Being Mom isn’t Always Easy

Seorang teman yang baru tahu saya udah jadi irt, bertanya dengan wajah kebingungan,”Terus di rumah ngapain?” saya maklum kalau dia bingung, mungkin tak terbayangkan kalau dia ada di posisi seperti saya.
“Ya, ngurus anak. Pengennya produktif seriusin hobi nulis tapi ternyata rempong,” jawan saya sambil tertawa.

Yap, walaupun untuk urusan cuci setrika dan ngepel rumah di bantu asisten pulang hari tetap saja merasa kerepotan membagi waktu antara untuk anak-anak dan diri saya produktif.

“Sebenarnya gak ada istilah gak ada waktu, loe aja yang gak bisa menej waktu,”ujar suami waktu saya ngeluh untuk kesekian kalinya soal waktu.  Hehe kayaknya dia mulai kesal dengan keluhan saya. Iya sih, kalau di pikir-pikir saya kebanyakan tidur, kalau udah ngelonin anak-anak, blas ketiduran bangun-bangun pagi. kalaupun tengah malam bangun untuk bikin si kecil susu tidur lagi kecuali ada dl.

Jadi saya sungguh salut dengan irt yang saya kenal di dunia maya dan bisa produktif. Ngeblog iya, kontes sering menang, nerbitin banyak buku pula.

Saya lebih sering menulis banyak terutama bikin tulisan untuk kontes blog kalau anak-anak tidur siang. Tapi Azka paling susah di minta tidur siang, daripada saya esmosi akhirnya saya menawarkan,”Oke, gak tidur siang tapi gak nonton dan jangan ganggu mama. Mama mau ngetik. “

Azka ngangguk-ngagguk kegirangan dan mainlah seorang diri.
“Ya nggak bisa gitu, harusnya Mama tegas, Azka harus tidur siang.”
Iya sih tapi...oke saya salah, egois ;p

Dan Azka, walaupun sudah diminta jangan ganggu mama tetap selalu menginterupsi, minta ini itu atau nanya ini itu yang bikin gak konsen.

“Ma, tolong bukain ini donk, aku gak bisa?” pintanya dengan intonasi takut-takut.
Atau,”Ma, nanti klo udah ngetik bantuin aku nulis surat ya.” Saat mama menoleh, Azka buru-buru berkata,”Tapi nanti aja kok kalau mama udah selesai ngetiknya.

Rasa kesal saya seketika menguap  saat melihat ekspresi tak enak hati di wajah Azka. Ternyata tak mudah untuk total menjadi seorang mama, yang seharusnya ‘ada’ dan ‘siap’ saat anak-anak terjaga.



TB, HIV dan Ko-Infeksi TB-HIV adalah Tantangan Bersama

(alhamdulillah,  tulisan ini jadi juara untuk lomba blog TB sesi 5)

Sesi 5 menulis tentang TB. Bosan? Nggak lah karena setiap sesi memiliki tema berbeda dan yang pasti pengetahuan saya mengenai penyakit TB bertambah. Awalnya, sebelum ikut kontes blog ini, penyakit TB selalu mengingatkan saya pada seorang tetangga yang meninggal karena TB, belasan tahun lalu. Di benak saya TB adalah penyakit penakutkan dan tidak bisa disembuhkan. Kini saya tahu, TB bisa disembuhkan jika diobati secara teratur sesuai petunjuk dokter. serba-serbi tentang TB bisa dilihat di serba-serbi tuberculosis katagori blog ini.

Kali ini bahasannya tentang TB dan HIV. Apa hubungannya TB dan HIV? Saya juga baru tahu lho jika TB dan HIV itu berhubungan ketika saya googling untuk mengikuti tema di sesi 5 ini.
TB dan HIV



Persamaan TB dan HIV, keduanya digolongkan sebagai penyakit yang mematikan atau menyebabkan kematian.

Perbedaannya;
  1. TB dapat disembuhkan
  2. HIV tidak dapat disembuhkan tapi bisa dikendalikan sehingga penderita dapat hidup berkualitas dan produktif.
  3. TB disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis dan menyerang berbagai organ tubuh tapi terutama dan umumnya menyerang paru-paru.
  4. HIV atau Human Immunodeficiency Virus di sebabkan oleh virus,  menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit yang datang. Penyakit yang umum dan biasapun menjadi berat jika menginfeksi penderita HIV
  5. Penularannya;
TB ditularkan melalui udara yaitu saat penderita batuk atau bersin, kuman yang keluar akan tersebar ke udara dan jika terhirup orang sehat yang kekebalan tubuhnya lemah akan terjangkit.
Sedangkan HIV ditularkan melalui darah, cairan mani (bukan sperma), cairan vagina dan air susu ibu (ASI).

Tindakan yang bisa menularkan HIV adalah;
  1. Berhubungan intim dengan orang yang terinfeksi HIV
  2. Menggunakan jarum suntik yang sama
  3. Ibu yang terinfeksi HIV menyusui bayinya
Ko-infeksi  TB-HIV
Ko-infeksi TB –HIV adalah pasien TB dengan HIV dan ODHA dengan TB
Kombinasi TB dan HIV adalah penyakit yang mematikan dan menurut lapororan WHO pada tahun 2012 menyebutkan bahwa 320.000 dan 1,3 juta yang meninggal karena TB adalah orang yang mengidap HIV-AIDS (ODHA). Di Indonesia sendiri menurut dirjen pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan (P2PL) 3% kasus TB baru adalah mengidap HIV.  Dan penyebab utama kematian orang yang terinfeksi HIV/AIDS adalah karena terjangkit TB.

