Berburu Barang Lawas di Pasar Barang Antik Cikapundung Banceuy Bandung

Berburu Barang Lawas di  Pasar Barang Antik Cikapundung Banceuy Bandung.

Rekomendasi jalan - jalan anti mainstream di kota Bandung.

Vlognya bisa ditonton di sini 




Assalamualaikum teman – teman, ada yang suka barang – barang lawas?


Dipilih - dipilih 


Saya bukan pengoleksi barang antik tapi suka dengan perabot antik  furniture jati, walaupun ga kebeli – karena harganya mahal hahaha – ya senang saja melihatnya. Senang dengan modelnya yang klasik dan kekokohannya. Bandingkan dengan furniture jaman now yang kebanyakan dari press-an bubuk kayu, kena air langsung kelar, digeser – geser miring. Ada kualitas ada harga, saya pun pengguna lemari bubuk kayu ini karena harganya ramah di kantong hahaha.


Pendek kata, mudik kemarin saya mengajak suami dan anak - anak  ke pasar barang antik yang secara administratif  terletak di jalan Cikapundung tapi orang Bandung keukeuh nyebutnya Banceuy, karena gedungnya bersampingan dengan jalan Banceuy. Jadi kalau nanya ka orang Bandung,”Palih mana pasar antik Cikapundung teh?”

Jawaban,“Teu aya pasar antik di Cikapundung mah aya ge di Banceuy.” Jadi pasar barang antik Cipapundung atau Banceuy, itu – itu juga.


Diantara 'timbunan' barang lawas

Saat memutuskan kesana saya ga punya niat beli barang ini itu, niatnya jalan – jalan karena pasti unik jalan – jalan ke pasar barang antik, iya khaaannn….tapi akhirnya beli beberapa barang heheh

Ya udah sekalian bikin vlog aja kata suami, yang lagi semangat bikinin vlog buat youtube bu istri. Liputan Vlog lebih komplit dan seru lho...yuk ditonton dan subscribe, nanti di subs balik.:)

Pasar terletak di dalam gedung lama
Pasar Barang antik Cikapundung Banceuy terletak di gedung Cikapundung Electronik Center, pas depan masjid Al Imtizaj,  masjid dengan gaya kelenteng, mesjid yang menjadi pusat muslim Tionghoa di Bandung. Dari arah gedung Merdeka atau masjid alun – alun Bandung bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Gedungnya lusuh, saya sempat ga yakin, benar ga ini pasarnya. Tanya tukang bengkel yang deket situ katanya benar pasar barang antiknya di sini dan terletak di lantai 3. Lantai satunya alias basemen adalah parkiran, berdebu dan kumuh. Horor banget nih pasar, pikir saya. Jangan – jangan ga ada yang buka nih karena ini baru hari keempat lebaran.

“Ada beberapa yang buka Bu,” jelas orang bengkel.
Kami naik lift ke lantai 3. Kesan pertama sepi dan senyap. Mungkin karena banyak toko yang tutup, pengunjung juga masih sedikit karena masih suasana lebaran. 

Mengintip salah satu toko (ngintip lewat jendela karena tokonya tutup) saya langsung ingat serial tv yang jaman 90 ngehits di TVRI,  Friday the 13 th. Toko barang antik yang menjual barang antik kutukan.   Dengan pemeran utama  kang ganteng Ryan Dallion. Ryan dan sepupunya berburu barang antik kutukan yang pernah dijual Paman mereka. Yang inget film ini bia dipastikan usianya mendekati 40 atau lebih hahaha.

Jadi mampir ke beberapa toko ke sini seperti dejavu dan berharap ketemu Tyan Dallion. Yang mau tahu seperti apa film seri Friday the 13 th bisa intip di sini 

Ada puluhan toko barang antik di sini, dan menjual beragam barang antik dan lawas, dari pecah belah, furniture, mainan, poster, kaleng, alat musik, lukisan, uang, kamera,  kopor dll.


