Pipis

Para mama pasti sempat  merasakan masa-masa di mana si kecil suka sekali menahan pipis, hingga saat dia bicara ingin pipis artinya pipisnya sudah tidak bisa lagi di tahan. Nah itu juga yang sering terjadi pada kedua si kecil saya terutama si sulung sampai berumur enam tahun.

Sudah berkali-kali saya nasehati untuk tidak menahan pipis, tetap saja di lakukan. Akibatnya pernah pipis di celana saat berjalan menuju toilet di sebuah mall. Sering mampir ke minimarket atau fast food sekedar untuk pipis, biar ga malu dan terlalu mencolok numpang pipis, terpaksalah jajan.

Kebelet pipis di busway, di mobil saat melaju di flyover tol kota, saat macet....pokoknya heboh dan bikin panik. 

Dan cerita itu di muat di rubrik gado-gado femina edisi 42, yang terbit hari kamis lalu (24 oktober)

Punya pengalaman menarik dan unik juga? Yuk kirim ke rubrik gado-gado, 3 halaman spasi 2 ke kontak@femina.co.id.





Kalau di muat lumayan lho honornya heheh

Oh ya satu lagi, menahan buang air kecil itu berbahaya, bisa Anyang-anyangan.


Tips rencana keuangan ala keluarga karyawan

Hidup sejahtera impian semua orang, pun sejahtera dalam arti yang sangat sederhana, yaitu cukup makan, cukup tempat bernaung, cukup untuk biaya pendidikan anak-anak, sehat dan tak bingung ketika sakit yang kedatangannya kerap tak terduga,  karena memiliki dana darurat atau asuransi. Sejahtera sampai menutup usia dengan husnul khotimah.

Mungkin itu juga maksud ibu saya ketika selepas kuliah dulu selalu mendorong untuk ikut tes cpns ini itu dan  di doakan jadi pns, yaitu karena memiliki uang pensiun, jadi tak bingung ketika usia tua. Tak perlu membanting tulang saat usia tua, tinggal menikmati. Kedua orangtua saya bukan pns jadi mungkin meraka merasakan dan membayangkan, enaknya punya uang pensiun :D.

Tapi harapan orangtua tidak terkabul, saya menjadi karyawan swasta yang kemudian memutuskan resign dan menjadi pekerja lepas. Suami saya pun karyawan  swasta.

Dengan  melek info (membaca), kami jadi tahu karyawan swasta pun bisa punya pensiunan. Caranya kelola keuangan dengan baik  selagi kami bisa produktif seperti sekarang, menabung, investasi dan atau asuransi.  

Menurut artikel yang saya baca di brighterlife.co.id, ada 3 rencana penting atau rencana garis besar dalam mengelola keuangan yaitu investasi, rencana keuangan sehari-hari secara keseluruhan yang meliputi biaya hidup, cicilan rmh dsb, dan yang terakhir rencana dana pensiun.

Dari referensi lain, yang saya baca seperti ini % alokasi penghasilan bulanan.

*Zakat, infak, sedekah = 5%
*Dana darurat dan premi asuransi = 10%
*Biaya hidup rutin = 50%
*Tabungan untuk kebutuhan dalam setahun = 10%
*Investasi jangka menengah dan panjang = 15%
*Biaya senang-senang dan gaya hidup = 10%

Jujur saya, bagi saya hitung-hitungan di atas agak membingungkan,

Wisata malam di JungleFest

Bisa di bilang ini sambungan dari tulisan saya sebelumnya yang di posting sekitar seminggu lalu, yaitu saat liburan di Bogor dan menginap di Padjadjaran Suites Resort (dapat voucher gratis sebagai blogger  jadi ya semacam job review hehehe).  Sekitar 500 meter dari hotel ini terdapat tempat wisata yang pastinya di sukai anak-anak yaitu JungleFest, sedangkan water park The Jungle terletak sekitar 1 km dari sini. Dan untuk masuk ke JungleFest ini pihak hotel memberikan voucher diskon sebesar 50%, lumayan kan...

ikon JungleFest

Arena wisata ini masih terbilang baru, jadi masih gersang, belum ada tumbuhan besar efeknya jadi panas. Untuk weekend tempat ini buka sampai jam 10 malam jadi sangat nyaman jika berkunjung ke sini dari sore hingga malam. Tak perlu khawatir soal tempat sholat dan makan, karena di sini ada dua mushola cukup besar dan food court yang nyaman.

