Fokus utama hampir semua perempuan yang sudah menikah adalah keluarga walaupun menyandang status working mom. Menikmati segala kesibukannya walaupun ya tidak bisa dipungkiri ada stress dan jenuh. Ga heran semua Mama butuh me time walaupun sekedar nonton atau melototi medsos tanpa interupsi anak - anak. Eh bener ga sih? Kalau saya sih iya. Karena bagi saya me time menyeimbangkan kehidupan sebagai seorang Mama dan diri sendiri, Live Balance.
Dan kumpul bareng sesama Mama walaupun cuma beberapa menit dengan obrolan yang mungkin kurang berfaedah seperti mengomentari rasa mie ayam, bagi saya termasuk me time.
Kumpul dengan Sesama Mama
Ada yang pernah underestimate sama Mama cantik solehah (Aamiin) antar anak sekolah yang selalu tampil rapih, kadang modis? Nampak memanjakan anak – anaknya karena diantar jemput dan ditungguin. Mama – mama yang sok heboh dengan gank arisannya. Mama yang tampak ga ada kerjaan - hanya antar anak sekolah aja rapih dan modis.
Dan kumpul bareng sesama Mama walaupun cuma beberapa menit dengan obrolan yang mungkin kurang berfaedah seperti mengomentari rasa mie ayam, bagi saya termasuk me time.
Kumpul dengan Sesama Mama
Ada yang pernah underestimate sama Mama cantik solehah (Aamiin) antar anak sekolah yang selalu tampil rapih, kadang modis? Nampak memanjakan anak – anaknya karena diantar jemput dan ditungguin. Mama – mama yang sok heboh dengan gank arisannya. Mama yang tampak ga ada kerjaan - hanya antar anak sekolah aja rapih dan modis.
Mama - mama antar anak |
Tahukan teman, merawat diri termasuk merawat kecantikan adalah salah satu bentuk perempuan mengapresiasi dirinya, mencintai dan menghargai dirinya. Dan ini yang kerap tidak disadari banyak perempuan. Tampil cantik dan modis tidak harus selalu glowing lho, tapi rapih dengan pakaian yang sopan dan proporsional.
Dan ternyata Mama – mama yang nampak kerjaannya
hanya irt dan antar jemput anak sekolah, banyak dari mereka yang entrepreneur lho,
ada yang bidan dan buka praktik di rumah, jadi jam kerja fleksibel, tergantung
pasien yang datang, ada yang pengajar lepas di sekolah swasta, ada yang
konsultan pendidikan, ada pedagang online, ada yang punya bisnis pesanan kue
dan catering, ada yang blogger (itu mah saya).
Kami haha hihi sebentar saat kocok arisan sekedar melepas kepenatan dari rutinitas,
sharing problem anak – anak, atau sekedar mengomentari berita yang lagi hits di
tanah air tanpa baper. Mungkin ini salah satu cara kami para perempuan
menyalurkan sebagian keperluannya untuk menyalurkan 2000 kata sehari hahahah. Dan Mama – mama yang
nampak nungguin anak – anaknya ini ya nggak ditungguin sampai pulang kok (yang jam pulangnya jam 1 atau bahkan jam 3) -, biasanya hanya ‘kongkow’ beberapa
menit untuk basa – basi.
Apa tidak takut terjebak ghibah? Alhamdulillah
selama ini fine – fine aja, karena obrolan kami seputar sekolah –
tapi bukan pamer nilai anak – anak,
pilihan ekskul bagaimana metode belajar. Ngobrolin masakan, ide masak apa,
tanaman, kosmetik dll. Tergantung minatlah ya kalau obrolan, saya sendiri milih
menyimak saja kalau udah ngorolin kosmetik karena ga tahu. Seiring waktu kita akan menemukan teman sesame mama yang cocok dan sesuai dengan kita.
Ahamdulillah grup WA orangtua murid hanya chat sekitar kegiatan
sekolah jadi dalam sehari tidak pernah ada ratusan chat basa - basi.
Saya menyebutnya sosial life balance. Teman sesama Mama saya di dunia Maya ribuan merasa menemukan keseimbangan saat berteman dengan sesama Mama di dunia nyata.
Chemistrynya berbeda saat kami tertawa.
