Walaupun belum bisa di bilang
hobi, si sulung paling seneng kalau
diajak masak atau bikin kue di rumah, jadi pas saya ajak untuk ikut kelas
memasak karena mendapat undangan dari Little Chef Wonder, dia langsung
antusias.
“Lomba masak anak-anak ya, Ma?
Kalau kalah gimana?” tanyanya. Efek pernah nonton acara master chef junior di
tv tetangga waktu main. Di rumah adanya cuma dvd soalnya.
“Bukan, hanya belajar.”
Dan Azka menunggu hari H dengan tak
sabar. Dari bertanya di mana tempatnya, kapan berangkat dan terakhir bertanya,”Nanti
masuk tv gak?” hahaha.
Sekalian ingin membuat Alif,
adiknya, juga berani dan gak canggung berinteraksi
dengan orang baru, saya mengikutsertakannya juga, sempat khawatir tidak
diperbolehkan karena usianya belum 4 tahun, tapi ternyata boleh. Senangnya....
Little Chef Wonder
Adalah program aktivitas kuliner
anak untuk merangsang rasa ingin tahu, aktivitas motorik, serta interaksi sosial
anak dan mendukung minat anak di bidang kuliner.
Program ini hadir sebagai bentuk
kegelisahan para ibu bekerja yang ingin memberikan aktivitas mendidik anak
selain melalui gadget. Para ibu yang menyadari pentingnya memperkenalkan
manfaat hobi pada sedini mungkin karena hobi membuat anak belajar konsisten.
“Aktifitas ini diharapkan bisa menjadi
stimulan yang inspiratif bagi anak-anak dan bertujuan untuk mendukung para orangtua,
agar anak bisa memiliki kegiatan yang bermanfaat di waktu luangnya, sehingga waktu
untuk gadget ataupun TV, tersita.Little
Chef Wonder menjadi langkah awal bagi Beyond
Screen Production, yang bercita-cita untuk selalu konsisten dalam
menghadirkan aktifitas menarik untuk mengembangkan hobi anak.” ujar Mia Lukmanto, salah satu pendiriBeyond
Screen Production.
My Lil Chef
Di selenggarakan selama dua hari pada tanggal 6 dan 7 juni di The
Space Senayan City, dengan sasaran anak usia 3-5 tahun dan 6-12 tahun. Setiap
hari terdiri dari 4 sesi.
Kaka dan Alif dan mendapat jadwal sesi 3 yaitu jam 3 sampai
setengah enam sore. Setelah menempuh perjalanan yang tersendat-sendat karena arus kendaraan padat, kami sampai di acara tepat waktu. Melihat suasana ramai dan ternyata
para Mama tidak boleh mendampingi , hanya boleh menunggu di luar (ruangan di
sekat), saya sempat khawatir Alif tidak
mau ikut tapi ternyata dia berani tanpa di dampingi.
Dengan maksud agar tidak
berdesak-desakan dan tidak mengganggu aktivitas anak, panitia membatasi para
orangtua yang ingin melihat anaknya secara langsung dengan cara bergiliran dan
dengan waktu hanya lima menit. Setelah mengantri akhirnya saya bisa masuk dan
melihat anak-anak secara langsung.
Terdiri dari 10 kelas memasak
yang berarti ada 10 ruangan untuk masing-masing kelas memasak. Kelas pertama
yang kaka dan Alif ikuti adalah memasak Pizza. Terlihat anak-anak di beri
adonan pizza dan rol kayu untuk memipihkan adonan pizza. Duh, jadi pengen punya
rol kayu kecil gitu untuk anak-anak. Alif masih terlihat lemas dan mengantuk,
sepertinya efek baru bangun tidur saat di perjalanan.
membuat kulit pizza |
persiapan memberi toping |
Belum menemukan angle bagus untuk
menfoto anak-anak, bahu saya di tepuk seorang panitia.
“Udah lima menit, Bu, waktunya
habis.”
Duh....tapi saya bertekad untuk
mengintip mereka masak lagi dengan cara mengantri lagi hehehe. Bagaimanapun ini
momen langka terlebih untuk Alif yang merupakan aktivitas pertamanya dengan ‘orang
asing’ tanpa di dampingi mama.
