Senyum Pagi Bayi Indonesia bersama Pampers®

Bagi bayi tidur bukan sekedar tidur untuk mengistirahatkan anggota badan lho, seperti di utarakan dokter spesialis anak Catharine M. Sambo dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, pada acara ‘Senyum Pagi Bayi Indonesia’, “Tidur sama pentingnya dengan makanan yang bergizi. Bayi sangat membutuhkan tidur nyenyak berkualitas saat malam untuk tumbuh kembang mereka. Tidur malam yang nyenyak membangun fungsi otak, menunjang pertumbuhan fisik, dan berhubungan erat dengan mood mereka saat pagi. Karena itu sangat penting untuk memilih popok yang dapat membantu memberikan kenyamanan tidur pada malam hari.”

LED senyum pagi bayi Indonesia di Mall taman anggrek 
Dia juga menambahkan bahwa metabolisme tubuh bayi selama tidur mengalami peningkatan dan sel-sel tubuh memasuki proses pemulihan. “Ini sebabnya mengapa jika si kecil tidurnya nyenyak, saat bangun di pagi hari mereka akan merasa segar dan bugar.”

Bayi tidak tidur nyenyak biasanya rewel saat bangun pagi, menangis dengan sebab yang tidak bisa dipahami. Salah satu penyebabnya biasanya karena saat tidur sering terbangun karena buang air kecil yang membuatnya basah dan tidak nyaman.


Jualan #idemain

Beberapa waktu lalu saat belanja saya mendapat hadiah satu karton mie instan. Bingung donk karena kebanyakan dan kami tak pernah menstok mie instan di rumah sebagai antisipasi biar gak pengen mie terus. Kami mengkonsumsi mie instan seminggu sekali.

Ehm, sebagian di kasih si mba aja, sebagian buat saudara, sebagian....otak saya mulai menghitung-hitung dan bagi-bagi mie.

Kemudian si Azka celetuk. 
"Ma, asik donk kita bisa jualan. Jadi nanti mama banyak uang."
"Iya, Azka jualin aja, uangnya buat di tabung," timpal suami.
saya mengerti arah pembicaraan suami, dia berkali-kali berkata ingin sekali mengajarkan anak wirausaha sejak dini. Azka pernah saya tawari bawa kue ke sekolah untuk di jual tapi menolak katanya malu.

Azka pernah mengeluarkan kebutuhan sehari-hari, seperti teh, gula dan terigu, lalu memajangnya di depan rumah, katanya mau jualan.

Digital Sisterhood #EventFemina

58% yakin teknologi memungkinkan pemimpin untuk berkomunikasi dengan tim lebih mudah dan lebih cepat dan 77% anak-anak dan remaja terhubung, mengakses media sosial. 

Beberapa waktu lalu saya mendapat undangan dari majalah Femina untuk hadir di acara #wanitabicara dengan tema Digital Sisterhood – digital leadership dan digital parenting. Membaca temanya yang kekinian langsung book mark hari buat ikutan. Minta ijin suami dan pesen sama si mba buat nitip anak-anak pada hari itu.

Merasa harus jadi mama yang update soal digital karena menyangkut diri sendiri dan masa depan anak-anak. waalupun tema digital parenting sudah beberapa kali saya baca di majalah AyahBunda saya ga pernah bosan kalau ikut sesi parenting walaupun temanya sama karena percaya ikut ini akan merefresh ingatan soal pengasuhan.

Duh jadi kepanjangan nih prolognya. Langsung aja deh...

'Drama' di Kehamilan Pertama

Dua kali hamil, sama-sama hamil kebo. Saya tidak tahu dari mana istilah hamil kebo itu berasal. Hanya beberapa kerabat, teman dan tetangga yang kadang memberi istilah itu untuk kehamilan saya karena saat hamil tidak merasakan banyak keluhan. Tidak morning sick, tidak ngidam yang aneh-aneh, tekanan darah normal sampai melahirkan, mengalami bengkak di telapak kaki tapi masih dalam kondisi biasa – tidak sampai tidak bisa berjalan atau kesakitan. Selama hamil saya tidak pernah cuti kerja gara-gara keluhan kehamilan. Ada sih sedikit keluhan yaitu lemes, sering ngantuk dan sering buat air kecil, tapi masih dalam batasan sangat bisa di kendalikan.



