Bermain dengan Aman dan Nyaman di Luar Rumah

Bermain dan Belajar
Penah dibuat pusing dengan rumah yang setiap saat berantakan karena ulah anak-anak?  Walaupun rapi hanya bertahan beberapa menit atau beberapa jam (saat mereka sekolah atau tidur) selebihnya, mainan berserakan, bahkan bukan hanya mainan, peralatan dapur juga dijadikan objek mainan anak-anak dan tergeletak di lantai.

Saat rumah jadi base camp main anak-anak 

Jujur saja, saya pusing jika anak-anak sudah mengajak teman-temannya yang tak lain tetangga main di rumah dan ini hampir terjadi setiap hari. Kalau pun anak-anak tidak mengajak temannya main ke rumah, teman-temannya ini yang berinisiatif main ke rumah.


Awalnya tidak tega mengusir mereka terlebih anak-anak terlihat happy dan enjoy kalau sudah main sampai lupa waktu. Akhirnya ditega-tegain, jadi saya menetapkan sampai jam berapa mereka main, kalau dari jam yang telah ditentukan tidak juga bubar, saya ingatkan agar mainnya selesai dan mainan dibereskan. Kalau weekend main sampai adzan dzuhur. Kalau hari senin – jumat, karena si sulung pulang sekolah sampai rumah jam 3, main dari jam 4 sampai setengah enam.

Bermain di dalam rumah tidak harus selalu bermain dalam arti sebenarnya lho, melibatkan anak dalam kegiatan di rumah dengan cara menyenangkan, tanpa paksaan bisa jadi bermain menurut mereka.

walaupun resikonya lebih berantakan, agar aman pastikan selalu dalam pengawasan

Walaupun berisik dan rumah berantakan, saat anak-anak bermain di rumah hati lebih tenang karena aman. Tapi bukan berarti saya tidak pernah mendorong anak bermain di luar rumah, sebaliknya saya mendorong mereka main di luar rumah, agar aman, saya memastikan mereka bermain di tempat yang bisa saya awasi. Kalau pun di rumah temannya, rumahnya harus sekitaran rumah kami, jadi tetap terawasi.

Kalau main ke tempat agak jauh mau tidak mau saya ikut :)

Saya percaya bermain sangat baik untuk tubuh kembang anak. Karena saat anak  bermain bukan hanya kecerdasannya IQ nya yang berkembang juga kemampuan sosialnya, seperti bagaimana dia berinteraksi dengan teman-temannya dan menyikapi sebuah masalah/kejadian dengan teman-temannya.


Bermain di luar rumah termasuk mengajak anak-anak bermain ruang publik seperti taman kota, play ground mall atau tempat wisata edukatif lain yang memang diperuntukkan untuk anak-anak termasuk museum.

Manfaat main di luar rumah 
Manfaat main di luar rumah diantaranya mengajarkan anak sosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan baru dan  percaya diri. Ini terbukti pada kedua si kecil saya yang cukup percaya diri dan luwes saat berada di tempat baru, beda sama Mamanya yang pemalu dan malu-maluin hahaha.



Bermain di luar rumah juga memicu kreatifitas anak.

Berikut Tips Bermain di Luar Rumah dengan Aman dan Nyaman

Jika bermain di luar sekitaran rumah

  1. Bekali anak dengan pengetahuan keamanan menjaga diri. Pengetahuan sex education dini seperti bagian organ dari tubuhnya yang tidak boleh disentuh/diraba orang lain. Jangan sungkan berteriak meminta tolong atau melawan jika ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman (dipaksa melakukan sesuatu) atau takut dengan seseorang baik yang dikenalnya maupun tidak.
  2. Jika bermain di sekitaran rumah pastikan dalam jangkauan pandangan mata sehingga terawasi. Saya membuat batasan pada anak-anak, tempat mana saja yang boleh pakai mereka main jika di sekiran rumah.  Misal batasnya rumah pak RW (yang terletak di depan rumah), warung Nabila (tetangga samping).
  3. Jangan mau diajak orang tidak dikenal.
  4. Melarang anak bermain dengan teman lawan jenis yang usianya berbeda jauh. Jika main ke rumah teman harus ramai-ramai dan memastikan rumah teman tempat mereka main saya kenal baik keluarganya.
  5. Batasi waktu bermain anak di rumah teman (tetangga) dan lakukan pengecekan secara berkala, dengan mendatanginya. Jika anak bermain di rumah tetangga sebelah yang kebetulan anaknya sebaya, tiap beberapa menit saya mengecek dengan melihatnya langsung.

