Mengawali Kebiasaan Makan Makanan Sehat


Saya tidak pernah kebingungan dengan selera makan Azka Zahra (5 thn), segala jenis ikan dan seafood suka, apalagi ayam, bukan hanya ayam goreng lho juga jika dimasak dengan bumbu opor atau gulai. Memang sich kalau soal sayuran Azka pilih-pilih, favoritnya sayur bayam dibening dan sup wortel. Jadi saya menyiasatinya dengan penambahkan pada perkedel atau chicken nugget buatan sendiri. Azka juga suka beragam  buah-buahan, dan  paling lahap makan pisang, jeruk dan apel. Seleran makan  adiknya Khalifah Ahsan yang kini menginjak usia  1.5 tahun tidak jauh berbeda. keduanya bukan tipe food instant mainded.

lahap makannya :)


Saya percaya,  selera itu terbentuk karena  saya mengenalkan mereka terhadap beragam rasa alami dari sayuran, buah dan ikan sejak masa mpasi dengan selalu memberikan mpasi rumahan.  Yang secara tidak langsung melatih kepekaan lidah mereka terhadap makanan alami. Pola makan sehat itu – dengan meminimalkan  makana instan – saya lakukan hingga kini. Beberapa waktu lalu saya pernah posting mengenai mpasi rumahan yang saya lakukan pada si kecil di sini

Blender adalah salah satu perlengkapan dapur yang mendukung  saya menyiapkan makanan sehat untuk keluarga. Usia blender Miyako yang saya miliki ini hanya selisih beberapa bulan dari putri sulung saya Azka Zahra yang bulan mei lalu tepat berusia lima tahun dan  masih berfungsi dengan baik.

blender Miyako untuk membuat juice strawberi kesukaan Azka

Awalnya pilihan menggunakan peroduk  Miyako karena harganya yang ekonomis. Saat itu sekitar enam tahun lalu, satu tahun setelah menikah kami memutuskan mandiri dengan mengontrak sebuah rumah mungil di kota hujan Bogor. Otomatis kami pun mulai harus memiliki peralatan rumah tangga sendiri, terutama perabot dapur. Dari list peralatan rumah tangga yang kami buat, ternyata banyak sekali yang harus kami beli. Dari piring sampai tabung gas. Berhubung keuangan terbatas, kami mulai menentukan prioritas mana yang harus dibeli saat itu mana yang bisa ditunda dan dibeli saat dibutuhkan.  Magiccom Miyako  termasuk dalam daftar prioritas dengan alasan kepraktisan. Memasak nasi bisa disambi mandi pagi dan saat pulang kerja kami bisa makan dengan nasi hangat tanpa perlu repot memanaskan.  


  
Sedangkan blender masuk daftar waiting list


Tahun berikutnya si sulung kami lahir dan menginjak usia dia lima bulan, saya merasa wajib membeli blender sebagai persiapan memberi mpasi.  Saya memang berniat memberi si kecil makanan alami agar si kecil kenal dan terbiasa dengan beragam rasa dari buah dan sayuran . 


mpasi Khalif

Pilihan saya jatuh pada blender Miyako, karena teringat merk blender itu pula yang digunakan ibu saya. Soal harga pas pula dengan kantong kami. Dengan makin bertambahnya pengeluaran karena kehadiran si kecil dan cicilan rumah, saya memang dituntut menjadi smart shopper. Membeli barang berkualitas dengan harga sesuai kantong. Dengan jaminan 

Beragam mpasi si kecil saya buat dengan bantuan blender Miyako termasuk memblender cincang daging ayam untuk dibuat chicken nugget keju. 

chicken nugget 'made in' mama

Dan sudah barang tentu blender ini juga saya gunakan untuk memblender bumbu rendang dan dendeng basah.  
Saya tidak hobi memasak tapi keluarga besar suami yang berdarah padang menyarankan agar saya bisa mewarisi resep keluarga apalagi kalau bukan rendang dan dendeng basah. Setelah beberapa kali sesi ‘training’ saya mencoba mempratikkannya di rumah selain ingin ‘sedikit’ memamerkan pada ibu kalau saya bisa lho memasak rendang padang.

Blender mau tidak mau ada jadi hal penting di dapur. Karena walaupun di pasar sudah tersedia beragam bumbu jadi, ibu mertua menyarankan agar  menggunakan bumbu yang diblender sendiri  selain agar aroma dan rasanya alami juga kehigienisannya terjamin.

Mengawali kebiasaan makan makanan sehat dengan blender Miyako, harga ekonomis, manfaat dan fungsinya dinamis.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Kisah Bersama Miyako

4 komentar

  1. Iya..blender itu penting banget ya, harus nyari yg bagus dan awet :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang harganya sesuai kemampuan dompet mbak heheh

      Hapus
  2. dengan makanan sehat Insya Allah hidup sehat ya mbak

    BalasHapus