Balok-balok kayu #Momazing

Setiap kali melihat rumah super berantakan yang terjadi hampir tiap hari saya selalu teringat pesan Ibu,”Harus di maklum, anak kecil memang seperti itu. Sabar, ada waktunya rumah bisa rapih.” Saya juga teringat sebuah artikel parenting yang pernah saya baca, tandanya anak aktif ya tidak bisa diam duduk manis. Pasti ada hal kreatif yang dia lakukan, walaupun untuk itu bukan hanya mainan ‘property’ mama pun jadi korbannya. Ehm, saya jadi teringat ketika Azka dengan sembunyi-sembunyi memakai cangkir untuk main piknik-piknik dengan teman-temannya yang tak lain anak tetangga depan rumah. Kaget, karena khawatir pecah, tapi membubarkan acara piknik-piknikan yang nampaknya seru hanya karena cangkir takut pecah rasanya tidak adil jadilah saya meminta Azka untuk hati-hati menggunakannya dan menasehati agar lain kali jangan menggunakan cangkir lagi untuk main tapi gelas plastik, dengan alasan  cangkir dari bahan gelas  jika pecah bisa berbahaya kalau mengenai bagian tubuhnya.

Walaupun hampir terjadi  tiap hari, tetap saja kadang merasa kepala berdenyut-denyut setiap kali melihat balok -  balok kayu, mobil-mobilan, boneka berserakan di ruang  keluarga, sementara di teras si kakak asik main masak-masak dengan memetik daun dan bunga. Atau menjadikan rak handuk tenda – tenda an. Bingung, dari mana mulai membereskannya, karena kalau mereka di suruh membereskan sendiri tanpa bantuan saya malah jadi lebih berantakan.

Kadang-kadang saya membiarkan keadaan rumah berantakan sampai menjelang tidur malam. Jadi saat mereka makan dan tidur siang saya tidak meminta mereka membereskan tapi membiarkannya tetap dalam kondisi berantakan. Karena toh saat mereka bangun sore mereka melakukan hal yang sama. Kebiasaan yang tak patut di tiru J

Suatu hari saya, selesai dengan urusan dapur (memasak dsb) saya menghampiri Khalifah yang tengah asik bermain dengan balok-balok kayunya.  "Liat Ma, jalan tol dan kantor Abi, bagus gak?” 

Imajinasi si Kecil
Seingat saya ini pertama kalinya ia menyusun balok-balok kayu dengan bentuk yang jelas. Sebelumnya selalu minta di buatkan saya, Abi atau kakaknya. Minta di buatkan ‘kantor Abi’, istilah Khalifah untuk membuat susunan balok vertikal atau minta di buatkan ‘jalan tol’.

Saya mengapresiasinya dengan memberi pelukan  dan berbisik bahwa dia pintar sudah bisa membuatnya sendiri. Khalifah tersenyum bangga lalu membalas pelukan saya.

Saya segera mengabadikan #Momazing ini dengan memfoto hasil karyanya, selain untuk di tunjukkan pada Abinya nanti, juga sebagai kenang-kenangan yang biasanya saya tulis di Blog dengan harapan  kelak dia bisa membacanya.

Saya yakin setiap mama pasti mempunyai banyak #Momazing bersama si kecil. Momen berharga dari perjalanan tumbuh kembangnya. Kejutan yang membuat tertawa terpingkal-pinggal, gemas, kagum atau menitikkan air mata karena haru.

Yuk tulis dan ikutkan dalam #Momazing Campaign yang diadakan Scott’s Indonesia, untuk keterangan lebih lengkap bisa di lihat  fan page Scott’s Indonesia di sini dan dapatkan total 40 juta untuk 20 cerita terbaik dan 1 cerita favorit.

You will never have this day with your children again, tomorrow, they’ll be a little older than they were today. This day is a gift, breathe dan notice, smell and touch them; study their face and little feet and pay attention. Relish the charm of the present.

Enjoy to day, Mama. It will be over before you know it – by Jen Hatmaker









47 komentar

  1. bener mak...liat perkembangan si bocah pasti jadi #momazing

    BalasHapus
  2. Waah kereen deh kantor Papanya Khalifah, jadi pengen beliin balok kayu juga untuk anak2 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. intinya mainan yang memancing kreativitas mereka mak

      Hapus
  3. Wah jadi pengen ikutan juga deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo ikutan mba Heni , siapa tahu jadi pemenang

      Hapus
  4. Kejutan baru akan selalu ada setiap hari #momazing

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebagai seorang mama pasti punya cerita serupa ...yuk ikutan

      Hapus
  5. Waa kereen. Jadi pengen beliin balok kaya gitu jugaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. belinya pas pameran mak jadi jatuhnya murah...

      Hapus
  6. Anak-anak imajinasinya tanpa batas yaaa

    BalasHapus
  7. memang membahagiakan bila kiat bisa melihat lansung perkembangan anak, tapi aku selalu membiasakan emreka merapihkan mainannya setelah bermain

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama mba tp anak-anak saya masih hrs di temeni beres-beresnya kalau nggak, di bereskan tdk sesuai tempatnya alias di campur semau jenis mainan dan kadang saya minta mereka bereskan saat menjelang tidur malam, biar sekalian

      Hapus
  8. Jadi pengen ikutan juga, kebetulan Aisyah juga minum scott

    BalasHapus
  9. Makanya aku jarang beres2 rumah kalo siang maak..
    Percuma nanti juga berantakan lagi hehehe...
    Kalo mereka udah pada tidur dan puas main, baru deh beres2 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. idem sekalian mereka bantu beres2 pas mau tidur aja hehe

      Hapus
  10. Saya juga suka memfoto hasil kerja anak saya.
    Tapi belum coba ini yang balok. Dulu pernah coba, tapi belum terasah betul :)

    BalasHapus
  11. baca quote terakhir langsung mau nangis mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga kesentil karena seringnya dalam hati ngedumel, karena rumah kok ga beres2 ya tapi di sisi lain bangga dengan kreativitas mereka

      Hapus
  12. Wah... Anak scott hebat ya 😊

    BalasHapus
  13. Anak-anakku dulu suka banget main balok-balokan kayak gini :D

    BalasHapus
  14. rumah acakan2 sudah menjadi biasa bagi rumah yg isinya ada anak2 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak tapi kadang2 ada ego pengen rumah rapih hahaha

      Hapus
  15. Balok kayu memang mainan plg klasik. Salam :)

    BalasHapus
  16. Kesel karena rumah amburadul lgs menguap seketika klo anak2 kita tersenyum ya mak.pa lg ada moment #momamazing

    BalasHapus
  17. jadi pengin nulis ttg #momazing juga :)

    BalasHapus