya sukai seperti belajar memasak dan belajar  menjahit Ya waktu gadis mah paling sebel bantu ibu di dapur kalaupun bantu kepaksa. Menjahit? Duh ga pernah minat sampai setelah menikah kok jadi pengen bisa. Nanem – namem juga nggak, ga pengen bantuin Ibu kalau dia lagi sibuk nanam – nanam tanaman di pot.

Apa ini efek jiwa kewanitaan saya yang timbul setelah menikah? Atau karena jenuh dengan rutinitas? Karena mulai punya waktu senggang (anak – anak sekolah) jadi pengen ngerjain yang lain? Entah yang mana alasannya atau mungkin karena semua alasan itu jadi mendorong saya pengen ini itu walaupun tenaga ga se-strong dulu.

Akhirnya dijabani. Belajar menjahit walaupun ga kursus tapi diajarin teman nyambi ngobrol kalau ke rumahnya, jadilah bisa bikin gamis, atasan dan celana kulot dengan karet.


Belajar memasak dengan cara mempraktekkan resep – resep yang seliweran di IG. Belajar motret dengan cara mengamati foto di IG dan baca – baca artikelnya di google.

Boleh intip second blog semangkukrasakitchen

Berkebun, niat awalnya pengen rumah seger ijo – ijo, jadilah baca buku ini itu tentang tanam menanam dan jualan.

Boleh inti – intip jualan di  Anggrek Hias

Ternyata asik juga ya walaupun kadang keinginan banyak tapi waktu ga ada atau keburu kecapean. Mau jahit kok capek ya habis nyuci, akhirnya tidur hehehe. Mau moto kok males ya, beres – beres propertynya akhirnya stalking medsos, ga terasa habis sejam.

Dalam hati sering bertanya – tanya, salah ga ya pengen ini itu tapi ga konsisten dijalanin? Karena kadang merasa feeling quilty udah ngemodal belajar ini itu tapi ga konsisten.

Walaupun begitu saya merasakan banget manfaat dari belajar ini itu, ada pengalihan kalau lagi bosan masak, menjahit. Lagi males update blog, berkebun. Bawaan juga rasanya jadi happy mungkin karena rasa excited melakukan hal baru yang disukai.

Untuk teman – teman yang sudah 40+ dan merasakan hal yang sama dengan saya, banyak keinginan ini itu tapi terkendala waktu atau masih ragu, beneran ingin belajar atau ngikutin trend. Tips berikut ini mungkin berguna;

Pilih  yang ingin dipelajari sesuai kemampuan secara waktu dan keuangan. Ini penting karena neraca pengeluaran keluarga kalau bisa jangan sampai  terganggu hehehe.  Misal nih karena saya suka moto makanan jadi pengen beli property ini itu tapi ya ditahan, memanfaatkan yang ada aja, kalau beli yang murah dan hanya satu. Pengennya beli kamera mirolles tapi karena ga ada uangnya ya ga maksain. Semoga nanti kesampaian ya hehehe.


Jangan ngoyo, artinya keluarga tetap jadi prioritas. Anak – anak tetap perlu pendampingan. Konsisten dengan jadwal yang sudah dibikin dengan anak – anak. Misal waktu saya dan anak – anak untuk mendampingi mereka belajar ngaji dan pelajaran sekolah dari magrib hingga mereka tidur, jadi waktu itu tidak boleh diganggu oleh kesibukan saya kecuali lagi deadline jam belajar saya kurangi hahaha. Mereka sekolah sampai sore. Jadi pulang sekolah waktunya main.

Lakukan dengan sebaik – baiknya walaupun ga bisa konsiten. Walaupun tidak bisa konsisten karena memprioritasnya keluarga tetap lakukan yang kita pelajari dengan sebaik – baiknya, tidak asal.

Tentukan goal. Harus tetap ada goal walaupun dikerjakan dengan santai. Misal goal belajar jahit saya, bisa bikin atasan yang enak dipakai dan enak dilihat. Karena setelah sekitar 7  kali bikin atasan, rasanya masih kurang cocok di badan dan jatuhnya kurang enak. Caranya, terus latihan menjahit baju walaupun ya modal kainnya lumayan hahaha. Goal belajar masak, bisa bikin camilan enak – enak, syukur – syukur ada yang pesan heuheu.

Melibatkan anak – anak. Menurut saya ini penting banget, agar apa yang kita pelajari memancing kreatifitas mereka. Si kaka selalu saya libatkan kalau bikin DIY yang berhubungan dengan jahit – menjahit. Adik sih nggak. Tapi kalau berkebun dua – duanya saya libatkan. Mereka jadi terbiasa bekerja dan bergerak.



Teman – teman ada yang menambahkan? Boleh dituliskan di kolom komentar ya….

Tidak ada komentar