Kaki mesin jahit jadul yg disulap jadi meja 

Oh ya walaupun barang yang dijual antik, lawas dan jadul, beberapa barang elektronik seperti radio, piringan hitam, alat musik, kaset, kamera dan jam dinding, masih berfungsi dengan baik.

Jam buka pasar barang antik
Umumnya toko di sini mulai bukan jam 12 siang sampai jam 9 malam. Ada yang buka dari pagi tapi ga semua. Saat saya tanya pada salah satu pedagang kenapa bukanya siang? Katanya karena pagi mereka berburu barang antik untuk dijual. 

Dari beberapa toko yang kami lewati, kami singgah agak lama,  ngobrol ditiga toko berikut dengan pemiliknya.

Toko pecah belah Jamikavintage80s
Kami mampir ke toko jamikavintage80c toko yang juga menjual barang dagangannya secara online di instagram Jamikavintage80s.

Barang yang dijual didominasi pecah belas, ada ada juga radio, jam dinding, dan mainan  antik. Saya langsung kesengsrem sama teko dengan gambar bunga kangkung pink yang klasik dan hits bagi pecinta pecah belah antik. Kebetulan saya memang lagi butuh teko teh.


Pecah belah lawas yang berharga jual tinggi

“Berapa Pak?”
“350 ribu, Bu.”
Langsung mundur dengar harganya hahaha secara budget saya hanya 100 ribu.

Pak suami tertarik sama jam gantung klasik. Tapi ternyata udah dibooking orang dan harganya 700 ribu. Jam serupa dengan yang banyak dijual di IKEA, perbedaan kualiatas terlihat pada logam pembuatnya, jauh lebih kokoh.

Di toko ini kami ngobrol paling lama, jadi malu kalau ga beli hehehe. Pak suami membeli jam dinding lawas yang harganya miring,

Toko furniture
Kebanyakan barang yang dijual furniture di toko dengan nama  Gemar Antik adalah kastop, cermin dengan cantelan untuk kunci, kursi, tempat lilin, lampu dan beragam aksesoris interior rumah lainnya. Bisa intip instagram toko ini di  akun instagram dengan nama Gemar Antik.

Yang menarik perhatian di toko ini adalah lukisan dengan ukuran besar, sosok lelaki dengan pakaian dan model rambut jaman kompeni. waktu saya tanya ini lukisan siapa, si bapak pedagang menjawab gubenur Belanda yang membuat kota Bandung. Daendels donk, tapi pas saya search di google foto Daendesl kok ga mirip hehehe.  Btw, siapapun dia pastinya tokoh yang berperan dalam sejarah.  Ehm, kira – kira siapa ya yang mau membelinya.

Ada yang tahu foto di lukisan ini siapa?

Semua barang yang dijual di toko ini terawat baik, jadi kalau beli udah tinggal pasang/pajang. 

Alat musik lawas
Kami memutari pasar, dari jauh terdengar sayup - sayup suara tiupan saxopon. Otomatis saya dan suami mencari asal suara dan kami sampai di toko alat musik jadul.

Satu bapak paruh baya yang tengah  memainkan alat musik saxovon, rekannya bernyanyi. Rupanya salah satu bapak ini pemilik toko alat musik jadul.

Yang mau tahu semerdu apa tiupan saxoponnya tonton liputan di youtubenya ya .

Macam macam saxopon, kata penjualnya
Masih berfungsi dengan baik lho

Jadi buat teman – teman yang suka jalan – jalan ke tempat anti mainstream harus ke sini.










22 komentar

  1. Di Semarang juga ada nih mba pasar barang antik, letaknya di kota lama, dekat Gereja Blenduk yang ngetop di Semarang. Aku kalau ke sana ya cuma lihat-lihat saja. Mau beli pun rasanya kok belum terjangkau. :))

    BalasHapus
  2. Di rumah aku juga pilih furniture jati mba, dari kursi tamu, lemari, meja rias sampe dipan kasur ga tau suka aja apalagi awet hehehe beda sama kakak yang suka modern :D

    aku baru tahu nih ada pasar antik jadi pengen kunjungi juga

    BalasHapus
  3. Lucu2 ya. Tapi rumahku isinya udah barang antik peninggalan ibu mertua. Udah penuh hehee

