Melindungi Senyum dan Harapan si Kecil


Awalnya, saya berbeda pendapat dengan suami perihal dana pendidikan untuk anak-anak kelak. Saya memilih menginvestasikan sebagian penghasilan untuk mencicil emas sebagai tabungan pendidikan kedua anak kami, Azka dan Khalifah. Dengan prediksi Azka masuk kuliah 15 tahun lagi, harga emas sudah setara dengan biaya kuliah saat itu. Bandingkan dengan asuransi, dari hitungan agen asuransi yang tak lain teman kantor saya, 15 tahun mendatang klaim asuransi yang di dapat kecil. Sedangkan suami berpendapat harus berasuransi karena ada nilai proteksinya.

Karena kami sama-sama ‘keukeuh’ dengan pendapat kami, akhirnya pembicaraan asuransi tertunda dan niat mencicil emas pun tidak  terlaksana karena uang gaji selalu hampir tak tersisa sampai tanggal gajian berikutnya tiba. Kalau penghasilan kami berlebih mungkin tak masalah, asuransi iya, mencicil emas juga iya.



Sampai suatu hari kantor tempat saya bekerja di kejutkan dengan sebuah berita kematian suami dari salah satu karyawannya. Suami mba  Lisan (bukan nama sebenarnya) meninggalkan dalam perjalanan pulang kantor di ruas jalan tol jagorawi menambrak pembatas jalan karena mengantuk. Mba Lisa dan suaminya seumur dan umurnya hanya terpaut dua tahun di atas saya. Masih muda dan sungguh musibah ini diluar dugaan. Semua rekan kantor terhenyak termasuk saya. Benak saya mulai mendramatisir, bagaimana kalau itu terjadi pada saya? Terbayang senyum ceria Azka dalam balutan seragam playgroupnya. Tawa lepasnya saat bermain ayunan dan pujian guru di sekolah mengenai kemandirian Azka.

Kematian itu pasti tapi tak terduga. Peristiwa itu terjadi tiga tahun lalu, saat usia Azka 3 tahun (kini 6 tahun).

Kejadian itu membuka kembali diskusi saya dan suami mengenai asuransi sampai akhirnya kami mantap memutuskan  untuk menganggarkan dana asuransi untuk Azka dan Khalifah.

Tapi dua asuransi berarti minimal harus mengisihkan dana 600 ribu perbulan. Ehm, agak berat juga, karena saat yang bersamaan cicilan rumah kami juga naik mengikuti suku bunga normal setelah dua tahun pertama plat, belum lagi cicilan kendaraan roda empat, pengeluaran juga sudah bertambah sejak Azka masuk playgroup. Tuntutan lain,  rumah perlu sedikit renovasi untuk menambah kamar untuk si mbak pengasuh dan merapikan dapur. Problem khas pasangan muda dengan penghasilan pas-pasan J.

Cukup lama juga kami membuat oret-oretan pengeluaran di atas kertas,  mencari pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihapus. Sampai akhirnya kami harus memilih pilihan yang ekstrim yaitu merelakan kendaraan roda empat di jual. Bersabar tiga tahun lagi untuk memiliki si roda empat yaitu saat COP (car ownership program) dari kantor suami turun.

Perencanaan Keuangan
Asuransi adalah salah satu bentuk perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan tidak sekedar membuat rencana keuangan tapi menentukan tujuan jangka panjang, menganalisa dan mengevaluasi keuangan lalu mengimplementasikan dan memonitornya.

Menurut artikel yang saya baca perencaan keuangan harus berlangsung terus menerus seumur hidup, Mungkin dimulai saat kita memiliki penghasilan sendiri, karena seiring usia dan tahapan kehidupan kebutuhan akan berubah; kebutuhan saat masih single tentu berbeda dengan saat memiliki keluarga, tahap selanjutnya kebutuhan saat pensiun.

Kami bisa dikatakan terlambat membuat perencanaan keuangan  tak heran jika kami sempat tersendat pada beberapa pos pengeluaran seperti kpr, cicilan kendaraan bahkan asuransi. Ya, kami sempat menunggak membayar asuransi yang sudah kami miliki tapi dari sini kami belajar perlunya sikap konsisten dan disiplin perihal perencanaan keuangan.


Asuransi Pada Setiap Aspek Kehidupan
 “Saya tidak ikut asuransi. Jangan  mikir yang negatif –negatif deh. Berdoa aja supaya sehat, selamat dan panjang umur.”

