Awal ramadan tahun ini
bertepatan dengan liburan sekolah, sempat khawatir karena kebanyakan di rumah Kaka tidak kuat puasa penuh, karena bosan dan jenuh menunggu waktu berbuka atau
karena melihat makanan di kulkas.
Ini memang bukan ramadan pertama
Kaka, tahun lalu Kaka mulai berlajar puasa tapi jam bukanya masih gak tentu,
kadang jam 12, jam 3 atau penuh sampai magrib, kadang ga puasa. Tapi tahun ini
saya berniat mengajari puasa full setiap
hari.
Yap, puasa jangan jadi alasan
untuk memperbanyak tidur atau leyeh-leyeh karena kurang tenaga. Ramadan di
rumah bareng anak-anak itu jadi tantangan tersendiri, bagaimana membuat mereka sedikit
melupakan rasa lapar, tidak kabita*
liat makanan, membuat mereka tetap ceria dan menghibur mereka, karena
bagaimanapun anak-anak masih sering ngeluh lapar dan lemas. Kadang tidak tega
membuat mereka puasa tapi kalau tidak tega kapan belajarnya?
Ini akan jadi Ramadan pertama
saya dan Kaka belajar, Mama belajar cara memberi pengertian makna puasa yang mudah di pahami
Kaka, belajar sabar dan kreatif agar Kaka di rumah enjoy dan tidak bosan. Kaka belajar puasa dan
menahan diri.
Saya mulai mencari ide dan inilah
yang kami lakukan hingga ramadan di rumah membawa kesan tersendiri untuk saya
dan keluarga.
Membuat kreasi
Membuat kreasi adalah istilah untuk saya dan kaka prakarya apa saja, dari membuat origami, kokoru, sampai memanfaatkan barang bekas jadi berguna, seperti di postingan sebelumnya.
Kali ini, saya mengajak kaka membuat kartu lebaran dari dus bekas susu untuk para sepupunya di Bandung. Bagi orang dewasa kartu ucapan lebaran sudah tidak menarik, lebih praktis dan hemat dengan pesan di gadget atau media sosial. Tapi bagi seorang anak rasanya lebih menyenangkan dengan kartu lagipula mereka belum punya gadget :).
Membuat kreasi adalah istilah untuk saya dan kaka prakarya apa saja, dari membuat origami, kokoru, sampai memanfaatkan barang bekas jadi berguna, seperti di postingan sebelumnya.
Kali ini, saya mengajak kaka membuat kartu lebaran dari dus bekas susu untuk para sepupunya di Bandung. Bagi orang dewasa kartu ucapan lebaran sudah tidak menarik, lebih praktis dan hemat dengan pesan di gadget atau media sosial. Tapi bagi seorang anak rasanya lebih menyenangkan dengan kartu lagipula mereka belum punya gadget :).
Praktikum science ala-ala di
teras dan taman rumah
Jika anak-anak sudah bosan
bermain dengan mainannya atau bosan di bacakan buku, saja ajak mereka keliling sekitar taman atau perumahan
dan mencari sesuatu yang tidak biasa. Agar
menarik kami memberi judul ‘berpetualang’.
Efek anak-anak suka di bacakan
komik science, ‘mata’ mereka jadi awas liat sekeliling dan ingin mencoba yang
namanya ‘meneliti’. Dan inilah waktu Azka menemukan belalang di depan rumah,
menangkapnya dalam toples, di ukur tubuhnya dengan penggaris dari dinding
toples, dilihat matanya dan bagian tubuhnya lalu di lepaskan lagi. Intinya Kaka
ingin pembandingkan antara yang dilihatnya di buku dan melihat langsung.
Satu hari satu lembar
melihat mata dan antene belelang di teras rumah |
Satu hari satu lembar
Kaka sudah tamat
iqra enam jadi saya menjadwalkan satu hari satu lembar kaka baca alqur’an jika
biasanya sehabis sholat magrib, kalau ramadan waktunya fleksibel.
Bantu mama membuat tajil
Sore hari kegiatan terkonsentrasi
di dapur dan meja makan. Kaka membantu mama membuat tajil.
Mama tetap produktif donk
Alhamdulillah menjelang lebaran
selalu ada beberapa pesanan tulisan karena redaktur majalah keteteran menjelang
libur lebaran, semua edisi harus siap cetak dan terbit.
Walaupun semua bahan ada di
google agar tulisan dapat dipertanggungjawabkan, harus hunting info dan narasumber. Dan
ramadan kali ini, saya menerima pesanan tulisan yang spesial, bukan hanya
mewawancara narasumber ahli untuk melengkapi tulisan tapi mencari mompreneur untuk di wawancara. Tidak mudah karena tulisan bukan
berupa liputan produk, beberapa menolak saya tanya-tanya. Jadi serasa wartawan
beneran hahaha. Dan enaknya di jaman teknologi ini semua bisa dilakukan di
rumah. Hubungi semua teman yang sekiranya punya kenalan lalu chat via telepon
atau medsos.
Ngeblog sudah pasti jalan terus.
Ngeblog sudah pasti jalan terus.
Menunggu Abi pulang dan ke mesjid bareng
Karena macet dan kesibukan
biasanya Abi anak-anak pulang sampai rumah sekitar jam 9 malam, tapi selama
bulan ramadan karena masuk lebih pagi dan mengusahakan pulang on time, sampai
di rumah sekitar pukul 7. Momen ini
selalu di tunggu anak-anak karena mereka jadi bisa sholat isya dan tarawih
bersama di mesjid. Anak-anak pun nampak lebih semangat ke mesjid jika bareng
Abinya.
Ramadan di rumah bisa tetap kreatif dan produktif.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Ramadhan di Rumah, Citizen6 dan rumah.com
Ramadan di rumah bisa tetap kreatif dan produktif.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Ramadhan di Rumah, Citizen6 dan rumah.com
keterangan:
*kabita bahasa sunda artinya ngiler atau jadi pengen
Lebih senang Ramadan tetap sekolah, jangan libur gini ya, bingung ngasih kesibukan ke anak2. Thanks idenya
BalasHapusAnak-anak lebih suka ramadhan kalau di sekolah. Makanya kalau full libur begini memang harus berpikir supaya mereka tetap senang :)
BalasHapussaya naksir ruang kerja ibu, weee...salah fokus.
BalasHapusSip idenya mak.
Nyaman banget ya mba rumahnya
BalasHapusbunda kreatif.....
BalasHapusPuasa bawaannya pengen di rumah terus. Kalau kerja juga udah susah fokus. Mikirin buka hahaha. Bikin kreasi mengalihkan lapar ya Azka..
BalasHapusmamaaaa, bukunya banyak banget :)
BalasHapuskalau liburan ramadhan di rumah agak bingung cari ide nih
BalasHapusiya memang harus kreatif .. apalagi libur gini .. malah jadi malesmalesan kan jadinya :D
BalasHapusAh, Ma Rina mah, gak Ramadhan gak bulan biasa, selalu kreatif. Saluuuut...
BalasHapus