Bagaimana kombinasi ini bisa mematikan? Untuk memahaminya kita perlu lebih dulu tahu lebih detail mengenai HIV/AIDS

HIV/AIDS dan Sistem Kekebalan Tubuh
HIV membunuh salah satu sel darah putih yaitu sel CD4 yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Jika jumlah CD4 berkurang, sistem dalam tubuh menjadi lemah untuk melawan infeksi. Jumlah CD4 pada orang normal berkisar antara 500-1500.

Tes untuk menentukan CD4 tidak tersedia luas di Indonesia dan biayanya mahal. Jadi biasanya untuk mengetahui CD4 dilakukan tes TLC atau total lymphocyte count yaitu tes untuk menghitung jumlah total sel darah putih. TLC normal 2000. Jika CD4 orang yang terinfeksi HIV di bawah 200, setara dengan TLC 1000-1250, berarti sistem kekebalan tubuhnya rusak dan pada saat itu beragam infeksi dapat menyerang tubuh, infeksi yang di sebut infeksi oportunistik (IO), salah satunya TB. Pada saat itulah kekebalan tubuhnya akan melemah dan timbul berbagai penyakit. Kumpulan gejala penyakit akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh inilah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)

Sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi HIV dapat di bantu dengan memakai obat antiretroviral (ARV).

Bagaimana TB menyerang penderita HIV?
Walaupun TB dianggap sebagai salah satu infeksi oportunitik, TB dapat menyerang pada saat kekebalan tubuh orang yang terinfeksi HIV masih tinggi atau pada jumlah CD4 normal (CD4 di atas 200).

Orang yang terinfeksi HIV tidak langsung sakit, bertahun-tahun mereka tidak nampak sakit bahkan kadang merasa dirinya terinfeksi HIV. Beraktivitas normal dan tidak mengalami gangguan kesehatan yang berat walaupun tanpa terapi ARV. Lamanya masa sehat itu tergantung bagaimana dia menjaga dan melakukan pola hidup sehat. Namun jika orang yang terinfeksi HIV tertular TB atau memiliki TB laten dalam tubuhnya, masa sehatnya akan pendek. CD4 nya akan turun terus sehingga infeksi lain dapat menyerang.

TB laten adalah di mana seseorang mempunyai bakteri mycobacterium tuberculosis dalam tubuhnya namun dalam keadaan tidak aktif atau tidur, sehingga penderita tidak merasakan sakit. Jika TB laten berada di tubuh orang yang terinfeksi HIV bakterinya akan cepat bangun dan aktif menyerang tubuh hal itu karena sistem kekebalan tubuh penderita HIV lemah. 60% ODHA yang terinfeksi TB laten akan menjadi TB aktif.

Jika TB menyerang penderita HIV saat sistem kekebalan tubuhnya lemah (CD4 sekitar 200), TB menyerang bagian tubuh selain paru seperti kelenjar getah bening, tulang dan sistem saraf.

Penyebab Sulitnya Menyembuhkan Ko-Infeksi TB-HIV
TB pada penderita HIV/AIDS bisa disembuhkan jika menyerang saat CD4 tinggi, namun bukan hal mudah karena pasien harus minum dua obat sekaligus yaitu ARV dan OAT. Selain jumlahnya menjadi banyak juga adanya efek samping yang disebabkan kedua obat tersebut.

Jika TB dialami ODHA saat sistem kekebalan tubuhnya rusak (CD4 rendah), umumnya tubuh tidak tahan menahan obat yang digunakan untuk menyerang infeksi.  Selain itu ko-infeksi TB - HIV di luar paru. Diagnosa TB yang menyerang diluar paru-paru cenderung lebih sulit, begitu pula menyembuhannya.
Dari paparan di atas dapat dipahami kenapa kombinasi TB dan HIV mematikan.

TB dan HIV; Tantangan ke depan
Seperti yang pernah di postingan mengenai TB sebelumnya di blog ini, Indonesia menempati peringkat ke 4 dengan jumlah TB terbanyak di dunia. Itu belum termasuk penderita TB laten yang tidak bisa terdeteksi. Namun menurut survey yang dilakukan WHO sepertiga total dari pupolasi dunia mengidap TB laten artinya ada kemungkinan penderita TB laten di Indonesia juga banyak.

sumber gambar dari sini 
Pada saat bersamaan perkembangan epidemi HIV di Indonesia termasuk yang cepat di kawasan Asia. Jumlah kumulatif kasus TB dari tahun 2005 sampai 2013 sebanyak 108.600 kasus.  Epidemi HIV di Indonesia merupakan epidemi terkonsentrasi di wilayah tertentu, seperti misalnya Papua, namun ada kecenderungan menjadi epidemi meluas pada beberapa propinsi. Dan TB merupakan infeksi menyerta yang terjadi pada ODHA sebesar 31.8 %. Menurut survey WHO pasien TB dengan HIV di Indonesia pada tahun 2013 7.5% meningkat dari tahun sebelumnya 3.5%.

Artinya jumlah ko-infeksi TB-HIV bertambah. TB sangat mudah ditularkan pada penderita HIV selain masa sehat penderita HIV akan semakin pendek yang berarti kualitas dan peroduktivitas mereka menurun, mereka pun akan menjadi sumber penularan TB.

Jadi tanpa penanganan yang tepat dan efisien terhadap penderita ko-infkesi TB - HIV, TB tidak akan mudah diberantas.