Semua orangtua pasti berharap dan berdoa meminta keselamatan, kesehatan dan umur yang cukup untuk mendampingi hingga anak-anak mandiri, tapi jika kemudian yang terjadi yang sebaliknya bukan karena Tuhan tak mengabulkan doa hambanya tapi menunda atau menggantinya.

Asuransi adalah bentuk antisipasi masalah keuangan keluarga jika musibah terjadi, seperti musibah yang terjadi pada mba Lisa teman kantor saya. Terlebih dengan pola dan gaya hidup saat ini yang menurut saya membesar peluang resiko musibah.  Seminggu lalu suami saya mendapat kabar, rekan kerjanya di tempat kerja yang dulu tiba-tiba terserang struk , usianya 35 tahun sama dengan suami saya dan sudah memiliki anak. Dua hari sebelum kabar itu di terima suami sempat bertemu dan berbincang dengan temannya itu di sebuah ekspedisi otomotif. Ini mengingatkan, untuk kembali menilik gaya dan pola hidup kami, menyeimbangkan tenaga untuk menjemput rejeki, waktu untuk keluarga, olahraga, asupan makanan yang tepat termasuk mengelola keuangan untuk masa depan salah satu dengan asuransi.

Jika kita mampu atau bisa mengencangkan pengeluaran agar bisa ikut asuransi mengapa tidak?

Dengan melihat fungsi dan manfaat asuransi sebagai antisipasi dan proteksi resiko masalah keuangan keluarga, maka sebenarnya asuransi tidak bisa dilepaskan dari setiap aspek kehidupan. Karena seperti yang sudah di tulis di atas, kebutuhan akan bertambah dan berubah seiring usia dan tahapan kehidupan. Jika musibah yang menyangkut keselamatan jiwa tak pasti datangnya, maka penuaan, pensiun dan biaya kesehatan terus meningkat adalah hal yang pasti dan perlu di antisipasi agar bisa menikmati masa pensiun dengan tenang dan mandiri jadi tak merepotkan anak-anak.



Musibah yang menyebabkan kerugian finansial bagi keluarga  juga tidak melulu menyangkut keselamatan jiwa tapi harta benda seperti rumah, kendaraan roda empat dan usaha (sumber mata pencaharian jika kita seorang wirausahawan).

Berasuransi bukan meramalkan musibah yang akan terjadi tapi mengantisipasi persoalan setelah musibah terjadi dan dampaknya pada orang-orang yang terkait dalam hal ini pasang hidup (suami atau istri) dan anak-anak.

Ya, seiring waktu saya dan suami jadi melek  soal asuransi yang ternyata tak melulu asuransi pendidikan plus proteksi untuk anak-anak. Ada asuransi jiwa yang tidak melulu berpatokan pada kematian juga mengatisipasi beragam penyakit berat, kecelakaan yang menimbulkan kecacatan tetap, penuaan dan pensiun. Merencanakan  hari tua atau pensiun sangat penting bagi kami sebagai karyawan swasta yang kelak tidak memiliki uang pensiun rutin setiap bulan dan bisa terjadi pemutusan kerja kapan saja jika perusahaan tempat kami bekerja mengalami krisis.

Kami juga jadi tahu, asuransi mobil bisa meliputi biaya pertanggungan pengobatan pemilik dan keluarganya jika mengalami kecelakaan, jadi tidak hanya terhadap kendaraannya. Sedangkan asuransi rumah tidak hanya terhadap kebakaran dan pencurian juga bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi dan angin topan.

Ada pula asuransi selama perjalanan atau saat terjadi kecelakaan mendadak, ini tentu sebagai bentuk penyesuaian asuransi terhadap kebutuhan dan perkembangan gaya hidup masyarakat.

Selain dengan asuransi, salah satu mengelola keuangan untuk masa depan adalah dengan investasi, tapi untuk keluarga dengan penghasilan terbatas seperti kami, rasanya sukar menyisihkan uang untuk investasi, terlebih seiring usia anak-anak, kebutuhan juga bertambah. Tapi berkat  ikut asuransi kami jadi tahu jika asuransi bisa juga plus investasi, biasanya di sebut dengan istilah asuransi unit link.
Pada asuransi unit link, premi yang dibayarkan, sebagian digunakan untuk proteksi dan sebagian lagi digunakan untuk investasi.