Work Hard Pray Hard
Slogannya bukan hanya work hard play hard, sedikit
banyak ini mungkin efek usia hehehe. Iya dulu mah mengejar rejeki untuk
memenuhi kebutuhan hidup semata tapi ga lupa zakat. Nuntut ilmu yang
berhubungan dengan kerjaan. Sekarang pengennya bisa sedekah lebih banyak,
nuntut ilmu untuk bekal akhirat (sesuai kepercayaan saya sebagai seorang
muslim). Alhamdullilah sudah sudah dua tahun dan semoga tetap istiqomah
semangat saya bersemangat mencari ilmu akhirat, kalau flash back apa yang saya
lakukan saat ini mirip saat jaman kuliah,
belajar tahsin lagi, ikut kajian rutin, semata – mata untuk meningkatkan
keimanan dan istiqomah. Jadi bekal ilmu juga dalam mendampingi anak – anak. Dan
karena anak – anak bersekolah di sekolah dengan basis islam, sekolah
memfasilitasi kegiatan pengajian orang tua murid. Karena menyekolahkan anak –
anak ke sekolah dengan basis pendidikan agama bukan berarti menyerahkan semua
pendidikan agamanya ke sekolah, karena bagaimana rumah dan orangtua adalah role
model anak – anak.
Saya menyebutnya spiritual
life balance. Memberi ketenangan batin dan kesabaran bertambah.
Bugar di Usia Matang
Kenapa usia 40 disebut usia matang? Mungkin karena
pada usia itu orang menjadi lebih bijak dalam memandang suatu persoalan setelah
bertahun – tahun makan asam garam
kehidupan. Mungkin karena pada usia itu, tubuh memang sudah matang. Rambut mulai
beruban, tubuh mudah melar, mudah capek dsb.
Usia saya tahun ini 40 tahun dan memang terasa
mudah capek, pegel – pegel. Saya mulai protes sama diri sendiri, masa baru usia 40 udah loyo?
Akhirnya memutuskan olahraga, mulai rutin ikut
erobik tapi mungkin tak akan lama karena ya itu tadi seiring usia aerobik bisa
malah membahayakan. Ngobrol dengan sesama
katanya olahraga yang cocok di usia yang makin bertambah dengan kekuatan
fisik melemah adalah berenang. Saya jadi makin semangat belajar berenang. Iya saya
masih belajar dan gurunya si sulung saya dan pak suami hehehe. Dulu ga kepikiran bisa berenang. waktu anak –
anak kecil saya hanya menjaga mereka berenang atau menunggui saat les, kita
sebaliknya, saya minta mereka mengajari saya dan Alhamdulillah si sulung
semangat mengajari saya berenang denga gaya favoritnya, gaya katak.
Saya ingin seperti itu dan nenek saya yang
masih bugar di usianya yang sudah senja. Masih sanggup mengerjakan sesuatu
sendiri dan aktif di kegiatan masyarakat.
Saya menyebutnya physical life balance karena hidup seimbang harus diimbangi dengan keseimbangan fisik dan mental yang sehat.
Menyeimbangan hidup untuk mencapai kehidupan
yang bahagia berarti juga harus menyeimbangan apa yang kita konsumsi. Karena tubuh
sehat tidak bisa dilepaskan dari apa yang kita makan. Bagi saya mendisiplinkan diri dengan makanan
yang pure sehat setiap saat agak sulit. Karena saya penyuka mie bakso pedas, mie ayam Bangka,
rendang dan sambal adalah toping yang harus selalu ada dalam makanan berat.
Menikmati makanan yang disukai yang notabene kurang menyehatkan (tentunya tidak
tiap hari) adalah salah satu hal yang membuat saya happy bahkan bisa menaikkan mood. Tapi kini
saya ga khawatir makanan pedas, berkuah santan dan asem menggangu lambung karena ada Pristine 8+, air mineral dengan pH 8+ yang
dapat menyeimbangkan kadar asam dalam tubuh sehingga pH tubuh netral.
Oh ya keasaman dalam lambung yang berlebihan tidak hanya
disebabkan pola makan yang tidak sehat juga stress. Sebagai ibu rumah tangga saya kadang stress dengan
pekerjaan rumah yang tidak selesai – selesai, terutama saat PMS, kayaknya lihat
rumah berantakan mendadak mumet padahal kalau hari biasa bisa woles.
Pristine 8+ adalah air kemasan yang di proses
dan diproduksi dengan teknologi dari Jepang yaitu teknologi ionisasi nihon trim
no 1 di Jepang. Mengandung mikromolekul yang lebih cepat diserap tubuh. Pristine dengan pH 8+ baik untuk tubuh, memberikan efek emosi
positif, kekuatan dan peremajaan pada tubuh. Tentunya bisa dikonsumsi siapa saja.
Pristine8+ membantu saya membiasakan gaya hidup sehat dan seimbang.
Pristine8+ membantu saya membiasakan gaya hidup sehat dan seimbang.
Sedia Prestine8+ di rumah |
Tidak ada komentar