Di sinilah pentingnya pemberantasan yang kolaboratif antara TB dan HIV dan pemerintah sudah memulainya sejak tahun 2007. Adapun tujuannya;

  1. Membentuk mekanisme kolaborasi antara program TB dan HIV/AIDS caranya dengan memadukan layanan kesehatan untuk TB dan HIV. Caranya;
a.       Pasien TB dan HIV diobati dalam satu kunjungan ke satu klinik atau rumah sakit
b.      Kurangi resiko ODHA tertular TB dengan mengurangi waktu menunggu antrian saat di klinik atau rumah sakit
c.       Bila pasien TB di  curigai terinfeksi HIV segera di rujuk untuk tes HIV dan konseling
d.      TB pada ODHA dipercepat penanganannya
e.      Memberi pengobatan pencegahan dengan pemberian ARV dan kotrimoksasol
f.        Kepatuhan terapi TB dan HIV
g.       Petugas kesehatan di berikan pelatihan untuk menangani TB dengan HIV atau HIV dengan TB

sumber gambar dari sini
  1. Mengurangi dampak TB pada HIV
Seperti tertulis di atas, sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi HIV lemah sehingga jika tertular TB, CD4 dalam tubuhnya yang harusnya menyerang virus HIV harus juga menyerang kuman TB, sehingga jumlah CD4 nya bisa menurun sangat drastis dan infeksi lain mudah menyerang sehingga dia menderita AIDS.

Untuk mengurangi dampak itu adalah dengan memberantas penyakit TB, caranya dengan cepat menemukan penderita TB dan menyembuhkannya. Karena setiap orang memiliki kemungkinan mengidap TB laten, maka diperlukan menumbuhkan kesadaran untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dan lingkungannya, melalui pola hidup sehat.

     3.    Mengurangi dampak HIV pada TB
Sulit mendeteksi TB pada ODHA, karena pada saat sistem kekebalan tubuhnya lemah (CD4 200) berbagai infeksi lain bisa menyerang. Pengobatannya pun sulit karena obat yang akan dikonsumsi lebih banyak dengan resiko efek samping cukup besar. Dan ODHA memiliki peluang 50% terkena TB.

Untuk mengurangi dampak ini, pertama, kendalikan penularang HIV dengan cara tidak berhubungan intim selain dengan suami/istri dan menjauhi narkoba. Kedua, penting sekali mempercepat penanganan ODHA yang terkena TB dengan bantuan dokter dan petugas kesehatan yang tepat pula, agar terapi OAT dan ARV bisa dilakukan dengan aman.

Memberantas dan membunuh mata rantai penularan TB, HIV dan penyembuhkan pasein Ko-infeksi TB-HIV bukan hanya tugas pemerintah dan petugas kesehatan namun perlu dukungan dan kesadaran masyarakat dengan selalu menjaga kesehatan diri, lingkungan dan menerapkan gaya  hidup sehat termasuk setia pada suami/istri dan menjauhi narkoba.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition Temukan, Sembuhkan TB

Referensi tulisan
www.who.org




Koleksi Museum untuk Koneksi Masa Lalu, Kini dan Nanti

(Alhamdulillah, masuk juara  favorit di sini )
International Museum Day 
Tanggal 18 mei lalu adalah hari museum Internasional atau Internasional Museum Day artinya pada tanggal yang sama seluruh dunia merayakannya termasuk Museum Nasional Indonesia yang merupakan anggota dari Internasional Council of Museums (ICOM) sebuah organisasi non pemerintah dan merupakan komunitas museum internasional.  International Museum Day waktu hampir  bertepatan dengan hari jadinya Museum Nasional Indonesia yang ke 236.


Hari yang menurut saya istimewa, karena mengingatkan masyarakat termasuk saya akan pentingnya keberadaan museum. Terlebih sebagian masyarakat Indonesia memilih mengisi liburan atau weekend dengan mengunjungan ke museum masihlah asing. Itu terlihat saat saya mengunjungi beberapa museum bersama keluarga. Baru empat  museum yang sudah kami  kunjungi  dan karena anak-anak kami masih berusia balita museum yang kami kunjungi barulah museum –museum yang sekiranya dekat dengan dunia mereka sehingga mudah mereka pahami dua diantaranya museum yang memajang  replika sebuah ikan besar dan dinosaurus. Harapannya mereka menjadi terbiasa dan suka  saat diajak ke museum lagi, termasuk ke museum nasional yang sudah masuk dalam daftar eduwisata yang akan kami kunjungi. 

Menurut saya ada dua hal yang membuat masyarakat kurangnya berminat mengunjungi museum;
 1. Masyarakat kurang paham pentingnya mengunjugi museum.
2. Museum di nilai eduwisata yang kurang menarik untuk anak-anak  karena  monoton.

Itu juga yang saya rasakan saat mengajak anak-anak ke museum, kalau tak pandai bercerita ini itu mengenai objek yang dilihat, bisa dipastikan mekeka ingin segera pulang. Ada juga ruangan museum yang kurang menarik karena pencahayaan yang kurang sehingga terkesan suram dan menakutkan.

Umumnya anak-anak dan pelajar hanya mengunjungi museum saat acara yang diwajibkan sekolah untuk ikut.

Mengedukasi pentingnya mengunjungi museum dan membuat acara kunjungan ke museum menarik sebagai sebuah wisata keluarga, dengan memasang iklan di media massa, karena banyak masyarakat yang tidak tahu beragam kegiatan yang ada di museum. Dan dengan menyediakan jasa tur guide gratis, untuk setiap pengunjung jika diminta. Mengadakan berbagai event dan workshop secara periodik artinya tidak hanya saat hari besar museum. Dan ini saya lihat sudah dilakukan beberapa museum salah satunya MuseumNasional Indonesia yang secara kontinyu mengadakan beragam acara dari lomba menggambar, workshop sampai crafting. Dan dalam rangka memperingati hari jadinya kegiatan yang diselenggarakan bertambah banyak.