Enak banget ya hamilnya...
Alhamdulillah, saya tidak henti bersyukur untuk hal itu. Tapi Tuhan selalu punya skenario untuk membuat hambanya bertambah kuat. Skenario untuk membuat hidup sesekali seperti naik roal coaster; deg-deg an, takut, senang, berharap-harap cemas dan melatih mental untuk tidak mudah menyerah pada keadaan.   .

[Sponsored post] Special Cake in World Baking Day

Yeay....It’s World Baking Day

Seperti yang sudah saya tulis di postingan sebelumnya, di event World Baking Day ini akan membuat kue untuk Azka, putri kami. Cup cakes coklat dengan blue band cake and cookies. Resep bisa dilihat di sini 

Seperti biasa dia selalu nampak bersemangat ketika melihat saya akan membuat kue.
“Aku yang mecahin telur.”
“Aku yang masukin terigu.”
“Aku yang menghias.”

Tapi sebelum membuat kue selesai, Azka sudah main dengan teman-temannya (anak tetangga) dan kembali ke rumah saat kue selesai di buat. 

Matanya berbinar-binar begitu melihat kue sudah berlapis krim, ehm mungkin agak aneh karena selama ini mamanya selalu membuat kue yang biasa, tanpa hiasan krim ini itu. 

Merasakan keharuman dan kesegaran baru Cussons Imperial Leather

Assalamualaikum 

mba Widi dan mba Rani
Bicara soal sabun Cussons Imperial Leather, otomatis  saya teringat Ibu. Ibu saya pengguna setia sabun batang (soap bar) Cussons Imperial Leather  dan inilah merk sabun pertama yang saya kenal. Keharumannya tahan lama, cocok untuk semua anggota keluarga dan awet ga cepat lembek, begitu kata Ibu saat saya mengusulkan ide untuk ganti sabun karena melihat iklan tv. Apa yang di katakan Ibu terbukti ketika akhirnya Ibu mencoba merk lain atas paksaan saya karena penasaran dengan iklan di tv. Saat itu saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Saya jadi antusias begitu menerima undangan dari MommiesDaily untuk menghadiri re launching logo dan produk baru dari Cussons Imperial Leather pada tanggal 25 April 2015. Acara bertempat di Gold's Gym City Walk Sudirman. Pemilihan Gym sebagai tempat acara bukan tanpa sebab lho karena kami akan di ajak olahraga body vive bersama sebelum merasakan secara langsung kesegaran dan keharuman baru dari produk Cussons Imperial Leather.

Berbekal baju olahraga dan handuk, dompet juga tentunya :),  saya menuju tempat acara. Di sana bertemu beberapa teman sesama blogger yang selama ini cukup akrab di dunia maya.

Blogger Gathering with Cussons Imperial Leather

[Sponsored Post] Bereksperimen dengan Blue Band #worldbakingday

Assalamu'alaikum

Mencoba sesuatu yang berbeda


Akhir-akhir ini saya mulai mencoba praktik beragam resep kue sampai tergoda untuk membuat katagori khusus coba resep di blog saya yang lain www.catatanmamarina.blogspot.com. Tantangan terbesar saat mempraktikan kue  adalah mengalahkan rasa takut kue yang dibuat bantat terutama jika mempraktikkan resep baru alias belum pernah di praktikkan sebelumnya.  Kalau bantat bagaimana? Rugi bahan kue, terbuang percuma. Tapi kalau tidak mencoba kapan lagi? Oke, anggap saja ini sekalian modal untuk anak-anak bereksplorasi karena saya suka melibatkan mereka saat membuat kue. Jadi tidak ada yang sia-sia. Atau anggap saja latihan mental untuk berkompetisi rewardnya kalau anak-anak lahap makan kuenya *maksa*.

