Mpasi rumahan hingga instan (narasumber dokter spesialis Gizi Klinis)

Awalnya ga paham saat baca status teman soal nugget dan mom war, karena kepo saya pantengin FB ealah ternyata ada Bu - ibu yang mengklaim kalau memberi anak nugget itu ibu pemalas. Nggak saya gak akan ikut - ikutan berpendapat, ga mau terlibat mom war hehehe hanya jadi ingat artikel yang pernah saya tulis untuk majalah AyahBunda tahun 2015, wawancara dengan dokter spesialis Gizi Klinis, walaupun bahasannya Mpasi tapi point pentingnya, bisa diaplikasikan untuk semua jenis makanan, yaitu hal yang harus diperhatikan saat membeli yang instan, kelebihan dan kekurangannya.  yang intinya, ada bmemberi si kecil makanan rumahan atau instan.

Artikel asli dan lengkapnya (di blog post ini hanya kutipannya) pernah dimuat di majalah AyahBunda bulan Agustus 2015, penampakan foto artikel dan majalahnya bisa dilihat di  Mpasi rumahan hingga instan.


Wawancara dengan dokter spesialis Gizi Klinis dr. Tirta Prawita Sari Msc. SP.GK dokter di Rumah Sakit Pondok Indah

Yang harus di perhatikan saat membeli MPASI rumahan
Sebelum membeli MPASI rumahan sebaiknya tahu, siapa yang membuatnya, bagaimana pengolahan, penyimpanan, pengemasan dan pengirimannya pada konsumen, mengingat masih banyak MPASI rumahan yang di buat dan di jual tanpa pengawasan mutu, sehingga makanan ini rentan ketahanan pangannya secara klinis. Pertama rentan terkontaminasi mikroorganisme karena kebanyakan MPASI rumahan yang dijual berbentuk padatan basah dan tanpa penambahan bahan pengawet. Kedua kandungan gizi dalam makanan tidak terukur karena hilang selama proses pengolahan, pengemasan dan penyimpanan.

Di sinilah pentingnya MPASI rumahan yang menjual produknya kepada masyarakat umum memiliki pengawasan dan standar mutu  dalam proses pembuatannya, yang di tandai dengan memiliki surat ijin dari dinas kesehatan sebagai pengawas independent. Surat ijin ini dikeluarkan setelah tim dari dinkes melihat secara langsung bagaimana pengolahan dan pengemasan makanan. Produk makanan yang dijual dan memiliki ijin dinkes, juga  sebagai bentuk tanggung jawab produsen kepada konsumen.
Jika MPASI rumahan yang Anda beli belum memiliki ijin dinkes tapi Anda tahu siapa yang membuat dan bagaimana di buatnya karena misal yang menjual tetangga atau saudara Anda, itu lebih baik.

Yang perlu di perhatikan saat membuat MPASI rumahan
Cara memasak

Di masak dengan cara yang  baik agar kandungan gizinya tidak banyak yang hilang. Tidak bumbleing dan lama pemasakan di sesuaikan dengan karakter bahan makanan, untuk itu penting pemasakan dengan sistem terpisah antara sayuran satu dengan yang lain jika memiliki tingkat kekerasan berbeda, antara sayuran dan ikan.  Dan di campur saat akan di sajikan. Dengan cara ini Anda bisa membuat stok bahan dasar MPASI untuk beberapa hari.

Cara penyimpanan
Penyimpanan di sesuaikan dengan waktu konsumsi, jika untuk di konsumsi satu hari ke depan dan seterusnya di simpan dalam keadaan beku (freezer), sedangkan untuk beberapa jam ke depan, bisa di simpan dikulkas.

Cara penyajian
Bahan makanan dalam keadaan beku sebaiknya tidak langsung di panaskan tapi tunggu sampai mencapai suhu ruang. Perubahan suhu secara drastis dapat mengurangi kandungan gizi makanan.
MPASI yang terdiri dari campuran sayuran, sumber protein dan sumber karbohindrat sebaiknya di campur saat akan di sajikan.

Hangatkan makanan saat akan di sajikan agar mikroorganisme yang mungkin mengkontaminasi saat penyimpanan mati.

Zat yang harus dihindari bayi
Makanan untuk anak di bawah usia satu tahun di sarankan tidak menggunakan penyedap rasa, garam dan gula. Karena ketiganya bersifat addict atau membuat ketagihan. Padahal di usianya bayi harus mengenal banyak rasa termasuk rasa manis yang tidak hanya dari gula sintesis tapi gula dari buah-buahan yaitu fruktosa yang lebih mudah di cerna, rasa manis asam dari bauh-buahan dan rasa gurih alami yang terkandung dalam beragam ikan dan daging.

Karena bersifat addict ini di khawatirkan, seiring usia konsumsi terhadap zat-zat tersebut akan terus meningkat.  Seperti yang kita ketahui kelebihan gula dan garam dapat mengganggu kesehatan. Kelebihan gula dapat menyebabkan obesitas atau diabetes, sedangkan garam menyebabkan hipertensi.


MPASI Rumahan vs MPASI Instan
Kelebihan MPASI Rumahan
Tanpa gula, garam, zat additive dan preservative
Di buat pada saat di pesan dan dari bahan organik

Kelebihan MPASI Instan
Telah di fortifikasi yaitu menambahan zat gizi yang hilang selama proses pengolahan sehingga kandungan gizi makanan lebih baik.
Kalori dan kandungan zat gizi tercantum dalam kemasan
Dibuat dengan standar mutu yang diawasi secara ketat dan berkala.

Kekurangan MPASI Rumahan
Dibuat tanpa standar mutu tetap
Ada kemungkinan terkontaminasi mikroorganisme selama proses penyimpanan dan pengiriman atau berkurangnya  zat gizi dalam makanan karena  proses pemasakan dan penyimpanan yang kurang baik.

Kekurangan MPASI Instan
Mengandung gula, garam, zat pengawet dan zat additive lain namun jumlahnya terkontrol dan sesuai nilai ambang batas yang diijinkan di konsumsi.


Pilihan tentu ada di tangan kita, dan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi, jangan sampai karena soal makanan rumahan atau instan, pikiran jadi ruwet. Karena menjadi Ibu harus menjadi hal menyenangkan, keep happy parenting. 





Tidak ada komentar