Mengenal lebih dekat Museum Nasional Indonesia
Sejarah singkat
Museum Nasional  Indonesia didirakan pada tahun 1778, berawal dari sekelompok intelektual Belanda mendirikan lembaga ilmiah dengan nama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen , (Royal Batavia Society of Arts and Sciences ) [ 2 ] badan swasta ini memiliki tujuan mempromosikan penelitian di lapangan di bidang seni dan ilmu pengetahuan , terutama dalam sejarah , arkeologi , etnografi dan fisika , dan menerbitkan berbagai temuan.

Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa, Letnan Guberbur Sir Thomas Raffles menjadi direktur perkumpulan ini. Dan karena jumlah koleksi bertambah, pada tahun 1862 pemerintah Hindia-Belanda memutuskan membangun gedung museum baru di lokasi yang ada sampai sekarang yaitu jalan Merdeka Barat no 12.  Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1868.

sumber gambar wikipedia.org
Museum ini dikenal juga dengan sebutan museum gajah karena ada Gedung Gajah karena ada patung gajah dari perunggu di halamannya. Patung ini merupakan dari dari Raja Chulalongkorn dari pata tahun 1871. Dikenal juga dengan sebutan museum arca karena banyaknya arca yang dipajang di sana dari berbagai periode (tahun dan jaman berbeda). Dan museum ini dibuka secara resmi pada tahun 1868.

Mengenal koleksi yang ada di Museum Nasional Indonesia
 Koleksi yang ada di museum Nasional  digolongkan menjadi empat;
  1. Prasejarah. Koleksi zaman prasejarah berupa fosil tengkorak homo sapiens yang di temukan di wilayah Indonesia. Selain itu ada batu kampak, senjata kuno dan alat-alat dari batu.
  1. Numismatik dan Keramik. Keramik yang dikoleksi berkisar antara jaman Majapahit dan merupakan merupakan koleksi keramik dari Cina, Jepang, Vietnam dan negara asia lain.  Ditemukan keramik Cina dari berbagai dinasti yang berkuasa di Cina. Penelitian menunjukkan bahwa orang Cina berlayar ke India melalui Indonesia sedini Han Barat periode ( 205 SM sampai 220 Masehi)
  1. Etnography. Koleksi etnography berisi berbagai benda yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari  termasuk artepak yang digunakan untuk beragam upacara adat masyarakat Indonesia dan diatur sesuai lokasi geografis. Termasuk di dalamnya harta berharga milik kerajaan jaman dahulu.
sumber fb museum nasional Indonesia
  1. Arkeologi adalah penemuan arkeolog ada yang berupa harta benda seperti emas atau artepak. Salah satu penemuan arkeolog yang berharga adalah patung Prajnaparamita yang merupakan dewi kebijakan. Arkeologi yang menunjukkan bagaimana perhiasan dan ornamen berharga di kenakan pada tubuh. Selain itu ada juga harta timbunan Wonoboyo yang terbuat dari emas.

sumber wikipedia.org
Museum Nasional koneksi dari masa lalu untuk masa kini dan masa mendatang
Kini museum nasional berumur 236 tahun, rentang waktu yang cukup panjang, bagaimana museum ini terus melakukan penelitian di bidang ilmu pengetahuan, seni dan budaya dan bisa terlihat  melalui koleksinya yang terus bertambah. Dan seyogyanya bertambahnya koleksi di barengi dengan bertambahnya kesadaran akan pentingnya kehadiran dan mengunjungi museum di masyarakat.

Apa pentingnya mengunjungi museum? Museum adalah media edukasi belajar sejarah, seni dan budaya. Dua cabang  ilmu pengetahuan yang acap kali diabaikan karena dinilai tidak terkait erat dalam kehidupan keseharian.

Padahal sejarah, kebudayaan dan seni adalah batu bijakan untuk sebuah bangsa menjadi maju dan besar. Mengutif perkataan bung Karno; Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.

Dalam pemahaman saya, sebuah bangsa akan bergerak maju dengan perpegang pada sejarah bangsanya. Artinya, dia akan belajar dari sejarahnya bagaimana menjadi besar. Pengambil hal positif dari masa lalu untuk kemajuan bangsanya dan belajar dari kesalahan masa lalu agar tidak terulang.

Selain teks tertulis, sejarah bisa di pelajari dari benda peninggalan masa lalu. Saksi bisu masa lalu ini menceritakan banyak hal secara tersirat dengan jujur. Mungkin kita pernah dengar kalimat; Sejarah tergantung penguasa. Walaupun sejarah tidaklah bisa seratus persen dirubah tapi  pada beberapa hal memang bisa di manifulatif. Namun dengan adanya bukti berupa benda atau artepak sejarah tidak mudah di rubah demi kepentingan penguasa atau satu golongan tertentu.

Beberapa hal yang bisa dipelajari dari melihat koleksi museum Nasional yang membuat kita terhubung dengan masa lalu namun memajukan peradaban.