Do something you are afraid of! Taking risks make us happy. Trying a new activity, facing a fear or joining a new interest group can feel scary, but the rewards are worth it. People who take risks to be happier and more successful than ( Tips by Emma Kenny seorang psikolog).

Yap, saya harus mengalahkan rasa takut. Saya jadi teringat perkataan ibu; kue bantat,  selalu ada kemungkinan bisa di makan hanya rasa, penampilan dan teksturnya saja yang berbeda. Harusnya empuk karena tidak ngembang jadi keras ya nikmati aja toh masih terasa manis ☺. Jadi kenapa harus takut?

Bekerja dari rumah, antara idealisme vs kenyataan

Assalamu'alaikum

Idealisme vs kenyataan
Asiknya bekerja dari rumah dan pastinya di sepakati semua ibu adalah tumbuh kembang anak-anak terpantau. Bisa mengajarkan disiplin dengan lebih konsisten dan bisa mendeteksi bakat dan minat si kecil lebih dini. Bisa membentuk karakter anak yang mendekati ideal dan tetap memiliki penghasilan sendiri tanpa beranjak dari rumah. Mungkin hanya sesekali keluar rumah untuk urusan pekerjaan.

Saat memutuskan resign (resign pertengahan 2013) saya memiliki banyak rencana indah. Dari memiliki jam kerja khusus di rumah - misal jam 10 sampai 12 siang, (sementara si kecil di handle si mba pengasuhnya)  lalu jam 2 sampai jam 4 (saat anak-anak tidur siang) dan malam hari saat anak-anak dan pak suami tidur.  Sesekali ke  luar rumah untuk memenuhi undangan blogger atau bertemu narasumber tulisan.

Membuat planing agar bakat dan minat anak-anak terdeteksi sejak dini dengan membuat jadwal ‘main’ yang bisa memancing bakat dan minatnya. Dari memiliki kunjungan rutin ke museum, percobaan science sederhana, ngajarin hapalan al-qur’an, ide main dengan memanfaatkan barang bekas dan seabrek ide idealis lainnya.

Tapi rencana tinggal rencana terlebih setelah art yang menjadi andalan saya sejak bekerja memutuskan menikah dan tidak lagi bekerja pada kami. Anak-anak pun tak mudah di ajak kerjasama, tahu mamanya ada di rumah maunya nempel terus.

Yang Berubah di Prasekolah, AYAHBUNDA edisi no 9 mei 2015

Assalamu'alaikum

AYAHBUNDA edisi no 9 /04-017 mei 2015


Jaman sudah berubah, begitupun peraturan di prasekolah untuk beberapa hal sudah berubah. Dulu sesuatu yang dinilai biasa dan wajar, kini dengan alasan kesehatan dan kebersihan, di larang. contohnya, pengawasan bekal sekolah dan cara berbagi dengan teman. bekas gigitan, botol tempat minum tidak bisa dibagi dengan alasan kesehatan dan kebersihan. Apalagi yang berubah? Simak saja artikelnay di majalah Ayahbunda:)




#behindthescene 

Berbagi bahagia bersama tabloidnova.com

Berbagi bahagia bersama tabloidnova.com salah satunya adalah saat berhasil mempraktikkan resep yang ada di sana dan jadi menu kesukaan keluarga. Saya bukan mama yang jago masak jadi saat mempratikkan resep baru dan berhasil, rasanya luar biasa. Dan memasak enak adalah cara saya berbagi bahagia bersama keluarga. Tanda cinta saya untuk keluarga. Berbagi bahagia bersama tabloidnova.com yang lain adalah membaca cerpen di tabloid nova saat me time. Bahagia itu sederhana bukan?

resep dari tabloid nova yang jadi kesukaan keluarga
ikan kuah kuning 
Banyak hal-hal kecil di sekitar kita yang bahkan menjadi rutinitas dan menjadi sumber kebahagian jika kita mensyukurinya. Saya bahagia saat si kecil memeluk-meluk saya. Ibu menelpon, menanyakan kabar dan menyatakan kerinduan pada cucunya.

