Pro Kontra Mobil Murah

Mau urun obrolan akh, mumpung masih hangat, mobil murah pabrikan terkenal lauching di even   IIndonesia International Motor Show (IIMS) 2013 yang digelar sampai 29 september.



Kebijakan mobil jelas memicu pro kontra. Pertama, belum lauching mobil murah aja  jalanan macet apalagi nanti. Kedua, subsidi BBM yang kemungkinan membengkak. Untuk menghindari efek kedua, pemerintah membuat peraturan, mobil murah menggunakan BBM non subsidi, caranya meminta pabrikan mobil murah menseting mesinnya dengan mesin yang cocok menggunakan BBM non subsidi. Kalau mobil murah maksa pake BBM bersubsidi maka kemampuan mesinnya tidak maksimal. Untuk mengurangi kemacetan, pemerintah masih membenahi transportasi masal  (udah lauching mobil murah masih membenahi?)

gambar diambil dari www.metrotvnews.com
Menurut saya ini peraturan agak aneh,  secara mobil yang harganya menengah saja sekelas avanza misalnya, hampir gak ada yang pake pertamax (selama pengamatan tiap ngisi bensin), mobil 250 cc masih ada yang nakal pake premium. Bahkan mobil  yang harganya 1M ini  tanpa malu-malu minum premium, saya baca di sini

Logikanya, mobil murah pasti dibeli orang kelas menengah yang pas-pas an, pasti ga bisa nafas donk beli pertamax. Kalau begitu sama saja dengan kalimat,’orang pas-pas an dilarang nyaman’.  Lha, iya lha wong jaman sekarang mobil itu kebutuhan, secara transportasi masal jauh dari nyaman dan mahal.
Alangkah adil dan lebih baiknya jika kebijakannya subsidi BBM dihapuskan saja dan dialihkan ke angkutan masal (teknisnya ya dipikirin lah). Sehingga orang bisa tetap memiliki mobil tapi hanya digunakan pada keadaan tertentu (jarak jauh, darurat dan mudik), selebihnya menggunakan transportasi masal.

Mobil sebagai kebutuhan

Sebagai keluarga muda, dengan dua anak balita terasa memiliki mobil itu karena kebutuhan, terutama saat akan berkunjung ke rumah ortu atau mertua, saat mudik, anak sakit dan hujan dan jarak tempuh jauh lainnya.
Mengingat transportasi massal kurang ramah terhadap anak-anak dan balita. Walaupun di komuter dan transjakarta sudah disediakan tempat duduk khusus untuk ibu hamil dan membawa anak, selain jumlahnya kurang juga masih banyak penumpang lain yang tanpa malu menggunakan fasilitas ini dengan  (pura-pura) tidur - pengalaman.

Disediakan gerbong khusus di komuterline gak terlalu ngaruh, karena malah beberapa perempuan lebih kejam alias gak mau ngalah karena merasa sama-sama perempuan kali ya. Jadi biasanya jika saya bepergian membawa si kecil naik komuter  memilih gerbong campuran karena jika kursi khusus penuh, biasanya para kaum adam langsung memberikan tempat duduk, entah malu atau kasian.

Kenapa ada kebijakan mobil murah?

“Ini yang salah pemerintah, kok ngeluarin kebijakan mobil murah?” saya pernah menggerutu seperti itu saat terjebak dalam kemacetan. Lha, belum keluar mobil murah aja, macetnya setengah mati toh!?
“Karena ini menggerakkan ekonomi. Kelas menengah terus tumbuh,  daya beli naik, dan mobil jadi kebutuhan.  Industri otomotif itu banyak menyerap tenaga kerja, industri yang bergerak dari hulu ke hilir. Bertambah produksi penyerapan tenaga kerja besar,” jelas miswa. “Dan  kendaraan bermotor seperti mobil membayar 5 jenis pajak saat terjadi transaksi termasuk pembuatan SIM dan STNK. Pajak-pajak ini yang jadi masukan uang negara. ” Lalu miswa menyebutkan ke 5 jenis pajak itu (tapi lupa nanti saya tanya miswa lagi, dua minggu ini dia sibuk jaga lapak di IIMS).