Karena semua wahana menggunakan listrik untuk keamanan jika hujan, semua wahana off alias dimatikan. Jadi jangan kemari saat musim hujan ya teman.

Oh ya jika ke JungleFest dari sore  hingga malam  atau sengaja datang malam hari jangan lupa bawa kamera yang cukup bagus untuk foto-foto malam hari. Background lampu-lampunya bagus untuk foto-foto. Tak perlu ngedadak beli kamera DLSR untuk kemari, kamera saku juga ok. Eh, kamera handphone juga sekarang udah canggih, ada yang cukup bagus untuk foto-foto malam hari walaupun hasilnya kurang maksimal .

kalau pake kamera prof pasti kece badai nih hasilnya 

Empat hal penting dalam membeli rumah

sumber foto dari pinterest.com
Setelah menikah saya menjalani hubungan LDR alias long distance relationship karena kami bekerja di kota berbeda, saya di Bandung, suami di Jakarta. Dengan harapan suami dapat kerjaan di Bandung jadi punya rumah dekat orangtua *enaknya*.  Kalau suami ke Bandung suka  iseng-iseng mencari rumah di jual di Bandung. Tapi yang terjadi sebaliknya saya keterima kerja di Bogor. Jadilah kami membeli rumah (nyicil KPR maksudnya hehehe) di Bogor, dengan pertimbangan dekat dengan tempat kerja saya, suami ngalah, pulang pergi Jakarta – Bogor naik krl. Siapa sangka, lima tahun berikutnya kami memutuskan pindah ke Tangsel dan hunting rumah di sini.

Cari rumah itu gampang-gampang susah, tergantung rejeki, begitu kata orang. Tapi memang benar, ada cerita teman beli rumah seken harganya murah padahal pasaran di perumahan itu sudah mahal. Ada juga yang sebaliknya, kecele alias beli rumah kemahalan.

Keliling Tangsel, masuk dari perumahan satu ke perumahan lain, ketemu broker, ngobrol sama sales rumah, dan saya mendapat point-point penting ini, tips membeli rumah.

Pertama, jika akan membeli rumah bekas, pastikan ada sertifikatnya dan bukan rumah sengketa. Dan bagaimana bentuk sertifikatnya, hak guna bangunan atau hak milik. Membeli rumah tanpa sertifikat sangat beresiko karena bisa di klaim orang lain yang memiliki sertifikat.

Jika membeli rumah baru, pastikan kita tahu, setelah lunas apa bentuk sertifikatnya hak milik atau HGB. Dan jika sertifikat hak milik apa bisa langsung di ganti nama kita saat cicilan berjalan.

Internet cepat untuk Mama Cerdas #GoForIt

Digital Mommy




Suatu malam saat sedang asik browsing dan ngeblog (saya biasa melakukan aktivitas ini malam hari - saat anak-anak tidur), tiba-tiba listrik mati, setelah di cek ternyata voucer listrik habis. Panik? Enggak dong, tinggal ambil smartphone, klik mobile banking, pilih menu m-payment pilih publik/utilitas, lakukan transaksi, dalam waktu sepuluh menit, listrik menyala. Simple bukan?

***
Senin pagi beberapa waktu lalu, saya di kejutkan dengan deringan telepon dari suami yang sejam lalu pamit ngantor.
“Ma, laptop ketinggalan, gimana ya? Ada meeting lagi jam 9. Bisa anterin  gak?”
“Tenang, nanti Mama anterin, gak sampai satu jam nyampe kok.”
“Di anterin pake apa?”
Saya tersenyum, mengambil smartphone, pilih aplikasi transportasi publik yang sudah saya dowload sebelumnya.  Tak sampai sepuluh menit seorang ‘kurir’ datang, wajahnya persis foto yang muncul di layar aplikasi tanpa ragu saya mempercayakan mengantar laptop suami padanya.
Tak sampai satu jam pak suami kembali menelpon dengan suara sumringah.
“Terima kasih ya Mam,  idenya hebat.”
Hidung mama kembang kempis kegeeran hahaha.

***
Hari minggu, si kaka merengek minta di bikinkan kue bola coklat karena semalam habis di bacakan buku berjudul kue bola coklat.  Padahal mamanya ini tidak jago bikin kue,  walaupun suka praktik kue seringnya yang itu – itu terus. Yang simple dan anti gagal. Dan kue bola coklat belum pernah praktik dan belum tahu resepnya.