  1. Koleksi  jaman prasejarah, wilayah Indonesia ternyata sudah di huni mahluk yang di sinyalir sebagai cikal bakal manusia yaitu homo sapiens yang merupakan cikal bakal mahluk hidup berbudaya.
  2. Dari melihat koleksi etnoelogy dan archeology kita menjadi tahu nenek moyang bangsa ini   memiliki kecintaan dan kemampuan  seni dan budaya yang tinggi. Yang seharusnya membuat generasi muda kini dan nanti terpacu untuk lebih  kreatif dan imajinatif dalam hal seni. Atau menjadikan karya seni masa lalu sebagai pijakan untuk membangun kreatifitas.
  3. Dari koleksi artepak, terlihat bahwa nenek moyang kita memiliki kebudayaan yang tinggi. Beberapa tradisi budaya masih hidup sampai kini seperti beberapa tradisi di batak, bali dan daerah lain. Tradisi lokal yang penuh kearifan. Bagaimana mereka menghargai alam dan sesama manusia sehingga terjadi keseimbangan. Di beberapa daerah ada budaya larangan menebang tanpa menanam terlebih dahulu. Dan  budaya gotong royong.
  4. Koleksi keramik yang diketahui berasal dari berbagai negara asia, menunjukkan sudah terjalinnya kerja sama antar bangsa saat itu. Kerjasama yang dalam bentuk perdagangan yang kemudian terjadi proses asimilasi budaya. Salah satu kebudayaan yang sudah menjadi bagian dari budaya bangsa ini adalah kebudayaan Tionghoa.
  5. Dari koleksi arca dengan jumlah yang cukup besar dari berbagai periode (jaman) kejayaan Hindu dan Budha di Indonesia, kita bisa belajar sikap terbuka pada kebudayaan baru dari generasi masa lalu. Seperti kita tahu kebudayaan Hindu dan Budha berasal dari India dan Cina. Sikap terbuka yang membentuk corak kebudayaan baru. Dan sikap tolerasi karena pada perkembangannya kemudian agama Islam dan Kristen masuk dan kini menjadi agama mayoritas. Kedatangan kedua agama diterima  tanpa perpecahan atau peperangan. Malah masuk melalui budaya Hindu dan Budha.
  1. Koleksi yang ada di Museum Nasional tidak hanya merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. Ada juga milik negara lain tapi di temukan di wilayah Indonesia atau di dapat melalui pertukaran antar peneliti. Ini menunjukkan kebudayaan sebuah bangsa tidaklah berdiri sendiri tapi merupakan proses panjang penciptaan dan asimilasi yang melewati batas geografis. Pada perkembangan modern terjadi yang disebut bentuk kerjasama.
Koleksi museum membuat koneksi
Paparan di atas sejalan dengan tema International  Museum Day tahun ini yaitu museum collections make connections  yang artinya bahwa museum adalah lembaga yang membantu menciptakan ikatan antara pengunjung , generasi dan budaya di seluruh dunia hidup .

Dan ini tentunya harus diikuti dengan kemudahan akses mengunjungi dan melihat koleksi museum, koleksi museum yang relevan dengan berbagai kepentingan masyarakat sebagai pengunjung seperti  anak-anak, pelajar, mahasiswa, peneliti dan masyarakat luas dari beragam kalangan dan umur. Artinya akses dan koleksi museum mengikuti isu – isu  perkembangan jaman dan keadaan. Jika tidak begitu bukan tidak mungkin museum akan ditinggalkan karena terlihat tak menarik dan kuno untuk dikunjungi.

salah satu bentuk workshop yang sangat menarik. sumber foto fb museum nasional
Museum Nasional Indonesia sendiri  sudah melakukan banyak terobosan untuk menarik pengunjung dan menjadi bagian dari masyarakat,  terlihat dari koleksi yang terus up date seperti terlihat di ruang ilmu pamer pengetahuan dan teknologi ini

sumber fb museum nasional Indonesia

Dan beragam kegiatan komtemporer untuk menarik mengunjung dari berbagai kalangan masyarakat, salah satunya  craft day yang sudah beberapakali diadakan.

Melalui tema koleksi museum membuat koneksi, tujuan yang  dibangun museum bukan lagi sebagai media cerita dan saksi bisu dari sejarah tapi bagaimana museum berperan dalam  pemberdayaan masyarakat, dari sejarah, budaya dan seni masa lalu untuk masa kini dan masa mendatang.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Esai Blog 236 tahun Museum Nasional Indonesia

referensi tulisan :

www.museumnasional.or.id
www.icom.museum
www.wikipedia.org
facebook museum nasional Indonesia 


Mengenal TB Resistan Obat

TB resistan obat adalah TB yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang telah mengalami kekebalan terhadap OAT.  Ada dua tipe TB resistan obat, pertama yang disebut MDR-TB atau Multi Drug Resistant Tuberculosis. MDR-TB merupakan bentuk TB yang tidak merespon terhadap standar 6 bulan pengobatan yang menggunakan obat standard atau yang biasa di sebut first-line yaitu obat yang terdiri dari isoniazid dan rifampicin. Dibutuhkan waktu 2 tahun untuk mengobati MDR-TB dengan obat yang 100 x lebih mahal di bandingkan pengobatan standard.

TB resistan obat kedua di sebut Extensively Drug Resistant Tuberculosis atau XDR TB adalah TB  MDR disertai dengan kekebalan terhadap OAT lini kedua yaitu golongan fluorokuinolon dan setidaknya satu obat anti TB lini kedua suntikan seperti kanamisin, amikasin dan kapreomisin.

Bakteri penyebab TB akan resistan terhadap OAT diantaranya jika penderita tidak mendapatkan pengobatan, menjalani pengobatan tapi tidak teratur meminum obatnya, dosis yang diberikan petugas kesehatan tidak tepat baik panduan, dosis, lama pengobatan dan kualitas obat.