“Tapi ya makin macet.”
“Nah itu dia, harusnya dibarengi kebijakan lain, misal, BBM bersubsidi di hapus. Agar semua orang tetap punya mobil tapi gak setiap hari digunakan, untuk sehari-hari pake transportasi masal. Pajak progresif diperketat, jalanan di tambah ke samping kanan kiri atau atas. Gimana gak macet, pertambahan jalan pertahun 1 persen, jumlah kendaraan bermotor pertahun naik 10%.”

Manggut-manggut.


20 komentar

  1. Ngga cuma di indonesia/jakarta di sini malay jg kebijakan ambigu ini bikin sebel jg, sebelumnya minta plafon kredit mobil dinaikkan, tapi demi popularitas pemilu plafon kredit dan harga mobil diturunkan, la ya pasti macet. Memang sih sudah dibarengi pembangunan transportasi masal aka mrt, yg gembar gembornya bareng dg indonesia tapi mrk sdh lsg "do" sdh masuk tahun kedua pembanguna dan belom kelarrrr hihihi, makanya harus makin ahli berperilaku bak tukang bajaj kl ga mau terjebak berjam2

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kirain cuma di indonesia aja...begini kali ya masalah negera berkembang, pikiran orangnya oun masih berkembang :) belum maju

      Hapus
  2. kataku ya mba,,transportasi umum diperbanyak,,trotoar dilebarin,,semua jalan 1 arah kecuali transportasi umum, parkir mobil dg tarif eksklusif,,dn pajak dinaikkan,,orang pasti mikir kalo mo bawa mobil mo mobil murah atopun mobil mahal,,he he,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu dia kebijakan in gak dibarengi peraturan yang ketat, parkir masih murah n parkir semabrangan gak di denda kayal di luar negeri...bikin miris emang ...

      Hapus
  3. Vote untuk transportasi publik yang murah dan nyaman. :D

    BalasHapus
  4. Pembeli mobil murah itu karena mau ngirit, jadi bakal keberatan beli bensin non-premium. Kebijakan yg tidak bijak krn berbelit tdk karuan

    BalasHapus
  5. Berhubung saya nggak bisa nyetir, saya lebih mendukung transportasi umum...

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju mbak dukung transportasi masal karena saya juga gak berani pake motor jauh dan gak bisa nyetir mobil :)

      Hapus
  6. Saya Angkoter sejati, kemana-mana ngangkot. Selain panjang kaki yang pas-pasan kalau naik motor, kelakuan pemakai jalan yang 'sableng' bikin saya ogah belajar pake motor. Kebijakan yang enggak bijak, ya mbak? anak smp aja pasti tau, nambah mobil di jalanan malah bikin runyam. Kebijakan yang enggak bijak. Gemes saya jadinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. xixi kita sama mba panjang kaki pas-pas an jadi jingke kalau mngendarai motor ...katanya untuk menggenjot perekonomian tapi tak taukah pemerintah pan banyak dikorupsi uangnya

      Hapus
  7. maunya sih transportasi umum itu kayak di luar negri ya. yg bersih, nyaman, aman, gak sumpek, gak pengap... kapan ya bias ngerasain transportasi umu yg kaya gitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga secepatnya mba :) perlahan tapi pasti terlihat pemerintah mulai berbenah harus optimis dan didukung :)

      Hapus
  8. Iyaaa...bener banget tuh..dah banyak yg ngakuin bahwa sesama perempuan malah lebih kejam perempuan di gerbong khusus perempuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kita gak termasuk (secara gak sadar) seperti itu ya mba...'kejam' terhadap wanita lain hikhiks

      Hapus
  9. Jadi pingin urun rembug. Yang pasti saya setuju dengan transportasi public yang dipercantik, dipermurah tapi berkualitas

    BalasHapus
  10. Daripada mobil murah, mendingan pendidikan murah, ya :)

    BalasHapus