Berakhir pekan di Padjadjaran Suites Resort

Liburan adalah saatnya rehat sejenak dari rutinitas, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, khususnya anak-anak dengan Abinya, family time, karena setiap hari pergi pagi pulang malam, otomatis waktu bersitatap dengan anak-anak terbatas.

Liburan menginap di Bogor apa tidak takut kejebak macet? Mood liburan kan  bisa kandas gara-gara macet. Tidak takut macet donk karena tempat kami menginap agak jauh dari hiruk pikuk kota dan tak jauh dari hotel ada beberapa tempat wisata asik, yang pastinya di sukai anak-anak.

Yap, kami menginap di Padjadjaran Suites Resort and Convention Hotel Bogor yang terletak di Kompleks Bumi Nirwana Residence, tak jauh dari kaki gunung salak. Di BNR ini terdapat dua tempat wisata terkenal yaitu The Jungle sebuah water park besar dan tepat sekitar 500 meter dari Padjadjran Suites Resort ada JungleFest, arena bermain anak-anak. Asik kan. 

tampak depan
Rencananya subuh dari Tangsel, sampai di Bogor pagi dan berenang di The Jungle, siang cek in hotel lalu istirahat. Sore ke JungleFest, habis isya dinner. Sayangnya urusan kantor pak suami tak bisa kompromi, hari jumat pulang malam sehabis meeting maraton. Gak kuat jika harus berangkat pagi, nyetir pula.

Akhirnya kami berangkat siang dan sampai di hotel sekitar pukul satu, pihak hotel  menyambut kami dengan ramah dan sigap mengantarkan barang bawaan kami yang lumayan banyak. Beginilah kalau liburan bawa anak-anak, walaupun sehari bawaannya banyak hehehe.

Terlalu bersih tidak, ya?

Tulisan terbaru di majalah ayahbunda edisi terbaru, no 20 edar minggu ini. Tema utama yang diangkat majalah AB edisi ini mengenai kebersihan. Ada 92 tips bersih sehat, bonus card cara mandi untuk si kecil, tips menghadapi 'serangan' hewan kecil yang kadang  berkeliaran di rumah seperti lalat, laba-laba, tikus, tunga, kecoak dsb. Ada juga rekomendasi alat kesehatan keluarga yang sebaiknya di miliki.

Lalu fakta dan mitos seputar kesehatan, seperti mengenai makanan untuk anak yang di tiup atau dikunyahkan orangtua, istilah belum 5 menit untuk makanan jatuh, main lumpur, makanan kadaluarsa dsb.

Oh ya seperti biasa tampilan artikelnya eye catching, baik warna, penempatan maupun susunannya. Membaca jadi tidak membosankan. Artikel di tulis dengan gaya bahasa ringan, singkat dan padat.

fakta dan mitos seputar kebersihan

gambar cover edisi 20 

Menjalin relasi dengan kartu nama

kartu nama baru :)
Awalnya merasa kurang butuh kartu nama dengan label blogger dan penulis lepas, walaupun sejak dapat orderan nulis jadi kontributor lepas,  Pak suami menyarankan untuk punya kartu nama. Tujuannya untuk membuka peluang lebih banyak orderan nulis. Siapa tahu ketemu orang media  yang butuh penulis lepas saat ikut workshop atau seminar, tinggal kasih kartu nama.

Tapi merasa nulisnya masih belajar dan belum banyak, rencana bikin kartu nama maju mundur.

Sampai, mengalami   beberapa kejadian yang  membuat menyesal tidak punya kartu nama. Misal, saat ikut workshop nulis dan yang duduk di sebelah (baca di kartu peserta yg tersemat di bajunya) editor majalah F. Waktu itu tulisan saya belum tembus satupun ke sana, walaupun sering ngiirim. Jadilah ngebet pengen kenalan, ya siapa tahu kalau ada orang dalam, walaupun  belum tentu di muat (karena yang menentukan kualitas tulisan) minimal dapat jawaban kalau  di tolak, ga menggantung alias tanpa kabar, di muat atau di tolak?

Jadilah memberanikan diri kenalan. Obrolan pun mengalir... bla...bla....obrolan di akhiri dengan dia memberi saya kartu nama seraya meminta kartu nama saya.

