Bermain dan Bermajinasi dengan Dinosaurus

Dinosaurus sepertinya memiliki daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Awalnya saya mengira hanya si kecil saya yang terkagum-kagum melihat gambar seekor Dinosaurus di buku  atau boneka Dinosaurus, ternyata hampir dialami semua anak. Mungkin itu  karena binatang itu sudah tidak bisa dilihat lagi keberadaannya seperti halnya binatang-binatang lain yang bisa di lihat di kebun binatang ,timbullah  rasa kepenasaranan yang membuat si kecil memiliki keasikan tersendiri ketika mengimajinasikannya.



Seperti yang dilakukan si kecil  Khalifah (2y2m).  Adanya saja khayalannya ketika Dinosaurus jadi objek mainnya. Dinosaurus   ditembak robot, naik truk, atau dideretkan dengan binatang lainnya begitu saja.  Dengan melihat taring dan besarnya,  Khalifah  menganggap Dinosaurus itu binatang super kuat dan galak. Imajinasi yang membuat saya mesem-mesem jika melihatnya sekaligus senang, karena itu artinya daya tangkap dan konsentrasi si kecil cukup baik.



Sebaliknya dengan kakaknya Azka  Zahra (5y7m) yang sudah agak mengerti, imajinasinya sudah di tambah dengan pertanyaan,”Ma, kenapa Dinosaurus tidak ada anaknya lagi?” atau,”Ma, Dinosaurus itu kan kata mama sudah punah. Punah itu apa?”Untunglah saya memiliki sebuah ensiklopedi sederhana yang memuat terjadinya hujan meteor (yang menurut perkiraan) menjadi penyebab punahnya Dinosaurus.

Bagi saya memberi ruang pada si kecil untuk berimajinasi dengan mainannya adalah
sebagai bentuk menstimulasi kecerdasannya. Selain melalui mainan, seperti boneka Dinosaurus, saya menstimulasinya juga melalui tontonan film animasi.  Selain gambarnya harus menarik, biasanya si kecil Azka dan Khalif suka dengan film bertema heroik, bagi saya sendiri ini sekaligus mengenalkan pada si kecil perihal nilai moral, mana perbuatan baik dan jahat, dan mengenalkan hakikat persahabatan dan pengorbanan.

Beberapa Dinosaurus ini didapat secara turun temurun lho, dari sepupunya Rayn (8y) lalu Azka (5y7m) baru dimiliki  si bungsu Khalifah (2y2m). Walaupun kakak Azka sudah tidak terlalu suka lagi ngakhayal dengan  boneka Dinosaurus  tapi masih sangat interest jika lihat gambar atau melihat film yang tokohnya Dinosaurus.
Bulan Desember kemarin, saat kami mengajak anak-anak ke rumah neneknya di Bandung, kami sempat mengajak anak-anak ke musiem Geologi dan melihat langsung kerangka Dinosaurus. Azka cukup tercengang melihat tinggi Dinosaurus, walaupun saya pernah menceritakan kalau  Dinosaurus setinggi rumah.

Keinginan Khalif dan Azka untuk bisa menonton film dengan tokoh Dinosaurus agar segera terwujud karena Paddle Pop meluncurkan seri film animasi terbarunya yaitu Paddle Pop Dinoterra.  Paddle Pop Dinoterra menceritakan tentang petualangan singa Paddle Pop, bersama Liona, Professor Hinggabottom dan kapten Kara di masa pra sejarah untuk mengumpulkan kristal dinosaurus. Dan untuk mendapatkan DVC film Paddle Pop Dinotera ini gampang banget, tinggal membeli lima es krim Paddle Pop rasa apa saja. 



Sebagai pemanasan dan membuat Azka dan Khalif tak sabar, saya mengajak keduanya nonton thrillernya di YoutubePaddle Pop Lovers.




“Ma, kapan kita beli es krim dan  nonton film Paddle Popnya?” tanya Azka tak sabar. Terlebih dua film Paddle Pop sebelumnya sudah ditonton Azka. 

“Sabtu atau minggu ya,” Janji saya. Alasannya tentu saja agar saya dan suami bisa mendampingi mereka menonton sekaligus membuat menonton menjadi bonding moment.

Oh ya Paddle Pop juga mengadakan event ‘Paddle Pop Dinotera, Movie Premier di Rumahmu’. Yaitu nonton bareng premier Paddle Pop Dinotera di rumah sendiri. Caranya bisa di intip di Fanpage Paddle Pop ini 

2 komentar

  1. Wah... anakku juga suka main dengan dinosaurus, padahal udah gede. Dan mainan dinosaurusnya itu masih awet sampe sekarang. ^^

    BalasHapus
  2. anak-anak juga punya mainana dino gitu mbak

    BalasHapus