Adapun yang memiliki peluang  mengidap TB resistan obat adalah;
*Pasien TB yang tidak menelan obatnya secara teratur  
*Sakit TB berulang serta mempunyai riwayat mendapatkan pengobatan TB
*Tinggal di wilayah yang banyak penderitan TB resistan obat
*Kontak dengan seseorang yang menderita TB resistan obat

Menurut survey yang dilakukan oleh WHO penderita MDR-TB di dunia cukup besar dan cenderung meningkat. Indonesia sendiri menempati peringkat ke 8 dari 27 negara dengan TB MDR terbanyak di dunia. Diperkirakan penderitanya sekitar 6900. 1,9% adalah TB MDR dari pasien baru dan 12% dari pasien yang sudah mengalami pengobatan.

Diagnosis TB Resistan Obat, TB MDR dan TB XDR dilakukan oleh petugas kesehatan dengan uji tertentu secara biokimia dan pemeriksaan biakan serta uji kepekaan terhadap OAT.

Pengobatan TB resistan obat dan  TB MDR  lebih sulit, membutuhkan waktu yang lebih lama dan dosis yang lebih tinggi atau OAT yang lebih keras dan ini tentunya menimbulkan efek samping obat yang pada penderita yang cukup serius. Waktu yang dibutuhkan biasanya antara 18-24 bulan dan harga OAT lebih mahal dari OAT untuk TB yang belum resistan. Harganya bisa mencapai 100x lebih mahal.

Pengobatan TB XDR jauh lebih sulit karena pilihan OAT nya lebih terbatas.

Namun tetap bisa disembuhkan jika ditangani dengan cepat dan ketersedian obat di rumah sakit ada. Pada intinya pasien harus disiplin mengikuti petunjuk pengobatan yang disarankan dokter dan memiliki keinginan kuat untuk sembuh.

Tapi pencegah lebih baik daripada mengobati. Adapun langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah mendiagnosis secara cepat pasien yang di duga TB resistan obat. Kemudian diobati dengan dosis yang tepat.

Cegah penularannya dengan cara menjaga lingkungan tempat tinggal pasien TB resistan obat dan pelayanan terpadu yang diberikan petugas kesehatan.


Waktu yang Tepat

Apa rasanya nikah di langkahi adik? Biasanya aja. Beneran! Tapi kalau gak percaya saya maklum kok karena itu juga yang terjadi pada kerabat, teman bahkan ibu saya sendiri. Komentar mereka waktu itu kurang lebih sama,”Sabar ya, Rin.” Komentar yang membuat saya senewen dan pengen marah karena kesannya saya menyedihkan. Dan saya benar-benar tidak percaya dengan takhayul kalau nikah di langkahi adik, nanti dapat jodohnya susah. Saya yakin Allah swt sudah menentukan waktu yang tepat untuk saya bertemu jodoh. Jadi kalau waktu itu ada yang nanya (tapi gak ada yang nanya),”Ikhlas gak dilangkahi adik?” jawaban saya,”Bukan ikhlas lagi tapi bahagia dan lega.”

Kalau adik saya bilang gini,”Gara-gara sok nitah nikah tiheula jadi weh katuliskeun.” Terjemahan bahsa Indonesianya kurang lebih seperti ini,”gara-gara suka nyuruh nikah duluan jadi kejadian.” Iya sih sejak adik saya menjalin hubungan dengan calon suaminya, saya memang suka bilang,”Udah nikah aja.” Dan biasanya adik saya langsung nyolot,”Apa  sih nyuruh nikah, teteh aja dulu.”

Alasan saya suka menyuruh adik saya nikah duluan ya karena bayangan punya calon pacar atau suami aja gak ada. Jadi kalau mau nunggu saya sampai kapan? Saya memang belum pernah pacaran pun yang namanya cinta monyet, mungkin karena mama saya suka bilang,”Tong bobogohan keur sakola mah, dikawinkeun geura.” Translatenya; jangan pacaran kalau lagi sekolah, dikawinkan sekalian.” Jadi lebih baik gak pacaran kan daripada gak disekolahin kan? Tapi walaupun belum punya calon suami saya enjoy aja karena  udah kerja, walaupun besar gaji standar tapi lumayanlah buat diri sendiri dan sedikit bantu ortu. Walaupun belum menemukan calon suami, untuk kongkow nonton pertunjukan keroncongan punya banyak teman. Tiap akhir minggu sibuk di sebuah klub buku  di sebuah toko buku alternatif (waktu itu masih di Bandung) atau jaga stand di pameran buku. Kadang-kadang memang galau, berharap pangeran berkuda segera datang hahaha tapi gak pernah berlarut-larut atau iri sama adik yang lebih cepat ketemu jodohnya. 

Usia saya dan adik terpaut dua tahun dan kami sama-sama tidak mentargetkan usia menikah harus sekian. Target kami adalah bisa cari duit sendiri dulu baru mikirin nikah. Bisa dibilang ini dokrin mama saya yang selalu bilang,”Walaupun perempuan harus bisa cari uang sendiri.”

Tapi pasti salah satunya karena doa mama, akhirnya kami menikah di usia yang pas. Adik saya 25 tahun, saya 27 tahun, kurang lebih.  

me and my sister, dari penampakan terlihat kami berbeda karakter
Saya benar-benar bahagia ketika adik  akhirnya memutuskan menikah tanpa menunggu saya menikah duluan,  karena ya walaupun tak pernah pacaran dari dengar sana-sini dan baca pengalaman orang, katanya pacaran itu banyak godaannya, makanya dalam Islam tak ada istilah pacaran kan, malah haram. Jadi makin cepat adik saya menikah makin baik bukan? Terlebih usia calon suami adik jauh di atas usia saya. Jadi pertanyaan kapan adik saya siap dilamar pun kerap diutarakan keluarga calonnya.