Inilah sekelumit cerita kebahagia lain dalam hidup saya

Ibu, adalah inspirasi kebahagiaan saya
Jika di tanya apakah masa kecil saya menyenangkan?  Saya jawab; Masa kecil saya sempurna karena;  bahagia bersama keluarga yang menyayangi dan bahagia bersama sahabat-sahabat masa kecil. 

Berkali-kali wirausaha bangkrut membuat bapak putus asa. Tapi Ibu bangkit tanpa putus harapan dan jarang mengeluh. Ibu membuka usaha laudry, kebetulan rumah saya terletak di lingkungan kost an mahasiswa, tanpa modal otomatis Ibu mengerjakannya tanpa mesin cuci. Untunglah usaha yang memeras tenaga itu tak berlangsung lama. Ibu beralih menjadi penjual makanan dan kue yang di titipak di toko, warung dan kantin sekolah di bantu Bapak.

Dengan tekadnya yang kuat Ibu berhasil menyekolahkan kami, kelima anaknya, bahkan sampai ke perguruan tinggi. Sampai sekarang saya masih amazing, bagaimana dengan segala keterbatasan itu kami bisa sekolah tinggi. Rejeki dari Tuhan memang tak bisa di ukur dengan hitungan matematis ya. Dengan doa dan usaha semua menjadi mungkin.

Di tengah keterbatasan, ibu selalu membuat kami bahagia bersama keluarga. Ibu banyak mengajarkan berbagi kebahagiaan dengan hal-hal kecil dan caranya mensyukuri apa yang ada.   Tak ada lauk, Ibu menyiasatinya dengan membuat nasi uduk atau bubur menado abal-abal. Saya sebut abal-abal karena hanya berisi campuran sayuran tanpa ikan heheh.

Secara tidak langsung Ibu mengajarkan bahwa cara berbahagia adalah tidak putus asa, memiliki mimpi,  mensyukuri apa yang ada dan berbagi kebahagiaan sesuai kemampuan.

inspirasi kebahagiaan saya 
Inspirasi kebahagiaan saya yang lain adalah buku. Ya buku.  Bukan, bukan karena orangtua saya membelikan banyak buku sehingga saya suka membaca justru sebaliknya. Saya tak pernah di belikan buku selain buku ajaran sekolah. Tapi dongeng Ibu saat mengantarkan saya tidur membuat saya ingin membaca banyak buku. Ada banyak buku di luar sana yang  tidak melulu soal pelajaran sekolah. Ada buku di luar  sana yang menceritakan bagaimana orang-orang menemukan sesuatu yang mengubah dunia dan menjadi inspirasi kebahagiaan banyak orang? Tapi di mana? Di sekolah (dasar) saya tidak ada perpustakaan. Pernah saya lihat salah satu lemari di ruang guru disesaki buku-buku tipis, berdebu dan lusuh. Saat saya intip ternyata ittulah buku-buku yang saya cari. Sayangnya hingga saya lulus sekolah dasar, perpustakaan sekolah tidak pernah ada. 

Di tengah kebingungan dimana saya bisa mendapatkan buku pinjaman dengan cuma-cuma,  seorang guru ngaji membawakan buku masa kecilnya ke mushola dan boleh di pinjam sesukanya lalu  seorang ibu tua kaya yang rumahnya tak jauh membuka perpustakaan gratis setiap sabtu minggu jadi saya memiliki stok bacaan untuk seminggu. Hampir semuanya buku anak-anak dari fiksi sampai science . Saya duga buku-buku ini pasti koleksi buku anak-anaknya saat masih kecil.
Salah satu buku masa kecil yang menginspirasi kebahagiaan saya adalah seri Rumah Kecil Laura Inggalls Wilder.

Dari sanalah saya mulai merasakan indahnya berbagi kebahagiaan. Saat kecil mereka bahagia memiliki banyak buku kini mereka berbagi kebahagiaan dengan meminjamkan pada  anak-anak seperti saya. Mereka inspirasi kebahagiaan saya dan membuat saya bertekad kelak menjadi seperti mereka, bisa berbagi kebahagian dan menjadi inspirasi kebahagiaan seorang anak.