Hidup tak lepas dari resiko, tak hanya keselamatan dan kesehatan jiwa juga harta benda
Namun dengan penghasilan terbatas kami harus memilah dan menentukan prioritas asuransi yang bisa kami ambil satu persatu. Untuk asuransi kesehatan, kami masih mengandalkan dari fasilitas kantor. Pertama kami memilih asuransi pendidikan plus proteksi jadi jika kepala keluarga terkena musibah, asuransi akan tetap berjalan tanpa membayar premi sampai usia penanggung polis (kepala keluarga) berusia 65 tahun atau bisa juga diambil. Minimal jika terjadi resiko tak terduga anak-anak bisa mengecap pendidikan, cita-cita dan harapannya tercapai sehingga kelak mereka mandiri.

Contoh manfaat asuransi plus proteksi ;



Setelah berjalan sekitar setahun, kami mulai memikirkan asuransi yang akan kami ambil selanjutnya. Setahun lalu saya memutuskan resign dari tempat kerja dan memilih menjadi freelancer, keadaan ini membuat kami menilik kembali keuangan keluarga. Otomatis  suami menjadi penanggung jawab penuh seluruh pengeluaran (saya hanya membantu alakadarnya) maka kami  berpikir untuk mengambil asuransi jiwa, untuk saya dan suami. Tapi dengan alasan dana terbatas, kami harus melakukannya satu persatu, suami mengambil asuransi jiwa, sedangkan saya masih dalam tahap rencana satu tahun mendatangJ.

Memilih Perusahaan Asuransi yang Kredibel
Setelah mantap kami akan mengambil asuransi. Selanjutnya adalah menentukan perusahaan asuransi apa yang akan kami pilih. Kriteria pertama dan utama tentunya perusahaan asuransi yang sudah mapan dan kredibilitasnya sudah dipercaya puluhan tahun serta mudah proses claimnya. Di Indonesia pilihan asuransi dengan kriteria ini ada beberapa salah satunya Allianz.

Allianz adalah penyedia jasa asuransi, keuangan, manajemen aset terkemuka di dunia, didirikan  sejak tahun 1890 di Berlin Jerman. Kini menjadi pemimpin pasar asuransi di Jerman dan  merupakan jasa manajemen aset terbesar di dunia. Allianz berada di lebih dari 70 negara.

Allianz berada di kawasan Asia pasifik sejak 1917 di pesisir Cina dengan menyediakan asuransi kebakaran dan asuransi jasa pengangkutan.  Sedangkan di Indonesia Allianz memulai bisnisnya pada tahun 1981.  Dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia  yang merupakan perusahaan umum. Pada tahun 1996 Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun dengan mendirikan PT.Asuransi Allianz Life Indonesia.

Allianz Utama dan Allianz Life Indonesia di dukung oleh lebih dari 14.000 Financial Consultant dan memiliki jaringan pelayanan yang luas dengan lebih dari 80 kantor mitra bisnis di lebih dari 44 lokasi di seluruh Indonesia. Head Office Allianz Indonesia berada di Allianz Tower yang berada di Jl.HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Untuk meningkatkan pelayanan sesuai dengan masyarakat yang kian dinamis, Allianz meluncurkan aplikasi customer online portal untuk mengecek status polis dan bisa diakses di mana saja melalui website perusahaan di www.Allianz.co.id. Bahkan kini hadir Allianz eAZy Claim yaitu aplikasi smartphone pertama yang dapat membantu claim secara online dan aplikasi ini dapat diunduh secara gratis untuk smartphone sistem android dan iPhone. Dan tanpa perlu merasa khawatir karena kerahasian data nasabah terjaga.

aplikasi untuk claim di smartphone

Produk Allianz yang cukup familiar dengan  saya adalah Allisya (Allianz Syariah) Protection Plus dan Allisya Protection Plus unit link.  Contoh manfaatnya bisa dilihat pada gambar manfaat asuransi pendidikan plus proteksi di atas.


foto dokumentasi pribadi
Asuransi Allisya Protection Plus asuransi jiwa manfaatnya  bukan hanya melindungi kematian juga perawatan kecelakaan yang menyebabkan kecacatan atau menderita salah satu dari 49 penyakit kritis. Jika sampai usia 65 tahun sehat dan selamat, uangnya bisa di claim sebagai dana pensiun.

Asuransi adalah usaha kami untuk melindungi masa depan tapi semuanya di kembalikan pada yang Kuasa.

Epilog
"Mama, aku pengen pergi ke tempat yang ada saljunya ya, main salju kayak Elsa sama bikin Olaf," celoteh Azka, yang tengah menonton dvd Frozen untuk kesekian kalinya.
"Boleh, tapi harus nabung dulu. Kaka kalau sudah besar bisa juga sekolah ke tempat yang ada saljunya."
"Kalau Jepang ada saljunya gak, aku pengen ke Jepang." Azka sedikit terobsesi pada Jepang sejak tahu Abinya bisa bahasa Jepang dan suka mendengarkan lagu-lagi berbahasa Jepang.
"Ada donk."
"Aku mau ke Jepang! Aku mau Jepang..."
Aamiin, Nak, Semoga semua harapan dan impianmu tercapai.

