Pilih rumah atau apartemen?

ruang kecil tetap nyaman dengan desain tepat
(gambar diambil dari google)
Beberapa waktu lalu seorang teman menawarkan apartemennya yang akan di jual di grup chat. Pertanyaan pun bermunculan. Kenapa di jual, kan sayang? Kenapa tidak disewakan saja?

Singkat kata,  teman saya ini ingin mengganti apartemennya dengan rumah.

Sebaliknya, suami cerita kalau teman kantornya mencari apartemen di Jakarta yang dekat dengan kantornya untuk di tinggali, karena bolak-balik Jakarta – Bogor sudah tidak memungkinkan, semakin hari jalan tol yang menghubungkan Jakarta – Bogor makin padat sama halnya dengan penumpang krl.


“Pindah sekeluarga ke apartemen?” tanya saya.
“Nggak, anak istrinya tetap di Bogor, weekend dia pulang atau sebaliknya, anak dan istrinya ke Jakarta.”

Setiap orang memiliki alasan sendiri ketika memutuskan tinggal di apartemen atau rumah. Seperti juga halnya saya, jika di tawari apartemen ya mau tapi bukan untuk di tinggali, melainkan disewakan. Alasannnya, sudah pewe tinggal di rumah hehehe.

Alasan memilih apartemen
Alasan utama seseorang ketika memutuskan tinggal di apartemen umumnya untuk efisiensi waktu, pulang pergi kantor, karena biasanya apartemen banyak di bangun dekat dengan pusat bisnis atau perkantoran.

Selain efisien dalam hal jarak, apartemen juga di nilai praktis dalam hal keamanan, kebersihan, penyediaan sport center dan perawatan, karena sudah di kelola pihak apartemen, pemilik hanya tinggal membayar. Sangat cocok untuk para eksekutif yang sibuk dan tidak sempat mengurus hal-hal di luar urusan kantor dan pribadi.

Kelebihan lain apartemen, harga lebih murah di banding rumah dengan lokasi yang sama. Tak heran jika kini apartemen menjadi pilihan tempat tinggal  masyarakat kaum urban, buktinya apartemen semakin banyak di bangun.

Namun tinggal di apartemen juga memiliki kekurangan, yaitu dalam hal sosialisasi antar penghuninya, karena kesibukan masing-masing penghuni dan karena semua sudah di urus pengelola apartemen. Tidak perlu ada kerja bakti atau diskusi antar penghuni untuk membicarakan keamanan, kebersihan atau hal – hal lain yang bersifat lingkungan.


Yang harus di perhatikan saat membeli apartemen
Saat memutuskan membeli apartemen hal yang harus di perhatikan;

Pertama adalah fasilitas yang di tawarkan pengembang. Cek semua fasilitas yang di tawarkan pengembang termasuk keamanan dan pintu darurat saat terjadi bencana, mengingat apartemen berupa gedung tinggi bertingkat.
Kedua, kelengkapan surat ijin membangun apartemen. Jangan sampai apartemen yang kita beli ternyata di bangun pada tanah yang menyalahi tata ruang kota karena bisa bermasalah suatu hari nanti.
Ketiga,  kejelasan sertifikat apartemen yang akan kita beli. HGM (hak guna bangunan) murni atau HPL (hak pengelolaan lahan), dan pahami apa hak dan kewajiban setiap jenis sertifikat.
Keempat, pastikan apartemen yang rencana di beli harganya sesuai pasaran atau lebih murah.

Untuk memudahkan pencarian, sebaiknya kunjungi dulu  situs jual rumah atau jual apartemen. Mencari rumah atau apartemen melalui situs online mengefisienkan waktu, tenaga dan materi (ongkos). Setelah di rasa mendapat yang sesuai baru lakukan survey secara langsung.

Melalui situs jual beli rumah/apartemen memudahkan kita  mencari rumah/apartemen di luar kota, misal di Bandung (mimpi saya nih punya rumah juga di Bandung hehehe), tak perlu hunting dari pintu ke pintu, cukup klik situsnya, setelah menemukan yang cocok dengan harga murah baru di datangi.






8 komentar

  1. Aku lebih milih rumah aja. Soalnya kalau rumah itu ada tanahnya. Sedangkan apartemen ngawang :D

    BalasHapus
  2. Kalo aku karena punya anak telu, aku lebih milih rumah, Mba. Ada halaman, mereka bisa main. Punya tetangga juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. apartemen atau rumah ada plus minusnya, kalau udah punya buntut banyak memang kurang luas apartemen

      Hapus
  3. Aku pernah nyoba apartemen adikku dulu. Gak bisa deh aku tinggal di tempat tinggi gitu hihihihii biar kecil harus ada halaman tanahnya.

    BalasHapus
  4. kayaknya lebih enak rumah biasa ya mbak :D

    BalasHapus