Tapi seperti saya tulis di atas, orang tak percaya kalau saya benar-benar tidak menganggap dilangkahi adik menikah  luar biasa. Perkataan  teman dan kerabat bukan lagi kalimat menghibur tapi langsung menawarkan temannya yang mencari calon istri.  Awalnya bete dan malu, tapi setelah dipikir-pikir mungkin seperti ini jalan saya menemukan jodoh, melalui perantara diperkenalkan orang. Selain berdoa tentunya.

Singkat cerita, adik saya melangsungkan pernikahannya  dengan lancar  dan saya menikah kurang lebih satu setengah tahun kemudian dengan calon suami yang kriterianya sesuai impian saya hehehe. Tapi walaupun saya menikah didahului adik, kini saya bisa menyusulnya lho. Saya sudah punya anak dua, adik  masih satu heheh.

Keikhlasan akan berbuah manis karena Allah swt tahu waktu yang tepat dan terbaik untuk takdir kita.

Lalu bagaimana dengan perasaan Solasfiana saat akan di langkahi adiknya menikah? Galau kah atau sedih? Merasa merana dan Allah swt tidak adil? Saya benar-benar penasaran. Siapa sih Solasfiana? Itu lho tokoh di novelnya mak Ade Anita. Penasarankan? Samaaa.....blog mak Ade Anita bisa diintip di link di bawah banner ya.







  

Masa Kawin

Kali pertama nulis FF, karena tergiur hadiahnya  buku gratisan suka bikin ngiler hehehe. Yap, FF untuk kuisnya mak  RedCarra

Saat ini, usiaku menginjak masa kawin (begitu kata ibuku) dan belum sekalipun aku bertemu bapakku. Walaupun begitu aku memiliki gambaran yang cukup jelas tentang bapakku dan aku yakin gambaran yang ada di benakku tentang bapak  adalah  yang sebenarnya karena ibu kerap menceritakannya. Dulu, sewaktu aku masih kecil.

Bapak pergi jauh begitu selalu kata ibu. Dan sejak bapak pergi ibu memutuskan ‘kembali perawan’.  Begitu kata salah satu kerabatku. Ya, ibu memang tidak pernah mengindahkan lawan jenis mendekatinya. Tak heran beberapa menyebut ibuku ponggah. Ibu cantik dan sintal. Walaupun usianya kini sudah menua, garis kecantikan dan keanggunan itu terpancar jelas di wajahnya. Sayang ibuku tak pernah tersenyum karena hatinya telah beku. Dibekukan bapakku.

Aku membenci bapakku walaupun tidak pernah mengenalnya. Sama seperti halnya aku membenci kebodohan ibu yang mencintai bapakku dengan harga mati.

Tapi cinta adalah misteri, begitu kata nenekku.

Dan sejak aku memasuki masa kawin, ibu seperti menjauh dariku. Ibu makin sering menghabiskan waktu di bawah pohon akasia  yang tak jauh dari tempat tinggal kami. Ibu duduk di sana sejak pohon itu baru di tanam hingga kini sudah rimbun dan besar.  Pohon itu menjadi milik ibu. Ya, tidak ada yang berani mendekat jika ibu tengah duduk termenung di sana termasuk aku.

“Ibumu takut kau bertemu bapakmu, Nduk,” ujar nenek kemarin malam.
“Memang kenapa?” nenek terdiam, menatapku lurus lalu menghela nafas sebelum akhirnya berkata,”Kelak kau akan mengerti.”

Siang itu panas matahari tidak terlalu terik, tapi kerongkonganku terasa kering. Aku berjalan ke arah sungai yang mengitari lahan tempat kami tinggal.  Sebenarnya aku tidak terlalu suka pergi ke sungai saat siang hari, karena bising kendaraan bermotor membuat kepalaku berdenyut kesakitan, pusing. Tapi rasa haus membuat aku mengurungkan niat untuk menundanya hingga matahari tenggelam.

Aku melewati batang pohon di mana ibu selalu duduk di sana dan dia memang tengah duduk di sana dengan mata terpejam. Rupanya ibu tertidur, pikirku.

Aku meneruskan langkah dan terhenti karena geraman halus nan dalam. Seluruh tubuhku kurasakan bergetar dan seolah ada aliran listrik merayap berlahan, dari kaki hingga kepala, saat mataku bersitatap dengan si pemilik suara. Pejantan paling tampan yang pernah kulihat. Berdiri dengan gagah di hadapanku, tak tersenyum namun tatapannya menyiratkan seribu pesan yang kupahami dengan naluriku. Tanduknya sempurna tanpa cacat dengan warna dan ukuran yang menandakan berapa umur pemiliknya. Naluriku berkata, dialah pejantan pertama yang akan mengawiniku dan dia adalah bapakku.

Dengan sudut mata, kulihat ibu menatap kami.


*jadi ini ceritanya rusa bukan manusia ya ;p
inspirasi tulisan rusa di kebun raya bogor yang tertangkap kamera ;p





*381 kata


[Dare To Dream] place for our kids

Kasus pelecehan dan kejahatan seksual yang terjadi pada anak-anak saat ini sangat mengkhawatirkan, tidak berlebihan jika sebagian orang melihatnya sebagai kasus darurat nasional, karena kejahatannya terjadi dilingkungan yang harusnya aman untuk seorang anak yaitu sekolah, rumah dan lingkungan sekitar rumah.