Asuransi bukan perihal untung atau rugi tapi bentuk antisipasi dan proteksi masalah keuangan keluarga untuk masa depan.


proteksi dan antisipasi dengan asuransi


Tulisan ini diikutsertakan dalam Allianz Writing Competition 2014



Referensi tulisan
www.Allianz.co.id
http://jurnal.allianz.co.id
www.ayahbunda.co.id di artikel Pentingnya Asuransi Pendidikan
www.republika.co.id

29 komentar

  1. pentingnya sebuah asuransi,ulasannya komplit mak,sukses ya^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. terasa lebih penting setelah memiliki anak mak :)

      Hapus
  2. iya rin... perencanaan keuangan itu memang penting, apalagi kita tak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan. baik atau buruk harus dipersiapkan dari sekarang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. dipersiapkan dengan mengencangkan ikat pinggang nih, maklum penghasilan pas-pas an hahah

      Hapus
  3. kita harus pintar2 memilih asuransi ya mak... karena tdk semua asuransi memiliki kredibilitas baik

    BalasHapus
  4. sip mbak,informasi tentang asuransi sedikit membuka wawasan saya, terima kasih

    BalasHapus
  5. setuju banget mak, pentingnya asuransi dlm setiap aspek kehidupan. kalau saya karena sy merasa wajib mempersiapkan diri untuk para krucils, karena apa yang akan hadapi kita tak pernah bisa menduga. prinsipnya, be well prepared. semampu kita yaa.
    BTW sukses ngontestnya... ini sdh masuk list utk dicoba juga. mudah2an ada waktu nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak , ikut asuransi haris memaksakan diri untuk bekal anak2. ayo ikutan kontesnya dl masih lama

      Hapus
  6. Alhamdhulilah begitu anakku lahir udh lgs aku ikutkan asuransi pendidikan.. cuma utk asuransi jiwa smp skr blm terpikir sih n blm ada dana jg hihihi...
    Thanks for sharing :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. asuransi jiwa plus pensiun mak, maklum karyawan harus siap2 dengan usia pensiun hehe

      Hapus
  7. lengkap :)
    setuju mak... kita tentu slalu berharap yg terbaik, tp hrs siap jg dgn resiko terburuk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mak, manusia boleh berencana, Tuhan yang menentukan, kita hanya berusaha dan berdoa

      Hapus
  8. masih maju mundur mau ikut asuransi, hehe

    BalasHapus
  9. ayo mantapkan, hitung-hitung nabung plus investasi

    BalasHapus
  10. financial planning memang penting banget.. dan asuransi memang jadi salah satu pilihan investasi

    BalasHapus
  11. Perencanaan keungan penting bgt ya mak termasuk asuransi sbg proteksi financial keluarga.sukses ya mak rina:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba dan kalau saya asuransi itu harus maksain kalau gak, merasa ga ada aja dananya hehhe

      Hapus
  12. aah... ceuceu malah takut ke tempat yang ada saljunya, yang semangat teteh nih.. tapi emaknya gak nabung-nabung apalagi ikut asuransi. padahal kalau gak dipaksakan, ya gak bakalan bisa sampai kapanpun... hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. tah eta rin , kedah maksakeun...saya ge mun teu maksakeun moal bisa,

      Hapus
  13. Berasuransi bukan meramalkan musibah yang akan terjadi tapi mengantisipasi persoalan setelah musibah terjadi dan dampaknya pada orang-orang yang terkait dalam hal ini pasang hidup (suami atau istri) dan anak-anak.

    Sukaaaaa banget dengan kalimat ini. Quote of the Day! :)) Good luck ya mak cantik...

    BalasHapus
  14. Betul mbak Rina.Kita memang harus mempersiapkan segala sesuatunya.Sedia payung sebelum hujan

    BalasHapus
    Balasan
    1. persiapan dengan mengencangkan ikat pinggang mba nunung hehhe

      Hapus
  15. AKu juga baru daftarin anakku asuransi mak

    BalasHapus
  16. harus dipaksa ya mak, soalnya asuransi itu penting bgt, maak salut lho sampe jual mobil untuk ikut asuransi dan investasi ,keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah karena suka dapat cop jadi berani jual mobil heheh

      Hapus