    BalasHapus
  4. Itu cangkir dan tea cup kembang kangkung jadi incaran para anak-anak food photography. Karena aku juga punya dan emang hits dijamannya waktu lagi cari si kembang kangkung ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantab jl2 k psr barang2 ksukaan Aq Bu teteh heee

      Hapus
  5. Semakin antik semakin pricey.
    Kapan2 kalo ke BDG aku juga mau k sini aahhh. Bosan ke mall melulu
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  6. waduh saya orang Bandung tapi baru tau ada pasar barang antik. Ternyata ada di depan Masjid ala klenteng itu ya.. Banyak jati di sana ya Mbak?
    salam kenal Mbak Rina :)

    BalasHapus
  7. Aku dan abahku paling suka main ke pasar Antik begini mba, seru saja lihat barang lawas dan membayangkan kisahnya di zaman dahulu kala, walau harganya memang belum terjangkau hihi..cakep bener tekonya..

    BalasHapus
  8. Yang jadul2 emang jadi incaran para pengoleksi barang lama ya.. dan barang2 lama biasanya memang awet..

    BalasHapus
  9. wah tea-set nya menggoda sekali, ada sentuhan vintage tapi tetep cakep yaaaa.. cucok buat properti foto. Hihihihi. Makasi infonya ya mak, ntar kalo ke bandung mau mampir juga ah ke pasar inii

    BalasHapus
  10. Ah, barang pecah belah lawasnya kuminat sekali Mbak. Wajar kalau harganya mahal secara nyarinya juga nggak gampang. Kapan-kapan mau ah mampir ke Cikapundung kalau pas lagi ke Bandung. MAyan buat cuci mata banget ini.

    BalasHapus
  11. Menarik banget. Aq suka liat barang-barang antik begini, sayangnya nggak pernah punya cukup duit buat beli. Jadi cukup liat2 aja. heheehe

    BalasHapus
  12. Wah unik-unik ya barangnya dan harganya juga unik, hehehe. Jadi pengen lhat langsung deh meski gak mungkin beli kalau mahal-mahal gitu, hehe

    BalasHapus
  13. Belum pernah aku main ke pasar antik gini.. Seru banget ya.. Soalnya ayahku teemasuk suka yang kayak gini

    BalasHapus
  14. Barang antik memang harganya mahal-mahal. Hihi, mungkin ya memang barang antik dan susah didapatkannya, serta kualitasnya Insya Allah terjamin asli banget gitu. Hehehe

    Saya juga pengen ngoleksi barang antik, tapi apa daya, kemampuan finance belum bisa, wkwkwk

    BalasHapus
  15. Seumur-umur saya belum pernah berbelanja atau hunting barang antik. Karena ternyata saya tidak suka barang-barang lawas.. Beda sama suami yang demen banget dengan barang vintage apalagi alat musik

    BalasHapus
  16. Aku juga suka lihat barang antik tapi terung terang buat beli ya mundur teratur. Bukan kolektor dan duit pas2 san sih, hehehe

    BalasHapus
  17. Nti klo k Bandung aku mau kesini temenku juga bilang euy bnyak bngt koleksinya,, mudah2an dlm waktu dekat yakk mau explore n nambah koleksi mata

    BalasHapus
  18. Wah boleh juga nih tapi kalo aku mau jualin barang-barang di rumah, bisa gak wkwk... Lumayan juga ya harganya biarpun barang lawas

    BalasHapus
  19. Menyenangkan sekali ya melihat-lihat barang antik gini. Nilai estetikanya tinggi banget ya jika kita punya barang antik dan dipajang di ruang tamu. Hanya saja memang kalau sudah masuk kategori antik biasanya harganya ya lumayan juga. ;)

    BalasHapus
  20. Harganya mahal ga mba? Suka banget lihat barang Antik

    BalasHapus
  21. Jadi kangen Bandung. Dulu saat masih di Jakarta, kalau ke Bandung suka ke Pasar Cikapundung ini. Lihat-lihat saja sih, jarang beli :)

    BalasHapus