Petualangan di Malam Hari (Pemenang utama Momen 15 Menit Sariwangi periode 2)

Si kecil Azka Zahra (5y7m) menyebutnya petualangan, kami menyebutnya quality time. Energi kedua anak kami Azka Zahra dan Khalifah Ahsan (1y7m) seperti di charge ketika Papanya sampai rumah setiap pulang kerja. Rasa kantuk dan lelah mereka seolah menguap. Jam menunjuk di angka 7 malam ketika papanya sampai rumah. Dengan serta merta Azka mengajak Papanya dan saya menemaninya main di pekarangan rumah dengan alasan untuk perpetualangan. Dengan senter keduanya  melihat sudut-sudut taman yang gelap dan rimbunan tanaman, terkagum-kagum dengan bentuk bulan yang selalu berubah, kedipan bintang dan kelelawar yang kadang menyambar jambu di pekarangan rumah kami. Siang hari panas matahari begitu terik sehingga anak-anak enggan lama-lama main di pekarangan.

Petualangan Azka dan Khalif :)
Ternyata sangat membahagiakan melihat imajinasi keduanya, ini membuat saya belajar, betapa banyak cara sederhana, sepele dan tanpa bayar untuk membuat mereka bermain sekaligus belajar dan berinteraksi dengan alam.  Kedua si kecil kami akan berceloteh riang,  diselingi pertanyaan Azka mengenai fenomena alam yang dilihatnya.  Menjawab rentetan pertanyaan Azka yang kadang ajaib, seperti siapa yang menciptakan bintang? Saat di jawab Tuhan, balik bertanya siapa Tuhan? Laki-laki atau perempuan? Di mana rumahnya? Atau pertanyaan sederhana, kenapa teh aku boleh manisnya sedikit? Kenapa mama gak suka teh pake gula? Pertanyaan yang membuat saya dan suami menjadi teman diskusi dan sama-sama belajar,  untuk menyiapkan jawaban pertanyaan anak-anak yang kerap tak terduga.

Tak jarang keduanya membuat kami tertawa atau terkagum-kagum, karena berebut menunjukkan ‘kebolehan’ atau kemampuan baru mereka pada Papanya. Seperti misalnya,”Mewarnai aku tadi di sekolah dapat bintang lima,” seru Azka. sementara Khalif menyenandungkan lagu burung kakatua dengan terputus-putus atau memanggil-manggil kami untuk mencari perhatian.

Ditemani secangkir teh hangat membuat suasana bertambah hangat dan nyaman, sehingga lebih seringnya kami enggan beranjak kalau saja tidak ingat bahwa anak-anak harus segera tidur. Kebersamaan itu juga membuat kami lebih lekat karena kami memiliki waktu bersama.

Alhamdulillah, menang :) bisa juga di baca di sini


2 komentar