#BeraniLebih menghadapi tantangan orangtua masa kini

Tantangan terbesar orangtua masa kini adalah bagaimana teknologi informasi termasuk di dalamnya gadget dan media sosial bisa membawa pengaruh positif pada anak-anak. Karena seperti yang kita tahu teknologi dan informasi masa kini memiliki dua sisi, positif dan negatif. Negatifnya pornography dan prostitusi menjadi begitu mudah di akses siapapun termasuk anak-anak. Game di gadget bisa menimbulkan kecanduan tak terkontrol. Positifnya, kemajuan informasi dan teknologi bisa membantu anak menemukan dan melejitkan potensi dirinya lebih dini. 

Tantangan ini memicu saya #BeraniLebih menyediakan waktu berkualitas untuk anak-anak dan #BeraniLebih banyak belajar jadi orangtua untuk  bisa mempersiapkan dan membekali anak sesuai tantangan jaman. Karena tak mungkin menjauhkan anak-anak dan remaja dari media sosial sementara mereka melihat orangtuanya bersinggungan dengan media sosial. Okelah misalnya orang tua bisa memproteksi anak dari media sosial di rumah tapi bagaimana dengan teman di  lingkungan di sekolah atau sekitar rumah?


Lagi pula keberadaan media sosial sangat positif jika bisa memanfaatkannya. Sudah ada contoh remaja  yang  melejitkan potensi dan bakat yang mereka miliki melalui media sosial.

Menurut saya,  orangtua masa kini tak cukup dengan mengandalkan insting dan naluri menjadi orangtua. Orangtua harus #BeraniLebih banyak belajar menjadi orangtua, baik melalui buku, majalah, website atau sesekali ikut seminar parenting.  Karena tantangan menjadi orangtua masa kini lebih beragam dan rumit. Dan tentunya selalu mengupgrade pengetahuan dengan membaca, agar bisa membekali anak sesuai dengan jamannya.

Dengan #BeraniLebih banyak belajar menjadi orangtua saya berharap; siap membekali anak dengan pengetahuan agama yang cukup sehingga anak memiliki filter. Bisa menumbuhkan jiwa sosial anak-anak. Saya bisa menumbuhkan minat dan bakat anak sejak dini agar anak tak mudah terjerumus pada hal-hal negatif tapi memanfaatkan teknologi dan informasi untuk melejitkan potensi mereka. #BeraniLebih menyediakan waktu berkualitas agar bisa  menjadi partner dan teman anak saat mereka memasuki usia remaja. 

Saya percaya dengan #Beranilebih banyak belajar jadi orangtua akan menjadi filter untuk saya mengontrol diri agar naluri dan insting positif orangtua yang dominan dalam keseharian. Karena ada kalanya naluri menjadi orangtua baik bersinggungan dengan situasi dan kondisi yang memancing emosi. Misal, saat anak membantah. Padahal mungkin  anak tidak bermaksud melawan tapi mengembangkan rasa ingin tahunya atau tak tahu bahwa sesuatu itu kelak berefek buruk. 

#BeraniLebih banyak belajar jadi orangtua akan membuat saya memiliki semacam peta mengenai tumbuh kembang anak hingga tahu arah untuk mengembangkannya.

Setiap Anak Unik
Benar tak ada pola pengasuhan yang baku karena setiap anak terlahir unik,   pengetahuan pengasuhan hanya sekedar panduan umum. #BeraniLebih banyak belajar jadi orangtua akan memudahkan memahami dan mengarahkan keunikan anak.

Saat akan menikah saya dan calon suami mempersiapan acara seremonialnya dengan terencana dan terukur, padahal  hanya sehari. Jadi sudah selayaknya saya #BeraniLebih menyediakan waktu berkualitas untuk anak-anak dan  #BeraniLebih belajar menjadi orangtua karena menyiapkan mereka untuk rentang waktu yang panjang,  itu pula cara saya mensyukuri amanah yang dititipkan yang Maha Kuasa.

Tulisan ini diikutsertakan pada Kompetisi Tulisan Pendek yang diadakan oleh Komunitas Light of Women #BeraniLebih

Note 466 kata

Twitter @rinasusanti
Facebook rina susanti


14 komentar

  1. betul mak, sebagai orangtua kita harus terus belajar utk perkembangan anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. belajar tanpa henti ya mak , karena tantangannya juga nambah sesuai usia anak

      Hapus
  2. harus tetap belajar supaya bisa mengikuti perkembangan anak jaman sekarang ya mbak

    BalasHapus
  3. Jadi orang tua memang harus belajar terus, agar bisa mendampingi anak2 kita.

    BalasHapus
  4. Berul...betul betul.... jadi ortu skr harus up to date n rajin belajar ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar harus up to date klo nggak ga bisa dampingin anak

      Hapus
  5. Benerrrr banget... tantang jadi orangtua itu beraaat.....

    BalasHapus
  6. Tantangan yg tidak ringan ya mak...selain waktu kita jg harus bs mengarahkan penggunaan gadget dllnya agar tidak kontraproduktif buat anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu salah satu tantangan berat, bagaimana emaknya juga konsisten gak gadgetan dpn anak heuheu

      Hapus
  7. hmmm berani lebi menjadi orang tua ya mak, cobalah untuk mendengarkan anak, jangan disuruh diam/menakuti/merendahkan/bilang ga pada tempatnya karena ada anak yang berusaha untuk berkomunikasi secara baik tapi ditutup sama orang tua dan lingkungannya bahkan di kucilkan jadi dia terganggu psikologisnya, lihatlah dari kacamata positif dan netral ya
    meskipun memang ada anak yang bentak/melawan yang harus ditangani dengan sabar
    sukses ya buat lombanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu yang memang sedang dalam proses belajar di praktikkan mba, mempraktikkan dari buku or seminar parenting yang saya baca dan ikuti

      Hapus