Jika bermain di taman perumahan, tempat wisata atau play ground umum



  1. Jika main di teman umum seperti  play ground mall, teman wisata termasuk museum,  kebun bintang, taman kota, swimming pool, museum , city farm dan sebagainya.
  2. Memberitahu si kecil agar tidak jauh-jauh dari kita. Jika ingin melihat sesuatu yang agak jauh harus mengajak kita.
  3. Tunjukan dimana security berjaga dan karyawan teman wisata tersebut - biasanya ditandai dengan seragam tertentu atau terdapat name tag yang menggantung berikut logo tempat wisata. Dan petugas keamanan atau karyawan itulah yang harus mereka hubungi  jika mereka terpisah dengan saya atau terjadi sesuatu dengan kami.  
  4. Jangan mau diajak orang asing walaupun mengaku teman mama/papa.
  5. Berikan penjelasan hubungan sebab akibat yang mengakibatkan bahaya seperti kenapa tidak boleh bermain/becanda di lift atau ekskalator.
  6. Hanya bermain di teman yang sesuai dengan usianya. Beberapa teman wisata memiliki permaian yang disesuaikan dengan usia anak, saya biasanya memberitahu anak-anak. Mainan mana yang tidak boleh karena usia mereka masih kecil dan akibatnya jika memaksa.

Dan yang terpenting saat anak bermain di luar rumah, terlebih ditempat umum yang ramai, kita sebagai orangtua dituntut ekstra menjaganya. Tahan diri untuk tidak gadgetan jika akan memfoto pastikan salah satu orangtua menjaga.

Main tapak gunung 
Bermain di luar rumah membuat anak-anak lebih aktif tak jarang hingga mereka kelelahan dan jatuh sakit  atau sakit karena tertular temannya. Seperti beberapa waktu lalu, Adik kena gondongan, sebelumnya beberapa anak tetangga kena gondongan juga. Gondongan salah satu penyakit yang disebabkan virus dan cepat menular. Diawali dengan demam tinggi selama 2-3 hari lalu muncul benjolan di atas leher bawah rahang. Bukan penyakit berbahaya dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya karena perlawanan antibodi tubuh. Tapi deman dan rasa sakitnya tetap harus diobati. Karena deman dan rasa sakitnya dapat menyebabkan anak tidak mau makan, sehingga lemas dan daya tahan tubuhnya menurun. Untunglah saya selalu sedia Tempra Syrup di rumah. Alhamdulillah dalam seminggu Adik sehat danbisa  bermain kembali bersama teman-temannya

Selain selalu sedia Tempra Syrup di rumah, saya  membekali pengetahuan mengenai demam anak sehingga saat anak-anak kena demam, tidak panik. Caari tahu penyebabnya lalu tangani, jika tiga hari deman tidak kunjung reda setelah diberi obat baru saya memeriksakannya ke dokter untuk mencari tahu penyebab demannya.

Mengenai demam pernah saya tulis di Liburan Ceria dengan Tempra.

Kenapa saya memilih Tempra Syrup?
Karena Tempra Syrup obat penurun panas anak-anak yang terbukti mampu menurunkan panas dan meredakan nyeri. Tempra mengandung 160 mg Parasetamol dalam setiap 5 mL dan tidak mengandung alkohol. Agar bekerja efektif dan tidak menyebabkan efek samping, pemberian dilakukan sesuai dosis yang tertera dalam kemasan atau jika Tempra diresepkan dokter sesuai resep yang dianjurkan dokter. 

Tempra Syrup dapat dipercaya karena diproduksi perusahaan farmasi ternama dan sudah terbukti kredibilitasnya yaitu PT. Taisho Pharmaceutical Co., Ltd. 




Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

6 komentar

  1. Seru banget itu ya main di sawah. Kayaknya lingkungan rumah mba Rina sekarang lebih nature ya..suka lihatnya

    BalasHapus
  2. Betul banget saat mau foto-foto sebaiknya salah satu orang tua menjaga. Jangan sampai kitanya asik motoin eh yg difoto tau2 jatuh atau terpeleset, atau malah lari ke jalan.

    Saya kalau cuma main berdua jadi jarang fotoin anak, ga ada yg jagain :D :D

    BalasHapus
  3. wow, nice tips!
    terimakasih sudah berbagi :)

    BalasHapus
  4. Aku juga senang klo anakku maen di rumah ataupun outdoor bareng tmn2nya mb..daripada dirumah tp cuma sibuk sama gadget

    BalasHapus
  5. Aku fifty2, kadang juga pusing kalau bocils and the gank bikinn acakadut rumah. Tapi kalau anak-anak main gadget terus aku juga galau, heheheh ... Ibu plin-plan

    BalasHapus
  6. Anak-anak kalau udah main bareng teman2 nya sering lupa waktu...

    BalasHapus