Ruang tunggu orangtua tersedia
banyak kursi dan suguhan bazaar yang membuat pengen jajan. Ada siomay, es krim
turki, ada juga stand promo.
para orangtua yang tengah menunggu |
salah satu tempat mengasah bakat anak memasak |
Tersedia juga ruang untuk
anak-anak balita bermain. Jadi buat orangtua yang menunggu dengan membawa batita, tak perlu khawatir si kecilnya bosan dan rewel.
Setelah (kembali) ngantri, saat saya kembali masuk untuk
melihat anak-anak, mereka tengah belajar membuat pasta setelah sebelumnya belajar
membuat milkshake.
memamerkan pasta dan milkshake buatannya :) |
Dan sesi membuat pasta adalah
sesi terakhir yang diikuti Alif, katanya capek dan mau ketemu Abinya. Sementara
kaka masih semangat mengikuti kelas berikutnya,”Aku mau ikut semuanya,”
katanya.
Gimana sih metode pengajaran di Little Chef wonder?
Para pengajar di acara ini
terdiri dari kumpulan chef Young Chef Academy yang sudah berpengalaman lebih
dari satu dekade.
persiapan Chef |
Anak-anak tidak hanya di ajak
‘berkenalan’ dengan dunia memasak dengan cara praktik langsung, juga diberikan
pemahaman akan nutrisi, makanan sehat,
jenis bahan makanan juga tips dan trik mengolah makanan – tidak sekedar
mengikuti resep. Selain itu anak juga diajarkan menjaga sanitasi makanan, jadi
sebelum dan setelah proses memasak anak ikut serta memastikan keadaan dapur
yang harus bersih. Dengan demikian di harapkan anak dapat mengembangkan yang di
dapat di acara ini di rumah.
Selain itu anak juga diajarkan
menjaga sanitasi makanan, jadi sebelum dan setelag proses memasak anak ikut
serta memastikan keadaan dapur harus bersih. Harapannya anak dapat mengembangkan yang di dapat di acara ini di rumah.
semua anak merasakan keseruan yang sama |
Apa saja sih 10 kelas memasak yang ada di Little Chef Wonder?
Pizza pioneer – belajar
membuat adonan pizaa dan mengolahnya menjadi sweet pizza dengan toping
buah-buahan, pasta maker - membuat pasta dan mengolahnya menjadi masakan, cake
wizard, cookies creator, pastry, sushi-membuat handroll sushi, shake n shake - meramu
milkshake bernutrisi, fruit and veggie-belajar soal nutrisi dan cara membuat
fruit satay, food lab – belajar mengenai molecular gastronomy, yaitu mengolah
makanan secara scientific dan lolita’s candy factory.
Ada pula aktivitas menarik lain seperti food detective, food photography dan house of mysteri food - anak-anak diajarkan untuk mengenal beragam buah dan sayuran, tekstur makanan serta mencicipi berbagai macam rasa, photo booth dan artsy - food painting dengan sayuran dan buah.
siap-siap masuk kelas sushi |
Oh ya setiap sesi memasak, anak mendapakan hasil masakannya untuk di bawa pulang plus catatan resepnya, dan ini salah satu hasil memasak Kaka.
Kabarnya acara ini akan di adakan setahun sekali dan beyond screen production selaku tim yang membuat acara ini berencana juga mengadakan event dengan tema olahraga, musik dan lain-lain.
Wah asik ya, jadi para orangtua punya alternatif untuk memfasilitasi anak mencoba pengalaman baru dengan harapan anak menemukan hobinya dan lebih kreatif.
seru banget,itu rollnya kok lucu banget ya,kecil hehehe...
BalasHapusanak jadi belajar banyak hal tetag dunia dapur ya mak
seru banget liatnya karena anaknya juga enjoy...sampai pengen ikut lagi
HapusWaaah seruuu. Aku pengin juga lo belajar masak kue. Kalau sayur kan bisa dikira-kira. Kue susah
BalasHapusayo praktik bikin kue mak lusi ...yang gampang aja dulu :)
Hapuskapan di bogor ada acara ini ya? si Alfi bakalan suka gak ya mbak? orientasi permainan dia itu mainan alat2 berat macam buldozer soalnya
BalasHapusanak cowok memang lebih suka mobil-mobilan ya tapi klo ada kesempatan bisa di coba, biar jadi pengalaman baru buat Alfi
Hapuskalo ada event seperti itu, infonya ada dimana ya?
BalasHapusbayarnya berapa?