Blog, dari curhat sampai pekerjaan

Peluang dari ngeblog


Dapat duit dari blog? Ehm, saya ga pernah kepikiran itu waktu pertama kali ngeblog. Walaupun tahu ada google ads tapi karena gagal paham caranya, ya sudahlah, toh niatnya ngeblog buat nulis curhat. Lalu  sekitar tahun 2011, untuk pertama kalinya   saya mendapat  penawaran kerjasama dari sebuah agen medsos. Lumayan bikin shock seneng, apalagi harga penawaran di  approve. Tapi berhubung saya bukan blogger keren penawaran seperti itu jarang, begitupun undangan reportase. Tapi tetap semangat ngeblog donk, karena niatnya buat curhat dan  sharing. Berbagi tips atau referensi buku bagus (selera saya), curhat juga (tetep) dan lain-lain. Harapannya memberi manfaat untuk pembaca, kalaupun di rasa tidak, minimal untuk bacaan santai dan hiburan hehehe.

Mencoba peluang dapat materi dari kontes blog masih sering gagal. Tapi semangat ngontes blog belum luntur donk, masih terus mencoba.

Saya percaya usaha dan kejujuran tulisan (bukan hasil kopas dan bohong) dapat menciptakan peluang entah berbentuk materi atau hal lain yang menguntungkan yang tidak bisa diukur materi seperti persahabatan dan pengalaman. Salah satunya pengalaman berlibur dan  bermalam di hotel bintang 4 sekeluarga, dengan kapasitas sebagai blogger. Untuk ukuran blogger biasa seperti saya, bagi saya  itu wow banget. Kalau persahabatan, tak terhitung, makin banyak teman dan sahabat di mana-mana.

Piknik ke Pantai

Piknik itu...
Bagi saya, piknik itu berarti; nge-charge energi, mencari inspirasi dan ide, mempererat bonding dengan anak-anak dan suami, mencoba melihat sesuatu dengan sudut pandang berbeda, waktunya rileks, melupakan sejenak kesibukan rutin yang berputar di urusan rumah dan me time. Me time di tengah anak-anak dan suami, ya ga mikirin masak apa hari ini dan ga perlu beresin rumah hehehe.

Untuk anak-anak piknik berarti saatnya belajar dan melihat hal baru, belajar percaya diri di tempat baru, belajar berinteraksi di lingkungan baru dan semuanya di lakukan sambil bermain.

Dengan alasan itu  piknik penting untuk saya dan keluarga. Jadilah kami mengagendakan piknik rutin, untuk piknik keluar kota di luar jabodetabek setahun sekali saat anak libur sekolah – yaitu ke Bandung sekalian menginap di rumah Ibu - banyak tempat wisata murah dan edukatif yang bisa dikunjungi salah satunya dan masih menjadi favorit anak-anak adalah ke museum Geologi karena ada kerangka Tyrex. Piknik dalam kota minimal sebulan sekali yang  seringnya sekalian olahraga, misal ke taman kota (Tangsel) sekalian lari pagi atau piknik di kolam renang sekalian berenang (jadi biasanya saya memilih kolam renang biasa bukan water bomm). Pikniknya dapat, sehatnya dapat. Dana yang di keluarkan pun relatif murah, di tambah lagi biasanya saya membawa bekal dari rumah, jadi kalaupun di sana jajan sedikit.

Piknik paling berkesan; eksplorasi si kecil dengan low budget
Tahun lalu kami piknik ke pantai, walaupun bukan piknik ke pantai yang pertama kali tapi kali ini lebih berkesan. Pertama, piknik kali  ini mengajak serta Khalif  (waktu pertama kali piknik ke pantai, baru formasi satu alias baru punya anak satu). Kedua, melihat ekspresi mereka yang antusias memberi kesan tersendiri untuk saya. Mereka  berdua nampak enjoy bereksplorasi. Ketiga, ini piknik dadakan dengan low budget tapi menyenangkan dan puas.

Saking antusiasnya, begitu kami sampai di pantai tengah hari, anak-anak minta langsung main walaupun matahari bersinar terik dan pantai lenggang. Setelah dua jam di pantai, akhirnya kami paksa mereka pulang ke penginapan dengan janji sore ke pantai lagi.


tengah hari menantang langit *hadeuh*