TB resistan obat adalah TB yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis yang telah mengalami kekebalan terhadap OAT. Ada dua tipe TB resistan obat, pertama yang
disebut MDR-TB atau Multi Drug Resistant Tuberculosis. MDR-TB merupakan bentuk TB yang tidak merespon terhadap standar 6 bulan pengobatan yang menggunakan obat standard atau yang biasa di sebut
first-line yaitu obat yang terdiri dari isoniazid dan rifampicin. Dibutuhkan
waktu 2 tahun untuk mengobati MDR-TB dengan obat yang 100 x lebih mahal di
bandingkan pengobatan standard.
TB resistan obat kedua di sebut Extensively Drug Resistant Tuberculosis atau XDR TB adalah TB MDR disertai dengan kekebalan terhadap OAT lini kedua yaitu golongan fluorokuinolon
dan setidaknya satu obat anti TB lini kedua suntikan seperti kanamisin, amikasin
dan kapreomisin.
Bakteri penyebab TB akan resistan terhadap OAT diantaranya jika
penderita tidak mendapatkan pengobatan, menjalani pengobatan tapi tidak teratur
meminum obatnya, dosis yang diberikan petugas kesehatan tidak tepat baik
panduan, dosis, lama pengobatan dan kualitas obat.
Adapun yang memiliki peluang mengidap TB resistan obat adalah;
*Pasien TB yang tidak menelan
obatnya secara teratur
*Sakit TB berulang serta mempunyai riwayat mendapatkan
pengobatan TB
*Tinggal di wilayah yang banyak penderitan TB resistan obat
*Kontak dengan seseorang yang menderita TB resistan obat
Menurut survey yang dilakukan
oleh WHO penderita MDR-TB di dunia cukup besar dan cenderung meningkat. Indonesia
sendiri menempati peringkat ke 8 dari 27 negara dengan TB MDR terbanyak di
dunia. Diperkirakan penderitanya sekitar 6900. 1,9% adalah TB MDR dari pasien
baru dan 12% dari pasien yang sudah mengalami pengobatan.
Diagnosis TB Resistan Obat, TB MDR dan TB XDR dilakukan oleh petugas kesehatan dengan uji tertentu secara
biokimia dan pemeriksaan biakan serta uji kepekaan terhadap OAT.
Pengobatan TB resistan obat dan TB MDR lebih sulit, membutuhkan waktu yang lebih lama
dan dosis yang lebih tinggi atau OAT yang lebih keras dan ini tentunya
menimbulkan efek samping obat yang pada penderita yang cukup serius. Waktu yang
dibutuhkan biasanya antara 18-24 bulan dan harga OAT lebih mahal dari OAT untuk TB yang belum resistan. Harganya bisa mencapai 100x lebih mahal.
Pengobatan TB XDR jauh lebih
sulit karena pilihan OAT nya lebih terbatas.
Namun tetap bisa disembuhkan jika
ditangani dengan cepat dan ketersedian obat di rumah sakit ada. Pada intinya pasien harus disiplin mengikuti petunjuk pengobatan yang disarankan dokter dan memiliki keinginan kuat untuk sembuh.
Tapi pencegah lebih baik daripada mengobati. Adapun langkah
pencegahan yang bisa dilakukan adalah mendiagnosis secara cepat pasien yang di
duga TB resistan obat. Kemudian diobati dengan dosis yang tepat.
walaupun penyembuhannya lebih lama asalkan disiplin bisa sembuh jug aya mbak
BalasHapusayoo... semangat nulis tb nya, jangan bolong-bolong yaaa :D
BalasHapus