Baru-baru ini, beredar (di tag di sejumlah media sosial)  foto atau penggalan percakapan mengenai kasus pelecehan seksual yang dilakukan baby sitter atau menimpa anak yang ditinggal ibu dan bapaknya bekerja. Tanggapannya beragam dan reaktif, beberapa menyudutkan ibu bekerja. Walaupun saya sudah pensiun menjadi ibu bekerja sejak tahun lalu, ‘perang’ argumen antara ibu bekerja dan tidak, membuat saya senewen.  Peran terbaik seorang ibu di rumah? Belum tentu bagi sebagian kaum ibu. Setiap ibu memiliki alasan berbeda ketika memutuskan tetap bekerja setelah memiliki anak. Mari kita tengok para pekerja garmen dan pabrik divisi packing yang sebagian besar karyawannya perempuan, apa yang mereka kejar materi untuk menjadi kaya? Dengan penghasilan pas-pasan mereka hanya ingin membantu suami membiayai kebutuhan keluarganya sehari-hari.

Kasus kejahatan dan pelecehan seksual yang terjadi saat ini adalah pe-er bersama.  

Berangkat dari pengalaman sebagai ibu bekerja dan kadang khawatir meninggalkan anak di rumah, impian saya  memiliki day care (impian sejak saya memiliki anak dan kembali bekerja) alias penitipan anak dengan harga terjangkau dan memiliki program yang jelas alias berkualitas. Tujuannya agar anak-anak tumbuh dan berkembang dengan maksimal dan aman walaupun di tinggal ibunya bekerja.


Saya sempat survey ke beberapa day care, saat bekerja dulu, ada yang bagus tapi harganya fantastis, belum lagi jam buka dan tutupnya yang tidak cocok. Buka jam  7 padahal saya harus berangkat ke kantor setengah tujuh untuk menghindari macet, tutup jam 5, padahal baru jam setengah lima saya bubar kantor.
Ada yang harganya biasa tapi saya lihat sepanjang hari tv kabel menyala, koleksi buku minim, tempat tidur tidak sesuai jumlah anak.

Memang harga berbanding lurus dengan kualitas. Agar tetap terjangkau, saya mungkin akan menerapkan strategi subsidi silang. Jadi setiap sabtu minggu, day care berubah menjadi tempat kursus anak-anak, perpustakaan umum, yang keuntungannya untuk menutupi biaya day care atau mencari sponsor.


Semoga impian saya terwujud ya, ada dana dan bertemu tempat yang cocok karena saat ini tempat tinggal saya ‘belum menetap’ setelah memutuskan tinggal mendekati kantor suami.

“I DECLARE, I WILL ACCOMPLISH MY DREAMS”

Wordless Wednesday : Rusa Istana Bogor

Istana Bogor adalah salah satu tempat terunik di dunia, karena halamannya dihuni ratusan rusa. Setiap sabtu minggu, seputar pagar istana biasanya dipenuhi pengunjung untuk melihat dan memberi makan rusa-rusa ini. Rusa-rusa ini sudah ada sejak 200 tahun lalu.


 







Senja Terakhir

Jam menunjuk di angka 4 ketika bis yang membawa kami sampai di tempat tujuan. Sebuah restoran di pinggir pantai.  Dua pramusaji mengantar kami menuju deretan meja yang sudah di siapkan tak jauh dari bibir pantai. Suara deburan ombak langsung menyambut kedatangan kami. Untuk sesaat saya merasa de javu,  teringat  4 tahun lalu, pada waktu yang hampir bersamaan kami berada di tempat ini, menunggu senja yang bergulir sampai akhirnya menghilang. Kami tak langsung duduk namun melepaskan pandangan pada langit yang bersaput gumpalan awan putih dan lautan yang tak bertepi dengan rasa antusias yang dalam sebelum akhirnya berfoto sana-sini dengan pose dan senyuman narsis dan norak hahaha.


TB Dapat Disembuhkan

Walaupun tergolong penyakit berbahaya, bahkan  mematikan dan mudah menular Tubercolosis bisa disembuhkan. Sembuh total dan tidak kambuh lagi. Asalkan melakukan pengobatan sesuai anjuran dokter, minum obat secara teratur setiap hari selama minimal 6 bulan. Untuk bisa disiplin melakukan pengobatan, pasien TB perlu keinginan kuat untuk sembuh, disiplin mengkonsumsi obat, menjaga kesehatan dan pola hidup sehat disetai doa.

Belajar dan Bermain Gadget Cerdas dan Aman dengan Aplikasi Anak Cerdas dari Acer

Anak-anak Digital
Karena teknologi seolah dunia dalam genggaman, bisa mengakses informasi kapan dan di manapun, bukan lagi sekedar jargon. Yap,  teknologi sudah menjadi ‘sahabat baru’, terutama di kota-kota besar dan bukan hanya oleh orang dewasa juga anak-anak dan balita. Ada sisi positif anak dan balita berinteraksi dengan teknologi seperti smartphone atau tab, jika di bimbing dengan bijak dan cerdas oleh orangtuanya,  mereka  akan tumbuh menjadi generasi yang melek informasi dan teknologi, cerdas  dan percaya diri.  

Namun begitu, membatasi interaksi anak dan balita dengan teknologi adalah keharusan, karena  ada kecerdasan lain yang perlu di  stimulasi salah satunya adalah kecerdasan kinestetik yaitu dengan membuat mereka bergerak aktif dan mereka (terutama balita) harus melihat benda dalam bentuk sebenarnya, tidak sekedar dalam bentuk gambar. Mengawasi dan memastikan aplikasi yang diakses di kecil aman adalah kewajiban, karena ada konten yang dibuat oknum tak bertanggung jawab, dengan kemasan untuk anak tapi isinya pornograpi dan kekerasan.