Buku-buku yang membuat saya bertekad harus lebih baik dari orangtua dan berbagi bahagia bersama keluarga. Benar bahwa bahagia tidak identik dengan materi, tapi akan lebih bahagia jika perut tidak lapar bukan?

Kesamaan suka membaca dan menulis juga yang akhirnya mempertemukan saya dengan seseorang yang akhirnya menjadi sahabat.

bahagia bersama sahabat 
Bahagia bersama sahabat adalah saat kami saling menyemangati, berbagi cerita, tukar pinjam buku dan tentu saja kadang janjian me time bersama.

Setelah menikah dan memiliki keluarga sendiri, insprasi kebahagiaan saya bertambah. Dialah suami dan kedua anak saya. Salah satu bahagia bersama keluarga khususnya anak-anak adalah membacakan buku untuk mereka. Kini, saya bisa membelikan buku pada anak-anak walaupun lebih banyak buku sale.
bahagia bersama keluarga
Suatu minggu saat kami berburu buku sale di sebuah toko buku gramedia, saya lihat suami memilih banyak buku anak dan meminta anak-anak memilih buku sesukanya.

Naluri hemat seorang ibu langsung keluar. Saya sortir buku-buku yang sudah dia dan anak-anak pilih.
 “Ini gak usah, Azka belum ngerti kalau baca ini. Ini kayaknya untuk anak kelas 3 atau 4 sd. Ini juga belum perlu Khalifah masih terlalu kecil untuk paham buku ini.”

“Tidak usah di pilih-pilih lagi kapan lagi ada buku murah. Kita  akan membuka perpustakaan untuk anak-anak cuma-cuma di rumah. Dulu kita susah membeli buku dan dari buku kita bisa seperti ini, jadi saatnya berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yang seperti kita dulu.”

Haru. Ternyata saya dan suami memiliki mimpi yang sama namun baru sekarang terungkap.
Saya berharap buku-buku yang akan kami pinjamkan menjadi inspirasi kebahagiaan banyak anak-anak yang tak mampu membeli buku seperti saat kami masih anak-anak. 


Rencananya kami akan membuka perpustakaan tahun depan, (bukan) kebetulan rumah yang akan kami tempati tahun depan, tidak di perumahan seperti sekarang tapi di sebuah perkampungan di pinggiran kota dan lumayan jauh dari hiruk pikuk kota. 

Meksiko dan Cireng #celoteh

Meksiko
Suatu pagi, tiba-tiba Khalifah bilang,"Ma, aku pengen ke rumah Diego." Efek beberapa hari ini nonton dvd Go Diego Go.
Saya jadi teringat, saat Kaka seusianya, kakanya mengatakan hal yang mirip, bedanya, Kaka ingin ketemu Dora.

"Diego rumahnya jauh di Meksiko."
"Naik pesawat?"
"Iya."

Selang beberapa jam si mba yang bantu beres-beres di rumah datang, Khalifah langsung nyeletuk,"Mba, Dede mau ke Meksiko, mba ga diajak."
Si mba balik godain Khalif,"Khalif ga di ajak ke rumah mas Adit." Adit anak s mba yang seumur Kaka, kelas 1 sd.

Sore hari, saat Khalifah main berdua Kakanya, terdengar percakapan.
"Ka, Dede mau ke Meksiko ke rumah Diego."
"Jauh, De."

"Kaka pernah ke Meksiko?"
"Nggak, kata Abi Meksiko jauh." keduanya bercakap-cakap dengan mimik serius. Saya menahan tawa. 


Cireng
Saya bikin cireng ebi atas permintaan Kaka. Saat  lagi goreng Khalifah mendekat.
"Ma, Dede tahu bahasa inggrisnya ikan..bla,,,bla...," Dia menyebutkan beberapa kosa kata dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Saya memberi pujian.

Terakhir dia nanya,"Ma, ma kalau cireng bahasa Inggrisnya apa?"